Axel Sky Jordan, 31 tahun. Seorang pria mapan yang pernah jatuh cinta kepada istri pria lain. Gosip yang menyebutkan bahwa dirinya adalah seorang perebut bini orang menjadi rahasia tersendiri di kalangan pebisnis dan orang-orang di sekitarnya.
Pertemuannya dengan gadis pembuat masalah bernama Aubrey Joysalim membuat hidupnya berubah. Jojo, sapaan akrab gadis itu menawarkan sebuah kesepakatan yang dia ibaratkan sebagai suatu simbiosis.
"Menurut KBBI Simbiosis berarti keadaan hidup bersama secara erat antara dua organisme yang berbeda. Bagaimana kalau kita melakukannya?" ~ Jojo
"Kamu pikir aku Protozoa? Aku tidak mau menerima tawaran nyamuk Aedes aegypti." tolak Axel mentah-mentah.
Dengan hati yang sudah dimiliki oleh wanita lain, akankah Jojo berhasil menaklukkan hati Axel?
_
_
_
Note :
JANGAN PLAGIAT ATAU TAMBAL SULAM!
INGAT AZAB
Carilah Rezeki yang halal dengan mencari ide sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Adinasya mahila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 10 : Calon Istri
Jojo berjalan lunglai, Ia bahkan langsung menyandarkan keningnya di stir setelah masuk ke dalam mobilnya. Untuk beberapa saat Ia terdiam dengan posisi seperti itu.
Mengangkat kepalanya, Jojo mengguyar rambutnya lalu mencengkeram erat kemudi. "Tak masalah, asal menguntungkan bang Ical, masuk ke kandang macan pun akan aku lakukan, lagi pula laki-laki bernama Axel itu juga memiliki ketampanan yang bisa dibilang di atas rata-rata."
Jojo terdiam. "Ah ... bangun Jo bangun! apa otak 'mu sudah tidak waras?" Gadis itu bermonolog lalu menampar pipinya sendiri.
"Aw ... Sa—kit," rengeknya dan kembali membuat suara terisak padahal tidak ada air mata yang menetes di pipinya.
***
Setengah jam yang lalu
"Silahkan masuk!"
Dengan sopan Jordan mempersilahkan Jojo duduk, tak lupa meminta sang sekretaris membawakan dua cangkir teh untuknya dan adik kesayangan Fahrizal itu.
"Apa sudah ada yang memberitahu 'mu soal niatan 'ku sampai kamu datang kemari?"
Jojo mengangguk cepat. "Om—em ... tidak, Pak Jordan, sebenarnya sebelum itu saya ingin membuat pengakuan dosa terlebih dulu, karena Abang saya mengajari bahwa saat ingin meminta bantuan ke orang lain, kita tidak boleh berbohong."
Jordan tersenyum, pria itu mengangguk dan mulai mendengarkan cerita Jojo. "Katakan semua yang ingin kamu katakan!"
Jojo pun mulai menceritakan semuanya, dari mulai kesalahannya membantu sahabatnya kabur, masuk tanpa izin ke villa Axel, sampai kedatangan polisi juga Hantoro yang mencabut semua sokongan dana untuk kampanye Abangnya.
"Jadi Axel melaporkan 'mu ke polisi?" Jordan mencondongkan badannya ke Jojo, mereka berbisik seolah sedang berbicara di tempat ramai.
"Iya, padahal aku hanya masuk dan tidak ada barang yang aku ambil om, eh ... Pak."
Jordan lagi-lagi tertawa, "Biarkan saja! Villa itu masih milik 'ku, Axel tidak akan bisa berbuat apa-apa, sepertinya dia hanya ingin membuat 'mu takut."
Begitukah? Sudah 'ku duga laki-laki itu tidak memiliki kuasa apa-apa.
"Untuk dana kampanye tidak perlu khawatir, biar sekretaris 'ku yang mengurusnya, asalkan kamu—mau menerima permintaan 'ku."
"Permintaan berkencan dengan anak Om kan? Eh ... Pak." Jojo menampar mulutnya yang selalu salah memakai kata sapaan sedari tadi.
Lagi-lagi pria itu terbahak, kelakuan gadis di depannya benar-benar bagaikan hiburan tersendiri untuknya. "Aku sangat menyukai 'mu. Aku ingin kamu menjadi pendamping hidup Axel."
Mata Jojo terbuka lebar, sementara bulu mata lentik naturalnya berkedip-kedip cantik, Ia tak percaya dengan kalimat yang baru saja terlontar dari mulut Jordan.
"Maksud Om, eh ... Pak." Jojo menggigit bibir bawahnya sambil memejamkan mata, " Maaf, maksudnya anda ingin aku menikahi di—dia?"
Jordan pun mengangguk. Jojo bagaikan terkena tulah dari ucapannya sendiri, gadis itu sebenarnya tadi hanya sembarangan dan iseng menyebut dirinya menantu pemilik J Corp itu.
