NovelToon NovelToon
Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Cinta Bisa Di Nego Tanggung Jawab Dan Perhatian Yang Utama

Status: sedang berlangsung
Genre:Pernikahan Kilat / Single Mom / CEO / Janda / Duda / Nikah Kontrak
Popularitas:829
Nilai: 5
Nama Author: Rr716

Cerita ini hanya fiksi belaka. cerita ini mengandung cerita dewasa. Lebih bijak lagi mencari bacaan sesuai umur.

"Kita memang menikah tapi saya belum tentu cinta sama kamu karena cinta saya hanya untuk almarhum istri saya. Saya akan bertanggung jawab dengan anak-anak mu dan kamu. Jangan pernah berharap untuk saya cinta kepadamu. Tapi karena menikah sah KUA kebutuhan biologis bisa kita bicarakan nanti." Ucap Braja.

"Tenang saja Tuan saya tak akan menuntut cinta sama anda. Yang penting anda bisa melindungi anak-anak saya itu sudah cukup untuk saya." Ucap Berlian.

"Soal nafkah nanti kita bicarakan lagi." Ucap Braja.

"Jangan terlalu di pikirkan tentang nafkah untuk saya Tuan. Yang penting tuan bisa tanggung jawab dan perhatian dengan anak-anak saya sudah cukup. Saya masih bisa memenuhi kebutuhan saya sendiri." Ucap Berlian.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rr716, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 1 CBDN

"brak........"

"Astaga............"

"Mih....... telepon ambulan mih..." Ucap Brian.

"Iya sebentar boy." Ucap Berlian yang langsung ambil HP-nya dan dia langsung telepon ambulan.

"Adek bawa buka pintu mobil itu masih ada orang di dalam mobil itu." Ucap Brian.

"Astaga..... Abang ada anak kecil Abang sama Abang gede juga mereka berdarah Abang..." Ucap Berlian.

"Astaga....... Om....tunggu sebentar jangan bergerak dulu Brian mau berhentiin darah Om dulu. Adek....bantuin kakak itu sama bawa adek kecilnya keluar dari mobil. Seperti nya mobilnya mau meledak. Sekarang adek kita gak bisa nunggu lama. Mamih cepet mih kita ngejauh dari mobil ini." Ucap Brian yang langsung nyobek baju sekolah nya dan dia langsung balut luka laki-laki itu.

"Iya..." Kompak Berlian dan Brianna yang langsung bawa dua orang yang di dama mobil.

"Boy baik ke punggung saya. Kita gak bisa lama di sini saya bisa bawa kamu sementara menjauh dari mobil ini lihat adik dan Daddy kamu sudah di bawa anaksaya menjauh dari mobil ini cepat naik tak usah sungkan dengan saya badan saya besar saya kuat gendong kamu." Ucap Berlian.

"Hem..." Jawab anak laki-laki remaja yang pake baju SMA itu.

Berlian bawa anak laki-laki itu di punggung nya dan bener saja setelah mereka menjauh mobil itu meledak.

"Duar...." Suara ledakan mobil itu.

"Alhamdulillah....." Kompak Berlian, Brian dan Brianna.

"Mih... ambulan nya lama banget." Ucap Briana.

"Hah....ini kawasan sepi sayang mana ini malam juga. Apa kita bawa mereka ke rumah saja." Ucap Berlian.

"Kayanya lebih baik gitu mih... eeeehhhh....mobil kita mana?" Ucap Briana.

"Kamu mah pelupa....mobil kita ada di sebelah sana. Kita gak usah ke pasar dulu kalau gitu hari ini kita balik lagi ajah." Ucap Berlian.

Mereka langsung masuk ke mobil mereka yang tak jauh dari mobil laki-laki itu yang kecelakaan nabrak pohon besar.

"kita ke klinik dulu luka Tuan ini dalem mamih gak bisa jait lukanya." Ucap berlian yang bawa mobil ngebut buru-buru ke arah klinik dekat rumah dia.

"Ada apa ini ?" Tanya dokter di sana.

"Kita kecelakaan." Kata Berlian.

"Bawa dulu mereka masuk." Ucap dokter.

