NovelToon NovelToon
Panduan Menulis Tema Drama Pernikahan

Jangan Lagi Membuat Dialog Yang Panjang !

Jumlah peserta 122

Deskripsi percakapan bisa kita analisis dari dua bagian, pertama adalah metode percakapan dan kedua adalah isi percakapan.

Metode Percakapan

Metode pertama : Bahasa peringatan didepan dan isi percakapan dibelakang.

Contoh : Janny melihatnya, dengan senyum melambaikan tangan dan berkata : "Idola besar, kamu santai sekali, tidak perlu syuting drama?"

Metode kedua : Bahasa peringatan ditengah, bagian depan dan belakang percakapan mengandung isi percakapan.

Contoh : "Ah" Pony mengeluarkan suara kaget, dia mengira dirinya salah dengar "A...Apa yang kamu katakan?"

Metode ketiga : Bahasa peringatan dibelakang, isi percakapan didepan.

Contoh :"Berikan padanya." Dia berkata.

Metode keempat: Tidak ada bahasa peringatan, langsung memasuki dialog.

Contoh : "Pergi makan yok" "Aku sakit maag, lain kali saja".


Metode Dialog Yang Beragam

Jika semua metode dialog kita adalah, dia berkata, dia bertanya, dia menjawab, maka akan membuat isi cerita kita sangat kosong.

Selain 4 metode percakapan diatas, kita bisa menambahkan ekspresi karakter, gerakan dan pendeskripsian tempat, ini akan membuat dialog semakin alami.

Contoh : Cowok itu berbicara dengan gadis : "hari ini kamu tampak sangat cantik".

Menambahkan pendeskripsian detail : Didalam Cafe, sepasang kekasih duduk dikursi dekat jendela, lelaki memandang gadis senyum dengan lembut dan berkata : "hari ini kamu nampak sangat cantik".

Satu kalimat yang sama, jika kita mengubah metode penyampian untuk menyampaikan inti yang sama.

Metode pertama : Lelaki memandang gadis dan senyum dengan lembut dan berkata : "hari ini kamu nampak sangat cantik". (Gerakan karakter (ekspresi)+ ucapan).

Metode kedua : "Hari ini kamu nampak sangat cantik". Lelaki memandang gadis dan senyum dengan lembut. (Ucapan+ gerakan karakter(ekspresi)) .

Metode ketiga: "Hari ini kamu nampak sangat cantik". Lelaki memandang gadis dan senyum dengan lembut "Alangkah bahagianya aku dapat bertemu denganmu". (ucapan + gerakan karkater+ ucapan)

Selain ini, banyak penulis tidak bisa menulis sebuah percakapan yang bagus karena tidak tahu fungsi dari dialog itu apa, jika penulis tidak mengerti fungsi dialog maka akan mudah menciptkana dialof yang tidak bermakna bahkan dialog yang jauh berbeda dari settingan karakter dan plot.

Maka apa saja fungsi dari dialog ?


Fungsi dasar dialog :

1.Menampilkan sifat dan emosional karakter

Dialog antar karakter untuk mendeskripsikan apa yang terjadi antar karakter, sehingga bisa juga digunakan untuk menampilkan sifat karakter.

Kita tidak bisa mensetting percakapan panjang untuk karakter yang diam, dan juga tidak setting kata-kata elegan dan elit untuk karakter yang kasar. Dialog melayani karakter, dialog diciptakan untuk membentuk karakter.

Dialog yang terjadi bersamaan juga adalah suatu cara penyampain emosional yang bagus. Saat karakter mencapai kondisi marah yang tinggi, maka ucapan dia akan pendek dan kuat.

Misalnya "Pergi!" "Diam!" kedua kata ini dengan singkat sudah menampilkan emosional karakter.

Jika karakter dalam keadaan senang maka isi ucapan dan suasananya juga akan jauh berbeda, misalnya jika karakter tersebut bukan settingan cool, maka saat dia percakapan dengan orang lain akan cenderung panjang.

