Dipisahkan karena sebuah kesalahan membuat dua remaja mengakhiri hubungan mereka tanpa kejelasan.
Hilangnya Anezha Shepira setelah malam tak terlupakan di antara mereka menyisakan luka bagi Elian. Namun siapa sangka gadis yang ia cari selama ini tiba-tiba muncul disaat ia pasrah dengan keadaan dan mencoba move on dari hubungan masa lalu mereka, lantas akan seperti apa kisah yang sebenarnya belum usai itu?
"Gue udah lupain semuanya, dan anggap kita nggak pernah saling kenal"
"Setelah malam itu? hebat banget." Elian terkekeh sinis, lalu mendekat dan berbisik sinis.
"Dimana dia?"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Riria Raffasya Alfharizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belum Selesai
Nezha baru saja akan masuk ke kelasnya saat sebuah tangan menariknya. Membawa Nezha ke tempat yang jauh lebih sepi, ia menatap orang tersebut dengan pandangan aneh.
Sementara tanpa mengatakan apa-apa, si pelaku justru kini mengungkung Nezha, gadis itu terpojok di tembok, tetapi ia belum melakukan kecuali menatap Nezha dengan tatapan yang bahkan tidak bisa Nezha artikan ketika melihatnya.
Wangi khas seorang Elian masih sama seperti dulu, Nezha dapat merasakan wangi tersebut, bahkan dadanya kini semakin berdebar saat ia beranikan diri untuk menatap wajah Elian di depannya. Nezha tidak berkutik, nyatanya ia masih lemah jika tentang Elian.
"Minggir, gue mau masuk," ujar Nezha pada akhirnya.
Tidak mungkin Nezha terus diam dan mengikuti kata hatinya, sedang otaknya menyuruhnya untuk berontak atau apapun itu agar bisa terlepas dari Elian.
"Masih nggak mau jelasin ke gue?"
"Apa yang harus gue jelasin? Kita udah selesai."
Elian terkekeh, tidak menyangka jika Nezha akan mengatakan itu, ia memang hampir saja menyerah dan menganggap demikian, tetapi dengan kemunculan Nezha secara tiba-tiba jelas membuat Elian mengurungkan niatnya. Gadis itu ada di depannya sekarang, tidak mungkin Elian membiarkan begitu saja.
"Selesai? Kapan? Gue nggak pernah bilang kita selesai."
Nezha memejamkan mata, lalu beranikan diri menatap Elian, wajah yang sebenarnya pernah ia rindukan, atau mungkin sekarang juga masih sama, hanya saja Nezha sangkal karena kesalahpahaman di antara keduanya. Juga rasa kecewanya.
"Kalau begitu, ayo kita akhiri sekarang, semua yang pernah terjadi di antara kita lupakan."
Elian menatap tajam Nezha. Ia tidak suka dan tidak terima jika Nezha mengakhiri hubungan keduanya begitu saja. Elian mengepalkan tangannya, berusaha menahan amarah.
"Gue udah lupain semuanya, dan anggap kita nggak pernah saling kenal."
"Setelah malam itu? Hebat banget." Elian terkekeh sinis. Lalu mendekat dan berbisik sinis.
"Dimana dia?"
Satu kalimat singkat yang mampu membuat Nezha tercekat, dadanya semakin berdebar dengan hebat kala pertanyaan Elian sebenarnya masih ambigu, tetapi Nezha sudah sangat gugup dan ketakutan sekarang. Itu seperti mengarah pada ketakutannya.
Elian menjauhkan diri dari Nezha, menatap lamat gadis di depannya. Ia tidak setega itu untuk membuat Nezha terus merasa ketakutan, wajah Nezha terlihat jelas untuk Elian, tetapi ia kesal karena Nezha bertingkah seolah semua diantara mereka sudah berakhir. Tanpa memberi penjelasan.
Tidak ada kata selesai di antara mereka 2 tahun yang lalu, bahkan kepergian Nezha yang mendadak saja tidak meninggalkan apa-apa kecuali luka dalam untuk Elian, ditinggal tanpa sepatah kata atau kejelasan itu bukan suatu hal yang mudah, selama 2 tahun ini Elian hidup dengan menahan rindu, kecewa, juga amarah yang selalu ia coba padamkan, tidak semudah itu Elian melepaskan Nezha ketika gadis itu kini nyata berada di depannya.
Elian butuh penjelasan dari Nezha, dan ia akan menunggu atau malah menuntut, tidak sekarang memang, tetapi mungkin nanti.
"Sorry."
Satu kata yang lagi-lagi membuat Nezha bertanya-tanya, tetapi untuk bertanya apa maksud dari Elian pun Nezha tak mampu sekarang, semua yang diucapkan oleh Elian seakan membuatnya bingung, apa kata itu ditunjukan untuk perbuatan Elian dulu atau hanya ungkapan sesaat saja, Nezha tidak ingin menduga-duga, semua harus disikapi dengan hati-hati.
Tidak ingin berlama-lama dengan Elian, Nezha pergi begitu saja dengan dada yang mulai sesak. Ia tidak paham dengan kata-kata Elian tadi, tetapi entah kenapa hatinya berdebar sekali, memikirkan jika Elian ingat akan perbuatannya.