Mereka langsung masuk ke dalam klinik itu.

" kamu yang balut luka ini?" Ucap Pak mantri.

"Iya Brian takut darah nya banyak banget yang keluar masalahnya." Ucap Brian.

"Bagus ini rapih...saya buka dulu tuan maap saya cuma bius sedikit tahan ya saya bersihkan dulu biar bisa langsung di jahit."

Sementara Brian langsung keluar dari ruang rawat itu dan ke ruang rawat sebelah nya.

"Tahan oke.." Ucap pandu.

"yang bayi lukanya hanya sedikit di tangan kena serpihan kaca." Kata jidan.

"Om...punya susu bayi gak Briana beli kalau ada adek lapar." Kata Briana.

"Ada sebentar ya...Karman minta Sumi tolong ambilin susu Jana ya bawa tiga dus sama botol bayi yang udah di bersihin juga. Kalau istri saya bangun dan tanya Sumi. Bilang saya ada di sini lagi bantuin Abah." Kata jidan.

"Siap den." Ucap Karman.

Setelah dokter itu keluar dari ruangan itu Brian langsung deketin laki-laki yang pake baju SMA itu.

"Kak...punya identitas kan?" Kata Brian ke laki-laki yang pake baju SMA.

"Di mobil." Ucap laki-laki itu

"Waduh....kalau punya Daddy nya kakak ada gak ya?" Ucap Briana.

"Coba tanya mamih semoga di saku celana nya ada masalah nya kalau gak salah ada deh tadi semoga gak jatuh." Ucap Brian.

"Abang ajah yang ke sana." Ucap Brian.

"Oke.." ucap Brian yang langsung lari ke ruangan sebelah.

Ternyata di sana cuma ada mamihnya sama laki-laki dewasa itu.

"Om Brian butuh identitas Om." Ucap Brian

"Ini.." Ucap laki-laki dewasa itu ngasih dompetnya ke Brian.

"Om...Brian butuh KTP nya ajah Om mau ada orang yang di hubungi gak?" Ucap Brian.

"Saya bukan orang sini. Kebetulan saya ke kota ini untuk melihat pembangunan perusahaan saya. Tapi di jalan tiba-tiba rem mobil saya blong. Seperti nya ada orang yang ingin saya dan anak-anak saya mati. Tolong jangan sampe ada yang tahu kalau saya di sini." Ucap laki-laki itu.

"Jadi kami harus gimana?" Kata Berlian.

"Boleh saya numpang di rumah anda dulu untuk sementara waktu?" Kata laki-laki itu.

"Kita juga baru di kota ini Om...mamih gimana ini?" Ucap Brian.

"Hah...kita gak butuh KTP kalau kita gak nginep bang... mending sekarang kita pulang ajah toh tuannya juga udah boleh pulang. Kamu bayar dulu ajah itu dompet mamih di tas kamu kan bayar dulu buat semua nya." Kata Berlian.

"Ambil uang di dompet saya saja."

"Pake uang mamih dulu lah om biar gak ribet juga nanti kalau mau bayar di rumah ajah. Ya udah mamih tunggu di mobil ajah Brian sekalian mau bayar dulu tadi juga Briana minta beli susu ke dokter sekalian buat adek bayi."

"Eeeehhhh...dia alergi susu sapi gak?" Tanya berlian.

"Gak anak saya tak alergi susu sapi." Ucap laki-laki itu.

"Alhamdulillah kalau gitu." Ucap berlian.

Setelah selesai pembayaran semuanya langsung pulang ke rumah Berlian.

"Bawa Om nya ke kamar tamu." Kata Berlian.

"Ya mih..."

"Kakak...tidur di kamar Abang ajah sama Abang kasurnya ada dua ko. Adek bayi nanti tidur sama mamih." Kata Briana.

"Makasih."

"Maap rumahnya kecil." Kata Berlian.

"Tak apa-apa."

Subuh-subuh Berlian rumah Berlian sudah di ketok.

"Buka...." Teriak orang yang ada di luar.

"Sebentar......" Teriak Berlian yang langsung buka pintu.

"Kata Rudi kamu masukin laki-laki ke rumah tadi malem dan sampe sekarang belum keluar dari rumah ini."

