NovelToon NovelToon
Tuan Tiada Tanding 2

Tuan Tiada Tanding 2

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat
Popularitas:28.9k
Nilai: 5
Nama Author: Abdul Rizqi

lanjutan novel Tuan Tiada Tanding

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Abdul Rizqi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rumah Joglo Misterius

Indroprasto hanya menganggukan kepalanya, kemudian dia berucap, "kalau Tuan ingin menemui Harsono Tuan hanya perlu jalan terus di jalanan setapak ini, melewati kebun ini dan anda akan sampai di kediaman Harsono.." ucap Indroprasto.

Arjuna menganggukan kepalanya, "terimakasih pak Indroprasto.." ucap Arjuna.

Kemudian Arjuna berucap kepada Indroprasto, "rumahku ada di Dau.. ada sebuah toko barang antik di sana, toko itu adalah rumahku. Kalau anda ada waktu longgar anda bisa main kerumahku." Ucap Arjuna.

Kemudian Arjuna tersenyum cerah, "nanti akan aku beri beberapa barang antik sebagai ganti sekantung kopi nikmat ini." Kemudian Arjuna menambahkan, "ah ya! Aku juga memiliki beberapa tanaman pandan unik! Barangkali anda mau meminta daunnya sekedar untuk di buat cendol."

Ketika mendengar hal ini Indroprasto tidak bisa untuk tidak menganggukan kepalanya, "tentu Tuan, kami akan berkunjung ke kediaman anda." Ucap Indroprasto.

Kemudian mereka mengobrol cukup lama. Hingga ketikaArjuna sudah menghabiskan kopinya hujan di sini juga sudah reda.

"Aku pamit terlebih dahulu, aku harus menuju ke kediaman pak Harsono.." ucap Arjuna.

Dengan cepat Arjuna berdiri di susul Indroprasto. Di belakang Indroprasto muncul seorang pelayan yang membawa sekantung biji kopi yang sudah di sangrai.

"Ini untuk anda, Tuan." Ucap Indroprasto yang menyerahkan pesanan Arjuna sebelum ini.

Arjuna dengan ekspresi cerah menerima sekantung kopi itu, dan memasukannya ke dalam tas kecil miliknya.

"Terimakasih Pak Indroprasto, aku bebar-benar berharap nanti anda bisa datang kerumahku, aku akan membalas kebaikan yang telah kamu berikan kepadaku.." ucap Arjuna dengan senyuman tulus.

Indroprasto menjawab, "tentu Tuan..."

Arjuna kemudian berucap, "kalau begitu aku pergi dulu, ya." Arjuna kemudian melangkahkan kakinya pergi dari rumah joglo ini.

Ketika punggung Arjuna sudah tidak terlihat, baik Indroprasto maupun para memedi yang menghuni rumah joglo ini langsung lemas dan terjatuh ke tanah.

Mereka benar benar takut apabila mereka di lenyapkan Tuan Tiada Tanding ini, namun untung saja Tuan Tiada Tanding ini menerima suguhan mereka..

****

Waktu berjalan cukup cepat, setelah Arjuna berjalan beberapa menit di kebun kopi yang menurut Harsono sangat wingit, misterius, dan kuno ini.

Seharusnya...

Hingga akhirnya Arjuna melihat sebuah kompleks rumah villa yang di kelilingi taman yang begitu indah.

Arjuna yakin sekali tempat ini merupakan kediaman Gumilar dan gurunya. tanpa basa basi lagi Arjuna langsung melangkahkan kakinya ke taman itu.

Akhirnya Arjuna tiba di tepi taman wilayah tempat ini, di sini Arjuna melihat ada beberapa oeang yang merawat bunga Bunga dan pohon kopi yang berada di setiap sudut taman.

"Permisi, apakah di sini kediaman Pak Gumilar dan Gurunya?" Tanya Arjuna sopan.

Ketika Arjuna mengucapkan hal inu semua pembantu langsung menoleh dengan ekspresi kaget.

"hah? Ada penyusup!"

"Benar! Ada penyusup!"

Seketika itu juga para pembantu ini langsung mengeluarkan senjata tajam mereka, ada yang berupa parang, pisau, dan celurit.

"Penyusup, beraninya kamu menyusup ke kediaman Tuan Harsono!" Teriak salah satu pembantu.

Arjuna langsung menggaruk kepalanya dengan ekspresi bingung, mengapa dia malah di tuduh penyusup padahal Gumilar yang mengundangnya? Dalam hatinya Arjuna merasa kesal.

