NovelToon NovelToon
CupidCore System

CupidCore System

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa Fantasi / Sistem / Romansa
Popularitas:693
Nilai: 5
Nama Author: stells

Di masa depan, kota futuristik Neo-Seraya mengandalkan sebuah algoritma canggih bernama CupidCore untuk menentukan pasangan romantis setiap orang. Dengan skor kompatibilitas hampir sempurna, sistem ini dipercaya sebagai solusi akhir bagi kegagalan hubungan.

Rania Elvara, ilmuwan jenius yang ikut mengembangkan CupidCore, selalu percaya bahwa logika dan data bisa memprediksi kebahagiaan. Namun, setelah bertemu Adrian Kael, seorang seniman jalanan yang menolak tunduk pada sistem, keyakinannya mulai goyah. Pertemuan mereka memicu pertanyaan yang tidak bisa dijawab oleh angka: bisakah cinta sejati benar-benar dihitung?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon stells, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 21

Mereka bergerak mendekati panel di sudut gudang. Panel itu tua dan sebagian tertutup debu, tetapi lampu indikator kecil berkedip pelan. Rania memeriksanya. “Masih ada aliran listrik. Itu artinya seseorang menggunakan tempat ini.”

Kai memeriksa kabel yang mengarah ke lantai atas. “Kabelnya menuju balkon.”

Adrian memutuskan. “Kita periksa atas. Milo dan Yara naik duluan. Kami menyusul.”

Tangga besi tua mengeluarkan bunyi berderit ketika Milo dan Yara memanjat. Mereka tiba di balkon dan melihat lorong kecil menuju ruang kantor gudang. Yara memberi isyarat aman.

Rania dan Kai menyusul, diikuti Adrian dan Darius. Ketika semua sudah di atas, mereka bergerak menuju ruang kantor.

Pintu kantor setengah terbuka. Milo mendorongnya perlahan. Ruangan itu kecil, hanya ada meja logam, kursi rusak, dan monitor tua yang menyala redup.

Yara mendekati monitor. Di layar, hanya ada peta sektor Delta dengan beberapa titik merah. Kai menatapnya. “Ini peta patroli mereka. Seseorang di sini melacak pergerakan Dewan.”

Rania memeriksa meja dan menemukan catatan kertas dengan tulisan tangan singkat: “Jalur aman berpindah. Gunakan tanda bintang ganda.”

Darius menyipitkan mata. “Itu berarti seseorang masih aktif di jaringan bawah tanah.”

Tiba-tiba, suara derit kecil terdengar dari bawah. Adrian bergerak ke jendela balkon dan mengintip. Di lantai gudang, dua bayangan bergerak cepat menuju pintu utama. Mereka bukan bagian dari kelompok.

Adrian berbisik, “Kita tidak sendirian.”

Milo mematikan monitor untuk mengurangi cahaya. Rania memberi tanda agar semua diam.

Bayangan itu berhenti sebentar, seolah mendengarkan. Salah satu dari mereka menyalakan senter sebentar, memeriksa ruangan.

Yara menggenggam senjatanya erat. “Mereka mencari sesuatu.”

Kai menoleh ke Adrian. “Kita tunggu atau hadapi mereka?”

Adrian menjawab pelan, “Kita amati dulu. Jangan memulai kontak kecuali perlu.”

Bayangan itu bergerak lagi, kali ini menuju tangga besi. Suara langkah mereka bergema di gudang. Darius memberi isyarat agar semua siap.

Ketika dua sosok itu naik beberapa anak tangga, suara bising mendadak terdengar dari luar gudang: suara mesin kendaraan mendekat dengan cepat. Bayangan itu berhenti dan saling pandang.

Salah satunya berkata lirih, “Mereka datang lebih cepat dari yang kita duga.”

Mereka berbalik turun tangga dan melarikan diri melalui pintu belakang gudang. Adrian menatap kelompoknya. “Mereka bukan dari Dewan. Mungkin pengintai bebas.”

Milo melihat keluar jendela balkon. Dua kendaraan patroli berhenti di depan gudang. Beberapa penjaga bersenjata keluar dan mulai memeriksa area.

Rania menoleh ke Adrian. “Kita terjebak di dalam.”

Adrian menatap peta di monitor sebelum dimatikan. “Kita gunakan pintu servis lain di sisi selatan. Bergerak sekarang sebelum mereka masuk.”

Mereka kembali ke tangga besi, menuruni gudang dengan cepat namun tanpa suara. Suara pintu depan digedor terdengar keras, tanda para penjaga mencoba masuk.

Milo memimpin ke pintu servis sisi selatan. Kai membuka kunci manualnya, dan mereka keluar tepat ketika para penjaga mulai menyebar di dalam gudang. Mereka menutup pintu tanpa suara dan bergerak menyusuri lorong sempit di belakang gudang.

