NovelToon NovelToon
Tawanan Cinta Tuan Jeremy

Tawanan Cinta Tuan Jeremy

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Obsesi / Romansa / Gangster / Office Romance
Popularitas:35.7k
Nilai: 5
Nama Author: IAS

Xeena Restitalya, hidupnya selalu tidak menyenangkan setelah ibunya meningal. Ayahnya tak pernah peduli dengannya setelah memiliki istri dan juga anak lelaki.

Xeena harus berjuang sendiri untuk hidupnya. Diusianya yang sudah 25 tahun, dia bersyukur masih diberi kesempatan bekerja di tengah sulitnya mencari pekerjaan.

Tapi siapa sangka, bos di tempat kerjanya yang baru itu begitu terobsesi kepadanya.

"Tetaplah di sisiku, kemanapun kau pergi, aku tetap akan bisa menemukanmu, Xeena."

Jeremy Suryoprojo atau Jeremy Wang, dia merupakan bos Xeena.

Pria yang selalu acuh terhadap orang lain itu tiba-tiba tertarik kepada Xeena.

Xeena yang hanya ingin hidup dengan tenang kini malah berurusan dengan bos obsesif sekaligus ketua Geng Wang.

Lalu bagaimana kehidupan Xeena setelah bertemu dengan Jeremy?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon IAS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tawanan Cinta 10

"Selamat Pagi, Pak Jeremy dan juga Pak Boni."

Olive memberi salam kepada sang bos dan juga sang asisten ketika mereka berdua sampai di lantai 13. Itu adalah kebiasaan dan juga wujud sopan santun dari seorang sekertaris.

Setelah itu Olive langsung mengikuti mereka berdua ke dalam ruangan pimpinan. Tentu saja dengan membawa beberapa map yang berisi laporan pekerjaan.

"Ini untuk hari ini,"ucap Olive sambil memberikan map-map tersebut.

"Oke, siapkan ruang rapat, Liv,"tukas Jeremy cepat.

"Baik Pak."

Tanpa bertanya lagi, Olive langsung keluar dari ruangan Jeremy dan menuju ke pantry. Menyiapkan rapat bukan hanya sekedar menyiapkan materi rapat tapi juga menyiapkan ruangannya. Dan untuk ruangan, itu adalah tugas OB dan OG di sana.

"Kang Marwan, Mbak Xeena, tolong siapkan ruang rapat ya. Setengah jam lagi kita mau ada rapat. Pak Bos udah nurunin titah nya,"ucap Olive.

"Baik Bu,"jawab Xeena dan Marwan secara bersamaan.

Ini adalah hal pertama bagi Xeena, maka dia bertekad untuk memerhatikan apa saja yang dilakukan oleh Marwan.

"Aku bakalan bawa botol air mineral ini. Nanti di tata di meja ya, kasih satu-satu setiap depan kursi. Oh iya, tadi udah dibersihin kan ya ruang rapatnya?"

"Udah Kang, aman kok. Meja udah di lap juga. Jendela juga udah aman, bersih."

Marwan menganggukkan kepala dengan jawaban Xeena. Dua orang itu langsung menuju ke ruang rapat. Ia sedikit takjub dengan hasil kerja Xeena. Sungguh bersih dan juga rapi.

"Good job, Xeen,"puji Marwan.

"Terimakasih Kang,"jawab Xeena dengan sedikit malu. Sungguh selama ini tidak ada yang memuji hasil kerjanya. Dan ini merupakan hal yang luar bisa bagi Xeena.

Sesuai instruksi Marwan, Xeena mulai menata botol air mineral di meja. Ia meletakkan sejumlah kursi yang ada. Karena mereka berdua juga tidak tahu, berapa orang yang akan datang untuk rapat.

Sedangkan marwan, pria itu memeriksa setiap sudut ruangan. Dia tidak ingin ada kesalahan barang sedikitpun. Bukannya Marwan tidak percaya dengan hasil kerja Xeena, tapi melakukan ricek bukanlah sebuah kesalahan.

"Bagus Xeen, ini bener-bener bagus. Kerjaan kamu beneran bagus. Aaah aku seneng kalau punya partner begini. Rasanya daya hidupku nambah setahun, hahaha."

"Kang Marwan bisa aja. Aku seneng kalau memang hasilnya bagus sesuai dengan yang seharusnya."

