Sekar Ayu, gadis sederhana lulusan SMK, hidup di bawah naungan paman dan bibinya yang sukses di dunia fashion. Meski tumbuh di lingkungan materialistis, Sekar tetap menjaga kelembutan hati. Hidupnya berubah ketika bertemu Arumi, istri seorang konglomerat, yang menjodohkannya dengan Bayu Pratama, CEO muda dan pewaris perusahaan besar.
Namun, Bayu menyimpan luka mendalam akibat pengkhianatan cinta masa lalu, yang membuatnya membatasi dirinya dari kasih sayang. Pernikahan mereka berjalan tanpa cinta, namun Sekar berusaha menembus tembok hati Bayu dengan kesabaran dan cinta tulus. Seiring waktu, rahasia masa lalu Bayu terungkap, mengancam kebahagiaan mereka. Akankah Sekar mampu menyembuhkan luka Bayu, atau justru masa lalu akan menghancurkan hubungan mereka?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dina Sen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dibalik Senyum pengantin
Gemerincing gamelan berpadu dengan alunan musik lembut mengiringi pesta pernikahan yang digelar di ballroom hotel bintang lima. Lampu kristal berkilau di atas kepala, bunga mawar putih dan lily menghiasi setiap sudut ruangan. Semua mata tertuju pada sepasang pengantin yang duduk di pelaminan—Bayu Pratama dan Sekar Ayu.
Sekar menunduk sedikit, jari-jarinya yang halus menggenggam pelan buket bunga di pangkuannya. Hatinya berdebar kencang, bukan karena bahagia sepenuhnya, tapi karena gugup.
Ia merasa asing di tengah kemewahan yang begitu megah. Gaun putih berkilau yang membalut tubuhnya terasa begitu indah, namun juga berat—seakan menandakan tanggung jawab besar yang baru saja ia sandang.
“Angkat wajahmu sedikit, Sekar. Tamu ingin melihat wajahmu,” bisik Bayu lembut di sampingnya.
Nada suaranya tenang, sopan, tanpa nada perintah. Sekar menatap sekilas ke arah pria itu—gagah, berwibawa, mengenakan jas hitam dengan dasi perak. Senyumnya tampak hangat di depan tamu, namun mata itu… begitu sulit dibaca.
Sekar memaksa tersenyum.
Ia tahu, semua orang di ruangan itu menilai, menebak-nebak siapa dirinya—gadis biasa yang tiba-tiba menjadi istri seorang CEO muda ternama.
Beberapa tamu bahkan berbisik pelan, menatap dari jauh. Tapi Sekar hanya diam, menunduk, menahan degup yang seolah berpacu dengan musik.
Ibu Arumi tampak bahagia di kursinya, sesekali menatap menantu barunya dengan senyum penuh kebanggaan.
Bayu menggenggam tangan Sekar pelan, hanya sekilas—gerakan kecil yang seolah menenangkan.
“Aku tahu kamu gugup,” ucapnya lirih tanpa menoleh.
Sekar mengangguk pelan. “Sedikit, Mas.”
Bayu tersenyum tipis. “Tenang saja. Setelah ini, semuanya akan baik-baik saja.”
Namun entah kenapa, kata-kata itu justru membuat Sekar merasa sesak. Ia tak tahu apa arti “baik-baik saja” bagi Bayu—apakah itu tentang mereka, atau hanya tentang kewajiban di mata keluarga.
---
Malam itu, setelah pesta usai dan tamu terakhir pamit, Sekar melangkah pelan ke kamar pengantin yang luas dan wangi bunga segar.
Gaun putih sudah berganti menjadi piyama sutra yang dipilihkan oleh ibu Arumi sendiri. Di cermin besar, wajahnya tampak lelah namun tetap anggun.
Ketika pintu kamar terbuka, Bayu masuk dengan langkah tenang. Jas hitamnya kini berganti kemeja santai berwarna abu.
Ia menatap Sekar sejenak, lalu tersenyum tipis.
“Sudah capek ya?”
Sekar menunduk malu. “Lumayan… hari ini panjang sekali.”
Bayu mengangguk, mengambil segelas air dan meletakkannya di meja samping tempat tidur.