"Nezha, gue lepasin lo sekarang, tapi tidak untuk nanti."
Nezha mendengar ucapan Elian itu dengan sangat jelas, tetapi ia tidak berniat untuk berhenti ataupun menoleh. Sudah cukup, Nezha masih sangat amatir untuk berhadapan dengan Elian dan menguatkan diri di depan Elian. Nyatanya Nezha tidak setenang itu, ia hampir saja memperlihatkan sisi lemahnya di depan cowok itu. Air mata itu sudah menggenang, beruntungnya Nezha mampu menahannya.
Sementara Elian mengepalkan tangannya melihat kepergian Nezha begitu saja, ia sengaja membiarkan karena ia sendiri tidak ingin gegabah, ia tidak ingin gadis itu tiba-tiba pergi lagi, menghilang dari pandangannya, dari kehidupannya.
"Nggak sekarang Nezha, tapi nanti," gumamnya mulai melangkah pergi menuju kelasnya.
Nezha segera masuk ke kelas dengan perasaan campur aduk, tidak menentu, di sana sudah ada Dara juga Vio yang sepertinya memang menunggu kedatangannya. Keduanya langsung menghampiri Nezha yang terlihat sedikit pucat.
"Lo hampir aja telat Zha," ujar Dara dibalas Nezha dengan anggukan kepala.
Sementara Jayden dan Rayza yang melihat itu hanya melirik saja. Keduanya tahu jika Nezha baru saja bertemu dengan Elian, tadi memang Elian mengatakan akan menemui Nezha setelah memarkirkan mobilnya.
"Gimana nggak telat, baru aja ketemu kekasih lama," ujar Rayza sontak membuat Nezha menoleh.
Gadis itu tidak mengatakan apa-apa, tetapi ia tahu yang dikatakan oleh Razya untuk dirinya.
"Bacot, thai banget lo nyinyir kaya cewek," galak Vio seketika membiat Rayza hanya mampu berdecak.
"Gue cuma mau ngingetin sama temen lo itu, kalau ada masalah jangan main kabur-kaburan, kasian temen gue yang galau sampai 2 tahun, lo mana tahu galaunya cowok itu lakuin kegiatan ekstrim, bukan nangis di kamar sambil liat drakor," ujar Rayza yang langsung dihadiahi buku dari Vio.
"Anjing, kepala gue woy."
"Bodo, geger otak gue sukuran," balas Vio tidak mau kalah.
"Mana buku gue? Balikin?" galak Vio melihat bukunya yang kini terjatuh di bawah kaki Rayza.
"Ambil sendiri, siapa lo nyuruh gue?"
"Emang anying nih cowok," geram Vio membalikan tubuhnya, enggan mengambil buku yang tadi ia gunakan untuk melempar ke arah kepala Rayza.
"Berantem mulu berdua, curiga jodoh ini."
Rayza mendelik menatap Jayden, sementara Vio memeragakan orang yang sedang muntah, namun hal itu malah membuat Jayden tertawa. Hiburan baru untuknya di kelas.
"Zha, nggak usah dengerin kata Rayza tadi ya? Dia nyerocos gitu karna nggak tau apa-apa."
Nezha mengangguk dengan senyum. Ia sendiri tidak mengambil pusing dengan apa yang dikatakan oleh Rayza. Nezha tidak menyangkal, bagi mereka atau siapapun yang tidak tahu kejadian 2 tahun lalu diantara dirinya dan Elian sudah pasti akan menganggap Nezha lah yang salah. Pergi tanpa pamit dan kejelasan, itu wajar menurut Nezha. Ia juga tidak akan memaksa, Nezha hanya ingin kembali bersekolah, menyiapkan diri dan mentalnya yang pernah hancur 2 tahun lalu. Meski harus kembali dihadapkan dengan orang-orang yang sebenarnya ingin ia hindari.
Sampai akhirnya sebuah pesan masuk dari seseorang membuat Nezha kembali dibuat berdebar.
"Vi, lo ngasih nomor gue juga ke Varo?"
Vio tersenyum manis. "Hmm, sorry ya Zha, Varo maksa."
Nezha tidak menanggapi lagi, sebenarnya dia keberatan dengan itu, tetapi tenaganya pagi ini sudah habis karena pertemuannya dengan Elian, tanpa berniat membalas, Nezha menaruh ponselnya ke dalam tas.
"Buru lapor El," lirih Rayza menyuruh Jayden.
"Kenapa nggak lo aja monyet, lo kan lagi pegang hp."
"Thai lo, gue lagi-" Rayza menutup aplikasi yang baru saja ia buka dan langsung memperlihatkan seorang wanita dan laki-laki yang sepertinya akan melakukan adegan dewasa.
"Wah bangsat, pagi-pagi udah mesum aja lo." Jayden menggelengkan kepalanya melihat kelakuan teman satu bangkunya itu.
"Nyesel gue lebih milih sekelas bareng lo, bukan ketularan pintar malah gila."
dobel up kk
next up kak
bahagia slalu kaliannn
gemusshh dgn bayik lucu galen