reeva dipaksa menikahi seorang pria dewasa penerus grup naratama, kehidupan reeva berubah 180°, entah kehidupan bagaimana yang akan reeva jalani.
dukung karya saya yah 🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ewie_srt, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
lima belas
Reeva melangkahkan kakinya riang, hari ini hari pertama ia masuk kampus, kampus swasta yang terkenal dan memiliki akreditasi yang bagus.
Reeva melambaikan tangannya, seorang gadis berhijab pink, terlihat melonjak-lonjak kegirangan menyambut reeva yang berlari kecil.
"aku pikir kamu nggak jadi kuliah deh ree!, karena tiba-tiba aja kamu menghilang dari peredaran" celoteh dara menyambut reeva, tangan gadis manis berhijab pink itu langsung menggandeng tangan reeva.
"tapi pas kamu telpon aku, dan nanya kampus dan jurusan yang cocok untuk pengusaha, aku langsung sodorin fakultasku heheheh, padahal kamu pengen jadi astronot, lah kok malah banting setir jadi pengusaha, what happen ree?"
"nothing.." jawab reeva asal, senyumnya terlihat misterius, langkah kaki mereka terlihat serentak melangkah.
"dan what happen with you ree?, sekarang elu kelihatan cantik banget, mana rambut bondolmu?" tatap dara mengamati penampilan reeva yang terlihat cantik. Potongan wolf cut reeva, dengan make up natural, di padu dengan pakaiannya yang terlihat tomboy namun feminim, mata dara menyipit, tangan gadis manis itu menyentuh dagunya, Menatap reeva penuh selidik.
"ternyata kamu lebih cantik dari kak rania yah?" mata dara masih mengamati dari atas ke bawah,
"kenapa selama ini cantikmu kamu sembunyiin?, heummm, rupanya elu putih banget ree" tatapan penuh kekaguman dara membuat reeva tersipu malu.
"udah ahhh" ujar reeva, melambaikan tangannya di depan wajah dara, wajah reeva yang bersemu merah membuat dara, sahabatnya ketika SMA itu menatapnya terkesima.
"aku ketinggalan materi sepertinya yah?, sudah 2 minggu perkuliahan berjalankan? Tanya reeva mengalihkan perhatian dara, gadis manis tuh mengangguk,
"jangan takut, aku punya catatannya, tapi dengan otak encermu, ketinggalan 2 minggu mah kacang" puji dara yakin, tangannya menghela tangan reeva,
"ayo buruan..,pagi ini kelas dosen killer yang paling disiplin waktu, terlambat sedikit saja kita, alamat nggak akan diijinkan masuk lagi di pertemuan berikutnya" dara berlari menyeret tangan reeva yang hanya mengikuti dengan pasrah.
dara dan reeva terengah-engah dengan dada naik turun, kembang kempis. reeva duduk di sisi dara yang terlihat kelelahan.
"kalian kenapa?" tanya seorang pria, bertubuh jangkung, dengan kulitnya yang sawo matang,wajahnya cukup manis dengan lesung pipinya yang cukup dalam. Matanya menatap reeva penasaran,
"kamu mahasiswi baru yah?" tanya pria itu, yang di jawab reeva dengan anggukan.
"aku nayaka..komting kelas ini" ucap pria manis itu, memperkenalkan diri dan mengulurkan tangannya, reeva menyambut tangan itu, menjabatnya hangat. "aku reeva arunika"
Hari pertama kuliah reeva, ternyata tidak sesulit yang ia bayangkan, reeva tidak menemukan kendala yang begitu berarti, keberadaan dan pertolongan dara sangat membantu reeva beradaptasi, selama belajar di kelas hari ini, reeva mampu mengikuti mata kuliah dengan baik.
Saat ini reeva sedang di kantin kampus bersama dara. Nayaka, komting dari kelas mereka terlihat celingak-celinguk mencari tempat duduk kosong, reeva dengan ramahnya melambaikan tangan ke arah nayaka yang terlihat tersenyum cerah berjalan menuju ke tempat reeva dan dara duduk.
"kalian baru makan juga?" tanya pria itu berbasa-basi, reeva dan dara mengangguk bersamaan, reeva menggeser duduknya, karena nayaka duduk di bangku panjang, tepat di sisi reeva duduk. Reeva dengan santai mengunyah bakso yang ia pesan, sementara nayaka menatap reeva penasaran, cewek di depannya ini terlihat begitu cuek dan santai. Ketika banyak cewek di kampus mereka itu akan salah tingkah ketika berdekatan atau bertemu pandang dengannya, namun reeva terlihat biasa saja. Dan itu terus terang membuat hatinya penasaran. Dara, gadis manis berhijab pink yang duduk di hadapannya saja, dari tadi sudah terlihat salah tingkah.
