Lin Pan mendapati kekasihnya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Dikhianati dan dikuasai oleh amarah, ia kehilangan kendali—dan membunuh keduanya dengan cara yang brutal.
Namun takdir mempermainkannya. Sesaat setelah perbuatan itu, sebuah tas jatuh dari lantai atas dan menimpanya. Bukannya mati, Lin Pan justru terbangun di dunia lain… dalam tubuh seorang bocah 17 tahun bernama Mo Tian, murid sekte rendahan yang selalu dihina dan diremehkan.
Di tengah keputusasaannya, Mo Tian menemukan sebuah teknik terlarang — Blood Devour Technique, kemampuan mengerikan yang memungkinkannya menyerap dan mengendalikan darah musuhnya.
Dengan kekuatan itu, ia bersumpah untuk membalas setiap penghinaan… dan menulis ulang takdirnya dengan darah.
📷 IG: @agen.one
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
009: Diam Tua bangka
Master Ming menjerit kencang karena merasakan rasa sakit yang tiada tara. Melihat ekspresi indah yang di keluarkan oleh Master Ming, Mo Tian tersenyum senang karena merasakan adrenalin. Dadanya berdetak kencang bukan karena panik atau takut—Melainkan karena merasa bahagia ketika melihat orang lain tersiksa.
"M-master Ming! Hati-hati." Master Tong dan Master Li yer berteriak menyuruh Master Ming untuk berhati-hati terhadap Mo Tian.
"S-su... Sudah... Telat goblok!" Dengan suara yang patah-patah Master Ming memarahi kebodohan kedua rekannya.
Master Ming kemudian kembali fokus kepada Mo Tian sambil menahan rasa sakit di area intimnya. Darah tidak berhenti keluar dari sana. Tapi ia masih saja bersikap angkuh dan tidak bersikap putus asa.
"Si... Sialan... K-kau Mo Tian! B-berani sekali... Kau menghilangkan kejantanan ku ini. Akan ku... B-balas kau dengan... Siksaan paling brutal." Master Ming menatap tajam ke arah Mo Tian. Tatapannya penuh dengan amarah dan juga dendam. Ia merasa ingin mencabik-cabik Mo Tian sampai meminta ampun.
Mo Tian yang terus saja mendengar perkataan yang sama dari mulut Master Ming menjadi muak"Tch, bisa tidak kau ini berkata hal lain? Dari tadi ku dengar kau bertanya akan membalasku lah, membunuh ku lah, dan membuatku menyesal lah. Kalau kau memang ingin melakukan itu, ya lakukan saja tua bangka!"
Mo Tian mendekatkan wajahnya ke depan Master Ming. Ia menatap tajam dan mengintimidasi Master Ming yang ia anggap terlalu menyebalkan. Ketika Master Ming akan meludah lagi kepada wajahnya. Mo Tian langsung menutup mulutnya dengan tangannya.
"Ets, mau ngapain pak tua? Kau pikir aku akan kena dua kali? Sekarang rasakan ini pak tua!" Mo Tian mengangkat pisaunya dan menarik lidah Master Ming. Dan apa yang ia lakukan? Ia membuat Master Ming tidak akan bisa berbicara selamanya.
SLASH
"Arrrrgg, ysahdeh siualen zcehan... " Master Ming langsung berteriak kencang. Ia berusaha berbicara untuk mengutuk Mo Tian tapi sekarang ia tidak bisa karena sudah kehilangan lidah akibat Mo Tian.
"Wow! Lihat lah ini pak tua. Ini benar-benar menjijikkan sekali tahu! Lebih baik ku buang atau masukkan nih?" Mo Tian mengayun-ngayunkan lidah Master Ming di hadapan pemiliknya.ia memberikan pilihan kepada Master Ming dengan tatapan antusias seakan-akan sedang melihat acara favoritnya.
Tapi sayangnya sebelum bisa mendengar perkataannya. Mo Tian malah di serang oleh Master Tong dan Master Li yer yang sudah maju.
"Serang dia Master Tong!Sedangkan Aku akan menyelamatkan Master Ming." Master Tong setuju dengan usulan Master Li yer. Master Li yer maju untuk menyerang Mo Tian.
Mo Tian memasang wajah muram. Ia merasa kecewa karena diganggu oleh Kedua Master tersebut "Cih, mengganggu saja mereka ini. Apa mereka ini tidak di ajarkan sopan santun untuk tidak mengganggu orang yang lagi senang apa?"
Master Tong sudah dekat dengan posisi Mo Tian. Ia bersiap dengan pedang di tangannya dan ketika sudah dekat ia dengan Mo Tian Ia langsung menebaskan pedangnya.
"Shadow blade art(Seni pedang bayangan)! Mati lah kau Mo Tian!" Master Tong menggunakan teknik yang di ajarkan sekte yang di buat oleh Elder Han Wu yaitu teknik Shadow blade art.
Seni bela diri ini bisa mengeluarkan pedang bayangan hitam yang cepat dan susah dilihat mata biasa. Pedang Master Tong berubah warna seperti di lapisi oleh bayangan hitam pekat.
Mo Tian yang awalnya diam mulai melompat untuk menghindar. Namun, Master Tong tidak tinggal diam saja. Ia terus mengayunkan pedangnya seperti bermain tongkat.
Mo Tian sedikit terpojok karena ia hanya mempunyai pisau sebagai senjata. Ia mulai melirik ke semua arah untuk merencanakan sesuatu hal yang dapat denga mudah mengalahkan Master Tong.
Mo Tian terus menghindar. Tapi secara diam-diam ia menyalurkan darah yang di bentuk menjadi benang super tipis tapi sangat tajam. Yang dapat melihat benang tersebut hanya seorang kultivator tinggi dan tentunya Mo Tian sendiri.
"Jangan terus menghindar kau, dasar tikus sialan!"