"Maap pak..."

"Ada apa sayang." Ucap laki-laki dewasa itu.

"Kamu siapa?"

"Saya suami Berlian saya baru datang dari kota."

"Bukannya kamu janda?"

"Sayang kamu tega iiiiiiiiiiiihhhhhhh..kita belum cerai kalau marah jangan ngaku janda donk." Kata laki-laki itu.

Berlian hanya geleng-geleng kepala nya.

"Saya dengan istri saya ini sebenarnya belum cerai hanya saja kami salah paham saya ke sini saja sampe kecelakaan di jalan sepi karena ingin cepet-cepet ketemu anak dan istri saya sampe dokumen yang saya bawa semuanya hancur anda kalau tak percaya lihat saya ke jalan sepi di sana masih ada mobil saya. Saya baru mau lapor polisi sekarang." Ucap laki-laki itu.

"Kalau begitu nama Tuan siapa?"

"Mama saya Braja, anak saya Brama, Brian, Briana dan Brima." Kata Braja.

"Hem....boleh saya lihat KTP anda?"

"Sayang dompet mas mana?" Kata Braja

"Sebentar." Kata Berlian.

"Ini...." Kata Berlian.

"Ini KTP saya Anda lihat kan saya sudah menikah status." Kata Braja.

"Hem...iya...sudah kalau begitu maapkan kami."

"Iya tak apa-apa." Kompak Berlian dan Braja.

Setelah orang-orang itu pergi berlian langsung ngehela nafasnya.

"Alhamdulillah..." Ucap Berlian.

"Maap." Kata Braja.

"Tak apa-apa...... duduk Tuan jangan terlalu lama berdiri nanti anda pusing." Ucap Berlian.

"Hem.." ucap Braja.

"Saya ke dapur dulu sebentar." Ucap Berlian yang langsung ke dapur dan dia bikin susu jahe.

"Ini susu jahe untuk anda silahkan di minum." Ucap Berlian.

"Hem.."

Berlian langsung ke dapur lagi dia nyiapin semua kebutuhan anak-anak nya.

"Bangun Brian...... Briana...... sholat...." Teriak Berlian yang lupa kalau ada Braja dan anak-anak nya di sana.

"Mamih..... iiiiiiiiiiiihhhhhhh...gak malu gitu teriak-teriak segitu ada tamu." Ucap Brian.

"Astaga...lupa....abisnya kamu bukannya bangun sholat." Ucap Berlian.

"Abang udah sholat adek juga udah sholat tadi pas mamih ngobrol sama bapak-bapak pikasebelen di luar." Ucap Brian.

"Oh..." Ucap Berlian

"Cuma oh doank?" Ucap Briana.

"Ya harus apa lagi atuh..itu susu jahe punya kalian kasih itu kakak nya siapa ya namanya mamih lupa." Ucap Berlian.

"Kak Brama." Ucap Briana.

"Nah itu..." Ucap Berlian.

Mereka akhirnya minum susu jahe mereka dan Braja masuk ke kamar nya lagi sedangkan Berlian sibuk mandiin bayi laki-laki

"Hem...harus beli bajunya." Ucap Berlian.

"Sementara pake pemper sama baju Abang dulu ajah mih. Nanti kita beli ke pasar baju dedek bayi." Ucap Brian.

"Oke..."

"Mih om...pake baju mamih?" Ucap Briana.

"Iya untung badan mamih gede ya jadi cukup tapi hehehehe... celana panjang mamih jadi celana selutut nya Tuan itu." Ucap Berlian.

"Tinggi banget ya?" Ucap Briana.

"Iya bener." Ucap Brian.

"Suuuuuttt...nanti kedengeran. Kalian mandi sana siap-siap ke sekolah." Ucap Berlian.

"Hem..oke... sarapan kalian ini nasi goreng ati ampela kan?" Tanya Briana.

1
knovitriana
update, jangan lupa mampir 🙏😍
knovitriana
update
Rr716: baru di kirim BESTie tunggu sebentar lagi ya. makasih sudah baca buku emak BESTie 🥰🥰🥰🙏🏻🙏🏻🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!