1. Apa yang termasuk dalam deskripsi penampilan fisik?
Penampilan fisik tokoh mengacu pada potret seseorang. Penampilan fisik meliputi penampilan tokoh (fitur/bentuk wajah, penampilan wajah), bentuk tubuh (tinggi, pendek, gendut, kurus), pakaian (gaya berpakaian) dan ekspresi wajah (bahagia, marah, sedih, senang, dll).
Deksripsi penampilan fisik adalah mendeskripsikan ciri khas penampilan fisik tokoh yang disebutkan di atas. Tujuannya untuk mengungkapkan cara berpikir tokoh, dan mengekspresikan emosi penulis.
Saat mendeskripsikan penampilan fisik, banyak penulis pemula seringkali ingin menjelaskan dengan sejelas-jelasnya setiap bagian wajah, warna dan merek pakaian tokoh. Hasilnya pembaca masih tidak bisa mengingat/berimajinasi seperti apa wajah dari tokoh tersebut.
2. Kapan saat yang tepat mendeskripsikan penampilan fisik tokoh?
a. Awal novel, pada saat tokoh muncul
Dalam novel, deskripsi tokoh dimulai pada saat tokoh muncul. Contoh seperti ini banyak sekali. Mendeskripsikan penampilan fisik di awal bisa membuat pembaca langsung memiliki kesan terhadap orang yang dituju, kurang lebih bisa menambah gambaran satu tokoh.
Tokoh dalam novel sangat banyak, jelas tidak realistis untuk memberi deskripsi penampilan fisik dengan jumlah yang sama kepada setiap tokoh. Kita harus menuliskan lebih banyak kata kepada orang yang ingin kita tonjolkan. Ketika seseorang yang dikerumuni banyak orang, kita harus mendeskripsikan dengan rinci seperti apa orangnya dan apa yang dia pakai?
b. Mendeskripsikan penampilan fisik tokoh pada saat muncul dalam situasi tertentu Ketika tokoh muncul dalam situasi tertentu, demi membuat penampilan fisik dan situasi saling menyatu dan saling mencerminkan satu sama lain, biasanya akan menggunakan deskripsi penampilan fisik, misalnya pada saat suasana hati tokoh tidak baik, mereka biasanya akan mengerutkan kening, bibir dalam keadaan tertutup. Tokoh pria dan wanita berdandan secara khusus untuk saling bertemu satu sama lain, deskripsi penampilan fisik dalam situasi ini sangat diperlukan.
Tetapi tidak boleh mendeskripsikan penampilan fisik setiap kali tokoh muncul. Contohnya mendeskripsikan satu wanita cantik dengan rambut panjang yang ditiup angin. Jika ketika wanita ini keluar dan langsung menggunakan kata seperti “rambut panjang berayun terkena angin”, maka akan terkesan berlebihan.
3. Metode mendeskripsikan tokoh
a. Tangkap ciri penampilan fisik khas dari tokoh tersebut, dan abaikan hal lainnya. Ciri khas penampilan fisik, contohnya : senyum dari lukisan Monalisa, janggut putih milik Einsten, kacamata bulat dari Harry Potter.
Jadi, bagaimana cara menangkap ciri khas penampilan fisik?
Misalnya, kita menulis tentang wanita cantik. Kita boleh mengingat wanita cantik yang kita pernah temui di dunia nyata. Pada saat bertemu dengan mereka, apa anggota tubuh yang membuat kalian tertarik dengan mereka? Apa yang membuatmu selalu ingin melihatnya? Rambutnya? Matanya? Ataukah senyumannya atau kaki indahnya? Poin ini bisa kita mulai terlebih dahulu. Faktanya, tidak ada bahan yang bisa diambil dari kehidupan, perbanyak melihat film dan drama.
Penampilan fisik kelihatannya adalah ciri objektif dari tokoh yang kamu buat. Namun dari sudut pandang penulis, itu adalah perilaku subjektif dari penulis. Apa yang ingin ditonjolkan penulis adalah apa yang dilihat pembaca.
b. Pada saat mendeskripsikan penampilan fisik, banyak penulis pemula yang menggunakan kata-kata sifat cantik yang tidak berguna. Terutama saat mendeskripsikan wanita cantik dan pria tampan, kata kata memuji yang terlalu berlebihan. Faktanya, kamu menggunakan begitu banyak kosakata, keindahan dan ketampanan yang kamu katakan, tidak membentuk kararakteristik tokoh di dalam otak pembaca, lebih baik ada satu detail yang istimewa.
Apa yang bisa menjadi detail ini?
Sebelumnya kami menyarankan kamu untuk mengingat kembali. Agar kesan terhadap wanita cantik dapat kamu rasakan kembali. Tuangkanlah orang-orang dengan kesan terdalam bagimu ke dalam tokoh dalam cerita. Pada saat menulis, tetapkan di mana lingkungan dia berada lingkungan, ekspresi wajahnya seperti apa, bagaimana gerakan tengannya, nada bicaranya, dll.
c. Perhatikan urutan deskripsi dan tangkap ciri utama
Pada saat mendeskripsikan penampilan fisik sebaiknya berikan satu urutan deskripsi. Urutan prioritas ini sebagai tindakan preventif agar tulisan tidak kacau. Contoh : mulai dari alis, mata ke dada, masing-masing dari atas ke bawah, dari luar ke dalam, dan terakhir gunakan satu kalimat untuk menggambarkan keseluruhan.
Selain itu, cara lainnya yaitu menggunakan teknik retorik. Teknik ini bergantung pada pengalaman membaca penulis dan persepi penulis tentang kehidupan sehari-hari.
Poin-poin di atas adalah beberapa metode yang sangat berguna untuk mendeskripsikan penampilan fisik dari tokoh/karakter yang ingin kamu tulis.
Terakhir, perlu diingat mendeskripsikan penampilan fisik harus sesuai dengan latar belakang si tokoh.