Belenggu Hasrat Sang Mafia

Episode 16 : Tidak diinginkan siapapun.

***

Di ruangan pribadi Alexander Grey,

Kontrak yang diserahkan oleh Alexander sudah ada di tangan Kiara, Alexander melihat dengan tatapan merendah kearah Kiara.

Kontrak yang ia berikan adalah kontrak perbudakan, Kiara harus mematuhi semua perintah Alexander selama enam bulan kedepan, sebenarnya ini adalah cara Alexander untuk menipu semua orang, termasuk ayahnya dan Layla.

Dia akan memanfaatkan gadis bodoh dan polos seperti Kiara untuk menjadi kekasihnya agar ayahnya berhenti menikahkan dirinya dengan Layla, juga agar Layla berhenti berharap padanya lagi.

Tetapi harga diri Alexander masih terlalu tinggi, dia tidak ingin menjelaskan tujuan utamanya pada Kiara dan hanya mengatakan jika Kiara akan menjadi budaknya selama enam bulan.

“Tenang saja, kontrak ini bisa berlangsung lebih cepat jika kau kooperatif dan tidak bertanya banyak hal, ini sangat menguntungkan mu bukan? Kau tidak akan aku tuntut ganti rugi karena luka di leherku, juga aku tidak akan menyebarkan fotomu yang ada padaku,” bisik Alexander seperti iblis mempengaruhi orang, dia benar-benar jahat memanfaatkan gadis polos seperti Kiara.

“Tapi Tuan, apakah saya harus tinggal disini, takutnya orangtua saya ….” Belum sempat Kiara melanjutkan ucapannya, Alexander langsung tertawa.

“Pfftt, hahaha, orangtua? Kau bukannya hanya anak angkat ya? Tenang saja, aku sudah mengurus semua, orangtua angkatmu benar-benar mudah di beli harga dirinya, diberikan sedikit uang saja mereka langsung setuju melepasmu tinggal denganku, oh, atau ….” Alexander menghentikan ucapannya sebentar dan sekarang mendekatkan wajahnya kearah Kiara.

“Atau mereka mungkin memang tidak menginginkanmu?” bisik Alexander tersenyum sinis, dia melukai hati Kiara lagi.

Tetapi balasan Kiara benar-benar membuatnya terkejut.

Kiara tersenyum sembari menandatangani perjanjian perbudakan itu, walaupun tangannya bergetar hebat tetapi dia tetap tersenyum.

“Hehe, begitulah Tuan, mereka memang tidak menginginkan aku, tidak ada seorangpun,” ucap Kiara tersenyum.

“Memang tidak ada seorang pun yang menginginkan aku, anak pungut sepertiku siapa yang mau, bahkan kak Bian meninggalkan aku,” gumam Kiara telah selesai menandatangani perjanjian itu.

Senyuman yang tergambar itu benar-benar menyedihkan, walaupun kata-kata yang dilontarkan kepadanya sudah sangat kasar dan menginjak-injak harga dirinya, tetapi tetap saja Kiara tidak menangis malahan tersenyum.

“Naif dan membosankan, kau tersenyum saat kau sedih!” ketus Alexander meremehkan Kiara, dia segera beranjak dan hendak meninggalkan ruangan.

“Kau sudah boleh pergi, kepala pelayan akan menuntun mu ke kamar mu,” perintah Alexander berlalu.

Alexander pergi ke suatu tempat yang tidak diketahui oleh Kiara, sedangkan Kiara sedang di tuntun oleh kepala pelayan ke ruangannya.

Pak Roy nama kepala pelayan itu, dia menjelaskan detail rumah besar milik Alexander, Pak Roy juga menjelaskan mengenai peraturan di rumah dan apa yang tidak sukai oleh Alexander Grey, dan dari Pak Roy jugalah Kiara tahu nama lelaki menyeramkan itu adalah Alexander Grey.

Setelah beberapa saat Pak Roy kembali ke tempatnya setelah selesai memberitahukan segalanya ke Kiara, Kiara yang sudah ada di kamarnya merebahkan dirinya sebentar.

Dia harusnya pergi bekerja paruh waktu di mini market dekat kampusnya, karena hari ini adalah hari jumat, tetapi dia terlalu lelah, entah kenapa hatinya lelah dan membuatnya tidak ingin pergi bekerja dulu.

Jadi dia memutuskan untuk ijin dari tempat ia bekerja ke pemilik mini market, untung saja pemilik mini market itu baik padanya, jadi dia tidak di pecat karena ijin tidak masuk.

“Tidak diinginkan siapapun ya? Hm, aku memang selalu sendirian, jadi aku tidak sakit hati, karena dia sebenarnya mengatakan kenyataan,” Kiara berbicara sendiri menatap langit-langit kamar, dia merebahkan tubuh lelahnya di atas kasur besar kamarnya.

Dia mengingat ucapan kasar dari Alexander Grey, ucapan yang menunjukkan siapa dirinya.

Kiara memejamkan matanya dan saat itulah air matanya keluar, sampai ia tertidur.