NovelToon NovelToon
Mendadak Menikahi Pengawal Kakek

Mendadak Menikahi Pengawal Kakek

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: ainuncepenis

Pulang Ke Indonesia. Arcilla Armahira harus mendapatkan tugas dari Kakeknya seorang Pengusaha kaya raya yang dikenal sangat dermawan dan selalu membantu orang kecil. Tetapi siapa sangka pria 70 tahun itu sering mendapatkan ancaman.

Sampai pada akhirnya terjadi insiden besar yang membuat Mizwar diserang oleh musuh saat mengadakan konferensi pers. Kericuhan terjadi membuat banyak pertumpahan darah.
Mizwar dilarikan ke rumah sakit. Arcilla mendapat amanah untuk menjalankan tugas sang Kakek.
Keamanan Arcilla terancam karena banyak orang yang tidak menyukainya seperti kakeknya yang ingin menyingkirkannya. Pengawal pribadi Mizwar yang selalu menemaninya dan mengajarinya membuat Arcilla merasa risih karena pria itu bukan mahramnya.
Sampai akhirnya Arcilla meminta kakeknya untuk menikahkannya dengan pengawalnya dengan alasan menghindari dosa.
Bagaimana kehidupan rumah tangga mereka ditengah persaingan bisnis?
Apakah keduanya profesional meski sudah menikah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 9 Suami Istri

Cilla yang ikut sarapan bersama dengan Ramos dan keluarganya, sementara Mizwar berada di dalam kamar yang memang tidak bisa sarapan sembarangan yang harus higienis mengikuti saran dari Dokter.

"Di mana Rasyid?" tanya Cilla pada pelayan yang berdiri di sampingnya.

"Apa kamu akan menyuruhnya untuk makan bersama kita satu meja?" tanya Ramos.

"Apa ada yang salah dengan hal itu?" Cilla menimpali kembali pertanyaan itu.

"Cilla kamu memang sudah menikah dengan dia. Tetapi dia bukan bagian dari keluarga ini dan kamu menikah dengan dia hanya karena kamu yang ingin menjaga diri agar tidak terjadi sesuatu. Bukan berarti dia adalah suami sungguhan kamu," tegas Ramos.

"Kenapa Om mengatakan hal seperti itu. Mau tujuan menikah itu hanya prioritas saja untuk menjaga diri, tetap saja pernikahan itu sah di mata Allah, beliau tetap suami Cilla," ucap Cilla dengan tegas sangat tidak suka manusia saling merendahkan.

"Astaga Cilla. Kamu sepertinya kecintaan banget sama pengawal itu sampai-sampai harus membelanya seperti itu. Jangan-jangan akal-akalan kamu saja takut dosa jika berduaan dengannya di dalam mobil atau di manapun dan sebenarnya kamu memang ingin menikah dengannya. Kamu dibutakan dengan ketampanannya hah," celetuk Lulu dengan tersenyum miring merasa sangat jijik dengan sepupunya itu.

"Kamu gatal sih...." lanjutnya lagi dengan sinis.

"Terserah kamu menilai seperti apa. Aku juga tidak membutuhkan pendapat dari kamu," ucap Cilla berdiri dari tempat duduknya.

"Pindahkan sarapan saya ke nampan dan siapkan satu sarapan lagi, lalu ikut saya!" perintah Cilla pada pelayan wanita tersebut membuat pelayan itu mengganggukan kepala.

Cilla tidak banyak bicara langsung meninggalkan meja makan.

"Anak itu merasa paling berkuasa mentang-mentang memimpin Perusahaan. Belum saja bertindak dan sudah merasa berkuasa. Aku ingin melihat apa dia bisa menyelesaikan semua ini. Paling juga nanti merengek meminta bantuan," ucap Robby yang terlihat kesal.

"Ini semua gara-gara Papa yang sangat berlebihan mempercayakan semua Perusahaan kepada Cilla. Apa dia tidak memikirkan dampaknya," sahut Ramos semakin kesal.

"Miska terus bicara dengan Papa. Bagaimanapun kita tidak bisa membiarkan Cilla memimpin Perusahaan dan yang adanya perusahaan akan semakin hancur dan aku hanya berusaha untuk menyelamatkan Perusahaan!" tegas Ramos memerintahkan istrinya.

