NovelToon NovelToon
Di Ujung Borneo

Di Ujung Borneo

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Anak Yatim Piatu / Cinta pada Pandangan Pertama / Mengubah Takdir / Mata-mata/Agen
Popularitas:366
Nilai: 5
Nama Author: Hanah Shakila

Entah untuk alasan apa Gladys memilih kembali ke sebuah pulau di ujung negri. Dia memiliki banyak kenangan masa kecil yang indah disana. mungkin jejak kenangan itu yang bisa menyembuhkan luka yang entah sejak kapan mulai terbentuk.

berbekal ingatan masa lalu yang sudah puluhan tahun, dia pun nekat untuk memulai petualangannya. .....

mencari sisa kenangan bersama keluarganya, teman dan orang lain yang dahulu sangat akrab dengan nya. berharap disana juga kelak dia bisa membuat kenangan yang sama seperti yang dia rasa di masa lalu.

dapat kah Gladys mewujudkan nya ?

Apakah semua akan berjalan seperti pengharapan nya?

ikuti kisah nya.......

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanah Shakila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

berdebat

Sore itu keadaan rumah sedikit ramai dari biasanya. Terlihat di dapur banyak yang berbincang-bincang. Qilah dan regi juga nampak memperdebatkan sesuatu, Gladys dan zarah hanya bisa bengong melihat aksi kedua nya. Sementara jihan, baru saja masuk kedalam kamar nya setelah pulang bekerja, terlihat wajahnya benar-benar tidak enak dipandang. Mungkin dia lagi ada masalah di tempat kerjanya.

Namun seketika semua diam dan kompak melihat kearah yang sama. Yaps, bima datang dengan berlari terburu-buru. Dia membuka pintunya dengan kasar. entah ada apa dengan nya. Tapi, wajah nya terlihat berbeda dari biasanya.

"kenapa tuh ?" tanya regi yang tiba-tiba saja menyelesaikan sesi debat nya.

"yah mana ada yang tau. Emang kita semua pada tau masalahnya ?" jawab qilah yang terlihat masih emosi setelah menghadapi kekonyolan regi yang terus-terusan membantah setiap ucapan nya barusan.

"udah ih, dia bisa dengar tau apa yang kalian omongin ." ucap zarah.

"denger tuh !!!" ucap regi

"kamu tuh yang nanya."

"syuuut.!!!" Gladys juga berusaha melerai perdebatan mereka yang seperti tak berujung itu.

Sesaat kemudian bima keluar lagi, dia menatap layar handphonenya sambil berkali-kali bergantian menatap ke arah dapur.

"kenapa?" tanya zarah penasaran. Pasalnya ekspresi wajahnya benar-benar tidak biasa.

"sini deh ?" panggil bima. Zarah mendekati nya dan ikut menatap kelayar handphone nya. Sementara regi dan qilah ikut duduk di antara Gladys .

"ini orang yang sama dengan dia kan ?" tanya bima sambil melihat kearah zarah di sampingnya. Seperti meminta kepastian bahwa dia tidak lah salah melihat foto yang ada di hp nya itu benar wajah Gladys .

Zarah tak menjawab tapi malah berjalan kearah Gladys dan mengangkat name tag nya yang tergantung di leher. Sepertinya belum sempat dilepas nya setelah pulang kerja barusan

"sama nih." jawab nya memperlihatkan gambar pas foto Gladys di name tag itu .

Aqilah dan regi saling bertukar pandang, mereka tampak kebingungan. Gladys malah semakin kikuk mendapat tatapan dari ke empat orang itu.

Bima berjalan mendekat, dia menempelkan handphone nya sejajar dengan name tag yang masih dipegang zarah.

"benar-benar mirip ." ucap regi yang malah melongok juga melihat gambar di hp bima itu.

"bukan mirip lagi . ini memang foto yang sama. Kenapa bisa kamu dapat foto Gladys ?" tanya zarah penasaran.

"sepertinya kita harus bahas ini ?" kata bima menatap tajam ke arah Gladys . Dia memasukkan hp nya kedalam saku, dan menarik tangan Gladys agar ikut bersama nya. Menjauh dari mereka semua.

Jihan yang mendengar sekilas kehebohan di dapur itu pun akhirnya keluar dari dalam kamar nya. Dia melongo setelah melihat bima berjalan sambil menggandeng tangan Gladys .

"ada apa sih ?" tanya nya penasaran.

Ketiganya malah kompak mengerdikkan bahu nya tanda tak tahu.

"kok bisa sih foto nya Gladys ada di hp nya bima?" tanya regi.

"yah kamu tanya ke dia. Kita juga sama gak tau nya." jawab qilah ketus.

"udah lah. Aku balik ke depan yah. Mo mandi, udah keburu sore " pamit zarah.

"yakin mau balik ? Bukan mau nguping?" kepo regi.

Tapi zarah tak menjawab lagi. Dia tahu kalau meladeni regi dia takkan bisa pulang jadi nya. Qilah juga pergi dan masuk ke kamar nya dengan muka BT. Mungkin akibat tamu bulanan nya itu, mood nya masih mode rollercoaster.

"ada apa sih? Jelasin gak ?" bentak jihan yang merasa di abaikan. Dan yang tersisa hanya regi disana.

