Apakah kamu pernah berpikir berapa panjang waktu yang seharusnya cocok untuk ceritamu? Mungkin bagi sebagian besar penulis, hal ini adalah hal yang sangat sulit dijawab. Mau menjawab pertanyaan ini, pertama-tama perlu membahas dulu betapa pentingnya hal ini.
Mengapa rentang waktu cerita itu sangat penting?
Jika kamu tidak memberitahu berapa lama waktu cerita tersebut terjadi, apakah ini ada masalah? Pembaca jarang sekali peduli berapa tahun, bulan, hari, jam yang berlalu. Apa pentingnya hal ini?
Untuk hal-hal tertentu, ini tentunya bukanlah hal yang besar. Waktu yang terlewat dalam cerita hanya karena dua alasan:
1. Ritme alur: memakai waktu yang agak singkat untuk membawa cerita yang lebih cepat; waktu yang lebih panjang membawa cerita yang semakin panjang.
2. Realistis: waktu yang agak singkat kurang mampu menyajikan beberapa character arcs, ataupun perubahan hubungan atau alur cerita; waktu yang lebih panjang tidak mampu menciptakan tekanan dan rasa tegang yang meningkat.
Asal time line dalam cerita tidak mengganggu unsur-unsur tersebut, maka ia tidaklah penting.
Tapi, ritme alur dan realistis adalah kedua unsur penting yang membentuk cerita. Jarang sekali ada cerita yang tidak melibatkan ritme alur atapun menunjukkan realistis. Maka itu, sangat diperlukan untuk menentukan diri sendiri harus memakai time line yang lebih pendek atau panjang melalui perkiraan rentang waktu cerita sendiri.
1: Kelebihan dan kekurangan time line pendek
Di cerita yang perkembangannya cepat pasti selalu memiliki time line yang pendek: karya thriller, karya misteri dan karya aksi.
-Kelebihannya: Meningkatkan suasana tegang:
Semakin singkatnya time line, cerita pun semakin mirip dengan bom yang tengah hitung mundur.
-Kelebihan: Alur cerita yang ringkas dan sederhana:
Time line yang singkat adalah semacam cara menulis yang singkat, datar dan cepat. Protagonis perlu menyelamatkan istrinya dalam tiga hari, jadi ia mungkin saja tidak ada waktu untuk pergi ke sunga menangkap ikan ataupun memperhatikan tindakan janggal kuda di akhir musim panas. Cerita perlu secepat mungkin berkembang, cerita tidak ada kegiatan lainnya, dan tidak ada adegan reaksi yang tidak berarti ataupun berbelok-belok, serta jangan banyak cakap, agar ritme menjadi cepat.
-Kekurangan: Tidak ada perkembangan karakter yang cukup
Akan tetapi, kelebihan time line singkat juga ada kekurangan. Dalam cerita yang salah, time line yang singkat mungkin saja akan mempersempit perkembangan alur, sehingga memperoleh kekecewaan para pembaca. Terkadang, adegan reaksi yang berlika-liku itu sangat diperlukan, karena mereka dapat membawakan perkembangan yang sangat baik bagi karakter. Bagi setiap cerita, entah mau serapat apapun atau gila, mereka semua memerlukan ruang yang cukup untuk memperlambat kecepatannya, agar aksi dapat berubah-ubah dalam cerita yang dipotong-sambungkan.
-Kekurangan: Mudah kehilangan realisitis
Membatasi waktu kerja protagonis utama (seperti film "The Guns of Navarone" ataupun "Inception"), membiarkannya menanggung tekanan itu dipakai untuk menarik perhatian penonton, tapi kamu juga harus memberikannya waktu yang cukup, karena maupun ini adalah cerita yang paling fiksi, kamu juga tidak boleh melewati pengetahuan umum yang paling dasar. Kamu perlu mengikuti beberapa rentang waktu yang diperlukan dengan menaati beberapa pengetahuan umum tersebut, agar ceritamu semakin terpercaya. Seseorang tidak mungkin bisa terbang ke Hongkong dan New York dalam sehari. Ingatan manusia juga tidak mungkin bisa sejelas hingga detail-detailnya setelah puluhan tahun berlalu. Kamu perlu menghindari cerita yang menjadi sangat palsu dalam rentang waktu tersebut.
