NovelToon NovelToon
Terimakasih Telah Menghianati Ku

Terimakasih Telah Menghianati Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Wanita
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hanna Lovina

"ah...Aku tidak akan memaafkanmu Alaska!! " ucap wanita itu dalam hati setelah melihat tunangannya bermesraan di mansion milik ayahnya dengan seorang wanita yang tidak lain adalah sepupunya sendiri.

Hubungan yang awalnya terjalin manis dan menyenangkan itu, kini mulai goyah karna hadirnya seorang wanita berhati licik bermuka dua itu, didepan baik di belakang diam diam menusuk.

Tiba tiba ada yang memperhatikan wanita itu dari lama, dan kini ingin mencuri kesempatan untuk menaklukkan hati si wanita itu.

Apakah wanita itu akan takluk oleh nya? ayok ikuti kisahnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hanna Lovina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

9 TTM

"dari mana kamu? " Suara berat seorang pria terdengar saat Jefan memasuki rumahnya.

"olahraga pagi! " jawabnya berlalu tanpa melihat wajah itu sama sekali.

"Dasar tidak tau sopan santun! " ucap pria itu geram dengan sikap anaknya.

 Melihat suaminya emosi, istrinya mendekat dan mengajaknya ngobrol.

"Pah... kenapa lagi? " tanya nya lembut.

"gak tau tuh anak kamu ditanya malah pergi gitu aja. Kamu ajari tuh anak kamu sopan santun! "

"pah... Jefan itu juga anak kamu. Mama saranin jangan terlalu galak padanya. " ucapnya masih sabar menghadapi pria itu.

"ah... emang anak keras kepala itu harus di kasih pelajaran agar mau berubah!! " ucapnya sambil menyeruput kopi di mejanya.

"mungkin... anak itu akan nurut kalau papah berhenti menjodohkannya. "

"mamah mau liat dia keluyuran terus tiap malam? suruh aja nikah biar dia ngerasa punya tanggung jawab. Mau jadi apa dia di umurnya sekarang kalau dipikirannya hanya main saja hah? "

 Istrinya terdiam mendengar perkataan suaminya. Dia ingin bilang kalau anaknya bukan sedang main main dengan hidupnya tapi sedang mempersiapkan dirinya untuk masa depan yang lebih baik. Tapi percuma suaminya tidak akan percaya sebelum melihat hasilnya.

"baiklah baiklah nanti aku akan bicara padanya. Sekarang kamu redam dulu amarahmu, ini masih pagi nanti emosimu merusak hasil presentasi mu hari ini di depan klien. " ucapnya sambil mengelus lembut bahu itu.

 Sementara Jefan duduk di kursi goyang kesayangannya sambil mengingat ingat setiap kejadian ketika bertemu dengan Jeslin.

"Wanita manis tapi sedikit galak. " lirih nya sambil tersenyum senang.

 Dia mulai mencari tau tentang Gadis itu dengan mencari akun media sosialnya mulai dari IG, TT, FB dan lainnya. Tapi sedikit sulit untuk menemukannya hingga satu video tentang nya lewat di beranda sedang bersama seorang pria.

"wait... aku sepertinya pernah lihat pria ini! " gumamnya mencoba untuk mengingat.

 Setelah beberapa menit, dia mulai ingat kejadian sebelum pulang dari rumah sakit.

"yah... ini pria itu yang waktu itu bermesraan di rumah sakit dengan kekasih gelapnya yang sedang hamil itu. Aku harus memastikan ini kepada wanita itu! " gumamnya semakin penasaran.

 Dia mengambil ponsel di atas laci kerjanya dan segera menghubungi Jeslin. Tapi tidak ada jawaban untuknya bahkan setelah sekian kali melakukan panggilan.

 Akhirnya dia memutuskan untuk menemuinya dengan menyuruh orang orangnya untuk mencari keberadaan gadis itu saat ini.

*Di tempat lain......

Jeslin sedang merapikan meja kerjanya setelah merasa kondisinya lebih baik. Dia mulai me lap debu yang mulai menempel di susunan rak buku yang sudah mulai jarang di bacanya.

Satu buku jatuh mengenai kepalanya.

"aw!! " jeritnya pelan.

Buku itu tergeletak di lantai membuatnya mengingat sesuatu.

Itu adalah hadiah buku pertama dari Alaska setelah pacaran selama satu tahun. Dia masih menyimpannya sejak mereka duduk di bangku kelas 3 SMA dan kini sudah 4 tahun berlalu.

"Hahah... Cinta itu bikin bodoh yah? " gumamnya sambil tertawa kecut.

Bahkan setiap sudut ruangan nya selalu mengingatkannya dengan kenangan manis mereka. Juga barang barang pajangannya di sana hampir semuanya pemberian pria itu.

Air matanya menetes secara tidak sengaja saat membaca halaman pertama buku itu. Lembaran itu awalnya halaman kosong, tapi di isi dengan tulisan tulisan tangan Alaska.

" Untuk Jeslin pacarku yang manis

Setiap kamu membuka lembaran baru buku ini, selalu ada cerita tentang ku dan tentang mu disana. Semoga cerita kita selalu baru dengan kisah baru tapi cinta dan rasa yang tetap sama dalam setiap hal baru itu. I love you forever my darling"

Itulah lembaran pertama di buku itu yang selalu menyentuh hatinya dan masih banyak tulisan di lembar selanjutnya.