"Namun, ada yang harus kamu ketahui sebelumnya karena semua ini tidak akan pernah bisa ditemukan dimanapun bahkan di internet. Aku sudah meminta anak buah 'ku untuk menghapus semua jejak digitalnya."
"Katakan saja Pak! aku siap mendengarkannya," ucap Jojo semangat.
"Axel pernah memperkosa adik tirinya."
"WHAT?"
"Dia juga pernah berselingkuh dengan adik tirinya itu, Axel adalah seorang pebinor (Perebut Bini orang)"
"APA?"
"Dan dia memiliki seorang anak perempuan dari hasil memperkosa adiknya."
"Ha—ha—hahahaha." Jojo terbahak. Gadis itu menutup mulutnya lalu menepuk-nepuk pahanya sendiri. "Banyak sekali aibnya"
"Tapi terlepas dari masa lalu suramnya, aku bisa memastikan bahwa Axel adalah laki-laki baik, dia bukan laki-laki bajingan. Aku bisa menggaransikan hidup 'ku untuk yang satu itu." Tegas Jordan.
"Apa ini semacam pertukaran? Anak anda bilang, anda juga akan mengambil manfaat dari semua ini saat abang Ical menjadi Gubernur." Jojo menatap tajam Jordan, bagaimanapun jika harus mengorbankan hidupnya timbal balik yang didapat juga harus setimpal.
"Awalnya memang itu tujuan 'ku, tapi setelah mengetahui sesuatu hal, aku yakin harus melakukan ini."
"Maksud anda?" Jojo mengernyit heran.
"Aku akan memberitahunya di depan kakak 'mu. Sabtu ini aku berencana mengajak makan malam bersama."
Pada akhirnya, pembicaraan itu berlangsung hampir setengah jam. Jojo yang sudah berpamitan untuk pulang, tiba-tiba saja berhenti di depan pintu. Ia berbalik dan menanyakan sesuatu yang mengganjal di hatinya.
"Apakah Axel masih menyukai adik tirinya sampai sekarang?"
Jordan mengangguk pelan, "Perasaan orang tidak ada yang tahu, tapi sepertinya masih."
Jojo terdiam, Ia merasa begitu sial. Laki-laki yang akan didekatinya ternyata seorang pebinor, pemerkosa, bahkan memiliki anak dan—masih menyimpan perasaan ke perempuan lain.
Berat Jo, berat.
***
Axel menatap pemandangan malam kota dari jendela apartemennya. Ia sengaja menginap di sana karena Rea dan Arkan datang ke rumah Jordan untuk menemui mamanya. Beberapa bulan belakangan, Axel memang memilih menjaga jarak dari Rea, dan sejak itu Ia juga merasakan hidupnya seperti kehilangan tujuan.
"Shit!" umpatnya tiba-tiba saat seklebat bayangan Jojo melintas di dalam benaknya.
"Apa tadi? kenapa tiba-tiba aku memikirkan gadis pembuat masalah itu?"
Saat masih bergelut dengan pikirannya sendiri, Ponsel Axel tiba-tiba saja berbunyi. Rentetan pesan masuk ke dalam aplikasi berbalas pesan miliknya.
+62 52257…
[ Halo ]
[Kakak Axel]
[ nomorku kamu simpan kan?]
[ kamu pasti tahu siapa aku ]
[ tadi pagi kita bertemu ]
[ Woi ]
[ kenapa tidak membalas? ]
Axel membaca pesan itu, giginya bergemerutuk kesal. Ia pikir sang Papa memberikan nomor ponselnya ke Jojo, padahal tanpa sengaja dia sendiri lah yang membocorkan nomornya. Ya, pada saat dia meminta Kirana menghubungi walinya dan gadis itu malah menelpon Jojo.
Laki-laki itu hampir melempar ponselnya ke ranjang karena tak berniat membalas pesan itu, sampai Jojo mengirimkan pesan lagi.
+62 52257…
[ aku tahu kamu sudah membaca pesanku ]
[ jangan mengabaikan pesanku]
[ Axel Sky Jordan Woi! ]
[ Ini aku ...]
[ Calon istrimu]
—
—
—
—
—
Jangan lupa like komen vote dan hadiahnya hihihihi 😂
memanglah s' Mickey Mouse ini..
ituuuuuu tanda'y kamu lg jatuh cinta Mikeeeee.....
kamu ituuu Mikeeeee...
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
seingat Ku🤭🤭🤭🤭
udah baca pake acc brbeda tp agak lupa jalan cerita'y...
😅😅😅😅
terimakasih byk ya atas cerita menarik dan menghibur ini..
lopeeeeeee Otor...
😘😘😘
😚😚😚😚😚😚😚🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
🤣🤣🤣🤣🤣🤪🤪🤪🤪🤪
parah kamuuuu....
ngamok lah nanti s' parfum Axe....
🤪🤪🤣🤣🤣🤣🤣🤣