2: Kelebihan dan kekurangan time line panjang
Time line yang agak panjang muncul di berbagai macam karya sastra, namun dalam novel, legenda dan fantasi epik yang paling sering ditemui.
-Kelebihan: Tegas
Time line yang agak panjang belum tentu sama dengan karya yang panjang. Tapi karya semakin panjang, bagi pembaca pun, menjadi semakin " tegas". Ini bukan bilang tegas itu bukanlah hal baik. Berdasarkan jenis cerita yang kamu tulis, kamu mungkin perlu semacam rasa berat dari luar untuk membangun skala cerita. Alur cerita yang terjadi dalam sehari memang bisa saja merubah kehidupan protagonis. Tapi jika alur ceritanya perlu waktu seperti beberapa bulan atau tahun, maka mungkin saja bisa merubah seumur hidup protagonis. Ada beberapa kejadian yang perlu memperpanjang time linenya, agar pembaca dapat merasakan mereka yang sesungguhnya berpengaruh pada kehidupan protagonis.
-Kelebihan: Character Arcs yang semakin dalam
Sebagian besar orang tidak dapat berubah dalam semalam, meski mengalami sesuatu kejadian besar yang mendorongnya untuk berubah. Ataupun bisa dibilang seperti ini, berdasarkan pengalaman manusia, ada beberapa perubahan yang mendadak pun mungkin saja akan berakhir sementara saja, dan akan memulih kembali setelah beberapa waktu. Semua character arcs adalah revolusi dari protagonis. Maka itu, seiring waktu karakter belajar, bertumbuh dan berkembang semakin banyak, maka perubahan yang dibawakan karakter akan terasa semakin nyata dan lama. Time line yang agak panjang juga dapat memberimu semakin banyak waktu untuk menjelaskan perubahan yang lama dan tidak mudah dilawan ini, melainkan penghentian sementara yang kebetulan muncul dalam aksi gila dengan time line yang agak singkat.
-Kekurangan: Unsur alur cerita yang tidak diperlukan
Masalah utama dari time line yang agak panjang adalah meninggalkan ruang yang besar untuk penulis, sehingga mereka kehilangan perbatasan dalam menulis. Alhasil menyebabkan mudahnya muncul banyak unsur alur cerita yang tidak diperlukan, dan membuat cerita berkeliling ke mana-mana.
-Kekurangan: Mudah kekurangan suasana tegang
Time line yang agak panjang jarang sekali bisa meningkatkan suasana tegang seperti time line singkat. Saat karakter memiliki waktu setahun untuk mewujudkan tujuannya dan melawan antagonis, maka tekanannya tidak akan begitu kuat. Dalam beberapa cerita, cara penyelesaiannya mungkin saja boleh mengurangi beberapa bulan. Akan tetapi, ada beberapa karya yang tidak perlu mengejar suasana tegang seperti ini.
3: Time line seperti apa yang cocok dengan cerita?
Bagaimana kamu tahu berapa banyak yang harus dipakai dalam cerita? Poin terpenting adalah rentang waktunya time line dan panjang lebarnya cerita itu tidak ada hubungan langsung. Ada beberapa cerita yang sangat cepat tetap memiliki karya yang panjang, ada juga yang menceritakan cerita yang lambat dalam beberapa halaman terbatas.
Hal yang paling perlu dipikirkan adalah: berapa banyak waktu yang diperlukan karyamu?
Cerita seharusnya memiliki waktu yang pasti, ini adalah cara penting untuk menghintung berapa banyak waktu yang harusnya dipakai dalam cerita. Jangan karena kamu menulis karya horor, dan merasa time linenya tidak boleh panjang. Dan juga jangan merasa hanya karena kamu sedang menulis karya konflik etika rumah tangga yang biasa, maka tidak boleh terjadi sebelum pemakaman ataupun pernikahan.
Untuk memastikan rentang waktu cerita ini, perlu menemukan ritme cerita yang paling cocok. Kemudian, hitung berapa banyak waktu agar kejadian ini bisa benar-benar terjadi, kemudian kembali ke kelebihan dan kekurangan di atas, serta memakai time line yang paling cocok. Dengan seperti ini, kamu dapat mengetahui, berapa lama ceritamu akan berlangsung.