NovelToon NovelToon
Hangatnya Godaan Boss Duda

Hangatnya Godaan Boss Duda

Status: sedang berlangsung
Genre:Beda Usia / Kehidupan di Kantor / CEO / Crazy Rich/Konglomerat / Duda
Popularitas:49.5k
Nilai: 5
Nama Author: Kim99

"Kamu itu cuma anak haram, ayah kamu enggak tahu siapa dan ibu kamu sekarang di rumah sakit jiwa. Jangan mimpi untuk menikahi anakku, kamu sama sekali tidak pantas, Luna."

** **

"Menikah dengan saya, dan saya akan berikan apa yang tidak bisa dia berikan."

"Tapi, Pak ... saya ini cuma anak haram, saya miskin dan ...."

"Terima tawaran saya atau saya hancurkan bisnis Budhemu!"

"Ba-baik, Pak. Saya Mau."

Guy's, jangan lupa follow IG author @anita_hisyam FB : Anita Kim

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kim99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masuk, Mas. Masuk!

Setelah kejadian tadi .... Kini sepasang suami istri baru itu sudah terhindar dari kekacauan.

Kamar Luna menjadi sangat sunyi, hanya terdengar suara hairdryer yang menderu lembut.

Arsen duduk di tepian ranjang, tubuh tegapnya tak bisa bergerak karena seseorang, pandangan matanya tak bisa berpaling dari sosok di hadapannya.

Pinggang ramping Luna, ocehannya ..... Tangan-tangan yang lebih mungil dibandingkan tangan Arsen begitu cekatan saat mengeringkan rambut suaminya.

“Mas,” panggil Aluna pelan. “Aku minta maaf soal Budhe.” Ia menghela napas berat. “Beliau memang begitu orangnya. Keras kepala… tapi sebenarnya hatinya lembut. Dia cuma belum bisa nerima kalau aku nikah sama orang kaya.”

Arsen menatapnya dalam diam. Pria itu mendongak dan Luna menuduk menatap ke dalam mata suaminya.

Entah kenapa Arsen tidak perduli, pikirannya entah melayang ke mana. Pandangannya tertarik pada gerak halus bahu perempuan itu.

Ada sesuatu yang menekan di dadanya, sesuatu yang tak bisa diungkap dengan kata.

“Enggak usah dipikirin,” ujarnya akhirnya. “Kalau mereka belum bisa nerima sekarang, nanti juga waktunya datang.”

“Mas nggak marah?”

Arsen menggeleng perlahan. “Buat apa marah? Saya ngerti posisi mereka. Mereka sayang sama kamu, itu aja alasannya.”

Setelah pekerjannya selesai, Aluna menggulung kabel dan hendak beranjak ke lemari. Tapi baru saja dia melangkah, sebuah tarikan lembut di pergelangan tangannya membuatnya berhenti. Arsen tiba-tiba memeluknya, merengkuh pinggang ramping Aluna dan meletakan sisi wajahnya di dada perempuan itu.

“Mas…?”

Pria itu tidak menjawab, dia hanya semakin mengeratkan pelukannya.

“Mas Kenapa? Lagi ada masalah?”

“Biarin kayak gini, sebentar aja, Dek.”

Setelah permintaan itu, Luna terdiam. Tangannya menggantung di sisi tubuh, bingung antara membalas atau menjauh. Hatinya berdebar kencang, seolah ada sesuatu yang berubah, sesuatu yang tidak bisa ia sebut, tapi terasa begitu nyata.

Beberapa detik berlalu. Arsen melepas pelukannya dan menarik Luna agar perempuan itu duduk di atas pangkuannya.

“Kamu percaya sama saya, kan?”

Bak terhipnotis seseorang yang memiliki sihir, Aluna mengangguk tanpa melepaskan tatapan matanya dari mata sang suami.

Sudut bibir Arsen tertarik ke atas, setelah itu, Aluna sudah tidak bisa bernapas dengan baik. Hairdryer di tangannya lepas dan kali ini dia membalas permainan suaminya dengan sangat baik.

Keduanya sama-sama terengah saat ciuman itu selesai dan kini, wajah Luna memerah. Dia memeluk leher suaminya, tak kuasa lagi untuk menunjukkan wajah yang ... Entahlah, dia juga tidak tahu kenapa dia seperti ini. Entah sejak kapan dia mulai menyukai aroma suaminya.

