NovelToon NovelToon
Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Perjodohan Yang Tak Ku Inginkan

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Romansa Fantasi / CEO / Obsesi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: butterfly56

Kehidupan Fania yang awalnya penuh dengan warna. Dan kebahagian, tiba-tiba saja kebahagiaan itu pergi menghilang bersama orang yang ia sayangi.

FANIA: mengapa kamu akan meninggalkanku untuk selamanya, Basjara? katanya kamu mencintaiku dan berjanji tidak akan meninggalkanku, lalu dimana janjimu itu?

BASKARA: maafkan aku, Fania! ini sudah menjadi takdir kita. tolong berbahagia! kamu masih bisa mendapatkan laki-laki yang lebih baik dariku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon butterfly56, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10

Baskara mencari keberadaan Fania kesana kemari. Baskara tak kunjung menemukan Fania. Baskara benar-benar takut jika Fania menghilang.

Pada akhirnya Baskara menemukan Fania yang sedang duduk di bebatuan. Disana Fania sedang memegang satu es krim ditangannya.

Baskara mendekat kearah Fania yang sedang duduk. Dia melihat mulut Fania yang belepotan es krim. Fania terlihat sangat lucu ketika memakan es krim.

Baskara membersihkan es krim itu dari mulut Fania. Baskara memasukkan tangannya yang baru saja membersihkan es krim di mulutnya.

"Manis". ucap Baskara.

Fania hanya menoleh kearah Baskara dan menikmati es krim itu kembali. Tiba-tiba saja, ada seorang penjual es krim yang menghampiri mereka.

"Maaf, Mas! Mas belum bayar es krim saya" ucap penjual itu.

Baskara bingung, sejak kapan dia membeli es krim disitu. "Perasaan saya gak beli es krim deh"

"Mbaknya ini yang tadi beli. Tapi dia bilang, yang akan bayar si Mas. Makanya saya tagih ke Masnya" jelas penjual itu.

Baskara menatap wajah Fania yang kini menahan tawa. Baskara mengeluarkan uang biru dari dalam dompetnya. Kini Baskara memberikan uang itu kepada penjual es krim.

"Aduh maaf, Mas. Uangnya gak ada kembaliannya. Ada yang kecil gak, Mas?"

"Tidak ada! Ambil saja semua sisa dari uang itu" ucap Baskara.

"Makasih, Mas. Makasih"

Penjual es krim itu kini pergi menjauh dari mereka. Baskara kembali menatap Fania yang kini sudah tertawa lepas.

"Hahahaha!"

"Kamu ya, nakal!" Baskara menjitak kepala Fania membuat Fania cemberut.

"Lain kali jangan gitu lagi kamu" perintah Baskara.

"Iya-iya bawel"

Fania menikmati es krim itu kembali. Beberapa menit kemudian, es krim itu sudah habis. Kini Fania merasa sangat mengantuk.

Fania menidurkan dirinya dipundak Baskara. Baskara hanya menoleh saja kearah Fania tanpa berkata apapun. Tak lama kemudian, Fania pun tertidur.

Fania sangat nyaman ketika tidur dipundak calon suaminya itu. Baskara membiarkan Fania untuk tidur. Disana Baskara hanya memainkan ponselnya. Dan ada pesan masuk dari ponselnya.

Ponsel\>

Unknown: Sayang! I Love You

Baskara: siapa kamu? Berani-beraninya kamu mengatakan itu terhadapku

Unknown: aku calon istri kamu, Sayang

Baskara: bukan! Calon istriku hanya Fania, bukan kamu

Unknown: aku akan melenyapkan Fania. Setelah itu kamu akan menikah denganku

END...

Baskara sedikit kesal dengan orang itu. Baskara akan mencari tahu identitas orang yang mengirimkan pesan terhadapnya seperti itu.

"Siapa sih dia? Liat aja, kalo dia benar-benar melenyapkan Fania. Dia akan habis di tanganku terlebih dahulu" gumam Baskara.

Haripun sudah mulai sore, Fania kini tak kunjung bangun. Baskara mencoba membangunkan Fania. Tak lama kemudian Fania pun terbangun.

"Eugh!" lenguh Fania.

"Bangun, Sayang! Ayo kita pulang, sudah sore" ucap Baskara.

"Iya" Fania menganggukkan kepalanya.

Masih ada rasa kantuk yang tersisa di Fania. Tapi kini dia tak ditidur lagi. Kini Fania dan Baskara sudah masuk didalam mobil. Baskara menyalakan mesin mobil itu dan pergi menjauh dari laut.

Ditengah perjalanan, ada sebuah mobil yang sengaja menyebrang jalan ketika mobil yang dikendarai Baskara masih berjalan. Baskara pun kaget, dia langsung mengerem mendadak mobilnya.

Baskara mengulurkan tangannya di depan Fania agar kepala Fania tak terbentur. Baskara mereka kesal dengan mobil yang menyebrangi jalan secara tiba-tiba itu.

"Kamu tidak apa-apa kan, Sayang?"

Fania hanya menganggukkan kepalanya. Baskara masih menghentikan mobilnya disana. Dia mencoba untuk meredakan rasa kesalnya terlebih dahulu.

Kini Baskara mulai menyalakan mesin mobilnya kembali dan melajukannya. Lagi-lagi ada seseorang yang menyebrang jalan tak melihat sekitar. Baskara pun kaget lagi, dia mengerem mobil itu secara mendadak.

Karena itu kepala Fania menjadi terbentuk di bagian depan mobil. Kini kepala Fania menjadi sedikit memar. Baskara merasa sangat sial hari ini.

"Aw sakit! " rintih Fania.

Baskara melihat bagian kepala Fania yang memar itu. Kini dia kembali melakukan mobilnya menuju ke apotik.

"Kita akan mampir ke apotik terlebih dahulu. Aku akan membeli salap untuk mengobati memarmu itu"

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!