Hazella Season 2

"Selain foto, aroma parfume yang sering Anda gunakan menjadi pengobat rindu Tuan. Tuan sempat mencari barang-barang lain milik Anda namun tidak ada satupun yang tertinggal. Saat mendatangi Nona Devi untuk meminta barang Anda, Tuan hanya berakhir kembali dengan tangan kosong karena diusir mentah-mentah oleh sahabat Nona. Tentu juga dengan dihadiahi umpatan"

Perlahan hazel membawa kakinya berjalan masuk. Wanita itu bisa melihat sebuah proyektor yang masih menyala menampilkan video dirinya yang sedang berlarian di pinggir pantai.

Tidak hanya itu saja, ada juga video hazel tengah bermain pasir dan juga video hazel yang membentangkan tangannya menikmati mentari pagi yang akan menghangatkan tubuhnya.

Hazel ingat momen itu. Saat itu dia dan David menghabiskan waktu di pantai untuk merayakan hari kelulusannya. Permintaan hazel sebenarnya, namun David dengan senang hati menurutinya.

Hazel tidak tahu jika David mengambil videonya saat itu.

Selain proyektor yang menyala itu, gambar-gambar yang terpajang di dinding juga menyita perhatian hazel.

Di sisi kanan, ada gambar hazel yang begitu besar ukurannya, sedang tertawa dengan beberapa helaian rambut yang menutupi wajahnya.

Ruangan itu benar-benar penuh dengan gambar hazel. Beberapa foto hazel bahkan tidak tahu kapan David mengambilnya.

"Tuan tidak bisa tidur bila tidak mengkonsumsi obat penenang. Saat akan memejamkan matanya Tuan berkata selalu melihat Anda menangis"

Hazel tergugu, air mata yang sedari tadi ditahannya luruh begitu saja.

"Penyebab utama kerusakan ginjal Tuan adalah karena pola hidupnya yang tidak sehat. Selain karena terlalu bergantung pada obat penenang, Tuan juga menjadi perokok aktif. Makan tidak teratur dan tidak melakukan cek up rutin seperti yang seharusnya. Sampai akhirnya tubuhnya benar-benar drop dan mau tidak mau harus ke rumah sakit"

"Maaf Nona, saya mengatakan hal ini bukan karena ingin membuat Anda merasa bersalah. Saya hanya ingin Nona tahu bahwa Tuan benar-benar mencintai Anda. Sejak dulu Tuan sudah jatuh cinta pada Anda namun terlambat menyadarinya. Pernikahan Nona dan Tuan cukup rumit, ditambah Tuan dihadapkan dengan pilihan harus memilih Anda atau nyonya sherina"

"Tuan tidak mampu menghilangkan kebencian nyonya sherina terhadap Anda. Sungguh Tuan tidak pernah berniat menceraikan Anda. Namun jika saat itu Tuan tidak melakukannya maka Anda hanya akan menerima rasa sakit yang lebih parah lagi karena saat itu tiba-tiba saja Nona citra memutuskan untuk tinggal di negara ini. Kedekatan Tuan dan Nona citra akan semakin menyakiti Anda. Saat itu Nyonya sherina juga sempat mengancam akan bunuh diri jika Tuan tidak menceraikan Nona. Karena ingatan Nona sudah kembali tentu Nona tahu alasan kebencian Nona sherina".

Di tangan hazel ada sebuah pena perekam suara yang baru saja wanita itu dapatkan dari dimas. Asisten suaminya itu mengatakan rekaman dalam pena tersebut adalah rekaman suara David saat mengunjungi makan kedua orang tua hazel, dan beberapa momen lain dimana menunjukkan betapa menyesalnya David telah melepas hazel dari hidupnya.

Selama ini David sama sekali tidak tahu rekaman itu ada, dimas merekamnya secara diam-diam.

Banyak cara yang dimas lakukan. Terkadang menyelipkan rekaman itu di saku jas yang dikenakan oleh David, terkadang di saku celana, intinya di pakaian-pakaian David tanpa pria itu sadar. Dan tentu butuh effort yang luar biasa untuk mendapatkan pena itu kembali ke tangannya.