Dia sudah di paksa datang ke tempat ini, hujan-hujanan di kebun kopi hingga akhirnya dia berteduh. Dan kini ketika dia sampai dia malah di tuduh penyusup?

"Tunggu! Aku bukan maling!" Arjuna jelas mencoba untuk membela diri. Sementara itu dari kejauhan Gumilar yang sedang membersihkan halaman villa menghentikan aktivitasnya ketika mendengar teriakan salah satu pembantu. penyusup yang datang ke tempat ini hukumannya adalah kematian, sebagai muridnya Tuan Harsono jelas Gumilar juga berhak membunuh setiap penyusup.

Namun Gumilar sedikit kaget ketika dia memeriksa dia melihat Arjuna yang berdiri di tepi taman sambil mengangkat kedua tangannya. Yang hanya bisa tiba di tempat ini ketika melewati kebun kopi wingit yang terdapat rumah joglo hanyalah manusia biasa. Arjuna tiba di tempat ini dengan selamat, Artinya dia benar benar manusia biasa!

Itu Artinya selama ini Gumilar salah.

Para pembantu yang ada di situ mulai melangkahkan kakinya dan hendak membunuh Arjuna.

"Halah, jangan bohong kamu." Ucap Salah satu pembantu.

"Hentikan, dia bukan penyusup." Ucap Gumilar dengan lantang.

Seketika itu juga para pembantu di sana menurunkan senjata tajam mereka. Gumilar segera menghampiri Arjuna dengan ekspresi sedikit kaget.

"Bagaimana caramu datang ke tempat ini?" Tanya Gumilar dengan ekspresi yang seolah tidak percaya.

Arjuna menandangi Gumilar dengan ekspresi aneh, "hanya berjalan melewati kebun kopi biasa, memangnya ada jalan yang lain?" Tanya balik Arjuna.

Kebun kopi biasa?

Kemudian ekspresi Gumilar berubah menjadi ekspresi penuh penyesalan, bagaimana pun juga dia telah menuduh manusia biasa ini memiliki kesaktian dan motif tersembunyi.

"Kamu mengatakan aku harus bertemu dengan gurumu, bukan? Lalu di mana gurumu?" Tanya Arjuna dengan ekspresi tidak sabaran.

Gumilar menghela nafas panjang, sebenarnya Gumilar sudah tidak perlu mempertemukan Arjuna dengan gurunya sebab Arjuna sudah terbukti sebagai manusia biasa.

"Lebih baik kamu pulang saja."

Sebelum Arjuna mengomel-ngomel karena baru sampai dan di suruh pulang, sebuah suara terdengar dari samping, "Gumilar, itu sangat tidak sopan tamu kita sudah jauh-jauh datang ke tempat ini, dan kamu suruh pulang begitu saja?" Seorang pria tua dengan aura mengesankan berjalan tenang menuju ke arah Arjuna, sembari memandangi Arjuna dari atas sampai bawah.

Waktu berjalan dengan sangat cepat siapa sangka pada saat ini Arjuna di antar oleh seorang sopir ke ampel gading.

Sebagai seseorang yang bertempat tinggal di Dau, tentu saja Arjuna tidak familiar dengan Ampel gading.

Namun ada satu hal yang membuat suasana di Ampel Gading ini seperti di Dau, yaitu sama sama terletak di lereng gunung.

Arjuna akhirnya di turunkan di sebuah gerbang yang mirip dengan gapura candi, sebuah gapura kembar yang mengapit jalan.

"Mengapa kamu menurunkanku di sini?" Tanya Arjuna dengan heran.

Sopir itu menjawab, "tidak tahu, aku hanya menurunkan sesuai perintah. Mungkin kamu di suruh masuk ke dalam sendirian?"

Siapa sangka sebelum Arjuna menjawab pertanyaan sopir, sopir itu langsung menginjak pedal gasnya dan pergi begitu saja dari tempat ini.

"Sial!" Kutuk Arjuna dengan frustasi, dia sudah di tuduh macam-macam, di tangkap secara paksa dan kini harus menemui gurunya Gumilar, dan siapa sangka dia saat ini di turunkan begitu saja dan harus mencari gurunya Gumilar berada. Benar-benar hari yang apes bagi Arjuna.

Arjuna menarik nafas panjang dan mulai masuk ke dalam gapura kembar itu. Ketika Arjuna memasuki gapura itu dia mendapati ada banyak sekali tumbuhan kopi yang di tanam di berbagai tempat.