“Minum dulu, lalu istirahat. Aku tahu kamu butuh waktu menyesuaikan diri.”
Sekar menatapnya, bingung, gugup, dan… sedikit lega. Ia sempat membayangkan malam itu akan canggung, mungkin menakutkan. Tapi Bayu tak menunjukkan tanda-tanda ingin mendekatinya lebih jauh.
Ia hanya duduk di kursi dekat jendela, memandang langit malam.
“Sekar,” ucapnya pelan, “kita sudah menikah. Tapi aku ingin kamu tahu… aku tidak akan memaksamu untuk apa pun. Aku ingin kamu nyaman lebih dulu.”
Kata-kata itu membuat dada Sekar hangat. Ada ketulusan di sana, meski terselip jarak yang tak ia mengerti.
“Terima kasih, Mas,” jawabnya lirih.
Bayu tersenyum kecil. “Tidurlah. Aku akan kerja sebentar di ruang sebelah.”
Ia berdiri, berjalan pelan menuju pintu. Namun sebelum keluar, ia menoleh sebentar—tatapan teduhnya menembus lembut ke arah Sekar.
“Selamat malam, istriku.”
Sekar hanya bisa menatap punggungnya yang menjauh.
Entah kenapa, panggilan itu terasa hangat sekaligus menyakitkan.
Ada sesuatu dalam nada suaranya—bukan kebencian, tapi seolah menyimpan rahasia yang tak ingin ia ungkapkan.
Dan malam pertama itu pun berlalu… tanpa sentuhan, tapi penuh perhatian.
Di mata orang tua mereka, keduanya tampak seperti pasangan bahagia. Namun hanya Sekar dan Bayu yang tahu—ada jarak halus di antara mereka, jarak yang mungkin hanya waktu yang bisa menjembatani.
....
Cahaya matahari pagi menembus tirai tipis, menebar rona lembut ke dalam kamar besar yang kini menjadi tempat tinggal Sekar dan Bayu.
Sekar terbangun perlahan, mendengar derit halus dari pintu kamar mandi. Bayu keluar dengan kemeja putih yang sudah rapi, rambutnya sedikit basah, aroma sabun dan parfum khasnya memenuhi udara.
Ia tersenyum kecil saat melihat Sekar yang masih setengah sadar di tepi ranjang.
“Selamat pagi, Sekar.”
Suara itu lembut, hangat, dan membuat Sekar refleks menegakkan duduknya.
“P-pagi, Mas...” jawabnya pelan, gugup tapi tak bisa menyembunyikan senyumnya.
Bayu mendekat, lalu dengan gerakan ringan, ia menyentuh bahu Sekar—sekilas, tapi cukup membuat jantung Sekar berdegup lebih cepat.
“Jangan buru-buru. Sarapan masih lama. Ibu pasti belum turun,” ucapnya sambil melangkah menuju meja kecil di dekat jendela, mengambil jam tangan dan ponselnya.
Sekar hanya mengangguk.
Ada sesuatu dalam setiap gerak Bayu—tenang, berwibawa, namun tidak berjarak seperti beberapa hari lalu.
Dan pagi itu, untuk pertama kalinya, Sekar merasa keberadaannya di kamar itu tidak sepenuhnya asing lagi.
---
Ruang makan keluarga Pratama terlihat megah namun hangat.
Meja panjang dengan taplak krem lembut, peralatan makan berlapis perak, dan aroma kopi memenuhi udara.
Ibu Arumi duduk di ujung meja, tampak anggun dengan balutan kebaya modern. Di sisi lain, duduk Rama, kakak Bayu, bersama istrinya Tania yang selalu ceria dan gemar menggoda.
“Wah, akhirnya pengantin baru turun bareng juga!” goda Tania dengan tawa kecil.
Sekar tersipu, sementara Bayu hanya tersenyum tanpa membalas.
“Dulu waktu aku baru nikah sama Rama, kami juga malu-malu gitu,” lanjut Tania sambil menatap Sekar dengan tatapan jahil.
“Iya, tapi kamu sekarang malah kebanyakan bicara,” sahut Rama sambil tersenyum geli.