Dimas sering kali melakukan hal konyol, berpura-pura menubruk David kemudian mengandalkan kecepatan tangannya untuk mengambil pena itu kembali. Pernah juga dimas memaksa David untuk melepas jas yang dikenakannya dengan alasan sangat panas dan atasannya akan berkeringat.

Awalnya dimas tidak berpikir untuk merekam. Namun pada akhirnya ide itu terlintas karena niatnya rekaman itu akan ditunjukkan pada hazel saat keberadaan hazel sudah ditemukan.

Dimas ingin hazel tahu bahwa David benar-benar menyesal.

Beberapa waktu lalu dimas bahkan sempat ingin membuang pena perekam suara itu karena melihat hubungan David dan hazel sudah membaik.

Namun karena terus menunda-nunda akhirnya hari ini pena itu masih tersimpan di tas kerja miliknya. Tangan hazel mulai menekan tombol pemutar rekaman suara itu.

"Ayah, Ibu, aku datang lagi"

Ada jeda beberapa saat sebelum hazel mendengar suaminya kembali bersuara.

"Maaf karena jarang sekali datang mengunjungi ayah dan ibu untuk beberapa waktu ini. Aku masih mencari hazel. Beberapa waktu lalu aku mendapat informasi bahwa hazel berada di suatu desa. Tapi saat aku datang kesana hazel sudah pergi. Ayah, ibu, aku sungguh minta maaf karena tidak bisa menjaga putri ayah dan ibu, selama ini aku selalu menyakiti hazel. Aku gagal melindunginya sebagai seorang suami, aku bahkan gagal sebagai seorang ayah untuk anak kami. Aku sungguh minta maaf"

Hazel bisa mendengar suara suaminya bergetar. David menangis. Ya, hazel yakin suaminya menangis.

"Aku menyesal Yah, aku menyesali semuanya. Ternyata keputusan yang kupikir baik nyatanya menghancurkanku tanpa sisa. Aku baru sadar telah mencintai hazel dengan begitu dalam. Aku tidak bisa hidup dengan baik setelah kami berpisah, hazel selalu membayangiku kemanapun aku pergi. Aku salah, seharusnya aku tidak melepaskan putri Ayah. Mengapa harus begini Yah, mengapa takdir kami begitu rumit?"

"Harus bagaimana caranya aku menghilangkan kebencian Mama terhadap hazel. Semua orang tahu hazel tidak bersalah tapi mengapa Mama tetap menutup mata dan telinga akan fakta itu. Kepergian vava memang menyakitkan tapi hazel bukan orang yang seharusnya disalahkan. hazel bahkan sakit, mengalami trauma atas kejadian itu karena tekanan yang diterimanya"

"Aku menyayangi hazel, Yah tapi aku tahu mempertahankan hazel disisiku hanya akan menambah rasa sakitnya. Lukanya akan semakin parah sementara aku tahu tidak bisa menjadi penyembuhnya karena sesungguhnya aku juga salah satu orang yang menorehkan luka itu. Aku harus bagaimana?"

"Selama ini aku sangat menyakiti putri Ayah dan ibu. Aku membiarkan dia menangis sendirian padahal seharusnya aku memberikan pelukan untuk menenangkannya. Aku tahu Hazel sangat terluka karena aku masih menemui wanita yang menjadi mantan tunanganku tapi aku diam, membiarkan hazel tetap dalam kesalahpahaman. Aku tidak memberi penjelasan atas sikapku. Kupikir dengan begitu rasa yang dimiliki hazel padaku perlahan akan berkurang"

"Aku... Aku tidak ingin memberikan harapan yang aku sendiri tidak tahu bagaimana cara mempertanggung jawabkannya. Aku tidak bisa berjanji tetap ada untuk hazel sementara Mama juga sangat membutuhkanku. Aku tidak bisa meninggalkan Mama, Mama akan semakin hancur jika kehilangan vava dan aku sekaligus. Mama juga akan semakin membenci hazel bila aku memilih hazel. Aku... Aku juga tidak bisa menjamin kebahagiaan hazel dengan kebencian yang Mama miliki untuknya"

Hazel membenarkan kalimat suaminya. Mengapa takdir mereka begitu rumit? Jalan yang mereka lewati untuk bersama sangat terjal dan penuh bebatuan.