Banyak novel memiliki masalah yang sama yaitu ritme plot kacau. Sedangkan masalah tersebar dari ritme plot kacau adalah penulisan dari author masih kurang simple, menggunakan kebanyakan bahasa untuk mendeskripsi konflik yang gampang, ketika anda membaca beberapa bab tapi anda sama sekali tidak mengerti apa yang dituliskan dari penulis tersebut.
Kondisi 1, Saat pembukaan cerita, ritme plot terlalu cepat, tidak menyampaikan hal penting kepada pembaca, sehingga pembaca tidak bersimpati pada cerita; atau ritme plot lambat, bertele-tele.
Kondisi 2, saat pertengahan karya. Saat ini masalah pada ritme plot karya yaitu :
a.Pada pendorongan plot, pendeskripsian kurang tidak bisa menangkap inti masalah, tujuan tidak jelas;
b.Garis samping-garis utama-garis samping. Garis samping yang terlalu banyak atau terlalu dikit, garis samping yang kurang berhubungan dengan garis utama, garis utama memudar dan lain-lain;
c.Salah satu pendorongan plot yang terlalu cepat atau lambat, membuat plot hancur, tidak setara dengan pendorongan plot utama, emosionalnya juga tidak mendukung, tidak stabil dan kurang bisa handle ritme plot.
Kondisi 3, Relaksasi. Cerita harus relaksasi, perkembangan cerita secara keseluruhan harus santai dan mencapai inti, misalnya : pada tahap ini terjadi masalah pada kesehatan tubuh protagonis, garis utama adalah menyelesaikan masalah kesehatan tubuh protagonis. Maka kita harus mendorong cerita dengan cara yang pertama apa masalah dari kesehatan protagonis, bagaimana menyelesaikannya, bagaimana proses penyelesaiannya, dan apa hasilnya. Tapi penulisannya malah menjadi, protagonis mengalami masalah kesehatan tubuh, orang-orang disekitar mengkhawatirkan protagonis, sahabat sejak kecil berbuat salah demi protagonis, protagonis membalnya, protagonis bertemu protagonis pria dan menolong sahabatnya, setelah itu protagonis ingat tubuhnya bermasalah, ingin pergi mengobati tubuh, tapi mengalami masalah lain lagi, dan protagonis ......
Sebenarnya masalah ini bisa dihindari ketika saat membuat kerangka, dan menyelesaikannya saat penulisan kerangka. Bagi author baru, cara menghindari hal ini ada 2 cara :
1.Disarankan saat dimulai penulisan menggunakan ritme plot cepat, menggunakan sudut pandang protagonis untuk mendorong perkembangan plot, satu plot dijelaskan sesingkat mungkin, jika satu plot hanya memerlukan 2 karakter maka tidak akan memunculkan karakter lebih, jangan menggunakan bahasa yang bertele-tele dan kurangi penjelasan yang panjang, pada umumnya penulisan author baru masih belum terlatih, masih kurang mahir dalam menggunakan banya sudut pandang membangun suasana dan persiapan plot yang banyak, sehingga plot yang disampaikan simple akan lebih mudah.
2.Menjadikan novel viral sebagai referensi penulisan , dengan begitu perlahan-lahan penulisan akan memahami bagaimana merencanakan plot dan menghandle cepat lambatnya cerita.
Bagi author yang sudah mahir, bagaimana menghandle ritme plot agar lebih baik?
Sebuah karya yang ritme plotnya bagus, plot umumnya berfungsi mendorong perkembangan plot cerita, semua plot bagaikan roda berputar, saling berpengaruh dan berkaitan, dari konflik kecil berkumpul menjadi konflik besar, pemuasan pada pembaca juga semakin tinggi, buat pembaca merasa semakin baca semakin menarik, secara tidak sadar terjerat dalam cerita kita. Untuk dapat membuat karya seperti ini :
1.Perlu dipersiapkan terlebih dahulu, pada awal sudah memikir dengan detail kerangka yang akan dibuat, mencari materi yang berkaitan, membangun settingan yang tidak akan tertebak pembaca dari awal cerita, setelah buat ini sebuah saat kita menulis hanya perlu mengembangkan settingan yang sebelumnya sudah kita catat.
2.Membaca karya elit yang bertema sama, merangkum keunggulan dan disimak;
3.Banyak menulis dan berlatih, lama kelamaan akan menjadi mahir
Terakhir, saat menulis, sebaiknya saat kita menulis hingga 3-5 bab bisa baca kembali ritme plotnya, jika penulis merasa pembaca sudah terbawa oleh cerita kita dan tertarik untuk terus membacanya, maka ritme plotnya sudah benar, jika tidak maka perlu kita intropeksi kembali, apakah sudah menyimpangi garis utama, apakah tidak ada isi plot yang menarik pembaca untuk terus membacanya.