"kamu tinggal dimana?" tanya nayaka, memecah keheningan, reeva melirik pria yang duduk di sampingnya itu, jari telunjuknya menunjuk dirinya sendiri, sementara mulutnya tidak berhenti mengunyah. Nayaka mengangguk, kekaguman semakin bertambah, cewek cuek namun cantik di sampingnya itu terlihat sangat santai.
"pondok indah.." sahut reeva ringan, mata dara membelalak mendengar ucapan reeva, begitu juga pria di sampingnya itu.
"di perumahan elit itu?" tanya dara penasaran, reeva tersedak menyadari ia kelepasan omong.
"nggak" sahut reeva cepat, meralat ucapannya, "aku kost dekat situ" sahutnya berbohong dengan wajah cukup meyakinkannya.
"jadi kamu aslinya darimana?" tanya nayaka lagi penasaran, matanya masih menatap reeva tak henti.
"kami dari bandung" sahut dara singkat, nayaka menoleh sekilas, melihat ke arah dara yang menatapnya,
"satu sekolah sebelumnya?" tanya pria itu lagi, mengalihkan perhatiannya ke reeva yang terlihat sudah menyelesaikan makannya.
"he-eh" angguk reeva singkat, terlihat tidak antusias, karena mata besar reeva sedang sibuk membaca pesan yang baru masuk ke ponselnya. Senyum manisnya mengembang indah, ia berdiri .
"maaf yah dara, nayaka, aku duluan" pamit reeva meninggalkan keduanya yang melongo melihat kepergian reeva. Reeva berjalan cepat, menyilangkan tas sandangnya, berjalan dengan langkah yang cukup panjang. Reeva tiba di depan kampus A, fakultas ekonomi dan bisnis. Di depan gedung berwarna biru itu, mata besarnya mengitari mencari keberadaan birru, ponselnya berdering,reeva tersenyum melihat panggilan pria itu di layar ponselnya.
[aku di depan], ucap birru singkat tanpa mengucapkan salam, reeva melihat pria itu berdiri di pintu mobilnya yang terbuka, melambaikan tangannya yang memegang ponselnya ke arah reeva, senyum reeva mengembang indah, menatap suaminya yang terlihat sangat berkarisma dan juga..ganteng.
"gimana hari pertama kuliahmu?" tanya pria itu, setibanya reeva di hadapannya, senyum reeva yang mengembang di bibirnya itu, terlihat indah di matanya.
"alhamdulillah..." jawab reeva singkat, ikut masuk ke dalam mobil,setelah birru masuk.
"kamu sudah makan?" tanya birru melirik reeva yang terlihat mengantuk, matanya kembali fokus menatap jalanan yang terlihat padat.
"makan nasi belum, tadi cuman ngebakso bareng dara" sahut reeva yang tersentak dari kantuknya, "kenapa?" tanyanya balik menatap birru, mata indahnya terlihat memicing.
"aku mau ajak kamu makan siang" jawab birru tenang,netranya masih menatap jalanan fokus.
"boleh..boleh.." angguk reeva riang, senyum indahnya kembali terlihat. Birru tersenyum mendengar jawaban reeva yang antusias, matanya melirik melihat istri ciliknya itu yang terlihat kesenangan.
"birru..sayang!" sebuah panggilan membuat langkah kaki birru dan reeva terhenti, mereka menoleh bersamaan melihat ke arah seorang perempuan yang sangat cantik berdiri tak jauh dari tempat birru memarkirkan mobilnya.
Mata wanita cantik itu menatap birru dan reeva bergantian, ada rasa curiga dan penasaran dalam tatapan itu.
"shaira.."birru menyebut nama wanita itu santai, wajahnya terlihat biasa saja. Reeva menoleh, melihat birru dan wanita itu bergantian, tiba-tiba wanita yang birru panggil shaira itu, berlari menghambur memeluk birru. Reeva terkejut, ia sedikit beringsut menjauh. Ada rasa tak nyaman di hatinya melihat cara wanita itu memeluk birru. Birru mengurai pelukan itu, mendorong tubuh wanita itu menjauh,
"apa-apaan kamu!, ini tempat umum" ujar birru datar sedikit dingin,
"aku kangen, sayang" wanita itu mendesah manja, dan tentu saja membuat bola mata reeva melebar sempurna, ada rasa terkejut luar biasa di mata indah yang besar itu.
Bersambung...