Nasya adalah Seorang gadis yang pintar, cekatan dan Sniper andalan di kelompoknya, Lalu suatu hari tiba-tiba Nasya di tugaskan menyamar menjadi Seorang Mahasiswi dan menjadi gadis polos, seiring perjalanannya menjadi Mahasiswi, Nasya yang menyamar harus mengemban tugas menjadi Sugar Baby Seorang Pria yang telah memiliki tunangan dan akan segera menikah
Apa yang terjadi pada Nasya selanjutnya? Apakah Nasya bisa menjalankan tugasnya menjadi sugar baby dan sniper bersamaan? Saksikan kisahnya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YeNitya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24
"Sayang" bisik Nasya saat menghampiri Devan di tempat tidur nya
"Heem" sahut Devan dengan suara dehaman nya
"Sudah waktu nya makan siang, kita makan dulu, Aku udah nyiapin kopi buat Mas" ucap Nasya lembut
"Ya Sayang, bentar ya" ucap Devan sambil membuka mata nya perlahan-lahan
"Sudah siang rupa nya, berarti Mas ketiduran 2 jam ini" sahut nya
"2 jam? Maaf ya Mas, udah buat kamu lelah karena olahraga kita pagi tadi" ucap Nasya tak nyaman
"Gak Apa Sayang, Mas suka kok" sahut Devan tersenyum senang
"Ayo kita makan sekarang, Mas kelaparan kayak nya" ajak Devan dan Nasya langsung bergegas menyiapkan semua makanan yang di bawa nya tadi
Nasya mulai mengunci pintu dan menyiapkan semua nya di meja tamu Devan dan memberikan Devan secangkir kopi untuk nya
"Jam berapa kita rapat nanti Sya?" tanya Devan
"Jam 2 Mas, tapi Mas berangkat sama Pak Fendi, soal nya kerjaan ku belum selesai Mas dan Aku gak enak kalau Aku lagi yang pergi rapat bersama Mas" ucap nya
"Ya udah, ntar sore Aku jemput kalau Mas udah selesai rapat" sahut nya
"Ya Mas" ucap Nasya patuh
Sore Hari nya
Nasya yang baru selesai mengerjakan laporan, melihat chat Devan yang menunggu nya di Basement kantor
Nasya langsung membereskan semua perlengkapan nya dan menuju ke Basement tempat mobil Devan berada
Lalu kedua nya pulang pulang ke Apartemen Devan untuk beristirahat setelah seharian bekerja
Enam Bulan Kemudian
Tak terasa saat ini sudah 6 bulan Nasya bekerja di Perusahaan Devan, semakin hari Nasya dan Devan sangat lah lengket bagaikan perangko, begitu juga keluarga Devan yang sering mengundang Nasya ke Mansion mereka untuk hanya sekedar mengobrol atau pun memasak makanan bareng
"Sya, bentar lagi magang mu selesai" ucap Mami Devan
"Iya Mi, bentar lagi Nasya akan segera selesai kan tugas akhir lalu wisuda Mi" ucap Nasya senang di saat kedua nya memasak bersama di dapur keluarga Devan
"Semoga setelah ini Devan cepat-cepat melamar mu ya Sya, Mami gak mau punya mantu lain selain kamu, apalagi itu si Sheila, ih amit-amit deh" ucap Mami
"Sheila? Siapa Mi?" tanya Nasya yang tak asing mendengar nama tersebut
"Itu cinta pertama Devan, apa Devan gak ada cerita sama kamu tentang Sheila?" tanya Mami terkejut karena tanpa sengaja dia lah yang bercerita langsung rahasia Devan pada calon mantu nya tapi lebih baik memang Nasya harus tau hubungan Devan dan Sheila di masa lalu agar ke depan nya tak ada masalah jika mereka menikah
"Gak ada Mi, oh ternyata Mas Devan pernah punya cinta pertama toh" ucap Nasya yang baru tau
"Iya, terus Mami dengar kata Papi dia ada jalin kerjasama dengan Perusahaan Sheila, Sya, masa kamu gak tau?" tanya Mami dan Nasya menggeleng
"Apa nama Perusahaan nya Atmojo Mi?" tanya Nasya yang sempat mengerjakan berkas laporan yang di kerjakan nya sore kemaren yang di ajukan oleh Sheila Atmojo dari Perusahaan Atmojo
"Iya itu nama nya" ucap Mami membenarkan
"Oh Nasya tau, tapi mereka akan meeting besok Pagi Mi, menjelang makan siang" ucap Nasya yang mengingat rapat itu
"Apa? Pokok nya Besok kamu yang harus nemenin Devan ke Restauran, jangan Fendi ya Sya" sahut Mami
"Ya gak tau Mi, itu terserah Mas Devan, nunjuk Aku atau Pak Fendi yang ikut dengan nya rapat" sahut Nasya
"Nanti Mami beritahu Devan, jangan sampai Devan pergi menemui itu Perempuan sama Fendi, Mami gak mau Devan tergoda lagi oleh wanita itu" ucap Mami menggebu-gebu