Dia menutup buku itu dan menatap jejeran hadiah buku berikutnya yang selalu di berinya setiap melewati satu tahun pacaran.

Sampai dia lupa kalau ternyata di tahun terakhir ini tidak ada lagi hadiah buku itu.

"mengapa? bukankah kamu bilang hanya aku wanita di hatimu? Kenapa aku bisa bisanya terlalu percaya dan menggantungkan perasaan ini padamu Alaska?? " Tangisnya semakin menjadi jadi.

Beruntung ruang kerja itu kedap suara jadi tidak akan ada yang mendengar teriakan dan suara tangisnya.

Dia menghentikan tangisnya saat seseorang mengetuk pintu dari luar dan segera memperbaiki make up nya agar tidak membuat orang bertanya tanya tentang kondisinya saat ini.

Kemudian dia berjalan dan membuka pintu tapi tiba tiba orang itu mendorongnya setelah membuka pintu.

"Ah... apa yang kamu lakukan Karolin? " teriaknya terkejut melihat wajah itu penuh dengan amarah.

Beruntung dia masih bisa menahan sehingga tidak jatuh ke lantai hanya terdorong beberapa langkah ke belakang.

Karolin masuk dengan wajah yang benar benar marah sambil mengunci pintu dari dalam.

"Ada apa ini Karolin? "

"plak! " Jeslin terkena tamparan Karolin yang di layangkan tanpa aba aba.

Dia mengusap wajahnya yang terasa sedikit perih akibat ulah Karolin.

"Kak Jeslin, kenapa kamu menunda pernikahan mu dengan Alaska? "

"kenapa? bukankah kamu senang Nona Karolin? " Jawab nya merasa pertanyaan itu agak tidak masuk akal.

"tidak!! tidak senang sama sekali!! " Teriaknya sambil mengacak rambutnya sendiri.

"ada apa dengan orang ini? " gumam Jeslin semakin bingung.

"pokoknya kalian harus menikah di tanggal yang sudah di tentukan waktu itu. " teriaknya lagi.

"Kenapa? "

"plak." satu tamparan lagi mengenai pipi sebelahnya dan kali ini lebih keras.

Belum puas, dia ingin melayangkan tamparan sekali lagi tapi tangannya di tahan Jeslin.

"Beraninya kamu bermain tangan seenaknya kepada kakak mu Karolin! Kamu bahkan tidak memberikan alasan apapun dari tadi! " Teriak Jeslin yang kini sudah sangat marah dengan perlakuan anak itu.

"Aku hanya memintamu untuk tidak menunda pernikahan itu. " Jawabnya lagi.

"kenapa? apa masalahmu jika aku menunda bahkan tidak ingin menikah dengan pria itu? "

Pertanyaan itu membuat nya terdiam, bagaimana mungkin dia bilang kalau dia sedang mengandung anak Alaska dan menginginkan sebagian aset dari keluarga itu.

"kenapa diam hah? " melepaskan tangan itu.

"a... aku... hanya ingin melihat kalian bahagia!! " Jawabnya.

"Bohong! Apa yang kau inginkan dariku jika aku menikahi pria itu hah? Bukankah kamu mencintainya? "

Lagi lagi tangan itu melayang dan kembali mengenai pipi Jeslin dengan kuat hingga darah keluar dari hidungnya.

Jeslin mengusap darah itu dan kini dia benar benar hilang kendali.

"plak! " Kini tangannya mendarat di pipi kiri Karolin dengan kuat hingga membuat wanita itu jatuh dan meninggalkan bekas tangannya di sana.

"Jangan se enaknya memainkan tanganmu di wajah orang lain jika kamu tidak ingin tangan orang lain mengenai wajahmu juga!! " bisiknya segera keluar dari ruangan itu takut tidak bisa mengontrol emosinya.

Dia berlari ke toilet menahan rasa sakit di wajahnya yang mulai bengkak ditambah darah yang masih terus mengalir dari hidungnya.

Seorang staff menyaksikan hal itu dan mengikutinya sampai ke toilet tapi tidak berani untuk mendekatinya.

"Siapa disana? Cepat keluar! Bisa tolong bantu aku? " teriaknya menyadari ada yang sedang mengintipnya.

Akhirnya staff itu memberanikan diri untuk mendekat dan membantunya. Dia adalah Rina.

"bu bagaimana bisa wajah anda begitu bengkak?"

"jangan banyak bertanya Rina! Ayok bantu aku untuk mengompres nya dua jam lagi aku ada meeting dengan klien dan tidak mau mereka mempertanyakan keadaan wajahku yang babak belur ini. " Jawabnya tegas tapi masih terdengar lembut.

"baik bu! tunggu sebentar! " ucapnya sedikit gemetar.

Rina dengan cepat segera mengambil alat kompres untuk memberinya sedikit bantuan.

1
Cicih Sophiana
Jeslin oon krn cinta buta... utama kok oon jd wanita tuh harus pinter dan tegas jgn bodoh krn cinta
Cicih Sophiana
knp nikah nya pake perjanjian segala Jeslin... kamu pasti akan menyesal nanti...
Cicih Sophiana
seperti nya Jefan orang penting dia ada pengawal segala...
Cicih Sophiana
mau nikah di selingkuhin lebih baik putusin aja Jeslin...
Cicih Sophiana
ada apa kok mama nya Jeseline menghilang...
Cicih Sophiana
hadir nyimak thor...
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!