Siapa sangka gerimis namun cukup lebat turun dari atas langit. Arjuna menggaruk kepalanya ketika mendapati turun hujan. Ya meskipun ini hanyalah hujan tipis namun sebaiknya dia mencari tempat berteduh.

Siapa sangka di tengah-tengah kebun kopi terdapat sebuah rumah joglo yang berdiri megah, "apakah ini rumahnya gurunya Gumilar? Atau tempat ini yang aku tuju?"

"Mengapa rumahnya di dalam hutan seperti ini? Jangan-jangan ini rumah angker?" Tanya Arjuna dalam hatinya.

Kemudian Arjuna memandangi rumah itu dengan tatapan curiga, siapa sangka pintu rumah itu terbuka.

Beberapa orang yang di pimpin oleh seorang kakek tua sedikit bungkuk keliar dari rumah itu.

"Ma.. maafkan kami yang tidak segera menyambut anda..."

"Oh Tuan Perkasa tolong ampuni kami."

Semua orang yang keluar dari rumah itu gemetar ketakutan di hadapan Arjuna yang melongo kebingungan.

"Lah? Siapa kalian? Mengapa kalian ketakutan? Apakah kalian fikir aku hantu?" Tanya Arjuna sambil menggaruk kepalanya dengan ekspresi bingung.

***

Siapa sangka Arjuna di turunkan Arjuna di turunkan di gerbang terluar, Gumilar sudah berada di sebuah perkebunan kopi milik Tuan Harsono.

Terlihat Tuan Harsono yang sedang merawat kopi-kopinya. Gumilar dengan sopan berdiri di belakangnya.

"Ada apa Gumilar? Bukankah kamu telah menyelesaikan tugas dengan baik dan membawa orang yang kamu curigai ke gerbang kebun kopi kuno itu? Apa yang kamu risaukan?" Tanya Tuan Harsono.

"Tuan apakah dengan cara ini kita benar-benar bisa mengetahui siapa identitas dia?" Tanya Gumilar.

Tuan Harsono tersenyum dia masih belum membalikan badannya. Dia masih mengamati bunga bunga kopi yang ada di sana.

"Muridku, kamu tahu sendiri bukan seberapa mengerikannya kebun kopi kuno itu? Tempat di mana kamu memasukan manusia yang kamu curigai itu?" Tanya Tuan Harsono kepada Gumilar.

"Itu adalah tempat yang sangat wingit di mana anda melarang semua murid anda termasuk saya masuk ke tempat itu..." jawab Gumilar.

"Aku melarang kalian masuk karena di sana terdapat sebuah rumah joglo yang sangat misterius! Konon penghuni rumah joglo itu merupakan makhluk-makhluk halus dengan kesaktian Tiada Tandingannya!" Ucap Tuan Harsono kemudia barulah Tuan Harsono menoleh ke arah Gumilar, "dan kamu harus tahu muridku, bahkan aku juga tidak bisa mengalahkan makhluk-makhluk halus yang menghuni rumah joglo misterius itu!"

Ketika Tuan Harsono mengucapkan hal ini, Gumilar langsung kelebarkan matanya, "a... apa! Guru tidak bisa mengalahkan penghuni rumah joglo itu?!"

Tuan Harsono menganggukan kepalanya, "benar sekali, oleh karena itu aku dan mereka membuat kesepakatan damai hingga kami bisa hidup berdampingan dengan mereka."

Gumilar baru mengetahui fakta ini, ternyata di dalam kebun kopi kuno itu terdapat sebuah rumah joglo yang sudah ada sebelum tempat ini di bangun, dan gurunya sangat segan terhadap penghuni rumah joglo itu.

Kemudian Tuan harsono tersenyum, "da ada sebuah fakta unik, apabila yang melintasi di kebun kopi itu manusia biasa maka orang itu akan di biarkan lewat begitu saja oleh rumah joglo itu dan orang itu tidak akan menemukan adanya rumah joglo di sana."

Kemudian senyum Tuan Harsono menghilang, "namun apabila orang yang kamu masukan ke dalam kebun itu tidak muncul kembali, maka bisa di pastikan dia memiliki kesaktian."

Gumilar menganggukan kepalanya. Gumilar kemudian bertanya, "guru sebenarnya apa yang di jaga oleh makhluk halus yang menghuni rumah joglo itu?"

Tuan Harsono tersenyum tipis, "Kopi legendaris, sebuah kopi yang konon di berkahi oleh kahyangan yang bahkan aku tidak di bolehkan mencicipinya!" Jawab tuan Harsono.

