NovelToon NovelToon
My Sexy Lecturer

My Sexy Lecturer

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Diam-Diam Cinta
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Fhatt Trah

Niat hati hanya ingin mengerjai Julian, namun Alexa malah terjebak dalam permainannya sendiri. Kesal karena skripsinya tak kunjung di ACC, Alexa nekat menaruh obat pencahar ke dalam minuman pria itu. Siapa sangka obat pencahar itu malah memberikan reaksi berbeda tak seperti yang Alexa harapkan. Karena ulahnya sendiri, Alexa harus terjebak dalam satu malam panas bersama Julian. Lalu bagaimanakah reaksi Alexa selanjutnya ketika sebuah lamaran datang kepadanya sebagai bentuk tanggung jawab dari Julian.

“Menikahlah denganku kalau kamu merasa dirugikan. Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku.”

“Saya lebih baik rugi daripada harus menikah dengan Bapak.”

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fhatt Trah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

10. Menikahlah Denganku

Menikahlah Denganku

Jam digital di atas nakas sudah menunjukkan angka 12.00 malam ketika Julian hendak naik ke tempat tidur usai merevisi proposal skripsi yang ditinggalkan Alexa. Namun niatnya untuk beristirahat urung saat matanya menangkap noda merah pada seprei. Membuat perasaan bersalahnya pada Alexa kian besar. Alhasil ia memilih beristirahat di sofa daripada harus melihat noda darah itu.

Hingga keesokan harinya hati dan perasaan Julian tak tenang. Di ruangannya selepas mengajar, ia duduk termenung sambil memandangi proposal skripsi Alexa yang sudah ia perbaiki. Proposal skripsi itu juga sudah ia ACC, namun pemiliknya tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Nomor yang anda hubungi sedang tidak aktif atau berada di luar jangkauan ...

Tiga kali ia menghubungi ponsel Alexa, dan hanya suara operator yang terdengar. Sejak semalam pikirannya hanya dipenuhi oleh gadis itu. Termasuk resiko yang harus ia hadapi nanti karena telah merampas kehormatan gadis itu.

Memikirkan tentang Alexa, ia tidak bisa hanya berdiam diri seperti ini. Paling tidak, ia harus mencaritahu bagaimana keadaan Alexa.

Karena alasan itu pula yang kini membawanya bertandang pada sebuah alamat. Ia berdiri dengan sabar sambil memegang map di depan pintu umah Alexa.

“Maaf, cari siapa ya?” Sandra, ibu kandung Alexa bertanya begitu membuka pintu. Ia sedikit terkejut mendapati seorang pria tampan berdiri di depan pintu rumahnya.

“Alexa ada, Bu?” Julian sudah mengumpulkan keberaniannya untuk menemui Alexa. Apapun resikonya akan ia tanggung, termasuk kemungkinan andai suatu hari nanti Alexa berbadan dua akibat perbuatannya.

“Ada. Dia sedang sakit. Dia demam dari tadi malam.”

“Saya bisa bertemu dengannya sebentar saja?”

“Bisa, bisa. Mari silahkan masuk.” Sandra beranjak dari pintu, memberi jalan untuk Julian masuk ke dalam rumahnya yang sederhana, namun asri dengan banyaknya tanaman kesayangannya.

“Silahkan duduk.” Ia menunjuk ke arah sofa tanpa ikut duduk. Ia lantas pergi ke kamar Alexa, menemukan anak gadisnya itu masih meringkuk dibalik selimut.

“Al ... Sayang, di luar ada yang cari kamu.” Sandra mendekati tempat tidur, mengusap lembut atas kepala putrinya yang berbaring namun tidak tidur. Baru beberapa menit lalu ia menyuapi bubur pada anak gadisnya itu, kemudian memberikan obat penurun demam.

“Siapa, Ma?”

“Mama tidak sempat tanya. Tapi orangnya ganteng. Rapi lagi.”

“Bilang saja aku sedang sakit, Ma.”

“Sudah.”

“Ya sudah, disuruh pulang saja, Ma. Aku lagi malas ketemu siapapun.”

“Mama sudah terlanjur mempersilahkan dia masuk. Temui saja dulu, Al. Barangkali ada yang penting. Demam kamu juga sudah turun kan? Mama mau ke toko sekarang. Mau ngecek persediaan bahan-bahan kue.”

“Malas ah, Ma. Disuruh pulang saja tamunya. Itu pasti Robin.”