Tawa kecil pun memenuhi ruangan, mencairkan suasana.
Sekar ikut tersenyum, meski pipinya memerah. Bayu menoleh sebentar, lalu menatapnya sekilas dengan sorot lembut.
“Kamu suka roti atau nasi pagi ini?” tanyanya pelan, membuat Ibu Arumi yang mendengar ikut tersenyum puas.
“Roti saja, Mas,” jawab Sekar lirih.
“Baik,” ucap Bayu, lalu memotongkan roti dan menaruhnya di piring Sekar.
Sebuah gestur kecil, tapi membuat jantung Sekar berdetak lebih cepat.
Untuk pertama kalinya, di hadapan keluarga, mereka tampak seperti pasangan yang benar-benar saling mengenal.
---
Sore hari, rumah besar itu kembali hening. Angin lembut berhembus dari arah taman, membawa aroma bunga kamboja yang jatuh di sekitar kolam renang.
Sekar baru saja selesai membantu pelayan dapur menyiapkan camilan sore untuk ibu Arumi, ketika matanya menangkap sosok Bayu di tepi kolam.
Ia duduk sendiri di kursi kayu panjang, memandangi air yang berkilau diterpa cahaya senja.
Wajahnya tenang, tapi tatapannya kosong—seperti sedang berbicara dengan masa lalu yang tak terlihat.
Sekar ragu sejenak, lalu melangkah pelan mendekatinya.
“Mas, boleh saya duduk di sini?” tanyanya hati-hati.
Bayu menoleh, sedikit terkejut, tapi kemudian tersenyum hangat.
“Tentu boleh. Duduklah.”
Sekar duduk di sampingnya, menjaga jarak sopan. Hening sejenak, hanya suara gemericik air yang terdengar.
Bayu menatap langit sore yang mulai jingga.
“Kamu cepat menyesuaikan diri,” katanya tanpa menoleh.
Sekar tersenyum samar. “Saya hanya berusaha agar semua nyaman, Mas. Saya tidak ingin Ibu merasa salah menjodohkan kita.”
Bayu menatapnya kini, dalam dan tenang.
“Kamu tidak perlu berusaha keras, Sekar. Ibu menyukaimu bukan karena kamu sempurna, tapi karena kamu tulus. Itu sudah cukup.”
Sekar menunduk, matanya terasa hangat mendengar kalimat itu.
“Terima kasih, Mas…”
Bayu tersenyum, lalu bersandar santai di kursinya.
“Mungkin aku tidak banyak bicara, tapi aku suka kalau kamu di sini. Rumah ini terasa lebih hidup.”
Sekar menatapnya pelan, dan tanpa sadar tersenyum kecil.
Sore itu, di bawah langit yang memerah, keheningan mereka bukan lagi canggung—melainkan hangat.
Mereka berbagi diam yang nyaman, seolah ada sesuatu yang perlahan tumbuh di antara dua hati yang dulu terpisah jarak.
Bayu memejamkan mata sebentar, membiarkan angin sore menyentuh wajahnya.
Sekar diam-diam memperhatikannya.
Dalam hati kecilnya, ia berdoa… semoga perlahan, ia bisa menjadi cahaya kecil yang menghangatkan hati suaminya yang dingin.
Dan senja pun menutup hari itu—dengan tenang, namun menjanjikan awal yang baru bagi cinta yang mulai bersemi.
untung ada pak Joni yg bantu Bayu pulang 🥲🥲
duhh ternyata Bayu dahh tau Sekar kerja di toko 🥲🥲
pak Joni yg ksh tau Sekar kerja di toko 🥲🥲
duhhh meskipun hati nya merasa sakit, Sekar msh perhatian dg Bayu 🥲🥲
dokter periksa Bayu dongggg 🥲🥲.
knp tuhh Bayu gk mau di opname 🥲🥲
meskipun Bayu lagi sakit, dia msh perhatian dong sama Sekar, sampai minta Sekar pulang lebih awal🥲🥲
waduhhh kira² Bayu bakal cerita ke Sekar gk yaa tentang Alira si Pelakor stress itu??
penasaran....
di tunggu updatenya ya Author Kesayangan quuu tetap semangat terus Sayyy 🤗🤗🥰🥰💪💪
Arifal pun melihat perubahan Sekar...
duhhh Pak Tarman jemput Sekar dong...
