NovelToon NovelToon
Real Games

Real Games

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Harem / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:418
Nilai: 5
Nama Author: Zoro Z

John Roki, Seorang siswa SMA yang dingin, Cerdas, dan suka memecahkan misteri menjadi logis (Bisa diterima otak)

Kehidupan SMA nya diawali dengan kode rahasia yang tanpa disadari, membawanya ke misteri yang lebih mengancam. Misteri apa itu? kok bisa makin besar? Selengkapnya dalam cerita berikut.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zoro Z, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Game 2. Selangkah lebih maju.

Setelah bel berbunyi, Roki berdiri dari tempat duduknya, dia berjalan kedepan untuk duduk di bangku didepannya biar lebih dekat lagi dari Rose. Roki meminta buku catatan Rose yang ada kodenya.

Roki menarik napas dalam, memandangi kode dengan tatapan serius. “Hem... Kode ini lumayan ribet juga ya... "

Rose menggigit bibirnya, berusaha mengenal Roki lebih dalam. Rose baru pertama kali ini kenal dengan Roki, jadi Rose tidak memandang Roki sebagai orang aneh seperti orang-orang yang mengenal Roki. Di mata Rose, Roki hanya lah teman sekelas

“Yang membuat aku terus penasaran dari tadi adalah, kenapa harus di buku ku?” Tanya Rose sambil memiringkan kepalanya ke kiri, karena sedang memikirkan sesuatu.

Roki menaruh bukunya ke meja dan menyandarkan tubuhnya ke kursi, matanya sedikit menyipit seolah-olah sedang mempertimbangkan sesuatu.

“Aku juga bertanya seperti itu berulang kali di kepala ku” jawab Roki dengan nada datar. “Tapi pertanyaan yang lebih penting adalah, apa tujuannya?”

Rose semakin kebingungan, tapi dia juga sedikit memahami Roki "Tujuannya, ya, benar juga, itu lah yang lebih penting"

Roki kembali duduk normal, mengangkat buku catatan Rose lagi, untuk memperhatikannya lebih detail. Garis-garis dan simbol di halaman tersebut terlihat acak, namun, semakin lama di perhatikan, kode tersebut mulai membentuk pola di kepalanya.

Rose terdiam, tidak tahu harus berkata apa, karena hening, membuat Rose merasa canggung. Sementara itu, Roki terus memeriksa halaman-halaman lain dari buku tersebut, mencari petunjuk lebih lanjut. Tak ada tanda-tanda aneh di halaman sebelumnya, hanya catatan pelajaran biasa. Kode itu hanya ada di halaman terakhir, membuatnya semakin mencurigakan.

Tiba-tiba, seorang siswa dari belakang memanggil, “Hei, Rose... Mau ke kantin bareng nggak?”

Rose menoleh dan tersenyum canggung. “Ah, iya, tunggu sebentar ya”

Roki menatap gadis yang mengajak Rose dan juga memandang Rose secara sekilas dan terus kembali melihat kode. Roki merasa tidak nyaman dikelilingi cewek.

“Pergi aja” kata Roki datar. “Aku akan coba memecahkan ini sendiri.”

Rose ragu-ragu sejenak. Meskipun penasaran dengan kode aneh itu, dia juga tidak ingin terlihat aneh di depan teman-temannya dengan terus bersama Roki. Lagipula, mereka baru saja bertemu dan sikap Roki yang dingin membuatnya sedikit canggung.

“Baiklah… Kalau kamu menemukan sesuatu, beritahu aku ya?” kata Rose dengan senyum tipis sebelum berjalan menuju pintu keluar.

Roki hanya mengangguk tanpa ekspresi, fokusnya masih tertuju pada buku di tangannya. Saat Rose pergi, dia merasa lebih tenang. Dengan suasana sepi, pikirannya bisa bekerja lebih efektif.

Dia mulai menganalisis pola-pola di halaman itu dengan lebih seksama. Bagi orang biasa, simbol-simbol itu tampak seperti coretan tak berarti. Namun, bagi Roki, semuanya memiliki arti.

Setelah beberapa menit mengamati, Roki menemukan sesuatu yang menarik. Garis-garis dan simbol di halaman itu tampaknya mengikuti pola tertentu. Ada pengulangan yang konsisten, dan di antara simbol-simbol tersebut, menggambarkan sebuah angka. Angka-angka itu tidak langsung terlihat, tetapi dengan pengamatan yang lebih teliti, dia bisa membedakannya.

“17… 4… 9…,” gumam Roki pelan sambil mencatat angka-angka itu di buku catatannya sendiri.