Marwan menganggukkan kepala. Dia sungguh tidak menyangka, gadis yang menurutnya lebih cocok bekerja sebagai karyawan kantoran itu melakukan pekerjaan bersih-bersih yang sempurna.

Ada banyak sekali pertanyaan dalam diri Marwan kepada Xeena. Tapi dia memilih untuk menahannya. Mereka baru saja menjadi partner kerja dalam waktu sekian jam, bahkan sehari saja belum. Akan sangat tidak etis jika terlalu banyak ingin tahu.

Tapi Marwan sungguh merasa penasaran. Tampilan Xeena sungguh lebih cocok jadi karyawan yang duduk tenang di depan komputer layaknya Olive. Bukan berarti seorang OG tidak boleh cantik dan memiliki tampilan yang bagus, bukan jelas bukan itu.

Pada intinya, menurut Marwan, Xeena seharusnya memiliki pekerjaan yang lebih baik dari ini.

"Ya udah kita lanjutin kerjaan yang lain. Aah iya, jangan kaget ya nanti."

Xeena mengerutkan alisnya. Dia jelas tidak mengerti dengan peringatan dari Marwan itu.

"Apa to, Kang? memangnya akan ada apa to?"

"Hahah, ndak ada. Pokoknya ojo kaget, oke?"

Meskipun tidak mengerti, Xeena menganggukkan kepala. Dia masih sangat baru di sini, jadi pastilah akan ada hal-hal yang mengejutkan.

Akan tetapi dia tidak menyangka bahwa hal tersebut sangat luar biasa mengejutkan baginya. Bahkan Xeena sampai terjingkat saat mendengarnya.

Slaaap!

"Ini apa-apaan hah! Kalian bilang ini laporan! Katanya lulusan sarjana, tapi kenapa laporannya kayak anak SMA begini! Kalian ngerti nggak sih!"

Jeeeng

Setelah satu jam berlalu dari waktu Xeean dan Marwan menyiapkan ruangan rapat, para karyawan yang mengikuti rapat masuk ke ruangan.

Xeena dan Marwan pun juga melanjutkan perkejaan mereka. Oleh Marwan, Xeena mendapat tugas merapikan tanaman-tanaman yang ada di sisi jendela, dimana tempat itu ada di sebelah ruang rapat.

Dan, dia terkejut mendengar teriakan salah seorang yang ada di dalam ruang rapat. Xeena dengan sangat yakin bahwa itu adalah sang pimpinan.

"Woaah, jadi ini yang dikatakan oleh Kang Marwan tadi. Hahahah, lumayan kaget juga. Tapi, kalau menurutku sih masih aman. Soalnya teriakannya ndak lebih keras dari pada teriakan mak tiriku. Ini kuping udah biasa banget dengernya. Jadi ya kaget sih, tapi ya udah gitu aja."

Apa yang dikatakan memang benar adanya. Teriakan Jeremy yang menggelegar itu tidak lebih kerasa dari teriakan dan omelan Wita. Dari sini Xeena merasa yakin bahwa dia bisa menghadapi bos besar SJ Grup tersebut.

Satu jam berlalu, para karyawan yang mengikuti rapat keluar satu persatu dengan wajah yang sangat lesu dan juga murung.

Xeena bisa melihat tulisan lembur di kening masing-masing dari mereka. Kenapa begitu? Karena sepanjang rapat, dia mendengar semua yang diucapkan oleh pimpinan rapat.

"Terkadang kerja begini beneran lebih enak deh, nggak usah mikir soalnya, hahaha."

"Siapa disana?"

Eh?

Xeena terkejut ketika ada suara yang menurutnya tidak asing. Dia yang awalnya berjongkok karena sedang merapikan tanaman dalam pot, seketika itu langsung berdiri menghadap ke arah suara yang ia dengar.

"Saya Xeena, Pak. Saya Office Girl baru. Eh ... maaf, Pak."

Xeena menundukkan pandangannya ketika matanya bertemu dengan mata orang itu. Dia juga ingat akan sesuatu. Pria yang saat ini berdiri sedikit lebih jauh di depannya itu adalah pria yang dia temui di lift kemarin. Pantas saja suaranya sedikit tidak asing baginya.