Ketika mendengar hal ini Gumilar menarik nafas dalam dalam, kpi yang di berkahi kahyangan? Betapa istimewanya hal itu!

***

Sementara itu di saat yang bersamaan.

Orang-orang super baik penghuni rumah joglo itu mempersilahkan Arjuna untuk berteduh di teras rumah itu.

Dengan senang hati Arjuna duduk di kursi kayu yang berada di teras rumah joglo itu.

Seorang pembantu terlihat kenuangkan air panas dari dalam kendi, untuk di masukan ke dalam sebuah cangkir keramik di hadapan Arjuna.

Arjuna yang duduk itu langsung mencium wangi yang begitu nikmat yang muncul dari seduhan kopi itu. Membuat Arjuna bersemangat.

Dari aroma yang super duper nikmat dari kopi ini Arjuna mengetahui bahwa kualitas kopi ini merupakan kualitas kopi premium tingkat tinggi!

Arjuna tersenyum kemudian berucap, "sepertinya kopi kalian enak, nanti aku minta, ya?" Tanya Arjuna dengan sangat enteng sekali.

"Ki... ki.. kira berapa Tuan? Apakah semuanya?" Tanya Kakek tua yang sedikit bungkuk itu.

"Ah tidak! aku bukan manusia serakah. Aku minta sekantung saja bagaimana? Kalau tidak boleh aku beli saja.." tanya Arjuna kepada orang-orang yang ada di depannya ini.

Ketika mendengar hal ini semua orang yang ada di sana segera menghela nafas lega.

"Tentu saja Tuan, tidak perlu beli. Saya akan memberikannya kepada anda.." ucap Pria tua yang agak bungkuk itu.

"Pak Indroprasto, mengapa dan tidak duduk bersamaku?" Tanya Arjuna kemudian menyeruput kopinya. Mata Arjuna melebar dengan semangat ketika merasakan pahit yang begitu nikmat dari kopi ini.

Pak Indroprasto tidak berani melanggar perintah Arjuna dengan cepat dia duduk sebangku dengan Arjuna.

Arjuna sendiri memandangi Indroprasto dengan tatapan kagum, sebelum ini ketika Arjuna datang dia di sambut dengan sangat baik oleh Indroprasto dan yang lainnya meskipun Arjuna baru bertemu.

Arjuna sempat bingung dan bertanya, mengapa mereka sangat menghormatinya? Mereka menjawab karena Arjuna adalah tamu.

Arjuna memaklumkan saja hal itu, memang terkadang ada sebuah keluarga yang sangat merajakan tamunya. Dan kebanyakan dari keluarga itu adalah para penduduk yang tinggal di kaki gunung jadi mereka masih memiliki kesopanan yang sangat tinggi dan sangat ramah kepada siapapun tamu yang berkunjung, termasuk Arjuna. ya walaupun tampang Arjuna seperti bujang kere.

1
Teguh Widodo
pesan yang bagus Thor, ingat sholat dan jangan ngeRIBAnget /Good/
Yulaika Yulaika
👌💪💪💪
Yulaika Yulaika
lanjut💪
Pencuri Hati
2 chapter lagi thor🙏
Arman Jaya
gass terussss
princess Halu
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Pencuri Hati
👍👍👍
heru Rujak
kehabisan ide
bedul: ngga pernah like baru kali ini komen, tapi sekali komen langsung kritik tajam🤦‍♂️ km harus tahu buat cerita itu ngga gampang harus mikir dan ngetik 1000 kata per bab, dan sama sekali ngga like, cuma modal numpang baca doang udah kritik tajam.
total 1 replies
Wiwit
jgn hilang2 LG thor arjunanya, KY kmaren2/Joyful//Joyful//Joyful//Joyful/
Yulaika Yulaika
lanjut
Yulaika Yulaika
💪💪💪💪
E.H
oke kok ceritanya... Unik ... he he he... cuma mc nya jgn kelamaan "lugu" nya Thor.. 😄
Vinski Ambar01
up lagi dong thor
slamet nursugeng
luar biasa
slamet nursugeng
semangat bro .. lanjutkan
Pencuri Hati
up Thor...
Arman Jaya
ngikuti kata hati aja thor....
sesuai dgn imajinasi sendiri....
Pencuri Hati
Ed dah kentang bener....
ayolah thorrr crazy up...
mamamu
cpt selesai in masalah mawar ini thor, ilangin semua kekuatannya biar nggak sombong lagi
Vinski Ambar01
up dong Thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!