“Temui saja dulu. Siapa tahu ada yang penting. Nyesal kamu nanti. Ya sudah, Mama pergi sekarang. Kamu temui tamunya, kamu sendiri yang suruh dia pulang. Mama sibuk. Daaah sayang, Mama berangkat dulu ya.” Dikecupnya kening Alexa, kemudian bergegas pergi. Seharusnya Sandra sudah pergi sejak tadi untuk mengecek persediaan bahan kue di toko kuenya, namun karena Alexa yang mendadak demam, ia menunda waktunya sebentar.

“Siapa sih? Masa nanya nama saja Mama sampai lupa,” keluh Alexa seraya menyibak selimut. Demamnya memang sudah turun, tetapi sekujur badannya masih terasa pegal. Karena terlalu lama berdiri di bawah guyuran air dari shower, akibatnya ia diserang demam.

Menapakkan kedua kaki di atas lantai, dengan hati-hati Alexa berdiri. Berjalan pelan menuju ruang tamu, ia harus berpegangan pada dinding agar tidak terjatuh.

“Heran ya kamu, Bin. Sudah tahu aku sakit, tapi kamu ma_” Tadinya Alexa ingin mengomeli tamunya yang ia kira adalah Robin. Sebab sejam yang lalu beberapa kali Robin menghubunginya, bertanya kenapa ia tidak datang ke kampus. Robin bahkan menawarkan diri untuk menjemputnya. Karena merasa istirahatnya terganggu oleh Robin, ia pun kemudian menonaktifkan ponselnya.

Namun, begitu tiba di ruang tamu ia malah dibuat terkejut dengan tamu yang tidak terduga siang ini. Tamu itu langsung berdiri melihat kedatangannya.

“Alexa, maaf aku mengganggu. Ada yang ingin aku bicarakan,” kata Julian, memandangi Alexa dengan sorot mata penuh pengharapan. Berharap gadis itu mau menerima permintaan maafnya.

“Mama saya tadi sudah bilang kan kalau saya sakit. Maaf saya tidak bisa menerima tamu sekarang.” Alexa menolak, berbalik cepat hendak kembali ke kamarnya. Namun langkahnya dihentikan oleh Julian yang bergerak cepat menghampirinya dan mencekal lengannya.

Karena tubuhnya yang masih terasa lemas, hampir saja ia jatuh. Beruntung ada Julian di belakangnya, menangkap tubuhnya, berada aman di dalam dekapan Julian.

“Hati-hati, Al,” kata Julian khawatir melihat wajah pucat Alexa.

Merasa tidak nyaman tangan Julian menyentuhnya, Alexa menghempas tangan itu dengan kasar. Hatinya masih dipenuhi oleh kebencian pada pria itu. Kejadian semalam pun tak serta merta begitu saja bisa ia lupakan. Kejadian itu membawa trauma tersendiri baginya.

Sejak kejadian itu Alexa lebih banyak mengurung diri di dalam kamarnya. Sandra yang berulang kali bertanya apa penyebabnya, ia hanya diam membisu. Ia tak sanggup memberitahu ibunya tentang kejadian itu.

“Pak Julian ngapain sih ke sini? Apa belum cukup Bapak menyulitkan saya? Setelah Bapak merugikan saya, sekarang apa lagi yang harus dibicarakan?” cecar Alexa membuang muka. Ia begitu muak melihat tampang Julian.

“Dari tadi aku menunggu kamu di kampus, tapi kamu tidak datang. Beberapa kali juga aku menghubungi kamu, tapi handphone kamu tidak aktif.” Julian menghela napasnya sejenak, mencoba mengumpulkan kembali keberaniannya untuk mengutarakan tawaran yang hendak ia ajukan andai Alexa berniat menuntut tanggung jawabnya.

“Aku khawatir sama kamu, Al. Aku kepikiran kamu terus. Aku tahu aku sudah melakukan kesalahan besar, aku berdosa sama kamu. Aku minta maaf. Tolong maafkan aku, Al,” sambungnya memandangi sebelah sisi wajah Alexa. Bisa ia lihat bagaimana raut wajah Alexa yang tampak tak senang.

“Bapak khawatir sama saya? Saya pikir Bapak tidak punya hati,” ketus Alexa masih berpaling muka, enggan melihat wajah Julian.

“Sekali lagi maafkan aku, Al.”

“Pak Julian sebaiknya pulang. Saya mungkin tidak akan melanjutkan kuliah. Saya akan berhenti.”