"Iya Mi, nanti Mami sendiri yang bicara sama Mas Devan, ya udah ini masakan nya udah selesai, Ayo kita makan malam Mi" ajak Nasya yang sebenar nya terasa nyeri sedikit namun dia masih percaya jika Devan sangat lah mencintainya
Siang Hari nya di Kantor
"Sya, kamu di kantor aja ya, meeting ini biar aku sama Fendi aja yang pergi" ucap Devan
"Oh baik Pak" sahut Nasya sopan dan seketika membuat hati nya bertambah nyeri saat tau Devan malah membawa Fendi di bandingkan dia
Sore Hari nya
"Pak Fendi sendirian balik nya? Pak Bos kemana?" tanya Nasya penasaran
"Iya sendirian, Pak Bos selesai meeting jalan sama Klien nya yang ternyata cewek cantik itu teman dekat Pak Bos zaman kuliah dulu, jadi nya mereka terlihat sangat akrab saat meeting tadi" cerita Fendi
"Oh begitu" ucap Nasya lemas mendengar cerita Pak Fendi
"Ayo Sya, kita pulang, udah sore, kamu kan 2 hari lagi selesai magang, jadi jangan terlalu capek bekerja" ucap Fendi
"Iya Pak" ucap Nasya
Nasya yang melihat Hp nya sama sekali tak ada chat dari Devan, memutuskan untuk pulang sendirian, namun dia bingung harus pulang ke mana, selama ini dia selalu di Apartemen Devan, tapi saat ini Devan tak ada, Nasya pun malas kembali ke sana
Akhir nya Nasya memutuskan untuk pulang ke Rumah Kontrakkan nya saja dari pada kembali ke Apartemen Devan yang gak tau Orang nya pulang jam berapa
Sesampainya di Kontrakkan, Nasya mulai mandi dan mengistirahatkan badan nya saat ini yang lelah akibat seharian bekerja dan mulai mematikan Hp nya karena tak ingin di ganggu
Nasya yang memikirkan hubungan nya dengan Devan selama 6 bulan ini yang sedikit pun tak pernah jauh, membuat nya sadar jika dia hanya lah wanita yang hanya sebentar singgah di hati Devan saja, Pria tampan dan kaya raya seperti Devan bisa dengan jentikkan jari mendapatkan wanita seperti dia dengan mudah
Nasya yang melihat sebuah kotak menatap sesaat, apakah dia akan meninggalkan ini semua dan kembali ke pekerjaan masa lalu nya atau kah dia akan bertahan dengan Devan, Pria yang telah mengobrak-abrik hati nya selama 6 bulan ini
Nasya pun memutuskan untuk istirahat dan tidur dengan nyenyak nya hingga Pagi hari, dia baru terbangun saat ini
Nasya dengan cepat nya membuka mata nya dan melihat Hp nya yang dia matikan semalam, ternyata tak ada satu pun chat atau pun telpon Devan yang mencari nya semalaman
Nasya pun langsung bergegas berangkat ke Perusahaan Devan, karena hari ini hari terakhir nya di Perusahaan dan Nasya memutuskan besok dia akan ke Kampus untuk menyelesaikan semua urusan nya
Sesampainya di Perusahaan, Nasya yang melihat Pak Fendi telah lebih dulu datang tersenyum pada nya
"Jangan masuk ruangan Pak Bos, ada cewek nya datang" ucap Pak Fendi memberi tahu dan itu membuat Nasya terkejut
"Pacar Pak Bos? Siapa? " tanya Nasya bingung
"Itu klien yang kemaren Aku ceritain Sya, Oh ya kata nya hari ini jadwal terakhir mu di Perusahaan ini ya?" tanya Pak Fendi
"Iya Pak, karena besok Dosen minta kami semua berkumpul untuk menyerahkan laporan tugas akhir kami" ucap Nasya
"Yah, Saya kira kamu akan selesai besok" sahut Pak Fendi kecewa
"Maaf ya Pak, Oh ya Pak, Aku mau pamit sama Pak Bos dulu ya" ucap Nasya
Nasya yang langsung masuk ke ruangan Devan, langsung terpaku di depan pintu saat ini karena melihat lDevan memangku wanita yang tak Nasya kenal sama sekali dan mereka sedang suap-suapan makanan dengan mesra nya
"Nasya" panggil Evan datar
"Pak, maaf mengganggu, Saya mau pamit, hari ini jadwal magang saya terakhir di Perusahaan ini, jadi Saya mau bilang terima kasih atas bimbingan Bapak selama 6 bulan ini" ucap Nasya yang saat ini hati nya seperti tertusuk puluhan benda tajam melihat kekasih nya memangku wanita lain selain dia
"Oke, Kalau udah silahkan keluar" ucap Devan datar dan Nasya mengangguk pelan
Lalu Nasya mulai membereskan barang-barang perlengkapan nya dan pamit pada Pak Fendi, kemudian memutuskan pulang kembali ke kontrakkan nya saat ini