Yara menoleh sebentar, melihat cahaya lampu senter menembus celah dinding. “Itu terlalu dekat.”

Darius menimpali, “Kita harus pergi sejauh mungkin sebelum mereka sadar kita tidak ada di dalam.”

Mereka bergerak cepat melewati lorong sempit di belakang gudang. Bau karat dan sampah basah terasa menusuk. Milo memimpin, matanya mencari jalur aman menuju kanal berikutnya. Darius menutup bagian belakang, senjatanya siap digunakan.

Rania bertanya singkat, “Ada jalur keluar lain?”

Milo mengangguk. “Ada gang ke selatan yang terhubung ke kanal lama. Dari sana kita bisa menuju titik pertemuan.”

Mereka tiba di gang bercabang. Yara berhenti untuk memeriksa jejak. Di tanah basah terlihat bekas sepatu baru—bukan milik mereka.

Kai menggeram. “Mereka lewat sini lebih dulu.”

Adrian memutuskan. “Kita tetap di rute ini. Jalur lain terlalu terbuka.”

Mereka berbelok ke selatan. Dinding beton tinggi di kedua sisi membuat suara langkah mereka bergema.

Di ujung gang, ada pagar kawat setinggi dua meter. Milo memeriksa gemboknya.

“Terkunci, tapi tuanya parah.”

Darius meraih tangannya dan menarik paksa. Engsel berkarat patah, dan pagar terbuka. Mereka menutup kembali pintu pagar setelah semua melewati.

Rania menoleh ke Adrian. “Kalau patroli menemukan pagar ini, mereka tahu kita lewat sini.”

Adrian mengangguk. “Kita harus mempercepat langkah.”

Mereka mencapai kanal lama, lebih sempit dan dangkal dari sebelumnya. Airnya berwarna gelap, dan dasar kanal terlihat jelas. Kai memimpin turun ke kanal, membantu Yara dan Rania. Milo memeriksa peta digital sambil berjalan.

Tiba-tiba, suara percikan terdengar dari arah berlawanan. Mereka semua berhenti, menunduk di balik dinding kanal. Dua sosok asing tampak di kejauhan, berjalan cepat sambil membawa tas besar.

Yara berbisik, “Mereka yang di gudang tadi.”

Adrian memberi isyarat untuk tetap diam dan menunggu mereka lewat.

Sosok asing itu lewat tanpa melihat mereka. Begitu aman, kelompok bergerak lagi. Darius memperhatikan sesuatu di dinding kanal—sebuah simbol bintang ganda yang digambar dengan cat merah.

Kai menunjuk. “Itu tanda yang disebut di catatan tadi.”

Rania menatap tanda itu. “Artinya jalur aman berpindah. Kita berada di jalur yang benar.”

Milo menandai lokasi itu di peta digital. “Titik pertemuan hanya beberapa ratus meter lagi.”

Namun, sebelum mereka mencapai titik pertemuan, suara mesin kendaraan kembali terdengar, kali ini lebih dekat. Mereka bergegas naik ke sisi kanal dan berlindung di balik tumpukan beton tua. Dua kendaraan patroli melintas di jalan atas kanal, lampu sorotnya menyapu area.

Adrian menahan napas, menunggu sampai kendaraan menjauh. Yara menggenggam tas erat-erat. Darius memastikan senjatanya siap jika keadaan berubah buruk.

Setelah kendaraan menjauh, Adrian memberi tanda untuk bergerak.

Mereka akhirnya mencapai titik pertemuan: sebuah terowongan pendek yang mengarah ke ruang bawah tanah tua. Di dalamnya ada pintu baja kecil dengan kode mekanis. Milo memasukkan kombinasi yang sudah mereka dapat sebelumnya. Pintu terbuka dengan bunyi klik pelan.

Di balik pintu, sebuah ruang sempit dengan meja lipat dan beberapa kursi tua menunggu. Cahaya lampu redup membuat suasana tampak dingin. Adrian memeriksa sudut ruangan, memastikan tidak ada orang lain.

Kai menarik napas lega. “Kita berhasil keluar.”

Rania menambahkan, “Untuk sekarang.”

Yara membuka tas dan mengeluarkan peta sektor Delta serta catatan yang mereka temukan di gudang.

“Informasi ini bisa membantu jaringan perlawanan.”

Darius duduk di kursi, matanya masih waspada. “Tapi sekarang mereka tahu kita mendekati wilayah mereka.”

Adrian menatap kelompoknya. “Kita akan gunakan tanda bintang ganda untuk menemukan jalur berikutnya. Tapi malam ini kita istirahat sebentar sebelum bergerak lagi.”

Milo mengunci pintu baja dari dalam. “Aku akan memeriksa peta jalur. Kita perlu rute baru agar patroli tidak bisa menebak langkah kita.”

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!