NovelToon NovelToon
CINTA Dan BENCI

CINTA Dan BENCI

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Srii Ulinna Sembiringg

Menikah adalah keinginan semua orang, Tentu begitupun dengan Raisa Dirani, apalagi menikahi orang yang sangat ia cintai sejak dulu, akan tetapi pernikahan jauh dari yang ia bayangkan, suaminya yang ia pikir menikahi nya dengan cinta ternyata menancapkan luka dalam untuknya.
Akankah dia bertahan untuk rumah tangga nya?
simak kisah nya dalam

CINTA dan BENCI

Kisah ini di terbitkan atasa izin Noveltoon MaNisa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili noveltoon itu sendiri

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Srii Ulinna Sembiringg, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6. Sakitku Yang tak Seberapa

setelah beberapa jam tertidur Marcel terbangun, bara tetap setia disampingnya membantu Marcel bangun.

Marcel duduk bersandar di tempat tidur, diam menatap kosong, bara hanya mampu menghembuskan nafas kasar. Air mata Marcel kembali menetes, Marcel tak mampu menahan diri ia kembali mengingat masa masa dimana ia memperlakukan Raisa dengan kejam, walau terkadang hatinya merasa sakit atas apa yang ia sendiri lakukan, tapi ego mengatakan tak yang ia lakukan sudah benar.

"Bersabarlah cel, aku tau ini berat untukmu.

aku takkan menghakimi mu, menangis lah disini, stelah kau puas menangis kau harus kembali keluar, istrimu akan dikebumikan saat pagi datang, kau harus menemaninya disaat terakhir nya cel." Ucap bara lembut, ia tahu Sahabatnya sekarang merasa sangat menyesal, tapi tak ada gunanya sekarang.

B"ar, harusnya aku mendengarkan mu dulu bar, ini takkan terjadi, bodoh sekali aku bara. Astaga ya tuhan..." Marcel kembali tergugu. siapapun yang mendengar tangisan nya pasti akan ikut menangis, orang yang mendengar akan merasa, Marcel adalah suami yang sangat menyayangi istrinya,

Padahal, ah.. Entah lah...

"Kita tak tau ini akan terjadi cel, bahkan jika kau tau pun, kau takkan pernah melakukan itu, karna aku tau kau sebenarnya tak suka perangai mu sendiri terhadap istrimu kan cel, tak apa cel.. Manusia tempatnya salah dan khilaf, hanya saja tak semua orang mempunyai kesempatan kedua."

bara benar Raisa tak memberikannya kesempatan kedua, itu artinya terlalu banyak sakit yang ia ciptakan, sehingga kesempatan kedua tak pantas untuknya.

Marcel diam, air mata masih terus menangis, tak lama ia bangkit dari tempat tidur lalu menuju kamar mandi

Bara tau sahabat ingin mendinginkan seluruh tubuh agar lebih tenang memilih turun ke bawah.

dikamar mandi marcel kembali melihat barang barang Raisa yang biasa ia gunakan mandi, sikat gigi, shampoo, sabun bahkan masih banyak benda benda miliknya yang Marcel tak tau kegunaan nya apa.

***************

Mentari tampak malu malu untuk keluar, langit mendung bahkan gerimis, sperti menandakan kesedihan nya atas kepergian Raisa ke pangkuan tuhan, pelayat terus tak henti berdatangan, akan tetapi tak ada satu kerabat Raisa ataupun Marcel disana, hanya teman teman dekat mereka dan teman teman pengusaha Marcel.

Benar, karna Marcel dan Raisa mereka tak punya sanak saudara. Mereka sama sama kehilangan orang tua mereka dan tak ada kerabat dekat mereka.

Waktu terus berjalan, Raisa harus di kebumikan, tak ada airmata lagi Marcel sudah tak bisa menangis ia hanya terlihat melamun dengan tatapan kosong mengiringi penguburan sang istri.

Hingga selesai dikebumikan ia masih setia dibawah rintik hujan memandangi gundukan tanah yang masih basah, menatap nisan yang terdapat nama sang istri didalamnya, dan bara masih setia disampingnya dengan payung ditangannya.

"Ayo cel, hujan nya semakin deras, kau bahkan kurang sehat dari kemarin, jangan sampai kau tambah sakit, Raisa takkan menyukainya jika ia melihatnya." ucapnya.

Marcel diam, lalu menatap bara

"Bagaimana dengan Raisa bar, dia pasti kedinginan di dalam, hujan bar, dia pasti kesepian, aku akan tetap disini menemani Raisa, kau pergilah bar, aku tak apa." Ucap Marcel lemah.

"Jangan seperti ini cel, kau membuat Raisa bersedih nanti. Mari ayo besok kita kembali lagi kesini.."

Bara membantu Marcel berdiri disana juga ada paman Nico yang bersedih melihat Marcel yang terpukul atas kepergian sang istri

Sampai dirumah, seorang pemuda sudah menunggu kedatangan Marcel, entah Marcel seperti mengenal laki laki ini, ia seperti pernah melihat nya tapi entah dimana.

"Maaf tuan, seseorang sudah menunggu anda dari tadi", kata asisten Marcel sambil menatap sang pemuda tersebut.

Bara mendekati pemuda tersebut, Marcel mengikutinya dari belakang.

"Maaf anda siapa ya?" Tanya bara

"Maaf tuan saya randy teman Raisa, saya teman satu kampungnya dulu, saya mendengar Raisa meninggal makanya saya kesini, tapi ternyata terlambat, raisa sudah dikebumikan." Ucap pemuda yang bernama Randy tersebut.