“Jangan, Alexa. Hanya tinggal selangkah lagi kamu selesai.”

“Lagian untuk apa saya menyelesaikan kuliah saya. Toh masa depan saya sudah hancur.”

“Kalau begitu apa yang kamu inginkan?”

“Berhenti kuliah. Memangnya apa lagi?”

“Selain itu.”

“Tidak ada. Memangnya apa lagi yang saya inginkan selain itu. Saya sudah rugi. Masa depan saya sudah hancur karena Bapak.”

“Alexa, dari pada kamu berhenti kuliah dan menyia-nyiakan harapan pengorbanan orangtua kamu, lebih baik kamu pikirkan lagi keputusan kamu ini. Orangtuamu pasti akan sangat kecewa kalau tahu putrinya memutuskan berhenti di penghujung jalan.”

“Justru mereka akan jauh lebih kecewa lagi kalau tahu putrinya sudah dinodai oleh dosen pembimbingnya sendiri.” Kedua mata Alexa langsung berkaca-kaca melontarkan kalimat itu. Hatinya masih terluka dengan kenyataan dirinya sudah tidak suci lagi. Kehormatan dan harga diri yang selama ini ia bangga-banggakan telah direnggut dengan paksa darinya.

“Baiklah kalau memang itu keputusan kamu. Aku tidak akan memaksa. Tapi tolong kamu pikirkan sekali lagi. Setidaknya ingat pengorbanan dan kerja keras orangtua kamu untuk menyekolahkan kamu setinggi-tingginya.”

“Semuanya sudah hancur, Pak. Untuk apa lagi. Saya sudah banyak dirugikan. Jadi apa lagi yang bisa saya harapkan.”

“Menikahlah denganku kalau kamu merasa dirugikan. Aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku.” Kalimat itu meluncur bebas dari mulut Julian. Ia sudah memikirkan hal itu sejak semalam, sehingga membuatnya berani bertandang langsung menemui Alexa di rumahnya.

Alexa tersentak, menoleh cepat pada Julian. Menghunus pandangan penuh kebencian pada pria itu. Kemudian berkata,

“Saya lebih baik rugi daripada harus menikah dengan Bapak.”

To Be Continued ...

1
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
dengan perhatian dan beri kejutan2 kecil😅😅
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
bisanya ngandalin orangtuanya
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
justru nanti ketahuan klo kamu ug ngadih obat itu
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
dia seorang pewaris lo Al, hidupmu bakalan terjamin
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
tidak juga, buktinya banyak yang dijodohin tp mereka harmonis dan langgeng
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
nah loh, klo kamu pinter harusnya kamu selidiki itu obat apa
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
aleena
Julian turutin aja dulu permintaan alexa
nanti setelah nikah
kamu jerat dia dengan perhatian tulusmu
Maka cinta Akan melekat dalam hati alexa
jangan lupa
sering Bawa ke panti asuhan
melihat bagaimana kehidupan kecil tanpa ibu /ayah
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
Polos sekali pemikiran mu Alexa 😁😁
aleena
yeyey.
akhirnya menerima pernikahan
kamu gak tau alexa, klo pak Julian anak tunggal perusahaan yg kau incar ditempat lamaranmu kerja
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): Alexa bakalan kaget nanti kalau dia tau😆
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪
〈⎳ FT. Zira
uwahhh..
selamat buat nona kecil/Rose//Rose//Rose/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): terima kasih sekebon pisang😄😄😄🙏🏻
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
sejak awal juga Julian dah mau tanggung jawab. tapi Al nya yg jual mahal.. perkara gak dilamar dengan cara romantis🤧🤧
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): romantis romanstisnya belakangan kalau udah sah 😄😄😄😄😆
total 1 replies
〈⎳ FT. Zira
jederrr..
kaget gak tuh Al
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): kaget dong pasti
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
secepatnya Al..
Intan Marliah
Luar biasa
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): waaah makasih kk😉🙏🏻
total 1 replies
🌞𝓜𝓮𝓷𝓽𝓪𝓻𝓲𝓢𝓮𝓷𝓳𝓪🌞
selamat buat nona kecilnya../Kiss//Rose/
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): makasih kk
total 1 replies
Supryatin 123
lnjut thor 💪💪💪
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
selamat buat putrinya bund🥰🥰🥰
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): waaah makasih banyak🙏🏻🙏🏻🙏🏻😉😉
total 1 replies
Dewi Payang
Pak dosen gengsi... 😁
Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah): mungkin
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!