NovelToon NovelToon
Lihat Aku, Mas Dion!

Lihat Aku, Mas Dion!

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / Beda Usia / Harem
Popularitas:92.7k
Nilai: 5
Nama Author: Ichageul

Dion terpaksa menikahi wanita yang tidak cintainya karena perjodohan yang diatur orang tuanya. Namun kehidupan pernikahannya hancur berantakan dan membuatnya menjadi duda.

Selepas bercerai Dion menemukan wanita yang dicintai dan hendak diajaknya menikah. Namun lagi-lagi dia harus melepaskan wanita yang dicintainya dan menuruti keinginan orang tua menikahi wanita pilihan mereka. Demi menyelamatkan perusahaannya dari kebangkrutan, akhirnya Dion bersedia.

Pernikahan keduanya pun tidak bisa berlangsung lama. Sang istri pergi untuk selamanya setelah memberikan putri cantik untuknya.

Enam tahun menduda, Dion bertemu kembali dengan Raras, wanita yang gagal dinikahinya dulu. Ketika hendak merajut kembali jalinan kasih yang terputus, muncul Kirana di antara mereka. Kirana adalah gadis yang diinginkan Mama Dion menjadi istri ketiga anaknya.

Kepada siapa Dion melabuhkan hatinya? Apakah dia akan mengikuti kata hati menikahi Raras atau kembali mengikuti keinginan orang tua dan menikahi Kirana?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ichageul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tuntutan

“Mas..”

Letisha memegangi tangan suaminya. Berharap Dion mau menerima permintaan damai dari Resnu. Kamal tidak mengatakan apa-apa, dia hanya ingin mendengar keputusan Dion. Namun sejujurnya dia sangat ingin Astrid dan Resnu terkena batunya.

“Baiklah, aku tidak akan menuntut Resnu. Lagi pula aku sudah menghajarnya walau itu tidak cukup. Tapi bukan berarti aku akan melepaskan mu,” Dion menunjuk pada Astrid.

“Aku akan menuntut mu atas perbuatan tidak menyenangkan, pencemaran nama baik dan mengganggu ketertiban umum. Apa yang kamu lakukan tadi sudah mengganggu bisnis ku. Tolong diproses laporannya, Pak. Sebentar lagi orang-orang akan datang untuk memberi kesaksian kalau laporan yang dibuat benar adanya.”

Tentu saja Astrid terkejut mendengar ucapan Dion. Tadinya dia sudah bersyukur karena pria itu tidak jadi menuntut suaminya. Namun kini dirinya yang terkena sasaran Dion. Kamal tersenyum tipis melihat apa yang dilakukan Dion.

“Mas, sebaiknya..”

“Berhenti terus menoleransinya, Leti. Dia sudah sering berbuat jahat pada mu. Sudah cukup kebaikan yang kamu berikan padanya. Tapi lihat balasan yang dia berikan pada mu? Berhenti bersikap baik padanya. Sudah saatnya dia merasakan akibat perbuatannya.”

“Aku tidak butuh dikasihani oleh mu!” hardik Astrid pada Letisha.

“Jangan membentak istri ku! Apa kamu belum puas menyakitinya? Kamu sudah menghasut kekasih mu untuk mendekati Leti dan mengajaknya menikah agar kamu bisa mengeruk hartanya. Lalu ketika perbuatan mu terbongkar, kamu melemparkan kesalahan padanya. Bersikap seolah-olah kamu adalah korbannya. Sekarang sudah saatnya kamu membayar semua perbuatan mu pada Leti, karena aku tidak akan melepaskan mu!”

Dion bangun dari duduknya. Pria itu berjalan sedikit menjauh. Dia menghubungi Malik, manajer operasional Blue Living. Dion meminta Malik datang ke kantor Polisi terdekat dengan membawa saksi yang melihat insiden antara Letisha dan Astrid. Setelah menghubungi Malik, Dion kembali ke tempatnya dan kembali duduk di samping Letisha.