Angka-angka itu tampaknya merupakan bagian dari koordinat atau kombinasi tertentu. Tapi Roki mulai bertanya lagi di kepalanya, apa hubungannya dengan Rose? Mengapa seseorang menaruh kode ini di buku catatannya?

Ketika Roki masih sibuk menganalisis, tiba-tiba seorang siswa lain muncul di hadapannya. Seorang pemuda dengan rambut kecokelatan dan senyum lebar.

“Hei, Namu mu Roki ya?” tanya pemuda itu dengan nada ceria.

Roki mengangkat kepalanya, menatap siswa tersebut dengan tatapan datar. “Ya, kenapa?” jawabnya dengan datar.

Siswa itu tidak tampak terintimidasi dengan sikap dingin Romk. Sebaliknya, dia duduk di meja di depan Roki atau mejanya Rose dan memperkenalkan dirinya.

“Nama gue Kevin. Dengar-dengar lo pintar banget dalam memecahkan masalah ya? Gue tertarik”

Roki menatap Kevin tanpa berkata apa-apa, tapi dia bisa melihat ada sesuatu yang berbeda dari pemuda ini. Kevin tampak seperti orang yang ceria, tetapi matanya menyiratkan keingintahuan yang dalam. Namun, Roki tidak terlalu peduli.

“Kalau lo tertarik, terserah” jawab Roki singkat, kembali fokus pada buku catatan di depannya.

Kevin tertawa kecil. "Cuek Amat sih, oke, gue akan langsung ke intinya. Jadi gini, gue dengar dari teman-teman kalau ada masalah aneh di kelas kita. Tadi ada beberapa orang yang ngeluh soal barang-barang mereka yang hilang. Lo bisa menebak siapa pencurinya”

Roki berhenti sejenak dan kembali menatap Kevin. “Hilang?”

“Iya, barang-barang kecil sih, kayak pulpen atau buku catatan. Meskipun begitu, yang namanya kehilangan pasti sakit lah ya, apalagi ini baru masuk sekolah” penjelasan Kevin lebih detail.

Roki mendengarkan dengan saksama. Hal ini mungkin terdengar sepele, meskipun Roki orangnya yang cuek, dia merasa empati terhadap orang-orang yang kehilangan. Apalagi di hari pertama sekolah, kehilangan barang-barang kecil memang sangat sakit.

“Siapa saja yang kehilangan?” tanya Roki dengan nada lebih serius.

Kevin mengernyitkan dahi, mencoba mengingat. “Yohan, Rio, dan… Rose.”

Mendengar nama Rose, Roki semakin tertarik. “Rose juga kehilangan sesuatu?”

“Iya, dia bilang tadi kalau buku tulisnya hilang sebentar, tapi tiba-tiba muncul lagi. Aneh, kan?”

Roki menghela napas panjang. Ini tidak mungkin kebetulan. Kode di buku Rose, barang-barang yang hilang dan munculnya siswa-siswa tertentu sebagai korban. Menunjukkan ada sesuatu yang lebih besar terjadi. Roki makin menikmati teka-teki ini.

Dia menatap Kevin dengan tatapan serius. “Beri aku waktu, aku akan mencari tahu apa yang terjadi.”

Kevin tersenyum lebar, tampak puas dengan jawaban Roki, dia berfikir, tampangnya Roki tidak separah seperti yang dirumorkan

“Gue yakin lo bakal nemuin jawabannya. Kalau butuh bantuan, bilang ya?" Kata Kevin dengan senyuman penuh semangat.

Saat Kevin meninggalkan kelas, Roki kembali fokus pada kode di buku Rose. Dengan angka-angka yang dia temukan tadi, dia merasa satu langkah lebih dekat untuk menemukan jawabannya.

Tapi sekarang, ada lebih banyak yang harus dia selidiki. Misteri ini baru saja dimulai dan dia tidak akan berhenti sampai dia menemukan siapa yang bertanggung jawab.

Roki mengemas buku catatan ke dalam Ranselnya. Saat siswa-siswa lain masih asyik menikmati waktu senjang pulang, Roki tidak punya waktu banyak untuk bersenang-senang layaknya mereka. Misteri pertama di SMA Sekawan menantinya, ini baru yang namanya hidup. Setidaknya itu lah kesenangan Roki.

Di luar kelas, Rose masih tersenyum dan bercanda dengan teman-temannya, tidak sadar bahwa ada sesuatu yang lebih besar mengintai. Sesuatu yang bisa mengubah kehidupannya di sekolah ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!