Bagus tuh Bayu hrs tegas dong jgn mau di manfaatkan Alira si Pelakor Stress 😡😡
jahat banget sih Alira taruh Racun ke kopi Bayu 😡😡😡
dasar Pelakor Stress Alira 😡😡😡
penasaran dg lanjut nyaaa
di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuu
tetap semangat terus Sayyy 🤗🤗🥰🥰💪💪
jgn tegang gitu Sekar kan sama suami sendiri 😄😄
duhh seperti nya Bayu sudah tau Sekar diam² pergi kmn dan Sekar msh terus berbohong 🥲
klo Bayu sudah tau, Bayu tau dari siapa? 🥲🥲
bener banget, Bayu pun juga sering berbohong dg Sekar🥲🥲
penasaran dg lanjut nyaaa
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy 💪💪🥰🥰🤗🤗
Benar tuh apa kata Pak Tarman hrs nya Sekar jujur dg Bayu klo kerja di toko roti nya Arifal..
bnr juga kata pak Tarman Sekar seharusnya tidak di antar Arifal, jika Bayu tau gmn??
duhhh Sekar kaget dong Bayu plg lebih awal..
waduhhh Sekar berbohong lagi ke Bayu blg ke rumah tante nya, Bayu pun blg klo Sekar hrs ijin dulu..
ehmmm tiba tiba Bayu ajak Dinner / Makan malam Sekar gk tuhh 😄😄😄
Sekar sampai bingung tiba-tiba Bayu ajak Dinner / makan malam biasanya gk pernah 😄😄
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus Sayyy quuu🥰🤗💪
kasihan Bayu di tekan Alira pkai ancaman 🥲🥲
Bayuuu qm hrs tegas dong sama Alira jgn lemah takut ancaman pengen tak banting HP tapi syg 🤣🤣🤣
Alira ciuman pula sama Masaru dahhh makin curiga Bayu 😆😆😆
seandainya Sekar tau pasti hati nya makin terluka 🥲🥲
untung ada Arifal yang siap jadi benteng buat Sekar 🥲🥲
yukk Sekar semangat tetap kuat 🥲🥲
duhhh Arifal mau antar Sekar pulang 😄😄
gpp deh Arifal jadi saingan Bayu nnt Sekar bakal bingung mau pilih Bayu atau Arifal 😄😄😄..
makin seru sajaaa
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus Sayyy quuu 🥰🤗💪💪
waduhh gawat tante nya Sekar datang Ehmm ternyata mau kembalikan kalung.
benar kata Tante nya Sekar kali ini, Sekar sudah nikah harusnya jangan jalan sama laki-laki.
Duhh Arifal baik banget mau bantu Sekar 😁😁
wadawww Arila rayain Ultah ma Bayu? dasar Pelakor Stresss 😡😡😡
duhhh Bayu dan Arifal ketemu dong Ehmmm kira kira jika Sekar tau msh semangat dan kuat gk ya Sekar? kasihan Sekar klo tau 🥲🥲
Penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya ya Author Kesayangan kuuuu tetap semangat Sayyy quuu 🤗🤗🥰🥰💪💪
begitu tenang Sekar meskipun hati nya sakit 🥲🥲.