Polisi yang bertugas segera memproses laporan Dion. Sepuluh menit berselang, orang-orang yang dijanjikan sebagai saksi datang. Satu per satu mereka memberi kesaksian. Astrid semakin terpojok dan tidak bisa mengatakan apa-apa ketika semua saksi yang dipanggil memojokkannya.

“Dia sudah sering mengganggu bisnis saya. Terkadang dia menghalangi pengunjung untuk datang ke gerai saya. Tadi juga dia yang memulai lebih dulu. Dia memanggil Bu Leti yang melintas di depannya. Dia langsung mencaci dan menghina Bu Letisha.”

“Apa anda melihat kalau Bu Letisha menamparnya?”

“Iya, Pak. Tapi menurut saya wajar saja. Andai Bapak dengar apa yang dikatakannya. Beruntung Bu Leti hanya menamparnya sekali. Kalau aku jadi Bu Leti, mungkin bukan cuma ditampar, aku akan menjambak rambutnya dan mencakar wajahnya.”

Mata Astrid mendelik melihat pada wanita yang bersaksi melawannya. Resnu berusaha menenangkan istrinya. Jangan sampai kasus yang mereka alami bertambah berat.

“Kebetulan saya merekam apa yang terjadi tadi. Bapak bisa lihat langsung.”

Saksi lain memberikan ponselnya. Petugas polisi segera memutar rekaman tersebut. Dion semakin geram setelah melihat rekaman tersebut. Kata-kata Astrid yang dikatakan cukup kencang terdengar jelas di dalam rekaman.

Total ada delapan orang yang memberikan kesaksian. Semuanya memberikan kesaksian yang memberatkan Astrid. Setelah mendapatkan semua kesaksian, polisi akan menyerah semuanya kepada penyidik untuk diselidiki lebih lanjut. Selama menjalani penyelidikan, Astrid akan ditahan di kantor Polsek.

Kepuasan nampak di wajah Dion ketika laporan selesai dibuat. Apalagi Astrid juga dimasukkan ke dalam sel selama proses penyidikan. Dikarenakan urusan di kantor polisi sudah selesai, Dion pun mengajak Letisha pulang. Tapi sebelum pulang dia menghampiri Resnu lebih dulu.

“Pak Resnu, waktu tiga bulan yang saya berikan masih tersisa dua minggu lagi. Gunakan waktu yang tersisa untuk membereskan semua barang-barang anda. Kosongkan gerai dalam waktu empat belas hari dan jangan menginjakkan kaki lagi di Blue Living. Apa anda tahu, selama kalian beroperasi di Blue Living., berapa banyak komplain yang kami terima karena kualitas barang yang kalian buat? Saya tidak mau Blue Living harus mengeluarkan uang lagi untuk mengganti kerugian pelanggan. Ingat, waktu anda hanya dua minggu!”

Bukan tanpa alasan Dion membuat ultimatum seperti ini. Selama hampir tiga bulan Blue Living beroperasi, mereka menerima enam keluhan dan semuanya berasal dari gerai yang ditempati Resnu. Pengunjung mengeluhkan tentang kualitas barang yang dijual, ditambah lagi sikap kasar Astrid ketika melayani pengunjung.

Bahkan ada pengunjung yang meminta Blue Living mengganti barang yang dibeli dari Resnu. Pengunjung tersebut terpaksa meminta penggantian dari Blue Living karena Resnu tidak kunjung mengganti barang yang dijual. Demi nama baik Blue Living, akhirnya Dion mengabulkan tuntutan pengunjung tersebut.

Resnu terhenyak mendengar ultimatum dari Dion. Ibarat sudah jatuh, tertimpa tangga, itulah kondisinya sekarang. Sudah sang istri harus masuk ke sel karena laporan Dion, sekarang dia juga harus segera keluar dari Blue Living.

Tanpa menunggu jawaban dari Resnu, Dion segera meninggalkan kantor polisi sambil membawa istrinya. Sebelum masuk ke dalam mobil, Letisha menahan Dion.

“Mas, apa Mas ngga keterlaluan? Kalau Mas menuntut Astrid, setidaknya jangan keluarkan Resnu dari Blue Living. Kalau Mas mau mengeluarkan Resnu, jangan tuntut Astrid.”