"Kita selesaikan dulu sarapan dan nanti aku akan bicara dengan Papa," sahut Miska menghela nafas lebih baik mengatakan iya daripada terjadi keributan di meja makan. Dia kerap kali menjadi bahan kesalahan oleh suaminya.

****

Cilla ternyata mendatangi paviliun tempat Rasyid dengan pelayan berdiri di belakangnya membawa nampan besar yang berisi makanan.

Tok-tok-tok

Cilla mengetuk pintu berwarna putih tersebut. Rasyid ternyata siap-siap di dalam kamarnya yang sedang memasukkan kemejanya ke dalam celananya. Sembari merapikan pakaiannya Rasyid membuka pintu.

"Nona!" ucapnya cukup kaget melihat majikannya itu ada di depannya.

"Apa saya tidak mengangkat telepon?" tanya Rasyid merasa ada kesalahan sampai majikannya harus datang menemuinya.

"Saya sama sekali tidak menghubungi kamu," jawab Cilla.

"Lalu kenapa Nona datang ke tempat saya?" tanya Rasyid.

"Apa sangat sopan membiarkan tamu berdiri didepan pintu seperti ini?" tanya Cilla.

"Masuklah!" Rasyid yang langsung mempersilahkan dengan cepat.

Cilla memasuki rumah tersebut dan diikuti oleh pelayan dengan meletakkan sarapannya di atas meja. Setelah melaksanakan tugasnya membuat pelayan itu menundukkan kepala kemudian permisi untuk keluar.

Karena laki-laki di hadapannya itu adalah suami dan tidak ada lagi yang perlu dikhawatirkan Cilla. Kepala Cilla berkeliling melihat isi ruangan tersebut, tampak seperti Apartemen dilengkapi dengan ruang tamu dan juga terdapat kamar dan dapur kecil.

"Saya membawakan sarapan untuk kamu," ucap Cilla.

"Kenapa?" tanya Rasyid.

"Kamu tidak muncul pada saat sarapan di rumah dan mungkin kamu sedang sibuk mengerjakan sesuatu membuat saya membawakan sarapan," jawab Cilla.

"Tetapi saya sudah sarapan, sarapan para pekerja di rumah ini harus lebih awal dibandingkan orang yang ada di rumah utama. Itu sudah menjadi peraturan sejak awal," jawab Rasyid.

"Benarkah! saya tidak tahu hal itu. Saya akan membawa kembali nanti," ucap Cilla.

"Lalu mengapa ada dua sarapan?" tanya Rasyid melihat satu sarapan yang sudah disentuh sebelumnya.

"Saya tadi sudah sempat sarapan, jadi saya juga membawa sisa sarapan saya agar dimakan," jawab Cilla.

"Tetapi karena kamu sudah sarapan, maka saya akan sarapan sendiri. Kamu sepertinya ingin bersiap-siap untuk memulai pekerjaan, maka bersiaplah dan saya sarapan sebentar," ucap Cilla membuat Rasyid mengganggukan kepala.

Rasyid kembali memasuki kamarnya untuk bersiap-siap memakai jas dan juga earphone putih di telinganya dan segala perlengkapan yang selalu dia bawa baik itu senjata tajam yang dia simpan.

Mata Rasyid menoleh ke arah majikannya itu karena pintu kamarnya tidak ditutup. Cilla terlihat begitu santai yang menikmati sarapannya.

"Bagaimana dengan dokumen yang saya berikan tadi malam. Apa ada sesuatu yang ingin ditanyakan?" tanya Rasyid yang sudah keluar dari kamar.

"Banyak yang ingin saya tanyakan dan nanti saya akan tanyakan saat di kantor," jawabnya

"Baiklah kalau begitu," sahut Rasyid.

"Bagaimana dengan kelanjutan penandatanganan kontrak dengan klien Amerika?" tanya Cilla.

"Saya sudah mempersiapkan acaranya, media dan juga para petinggi Perusahaan. Tetapi untuk kepala Negara akan absen hadir karena mengingat kejadian beberapa hari yang lalu. Beliau menyampaikan permintaan maaf dan memberi dukungan untuk jalinan kerjasama ini," jawab Arthur.