Bayu melihat perubahan Sekar🥲
tapi Bayu knp gk Peka sihhh
bikin Bayu jatuh cinta sama Sekar donggggg 😁😁
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuu tetap semangat yaa Sayyy quuu 🥰🥰💪💪🤗🤗
kasihan Sekar melihat Bayu Dan Alira di toko Roti berdua 🥲🥲
duhhh Arifal akhirnya tau apa yang terjadi Dan berusaha menahan diri 🥲🥲
Sekar menangis dong di toilet🥲🥲
untung Ada Arifal mencoba tenangkan Sekar Dan kasih Sekar semangat 🥲🥲
semangat Sekar harus kuat gk boleh nyerah🥲🥲
gara² Cinta, Sekar tersenyum kembali 😁😁
penasaran dg lanjutannyaaa
di tunggu update nya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy quuu 💪💪🥰🥰🤗🤗
meskipun Bayu selalu bohongin Sekar, Sekar msh peduli dg Bayu 🥲
Sekar hrs nya juga cerita ke Bayu klo Alira dtg ke rumah 🥲🥲
duhhh Arifal jemput Sekar dong 🤗🤗
Sekar mencoba tersenyum di depan Arifal 🤗🤗
Sekar mencoba tersenyum kpd Arifal dong... 🤗🤗
gmn tuh klo Bayu tau Sekar kerja di toko nya Arifal 😁😁
di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
Duhh Arifal semakin perhatian sama Sekar 🤗🤗
Arifal tau Sekar banyak beban tapi Sekar gk mau cerita kpd Arif 🥲
duhhhh Sekar nungguin Bayu balik donggg meskipun Sekar msh merasa kecewa dg Bayu 🥲🥲
Bayu pun pulang namun tetap berbohong kpd Sekar 🥲🥲
penasaran dg lanjutan nya..
di tunggu updatenya ya Author kesayangan kuuuu tetap semangat terus ya Sayyy quuu🥰🥰🤗🤗💪💪
waduhhh Pelakor Stress si Alira ngajak ketemuan tuh sehingga membuat Bayu terpaksa berbohong lagi sama Sekar 😡😡😡 dasar Pelakor Stress deketin Bayu mulu apa sih mau nya 😡😡
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya yaa Author kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu 💪💪🤗🤗🥰🥰
gmn klo Bayu tau yaa...
Sekar masih berharap Bayu menghubungi nya dong ada notifikasi dari Bayu namun tidak ada 🥲
Sekar masih teringat Alira dong 🥲
Sekar merasa Bayu lbh bahagia bersama Alira🥲
penasaran dg lanjutannya🤗🤗
di tunggu updatenya author kesayangan kuuuu tetap semangat terus ya Sayyy lanjut kan Karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
duhhh Bayu mau saja dtg ke kantor temui Alira 😡😡
dasar stresss apa tuh Alira ksh sesuatu ke Bayu lagi sampai Bayu nurut ke Pelakor stress 😡😡
untung ada Rama tapi Rama curiga sama Alira dan Bayu
harusnya Bayu jujur dong ke Rama..
duhh Bayu pingsan dong 🥲🥲
ngapain tuh Alira Pelakor stress minta Bayu ketemu ke tempat biasa 😡😡
greget sama Alira Pelakor stress 😡😡
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuuu...
tetap semangat terus ya Sayyy quuu lanjutkan karya mu
🥰🥰🤗🤗💪💪
duhhh itu Karyawan bisik² lihat Arifal selalu bertemu dengan Sekar 😆😆
duhh Bayu berharap Pak Hasan cepat sadar. semoga Pak Hasan cepat sadar yaa kasihan Bayu harus berbohong sama Mamanya tentang Sekar 🥲🥲🥲
gmn yaa reaksi Mamanya jika Mamanya tau yang sebenarnya🥲🥲
gmn reaksi nya Bayu jika Bayu tau Sekar kerja di toko Roti??
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author Kesayangan kuuuu tetap semangat ya Sayyy quuu lanjut kan karya mu 🥰🥰💪💪🤗🤗
akhirnya Bayu sudah pulang tapi sikapnya tetap sama ke Sekar namun Sekar tetap melayani Bayu...
duhh knp sih Bayu masih teringat Pelakor stress itu si Alira sampai Sekar mau buka dasi nya Sekar pun di tepis Bayu...
duhh Bayu melihat Sekar sedikit berbeda dong apalagi Sekar sudah siapkan sarapan.
gmn yaa jika nnt Bayu tau Alira ke rumahnya Bayu dan temui Sekar? apalagi jika Bayu tau Sekar kerja di toko roti nya Arifal.
penasaran dg lanjutannya...
di tunggu updatenya Author kesayangan kuuu tetap semangat terus Sayyy quuu lanjut kan Karya mu semangat💪💪🤗🤗🥰🥰