"Aah kamu OG baru yang dikatakan Santi ya. Buatkan aku kopi."

"Iya Pak, betul. Saya OG baru. Baik Pak, tapi kopi apa yang bapak minta? manis atau tidak terlalu manis, atau mungkin kopi tanpa gula?"

Salah satu sudut bibir Jeremy terangkat. Ya, orang yang berdiri di depan Xeena adalah Jeremy. Dia hendak jumping dari ruang rapat ke ruangannya sendiri.

Namun karena mendengar ada seorang wanita yang tengah bicara sendiri, Jeremy akhirnya memutuskan untuk berhenti sejenak. Dan ternyata wanita itu adalah OG baru di lantainya, dimana dia kemarin bertemu di lift.

"Aku mau yang ndak terlalu manis,"jawab Jeremy.

"Baik Pak, akan saya buatkan segera,"ucap Xeena. Dia melihat Jeremy sepintas dan kemudian kembali menunduk lagi.

"Bos, ada telpon,"ucap Boni dari arah belakang. Asisten itu memberikan ponsel kepada Jeremy dan kemudian Jeremy sudah sibuk dengan pembicaraan melalui ponsel.

Sedangkan Xeena, dia berdiri terpaku setelah tahu siapa pria yang dia hadapi tadi.

"BOS!!! Astaga, itu pimpinan di sini? Laah aku mikirnya dia karyawan bisa karena kemarin dia naik lift karyawan dan bukannya lift khusus pimpinan. Wadoooh!"

TBC

1
partini
wong tua ediannnn ,,eh ga ada yg jaga Tah langsung nyelonong wae
A R
pindah kontrakan aja mel. biar si manusia ikan ga muncul
Ema
Tidak punya perasaan bapaknya Xeena lihat anaknya sakit malah dingin banget sikapnya.
Azahra Rahma: betul mungkin sudah mati rasa dia
total 1 replies
Hafizah Aressha R
iyo mel.
santai wae
partini
piye to maseh,,koe kui jomblo malah makcomblangin orang
Eni Istiarsi
diih sesama jomblo juga Mas Bos ini
Rita
dadakan cosplay biro jodoh si bos
Rita
dibikin overthinking ma si bos jd g siap terima😁
Dewi kunti
si Bon ditawak2 e ky dagangan wae
Srie Handayantie
malah mau nyomblangin orang , dia sendiri masih jombloo , eh tapi udh ada inceran yaa pak bos 🤭🤣
dika edsel
lah sampean yo jomblo nok..mbok ngilo to pak..??? mas bonbon ora sempat golek pacar mergo terlalu sibuk..lha pye lek arape golek pacar..obahe sampean ngongkon iki kwi..sak dek sak nyet..kudu ayo ndang-ndang..!!!
Azahra Rahma: lah mas bos emang jomblo tapi dia udah ngincer xeena ddi Yo wes bener promosiin asistene wae
total 1 replies
Heni Mulyani
lanjut
Marya Dina
othor orang jawa ya
kok medok bangett
PengGeng EN SifHa
pie rasane dikacangi iparmu jer🤣🤣🤣🤣
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
𝑱𝒆𝒓𝒆𝒎𝒚 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒄𝒐𝒎𝒃𝒍𝒂𝒏𝒈𝒊𝒏 𝑴𝒆𝒍𝒌𝒚 𝒅𝒏 𝑩𝒐𝒏𝒊 𝒑𝒅𝒉𝒍 𝒅𝒊𝒂 𝒋𝒈 𝒃𝒍𝒎 𝒕𝒉 𝒌𝒆𝒅𝒆𝒑𝒂𝒏𝒏𝒚𝒂
GiZaNyA
aduduuu si Pak Bos... biar bisa double date gitu ya Pak mau nyomblangin Melky sama Boni.. 😁🤣🤣
GiZaNyA
dibikin salting si Xeena sama Jeremy... ndang dikeplak wae sirahe si Jeremy Lan... 🤣🤣
Eni Istiarsi
mundur Den,sainganmu suhu diatas suhu
Uba Muhammad Al-varo
hadeuh .... Deny nggak sadar2 kelakuannya minus,masih aja memaksa kehendak nya sendiri
dika edsel
biar tdk dikatai selingkuh seperti deni..aku pilih fokus ke satu cerita mak..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!