"Tidak masalah, memang lebih baik kepala Negara tidak hadir dengan begitu tidak banyak pengawal berada di gedung putih. Terkadang terlalu banyak pengawal dari sisi ini dan itu yang akhirnya membuat kita merasa bahwa mereka pengawal dan ternyata salah satu dari mereka adalah penyusup yang sengaja untuk menyerang," ucap Cilla sangat cerdik membaca situasi.

Dia bisa mengambil pengalaman dari apa yang terjadi sebelum dan memang orang yang menyerang pada acara tersebut yang tak lain orang berjas seperti pengawal lainnya. Karena sama-sama menjadi pengawal dan tidak ada mencurigai satu sama lain.

"Saya juga memikirkan hal yang sama dan untuk penyelidikan yang terjadi pada beberapa hari yang lalu masih terus dilaksanakan," sahut Rasyid.

"Baiklah kamu persiapkan saja semuanya," ucap Cilla yang membuat Rasyid mengganggukan kepala.

Cilla dan Rasyid berjalan ke parkiran mobil di pekarangan rumah. Rasyid membuka pintu mobil untuk majikan yang sudah menjadi istrinya itu. Tetapi pintu mobil yang dibuka bukanlah pintu belakang melainkan pintu depan.

Cilla cukup heran melihat ke arah Rasyid. Namun dia tidak banyak bertanya dan memasuki mobil begitu saja dan kemudian di susul oleh Rasyid yang duduk di sebelahnya di kubus pengemudi.

Entahlah mengapa Rasyid membuka pintu mobil di sebelahnya, mungkin karena dia sudah menikahi wanita itu dan tidak ada salahnya mereka duduk di depan bersama-sama. Cilla juga sepertinya tidak mempermasalahkan hal itu.

"Kita langsung saja ke Perusahaan!" ucap Rasyid membuat Cilla menganggukkan kepala dengan menurut saja.

Rasyid kemudian melajukan mobilnya dengan kecepatan santai dan sementara Cilla terlihat membuka tablet yang mana melihat retensi pada Perusahaan.

Cilla tidak berhenti untuk belajar, tanggung jawab yang diberikan kepadanya bukanlah main-main dan dia juga harus mengetahui siapa orang yang sudah melakukan penyerangan di gedung putih yang hampir saja mencelakakan nyawanya.

Bahkan karena insiden kejadian itu, harus mengambil tanggung jawab semua ini.

Bersambung....

1
Teh Euis Tea
cemburu tp wajar sih rasyidkan suamimu mana rela di obatin perempuan lain
Ririn Susanti
ayo syid, langsung cium aja cila udh kasih kode🤭
Teh Euis Tea
syukurlah rasyid selamat dan cilla yg menyelamatkannya
partini
wehhh Rasyid kena hemmmmm
aisyhana lupsh
tumben kcolongan Rasyid...
Teh Euis Tea
mudah2an rasyid selamat ya jd deg degan
Teh Euis Tea
robby klu km ga salah ngapain takut buktikan dong ky arbil
Teh Euis Tea
nah gitu dong cilla hargai suamimu, aku sih curiganya sm si robby dan om ramos yg bikin ulah klu arby sepertinya kena fitnah ah
Teh Euis Tea
duhhh untung aj rasyid datang cepat waktu
partini
kenapa metta bilang pergi bersama?
penuh rahasia
partini
jujurly aku malah curiga sama metta
partini
yg ga tau batasan itu kamu lah malah bilang istrimu wkwkkwk lucu
Teh Euis Tea
cemburulah cm cilla malu ngungkapin
partini
cemburu lah, tapi batuk jg sih kata cilla Rasyid ga tau agama bersentuhan lawan jenis itu hukumnya apa ,,nama Rasyid kelakuan behhhh like **** ga cocok sama namamu
Teh Euis Tea
si cilla lama2 ngeselin ya, emang di tengah hutan kudu ada kamar mandi kydi rumah atau hotel ngandi2 km cilla lgian klu di liat jg gpp orang dia suamimu, km sendiri yg minta mandi tp km sendiri yg rewel byk ngatur, klu keadaan darurat mah mandi jgn lama2 nyebur aj sm baju bajunya beres kan ga telanjang jg
partini
hemmm metta,,
Naufal Affiq
istri durhaka
Teh Euis Tea
cilla maka nurut sm suami byk yg menginginkan nyawamu
partini
hemmm tegang tapi romantis 😂😂
partini
kamu kamu hemmm
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!