“Kenapa? Kamu masih peduli pada Resnu? Apa kamu masih mencintainya?”

“Tidak, Mas. Tidak seperti itu.”

“Resnu dan Astrid adalah dua orang asing. Mereka tidak ada hubungan apa-apa lagi dengan mu. Jadi kamu sudah tidak perlu mengkhawatirkannya lagi. Aku sengaja melakukan ini supaya ada efek jera untuk mereka. Kalau tidak, Astrid tidak akan pernah berhenti untuk menyakiti mu. Berhenti memakluminya, Leti. Dan aku mau kali ini kamu menuruti ku!”

Melihat sorot mata Dion yang tajam dan penuh intimidasi membuat Letisha terbungkam. Dia seakan tengah diingatkan kalau sebagai istri, dia harus menuruti apa yang dikatakan suaminya. Akhirnya wanita itu menganggukkan kepalanya. Dion segera membukakan pintu mobil dan mempersilakan Letisha untuk masuk. Sebelum Dion masuk ke dalam mobil, Kamal menahannya.

“Aku salut dengan apa yang kamu lakukan tadi. Tapi ingat, aku belum mempercayai mu sepenuhnya. Kalau kamu berani menyakiti Kakak ku, maka aku…”

“Apa pernah ada yang bilang pada mu kalau kamu itu banyak bicara? Berhentilah mencampuri urusan kami. Fokus saja pada diri mu sendiri.”

Dion segera masuk ke dalam mobil setelah mengatakan itu. Dia langsung menjalankan kendaraan, meninggalkan Kamal begitu saja. Hal tersebut karuan membuat Kamal kesal. Pria itu menendang batu kecil yang ada di depannya seraya mengumpat Dion.

***

Sesampainya di rumah, Dion meminta Susi membawakan baskom dan es batu ke dalam kamarnya. Lalu pria itu menarik tangan Letisha masuk ke kamarnya. Diambilnya handuk kecil dari dalam walk in closet. Setelah Susi memberikan baskom berisi es batu, Dion memasukkan dua buah es batu ke dalam handuk kecil, menggulungnya kemudian mengompresnya ke pipi Letisha.

Terdengar ringisan Letisha ketika es batu mengenai luka di sudut bibirnya. Dion menggeser kompresan sedikit ke atas agar tidak mengenai luka di sudut bibir istrinya.

“Apa rahang mu masih terasa sakit?”

“Sedikit, Mas.”

“Besok kita ke dokter lagi untuk memeriksakan rahang mu.”

“Tidak usah.”

“Jangan membantah. Aku tidak mau kamu sakit terlalu lama.”

Letisha menatap Dion yang masih mengompres pipinya. Matanya tiba-tiba memanas saat mengingat apa yang dilakukan Dion tadi. Pria itu bukan hanya menghajar Resnu, tapi membelanya mati-matian. Sebagai wanita, sudah pasti hatinya tergerak melihat sikap Dion. Namun di sisi lain, dia masih terlalu takut untuk membuka hati. Wanita itu takut terjatuh di lubang yang sama dan mendapat luka di tempat yang sama.

“Terima kasih,” lirih Letisha.

“Terima kasih untuk apa?”

“Untuk semua yang Mas lakukan hari ini. Terima kasih sudah membela ku.”

“Kamu adalah istri ku. Sudah seharusnya aku berdiri di samping mu, berdiri di depan untuk menghalangi orang yang mau menyakiti mu. Kamu tidak perlu berterima kasih pada ku.”

“Sudah, Mas.”

Letisha menjauhkan kompresan dari pipinya. Keadaannya sudah lebih baik walau masih ada bengkak. Dion pun menurut saja. Dia menaruh kompresan ke dalam baskom.

“Lebih baik kamu mandi dulu.”

“Iya, Mas.”

“Mandi di sini saja. Aku akan minta Susi membawakan pakaian mu ke sini.”

“Tapi Mas..”