Dan, Arsen menahan senyum.

“Saya mau ngomong sama Budhe,” ucap Arsen akhirnya.

“Ngomong apa?”

“Mau izin, bawa kamu ke rumah.”

“Hah?” Luna langsung melepaskan pelukannya, ia menunduk menatap suaminya lekat. “Mas, nggak usah. Aku ....”

“Saya serius.” Arsen memotongnya pelan. “Sebagai gantinya, saya siapkan asisten rumah tangga di sini. Saya yang bayar, jadi Budhe nggak perlu repot.”

“Mas, aku ....”

Dia berhenti bicara saat jari jemari besar Arsen menelusup ke area pipi, rahang dan tengkuknya.

“Saya janji, sekalipun kita satu rumah, saya enggak akan lupa kalau kita akan menggelar resepsi untuk pernikahan kita.”

“Mas bukan itu, gimana kalau Bu Monik enggak suka sama aku?”

“Apapun yang terjadi, bersikap seperti biasa. Jangan pernah merendah pada siapapun, Luna. Saya tidak suka.”

** **

Siang itu, Budhe Ratna masih memegang sesuatu di tangannya, sebuah kunci mobil yang mengilap.

Tangannya gemetar sedikit. Mata tuanya memandangi kunci itu seolah tak percaya benda sekecil itu bisa mewakili harga yang begitu besar.

“Pak,” panggilnya pelan. “Ini beneran buat kita?”

Namun, Pakdhe Surya juga malah mengusap tengkuknya, wajahnya pun tak kalah bingung.

“Katanya gitu tadi. Hadiah katanya.”

“Hadiah?!” Budhe langsung memandang suaminya dengan dahi berkerut. “Hadiah apa? Lah ini mobil, Pak! Mobil! Harganya bisa buat beli sawah dua hektar!”

Pakdhe menghela napas panjang, ia duduk di kursi yang ada di depan rumah, menatap mobil bagus di depannya.

“Bapak juga kaget, Bu. Tapi Arsen bilangnya, biar kita gampang kalau mau ke pasar atau ke rumah sakit. Katanya, Luna sering khawatir kalau kita jatuh sakit. Padahal kita juga kan punya mobil. Bagus lagi meskipun enggak mahal.”

“Tapi… apa kita boleh nerima?” tanya Budhe Ratna ragu. “Jangan-jangan, kita ini udah kayak ngejual anak kita sendiri?”

“Hush, enggak kayak gitu.” Pakdhe menatap istrinya, mata teduhnya mencoba menenangkan. “Ndak, Bu. Jangan mikir sejauh itu. Luna nikah bukan karena dijual. Dia ikut suaminya, itu wajar. Lagian, Arsen itu laki-laki baik. Wajar kalau dia pengin bantu kita. Namanya juga tanggung jawab.”

“Tapi mobil, Pak.” Budhe menggeleng kecil. Dia masih kekeuh kalau hadiah ini terlalu berlebihan. “Aku masih gak enak. Kayak ada yang salah.”

“Ndak ada yang salah, Bu. Ini bukan tebusan, ini hadiah. Bedanya jauh.”

Ia menatap kunci mobil itu di tangan istrinya. “Tebusan itu kalau ada yang ditebus, kalau ada rasa bersalah yang dibayar. Tapi hadiah? Hadiah datang karena niat baik.”

Sebetulnya apa yang dikatakan sang suami memang ada benarnya. Tapi, lagi-lagi Budhe Ratna masih tidak tenang, dia takut kalau Aluna kenapa-napa.

“Enggak deh, kalau Arsen Bossnya, mereka udah sama-sama lebih dari empat tahun, pasti aman.” Budhe Ratna membatin. Ada rasa hampa yang tidak bisa dia gambarkan.

Mereka sudah mengurus Luna sejak Gadis itu masih bayi. Tidak pernah sekalipun Bude Ratna merasa kalau Luna itu adalah beban. Dia selalu menganggap Luna sebagai anaknya sendiri. Dan sekarang, saat dia menikah, dia malah memberikan mereka hadiah semahal ini.

“Semoga kamu bahagia, Nduk.” Budhe mengusap air matanya. Dia tahu mobil itu mahal, tapi untuk saat ini dia belum bisa menerima mobil itu dengan sukacita, karena dia belum tahu apakah Luna akan diperlakukan dengan baik di keluarga suaminya atau tidak.