Marcel ingat sekarang, beberapa hari lalu Marcel bertengkar karna nama itu, karna Marcel salah paham, ah entah lah semakin banyak rasa bersalah Marcel sekarang.

"Katakan! beberapa waktu yang lalu kau pernah bertemu Raisa bukan??" Marcel akhirnya buka suara.

bara menatap Marcel lalu beralih menatap pemuda tersebut.

"Benar tuan, beberapa waktu lalu saya sakit cukup serius, saya kekurangan biaya, kebetulan saya bertemu Raisa, dia memberikan biaya, membantu biaya oprasi saya yang kurang tuan, saya bahkan belum membalas kebaikan dia malah sudah pergi."

Marcel memejam kan matanya mendengarkan penuturan Randy, istri nya sama sekali tak berbohong, ia bahkan dengan teganya mengatakan istrinya jalang, ahhh... Sakit sekali jantung Marcel mengingat kelakuan nya.

"kau teman satu kampung Raisa, berarti kau sudah lama kenal Raisa kan?" Kali ini bara yang bertanya.

"Iya tuan benar, saya sudah lama mengenal Raisa, kami disekolah yang sama waktu itu, tapi saat lulus sekolah Raisa pergi ke jakarta karna dikampung ia sudah tak punya sanak saudara, orang tua nya sudah meninggal tuan."

"Aku senang dia menikah dengan tuan Marcel akhirnya dia bahagia setelah sekian lama ia hidup cukup menderita tuan, walau kebahagiaan nya tak bertahan lama, malang sekali nasibmu Raisa." Randy meneteskan air matanya mengingat sahabatnya tersebut.

"Sudah cukup!!! Tolong jangan lanjutkan lagi!!!! Suara Marcel meninggi!'' Lalu pergi meninggalkan mereka dibawah.

Randy, bara dan asisten Marcel menatap kepergian Marcel,

"Baiklah tuan kalau begitu saya permisi, ucap Randy pamit."

"Iya terimakasih sudah datang ya Randy," ucap bara ber basa basi.

Marcel masuk ke kamar menatap sekeliling kamar, ia sudah tak tahan mendengar cerita Randy, ia tak sanggup mengingat bagaimana kejamnya ia menuduh Raisa jalang waktu itu, bahkan kejadian itu belum lama terjadi, ia mengusap rambut nya kasar.

Marcel masuk ke walk in closet, disana terdapat baju Raisa yang tak begitu banyak, Marcel mengambil salah satu baju tersebut, baju dress biru muda yang sering ia pakai dirumah, baju itu mungkin termasuk baju favorit Raisa, karna Marcel sering melihat ia mengenakan baju tersebut.

Marcel memeluk baju tersebut, menghirup bau istrinya yang ia cium sering saat sang istri setiap pagi membantu mengenakan dasi untuk nya.

Marcel kembali mengingat ingat hal hal yang dilakukan sang istri untuknya, bahkan tak banyak waktu yang ia lakukan bersama sang istri, Ia sungguh menyesal sekarang.

"Maaf kan aku Raisa.. aku menyesal sekarang sayang.... ternyata aku gak bisa tanpamu Raisa... Sayang tolong jangan seperti ini, aku salah mohon ampun... hiks hiks hiks..."

Marcel menangis tersedu-sedu sambil memeluk baju istrinya, semua sudah terlambat sang istri takkan pernah kembali lagi.

Hari demi hari berganti tak terasa sudah 6 bulan sejak kepergian Raisa, Marcel sudah bangkit walaupun menjadi Marcel yang pemarah, angkuh, kejam dan tak tersentuh.

ia tetap masih menangisi istri di setiap malam malam nya, ia bahkan tak pernah memakan makanan yang dibuatkan pelayan untuknya dirumah, mengingat dahulu kelakuannya kepada sang istri, dimana ia tak ingin melihat wajah nya di meja makan saat makan dirumah, dan sekarang itu telah terjadi tapi Marcel malah tak sanggup menelan makanan nya.

Entahlah, padahal itu kemauan nya dari dulu, tapi ia malah tak menerima nya saat sudah terjadi.

Kamar yang dihuninya masih tetep menjadi kamar nya seperti biasa saat masih bersamaa Raisa, barang barang sang istri selalu tersimpan rapi ditempat biasanya, pelayan selalu ditugaskan untuk membersihkannya setiap hari, seolah ia yakin sang istri akan kembali datang suatu hari nanti.

pagi ini Marcel pergi ke restoran xxx untuk rapat bersama salah satu perusahaan yang akan menjalin kerja sama dengan ya untuk melaunching kan suatu produk.

Sesampainya disana Marcel duduk ditempat VIP yang sudah asisten nya pesan.

"Maaf tuan mereka agak terlambat karna macet tuan..' Ucap asisten Marcel

Iya Marcel memiliki asisten bernama Dion, selain paman Nico ada Dion yang selalu membantu Marcel dalam pekerjaan nya.

"ceklek!!!" Pintu ruangan itu terbuka, masuk seorang wanita berpakaian cukup terbuka dengan gaya modis dan pria disampingnya.

Marcel melotot menatap wanita itu yang terlihat tersenyum dengannya, ia kenal betul wanita ini, sudah lama ia bahkan tak bertemu, tak disangka orang yang akan rapat dengannya adalah dia.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Neysa
lanjut Thor🙏🙏🙏
Yaky De la rosa
Ada apa thor, kok lama update updatenya? Aku berharap cerita ini tidak berhenti di tengah jalan.
MaNisa: sabar ya.. author pasti teruskan...
total 1 replies
wtf_pj
Aku jadi pengen kesana lagi karena settingan tempatnya tergambar dengan sangat baik.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!