“Aku tidak meminta mu mandi bersama ku. Aku hanya ingin kamu mandi di sini. Apa tidak boleh?”

“Baik, Mas.”

Dion bergegas menuju walk in closet untuk mengambilkan handuk. Setelah mendapatkan handuk dari Dion, Letisha segera masuk ke kamar mandi. Dion sendiri keluar dari kamar, pria itu mencari Susi ke dapur.

“Susi, tolong ambilkan pakaian ganti buat Ibu lalu bawa ke kamar saya.”

“Iya, Pak.”

“Setelah itu belikan bubur untuk Ibu.”

Dion mengeluarkan selembar lima puluh ribuan lalu memberikannya pada Susi. Usai menerima uang adri Dion, Susi bergegas naik ke atas untuk mengambil pakaian Letisha. Setelah menaruh ke kamar Dion, dia keluar untuk membeli bubur.

Begitu Letisha keluar dari kamar mandi, dilihatnya pakaian miliknya sudah berada di atas kasur. Saat akan kembali ke kamar mandi, Dion menahannya.

“Kamu ganti pakaian di sini saja. Aku mau mandi.”

Sambil terus memandangi pintu kamar mandi yang takut tiba-tiba terbuka, Letisha segera mengenakan pakaiannya. Usai berpakaian, Letisha duduk di sisi ranjang. Dia memilih menunggu Dion sampai selesai mandi. Wanita itu tidak mau memicu kemarahan suaminya lagi.

Sepuluh menit berselang pintu kamar mandi terbuka. Jantung Letisha berdebar kencang ketika melihat Dion keluar hanya mengenakan handuk yang terlilit sebatas pinggang. Refleks Letisha menundukkan kepalanya. Dion segera menghampiri Letisha lalu berdiri di depannya.

“Leti..”

***

Hayo Dion mau ngapain? Mana masih pake handuk🫣

1
Siti Siti Saadah
cari kebahagiaan kamu sendiri raras jangan kejar dion
anonim
Semoga karya Author masuk 40 bab terbaik hasil penilaian NT.
anonim
W a d u h Astrid di tusuk Rina yang di pecat Letisha karena ikut terlibat mencampurkan obat perangsang ke juice mangga yang akan di minum Letisha.
Rina ini tambah hancur hidupmu, penjara pasti menantimu.
anonim
Letisha sudah mau membuka hatinya untuk Dion.
Ketika Dion mengirim chat menawarkan makan siang bersama, bukannya membalas chat dari Dion, Letisha menyuruh sopirnya untuk diantar ke kantor Blue Harmony.

Letisha sudah di ruang kerja Dion, sempat membuat Dion terkejut dengan kedatangannya.
Dion bangun dari duduknya menuju Letisha, Letisha langsung memeluk Dion. Kata keramat terucap dari mulut Letisha - "I love you. I love you, Mas."

Sebelum makan siang Letisha membantu membereskan pekerjaan Dion. Selesai dengan pekerjaannya, Dion dan Letisha beradu bibir, ciuman semakin intens.
Raras melihat adegan itu hatinya terpotek wkwkwk.

Tuh ditawarin menikah sama Mr. Liu, kau dibuat berdiri sejajar dengan Leti. Pikirkan itu Raras. Tapi setelah menerima tawaran menikah dengan Mr. Liu jangan pongah - jangan sombong, tetap tak ada apa-apanya kau dibandingkan dengan Letisha 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Aamiin 🤲🏻
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
kerjaannya ga akan beres" 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
modus 🤣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina●⑅⃝ᷟ◌ͩ ☘𝓡𝓳
Rasain 🤪
choowie
amiin
choowie
pantesan leti Langsung pecat tuh orang
choowie
diih nikah sama aki"
choowie
kirain udah resign
choowie
akhirnya
choowie
duh bawaan bayi kayanya😅
choowie
semoga ya
choowie
belum mau jujur sama perasaan kamu leti
Ani
wooooo.. kira kira langsung Innalillahi gak ya...?
Doraemon
aamiin
Kim nara
semangat thor...
ana17
Aamiin semoga masuk kategori terbaik 👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!