"yah gimana aku jelasin nya, aku juga gak tau. Tiba-tiba aja bima datang dan masuk kekamar nya buru-buru. Terus keluar dengan memperlihat wajah Gladys di layar hp nya. Udah gitu aja. Aku juga gak dapet penjelasan ada apa. tunggu aja Gladys balik terus kita tanya dia."

Jelas regi berusaha menceritakan kejadian tadi.

"kamu tungguin aja sendiri." ucap jihan dengan nada datar lalu masuk lagi ke kamar nya. Jadi lah regi tinggal sendirian .

"loh, siapa yang penasaran ? Siapa yang di suruh nyari tahu ? Para betina ini pada kenapa sih ? Heran deh.!!!" ucap regi pada diri nya sendiri nya. Sebelum akhirnya, juga masuk ke dalam kamar nya.

Sementara itu Bima dan Gladys berjalan kearah samping rumah sewa. Disana ada sebuah jembatan yang mengarah keluar. Di kiri kanannya terlihat beberapa perahu nelayan yang di ikat pada tiang-tiang jembatan. mereka berdua berjalan kearah jembatan sambil beriringan.

"kenapa bisa ada foto ku dengan mu ?" tanya Gladys dengan rasa penasaran.

"hemmmh.... Bagaimana ku mulai jelaskan nya ?" bima sedikit gusar, dia membuang nafas dengan kasar.

"yah jelaskan saja...."

"sebenarnya aku minta tolong pada teman ku untuk mencari seseorang yang ku kenal dulu. Disini kami bersekolah bersama, namun aku benar-benar tidak mengingat nama nya. "

"jadi maksud mu, teman mu itu aku." Gladys menghentikan langkahnya lalu memberanikan diri menatap Bima yang sejak tadi nampak gelisah.

Bima menjawab dengan sedikit mengangguk, dia juga membalas tatapan Gladys .

"bagaimana kamu bisa seyakin itu dengan informasi dari teman mu.? "

"maksud mu dia membohongi ku ?"

"yah, siapa yang tahu ? Kenapa tiba-tiba sekali harus aku ?"

"bukan tiba-tiba, aku mencari mu sudah hampir 1 dekade. Dan dia tidak mungkin berbohong."

"kenapa seyakin itu? Zaman sekarang tidak boleh sembarang percaya gitu aja sama orang lain"

Bima diam dan memperhatikannya Gladys dengan lebih detail lagi. Mencari kesamaan fisik sedikit saja dengan iyis ada di ingatannya.

"andai aja kamu tahu apa profesi kami, tentu kamu tidak akan mengatakan itu. "

"tapi dia bukan orang lain."

"terserah lah. Jadi apa yang kamu ingin bicarakan?"

"hemmmh.... Rasanya aneh saja, setelah sekian lama tak bertemu. ku fikir akan mudah berbicara dengan mu. Tapi rupanya tidak sesederhana itu."

"memang nya dulu kamu pernah tinggal disini ?"

"dulu aku pindah kesini sewaktu kelas 4 SD, dan meninggal kan pulau ini setelah lulus SMP. Bagaimana dengan mu ?"

"aku pindah setelah lulus SD. Begini saja, coba cari tahu lagi soal teman mu itu. Aku masih tidak percaya jika teman yang kamu cari itu adalah benar aku." Gladys menjawab itu sambil berbalik badan lalu pergi.

Bima mengejar langkah nya dan menahan tangan nya agar tidak melanjutkan niatnya untuk pergi.

"kenapa kamu begini ? Aku dengar dari ibu kos bahwa kamu kesini untuk mencari teman-teman masa kecil mu. Apa kamu sudah menemukan mereka ?"

"apa urusan nya dengan mu ?"

"kita teman waktu SD dulu."

"bagaimana kamu yakin ? Sewaktu di bukit, kamu salah mengenaliku sebagai orang lain."

"dengan info yang ku dapatkan dari teman ku, mustahil aku salah mengenali mu. Hanya saja aku sedikit lupa dengan nama mu."

"sudahlah, aku tidak mau kita saling berbicara lagi. Aku tidak mau menimbulkan ke salah fahaman diantara penghuni rumah. Jangan sampai aku di usir cuma gara-gara berurusan dengan mu."

"jika itu alasan mu, aku akan pindah. Asal kamu tetap mau berbicara dengan ku. Aku punya banyak hal untuk di tanyakan. Jangan menjauh dari ku, apalagi tiba-tiba hilang seperti dulu....."

Bima berbicara semakin meninggikan suaranya, khawatir Gladys tak mendengar penjelasan nya. sebab Gladys cukup keras kepala, dia tak mudah untuk dihentikan. Dia pergi tanpa menunggu penjelasan dari bima. Sebenarnya, hati nya juga sedikit bimbang. Ada kebahagiaan ada juga kekhawatiran. Namun jika benar bima akan pindah, mungkin mereka akan bisa lebih sering berinteraksi.

1
Innaa
semangat berkarya 😘
emili19
Gemesin banget si tokoh utamanya.
Mama Beby: yok terus ikutin kisah mereka🤗
total 1 replies
Black Jack
Ingin membaca lagi dan lagi.
Mama Beby: yuk, dibaca lagi. udah update nih🤗
total 1 replies
Tình nhạt phai
Cerita yang bikin baper, deh!
Mama Beby: terimakasih 🥰🙏
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!