Melewati emosional percakapan buat pembaca simpati dengan plot kita dan ikut merasakan apa yang dirasakan karakter.

Hanya dengan begini baru dapat pembaca terus membaca karya kita. Ini adalah rasa simpati yang selalu kita tekankan.

Jadi, jika anda merasa canggung saat menulis dialog, penulis sendiri harus menanggap dirimu sendiri sebagai karkater tersebut, dan merasakan psikologis dan emosional karkater.

Selain itu, ada percakapn yang nampak membosankan karena kekurangan rahasia dalam percakapan tersebut.

Contoh wanita sering mengatakan benci pada pacarnya , tapi dalam hatinya sebenarnya berpikir bahwa "aku mencintaimu". Sebuah kalimat kadang mengandung makna yang tidak dimunculkan secara langsung, ini harus kita sampaikan dalam karya kita. Sembunyikan makna asli dari percakapan, membuat karakter kita berbicara seperti manusia sebenarnya. Dialog yang langsung ke inti tidak akan muncul dalam keseharian kita, apalagi dalam novel.


2.Mendorong plot

Novel adalah penulisan reaksi suatu karakter saat mengalami suatu konflik. Kita dapat menyelesaikan masalah lewat komunikasi dan percakapan, tapi akan juga muncul konflik ketika komunikasi. Konflik akan membuat karakter melakukan step berikutnya, dan mendorong perkembangan plot.

Contoh :

"Haha". Walaupun sedang dihina, Rita tetap saja masih ketawa, dia berbalikkan badan memandang Bob : "Kurasa tidak perlu lanjut, akhiri saja kontraknya!"

"Akhiri kontrak ? Kamu mau akhiri kontrak?"

Tatapan mata Rita tidak nampak tergoyah "Benar, Aku meminta akhiri kontrak."

Dialog yang kita setting harus bermanfaat untuk mendorong perkembangan plot, sebaiknya bisa membongkar sedikit rahasia dalam plot. Jika dialog itu muncul hanya agar untuk adanya sebuah percakapan, maka itu akan menjadi percakapan yang bosan dan tidak berguna.


3.Memberikan info

3 unsur pembentukkan karya : Narasi, deskripsi dan dialog, dialog menempati posisi yang amat penting, dalam novel penulis akan lewat percakapan karakter menyampaikan berbagai info untuk pembaca, contoh :

"Nona, apakah perjodohan itu benar"?

"Bukti yang dia bawakan benar, maka perjodohan itu tidak mungkin palsu"

"Tapi bagaiaman Tuan pada waktu itu... Bisa menjodohkan nona muda?"

"Aku juga ingin menanyakan ini!"

Dari dialog ini menyampaikan info kepada kita : Nona muda dijodohkan tuan, tapi nona tidak setuju pada perjodohan ini.

Narasi dan pendeskripsian juga dapat menyampaikan informasi, tapi terkadang menggunakan dialog untuk menyampaikan informasi akan jauh lebih mudah, contoh jika percakapan diatas kita sampaikan lewat narasi maka akan menjadi penjelasan latar belakang, menggunakan dialog malah lebih singkat, pdata dan jelas.

Tapi saat menampilkan ekspresi kecil dari karakter atau perubahan emosional, maka perlu kita tekankan deskripsinya.

Penekanan deskripsi biasa menggunakan penulisan narasi. Jadi masalah ini jika ingin dibahas termasuk mudah.

Yaitu kita tidak boleh hanya menggandalkan percakapan tapi perlu menambahkan penulisan psikologis dan ekspresi detail. Contoh karakter memanja membuat suasana tidak lagi menegangkan.

Kesimpulannya, sebuah percakapan yang bagus harus memiliki suatu fungsi, jika percakapan tersebut muncul tanpa fungsi apapun maka dialog itu tidak berguna.

NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!