NovelToon NovelToon
Panduan Menulis Novel ACGN

Materi Dasar Menulis Novel ACGN Ke-6

Jumlah peserta 38

Bagaimana kamu menulis novel? Seiring menulis, semuanya pun langsung terjadi begitu saja, bukan? Benar, cerita memang ditulis seperti itu, tapi ini tidaklah sempurna. Kamu perlu memiliki semakin banyak imajinasi dan usaha.


Kamu mungkin mengira bercerita itu persis dengan menciptakan sebuah karakter, lalu membiarkan kejadian terjadi mengitari mereka. Tapi teknik bercerita yang sesungguhnya tidak hanya termasuk mendeskripsi suatu hal/kejadian, melainkan adalah menguasai semuanya.


Bagaimana caranya untuk mengetahui kalau kamu berhasil menulis alur cerita yang baik? Saat kamu melihat keseluruhan ceritamu, kamu boleh coba menanyai dirimu sendiri:


Apakah ini menyeluruh? Apakah karyamu ada sebuah inti cerita, dimana semua adegan yang ada berkembang mengitari inti cerita tersebut? Apakah setiap adegan dipakai untuk foreshadowing untuk adegan selanjutnya, dan memiliki satu jalan cerita utama yang terus menuju tujuan akhir? Saat petualangan protagonis berakhir, apakah semua cerita sudah diberitahu kepada pembaca?


Untuk bagaimana caranya menulis jalan cerita yang sempurna, semua ini harus dilihat, apakah cerita ini membentuk sebuah keseluruhan yang terbentuk dari sejumlah adegan yang saling berkaitan atau tidak.


-Mengapa bantak orang mengabaikan masalah alur cerita?

Melihat ini, kamu pasti akan percaya diri mengira: "Alur ceritaku tentu saja adalah sebuah keseluruhan yang terpady! Tentunya setiap adegan itu sangat penting!"


Kita sangat mudah mengabaikan masalah yang ada di cerita kita, sedangkan salah satu masalah terbesar adalah terpadunya sebuah cerita. Coba kamu periksa dengan cermat, apakah kamu sendiri yang memikirkan alur ceritamu terlalu baik:


Di ending cerita, karakter akan menjalani persaingan yang sangat penting--Maka itu, semua adegan yang terjadi sebelum persaingan ini harus menjadi foreshadowing untuk persaingan tersebut.


Karakter selalu ingin bertarung dengan antagonis, dan akhirnya terjadi--Maka itu, semua adegan dari awal hingga akhir yang terjadi harus menjadi hubungan sebab akibat yang tidak pernah putus.


Dari persaingan sebelumnya, karakter lanjut ke karakter selanjutnya--Semua persaingan ini harus menjadi sebuah keseluruhan yang saling berkaitan.


Namun yang sayangnya adalah hal ini tidaklah begitu mudah. Ada pembuka dan penutuhp yang baik, tidak dapat menjamin kalau pertengahan cerita akan baik-baik saja. Akan tetapi, bagi para penulis, mereka mungkin saja akan mengabaikan masalah tersebut.


-Bagaimana contoh jalan cerita yang gagal?

Ada sebuah cerita seperti ini:

Dahulu kala, ada beberapa karakter penting memutuskan untuk mengalahkan penjahat yang kejam. Mereka mau pergi ke salah satu sisi kerajaan. Mereka berjalan dan terus berjalan. (Selama perjalanan, mereka seringkali mengadakan pembahasan, bahas tentang bagaimana mereka eksekusi penjahat ketika menemuinya)

Masalah sudah terjadi. Konflik pertama muncul. Penjahat besar muncul, perperangan mulai dan berakhir seri.

Mereka lanjut berjalan.

Pertengahan, penjahat besar itu muncul lagi. Pertarungan sengit lagi-lagi terjadi, dan tetap berakhir seri.

Mereka lanjut berjalan lagi.

Konflik kedua muncul lagi. Penjahat besar lagi-lagi muncul. Persaingan sengit terjadi lagi, tetap berakhir sengit.

Mereka lanjut berjalan lagi.

Tiba puncak konflik, lagi-lagi pertarungan yang sudah tidak sengit. Puji Tuhan, kali ini penjahat besar akhirnya terkalahkan.

Tamat.


Cerita seperti ini tampak kurang sempurna. Ceritanya malah tampak seperti konflik yang muncul dengan random. Pokoknya waktu penjahat besar muncul itu persis dengan waktu berangkat kerja.


-Bagaimana caranya menulis alur cerita yang sempurna?

Berikut adalah caranya menulis alur cerita yang sempurna, dan bisa membuat pembaca bersimpati dari awal hingga akhir cerita, serta menulis garis besar cerita yang jelas. Kesimpulannya ada dua:

1. Apakah ada menambahkan foreshadow untuk akhir cerita dari awal cerita?

Entah kamu suka menulis kerangka cerita atau tidak, selama proses bercerita, kamu harus memastikan bahwa awal cerita dan akhir cerita itu saling berkaitan. Jika kamu menganggap awal cerita sebagai masalah, maka endingnya adalah jawaban.


Kamu perlu setting foreshadow tersebut melalui tujuan internal dan eksternal karakter. Apa yang dikejar karakter dalam satu cerita ini? Konflik terus menghalangi karakter--Hingga akhir, di bagian ending, ia harus mendapatkan sesuatu atau kehilangan sesuatu yang ia harapkan.


Kamu tidak boleh hanya setting satu cerita di awal mula, dan di pertengahan pindah ke cerita lain. Hanya dengan setiap bagian cerita saling berkaitan, baru bisa memiliki alur cerita yang baik.


2. Apakah setiap adegan berkembang di awal cerita dan ending cerita?

Jangan salah menganggap konflik itu terjadi secara random. Setiap adegan harus memiliki struktur yang pas untuk mendorong perkembangan cerita. Jika protagonis dan antagonis terus bertemu dengan tidak sengaja, maka ini adalah masalah alur cerita.


Apakah adegan dipakai untuk mendorong perkembangan jalan cerita? Atau mereka hanya dipakai untuk menambahkan jumlah kata sebelum puncak konflik terjadi?


Adanya struktur adegan yang pas, setiap adegan baru bisa saling berkaitan. Dengan tujuan utama agar adegan terpusat pada cerita, mereka baru bisa berkontribusi untuk "adegan besar" yang menyeluruh ini. Saat pembaca baca hingga ending cerita, mereka baru bisa merasa puas.

NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!