Status mereka yang hanya orang-orang menengah ke bawah, membuat Budhe selalu tidak percaya diri kalau Luna menikah dengan orang yang lebih dari mereka.

Namun, semoga kali ini Luna mendapatkan nasib yang baik. Apapun yang terjadi semoga Arsen akan selalu menjaga dan melindunginya.

** **

Sementara itu, di depan rumah megah milik keluarga Kusumawardhana. Aluna baru saja menerima uluran tangan dari suaminya.

Perempuan itu menatap rumah, lalu menatap sang suami.

“Kamu udah sering ke sini, kenapa gugup?” tanya Arsen.

“Beda lha, Mas. Biasanya aku datang sebagai sekretaris kamu, Bu Monik juga enggak masalah dengan itu, tapi ....”

“Kamu lupa sama janji kamu?” todong Arsen.

“Apa?” kaget Luna.

“Kamu bilang kamu mau percaya kan sama saya, apa kamu lupa? Perlu saya cium kamu lagi supaya kamu inget!”

“Mas Arsen.” Luna mengerutkan kening sambil mencubit lengan suaminya. Dia malu karena para staf di rumah itu memperhatikan mereka. Apalagi, Arsen sekarang lebih banyak bicara. “Mereka ngetawain aku, Mas.”

“Pecat aja!” ucap Arsen enteng yang mana hal itu membuat para staf rumah tangga langsung diam dengan wajah kaku.

Astaghfirullah .... Luna menggelengkan kepala. Suaminya ini benar-benar ....

“Masuk atau pecat mereka semua?” todong Arsen lagi.

“Masuk, Mas. Masuk ....”

1
Saadah Rangkuti
menarik...
Janatul Ma'wah
lanjut
Nurlaila Elahsb
kok belum up kak
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
s Luna mah ga peka ya s Arsen tuh ga suka kau ketemu adit
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
iya kan bener pasti kek gini
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
Luna pasti trauma juga sih pikiran nya pasti negatif terus karna pernah di khianati
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
itu tanda nya cinta apaan psikiater
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
ini orang ahli surga udah punya istri masih chat wanita lain 🙄🙄
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
etdah kirain beneran takut🤣
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
astaghfirullah jadi ini akal²an s Arsen 🤣🤣
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
duh aink pengen maki² ini s Zea... jambak bisa ga sih🤣
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
dasar gila emang
༄⃞⃟⚡🤫🍀⃟🐍
Ku do'akan kau kena karma nya Zea dasar munafik berteman sama yang so alim tapi hati nya busuk
Susi Akbarini
seruuuu..

lanjuttyy..

❤❤❤😍😙😙
Ulufi Dewi
ayo bozz Sean bikin Adit cemburu panas mendidih dan luna terpesona akan romantis yang dilakukan bozz dan adit menyesal sampai longsor seperti proyek yang dia lakukan
Ulufi Dewi
mungkinkah Adit dan kontraktor sertai yang lain pada korupsi,? mereka mikir ya gak bakalan ketawan x
Eka ELissa
ko kmu GK tau Arsen mrh knpaa....kmu GK BCA wa Aditya lun... atau udh di hapus ma Arsen yooo.. entahlah hy emak yg tau...
Jemiiima__: Halo sahabat pembaca ✨
‎Aku baru merilis cerita terbaru berjudul BUKAN BERONDONG BIASA
‎Semua ini tentang Lucyana yang pernah disakiti, dihancurkan, dan ditinggalkan.
‎Tapi muncul seseorang dengan segala spontanitas dan ketulusannya.
‎Apakah Lucy berani jatuh cinta lagi? Kali ini pada seorang Sadewa yang jauh lebih muda darinya.
‎Mampir, ya… siapa tahu kamu ikut jatuh hati pada perjalanan mereka.
‎Dukung dengan like ❤️ & komentar 🤗, karena setiap dukunganmu berarti sekali buatku. Terimakasih💕
total 1 replies
Eka ELissa
knpa pngen ikut bukan krna GK pngen jauh dri Arsen wah tega kmu lunn... udh di bikin nyaman kooo msih galon.. pngen nya cih kmu mng bner GK bisa jauh karna udah terbiasa ma Arsen......
Soraya
mampir thor
Eka ELissa
Luna berumur berlari....🤔🤔🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!