NovelToon NovelToon
Dua Raga Satu Jiwa

Dua Raga Satu Jiwa

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Romansa Fantasi / Time Travel / Transmigrasi / Cinta Istana/Kuno / Ruang Ajaib
Popularitas:10.9k
Nilai: 5
Nama Author: Datu Zahra

👍 Like
⭐️ Rate
🔔 Subscribe
👑 Vote

Bagaimana jika seorang putri calon ratu masa depan dari era moderen, berpindah keraga bayi merah yang baru lahir dizaman kuno...?

Apakah ia akan bisa menyesuailan diri..? karena keluarga barunya dizaman kuno ini hanya orangtua yang sederhana...?

Apakah ia bisa memenuhi tanggung jawab dalam membawa perubahan untuk zaman ini...?

Akankah kehidupannya akan jauh lebih menyenangkan atau malah sebaliknya...?

Jadilah orang yang menjadi skasi kisah perjalanan calon ratu masa depan yang kembali kemasa lalu, dalam novel ini....!!!



TERIMA KASIH.....!!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Datu Zahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbagi ilmu

Yu Shu dan teman-temannya langsung menjadi pusat perhatian, kala mereka memasuki desa. Semua bawaan yang ada ditangan dan punggung, menarik minat para penduduk yang melihat.

Tujuan mereka adalah rumah Yu Shu. Selain untuk membagi hasil tangkapan hewan, Yu Shu juga akan mengajari cara mengolah ubi jalar, talas, rebung dan daun murbai putih.

Orangtua para anak yang ada dalam rombongan juga ikut datang kerumah Yu Shu. Para lelaki langsung membersihkan rusa, babi, kelinci, ayam dan burung yang didapat. Setelahnya dipotong dan dibagi sama rata.

Sementara para wanita, menyimak penjelasan Yu Shu yang sedang mengolah berbagai makanan berbahan Ubi, talas, rebung dan daun murbai putih.

Nanas yang didapat selain dimakan langsung, sisanya besok akan Yu Shu olah menjadi selai setelah ada gula, begitu pun dengan buah yang lainnya. Selain selai, Yu Shu berniat membuat manisan.

"Ini sangat lezat, lebih enak dan lebih manis dari kentang." seru ibu Shun saat mencicipi ubi jalar juga talas.

"Ini juga sangat enak, aku tidak menyangka kalau daun murbei putih ini bisa dijadikan makanan." timpal ibu Rou Lan.

Daun murbai putih dapat diolah menjadi cincau, yang kemudian dimakan dengan menggunakan saus pedas atau juga larutan gula.

"Dari mana kau tahu kalau semua ini bisa dimakan...?" tanya Huang Ling heran pada putrinya.

"Aku pernah membaca dari buku saat kita keibukota, waktu aku minta pergi keperpustakaan itu bu..!" sahut Yu Shu yang sudah pasti itu adalah bohong.

"Besok ayah dan paman semua ikut kehutan ya..? Kita panen kelapa, tebu, buah aren. Kata Yu Shu semua itu bisa diolah menjadi minyak, gula, sagu dan juga kolang kaling." kata Bai Chun.

"Apa lagi itu...?" sahut ayah Bai Chun.

"Paman, dihutan Kubi banyak sekali tanaman yang bisa dikonsumsi. Mungkin selama ini penduduk desa tidak tau cara mengolahnya, jadi semua terbuang sia-sia. Padahal kalau kita mengolahnya dengan benar, kekaisaran Song tidak perlu lagi membeli bahan pangan dari kekaisaran lain." jelas Yu Shu.

"Benarkah itu...? apa kau yakin Shu'er...?" tanya Duan Lei tak percaya.

Yu Shu mengangguk cepat "hem, sangat yakin ayah."

"Baiklah, besok ayah akan ikut kehutan Kubi. Kita ambil semua yang katamu itu bisa diolah." jawab Duan Lei.

"Aku juga ikut...!"

"Aku juga...!"

Sahut serempak para lelaki dan wanita yang ada disana. Bahkan ada beberapa tetangga yang baru datang bergabung juga akan ikut besok.

"Aku juga tau bagaimana cara mengawetkan ikan dan daging, juga sayuran untuk persediaan musim dingin." kata Yu Shu yang langsung mendapat tatapan menyelidik oleh semua orang.

"Tapi itu nanti saja, kalau musim dingin sudah mau datang aku akan beri tahu. Besok kita olah dulu kelapa, tebu, dan juga aren." sambung Yu Shu.

Obrolan pun berlanjut, kepala desa juga diikut sertakan. Yu Shu menjelaskan kalau untuk mengolah kelapa, tebu dan aren, dibutuhkan kuali yang besar, kayu bakar yang banyak juga parutan. Dan kain tipis yang bersih untuk memisahkan ampas dan santan kelapa.

Dikarenakan membuat parutan akan butuh waktu lama, Yu Shu menyarankan untuk semua mencari batu yang lebar dengan permukaan yang kasar untuk menghaluskan kelapa nanti.

Mereka pun pergi kesungai, setelah makan bersama dengan menu ubi, talas, cincau murbai, tumis rebung juga daging panggang.

Tidak terlalu sulit untuk mendapatkan batu yang dimau.

Hanya satu jam, sudah banyak batu pipih nan lebar dengan permukaan kasar dikumpulkan. Setelahnya semua mencari kayu bakar, lalu membuat tungku dan mengumpulkan kuali juga ember kayu dan gentong-gentong besar.

Mereka juga membuat alat penggilingan untuk memerah batang tebu, yang dibuat dari batu juga batang kayu yang dirakit dengan menggunakan tali dari bambu yang disisir.

Sementara waktu, bangunan yang dipakai belajar beralih fungsi menjadi dapur untuk mengolah bahan yang didapat dari hutan. Sedangkan kegiatan belajar akan dialihkan kebalai desa.

Dizaman ini untuk minyak memang belum ada, semua masakan hanya direbus, dikukus, dan dibakar.

Gula juga tidak ada, karena rasa manis dalam minuman didapatkan dari madu. Kalau memasak hanya menggunakan bumbu garam saja serta rempah seperti jahe, daun salam, cengkeh dan kayu manis.

Tapi didesa Zi-tong, semenjak Yu Shu mahir memasak. Banyak bahan yang sudah mulai dijadikan bumbu. Seperti kulit jeruk yang dikeringkan, buah jujube yang dikeringkan, serai, kunyit.

Aneka masakan dan kue yang proses memasaknya dengan cara dipanggang, juga sudah dijadikan menu setiap hari. Semua terjadi semenjak ada oven kayu bakar.

1
Putri Mayang Sari
semangat thor
Enah Siti
💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿😍😍😍😍😍😍
Lia raga Lomi
lanjut Thor💪💪💪 semangat😍🥰🥰😘
Lia raga Lomi
sedikit skali Thor upnya😭😭
Lia raga Lomi
lanjut Thor🤭🤭
Enah Siti
mantap💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿💪🏿😍😍😍😍😍
Nana Nana
numpang baca kakak cantik😄
Datu Zahra: itu yang daku mau kak
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!