Dendam Arwah Julia

Lea berjalan keluar rumah dengan hati yang sangat kesal dan dia bertekad akan berusaha keras untuk menyingkirkan mayat Julia dari dalam rumah, otaknya berpikir keras untuk mencari tahu apa saja yang harus dia lakukan agar Julia bisa tersingkir dan Dean tidak marah pada dia karena sudah nekat membuang mayat Julia.

Ketika Julia masih hidup saja dia bisa untuk menyingkirkan istri sah itu sehingga tidak mungkin ketika sudah meninggal dunia maka akan gagal melakukan nya, ini hanya butuh cara yang tepat saja agar segera membuang arwah beserta raga yang sama sekali tidak ada guna di dalam kamar yang sangat bagus dan juga rapi itu.

"Enak saja dia di letakkan di dalam kamar yang sangat bagus seperti itu!" Lea sangat tidak terima melihat perlakuan Dean.

"Tunggu aja waktunya maka sudah pasti mayat itu akan ku singkirkan dari dalam rumah, aku akan menjadi penguasa tunggal dan Dean pasti hanya menjadi milikku." geram Lea.

Merasa ketika Julia hidup saja dia masih berhasil menyingkirkan wanita itu dan membuat Julia akhirnya meninggal dunia, jadi sekarang Lea pun yakin bahwa dia pasti akan bisa menyingkirkan kembali Julia dari hidup mereka berdua dan Dean hanya akan menjadi pria yang mencintai Lea sendirian tanpa ada wanita lain lagi yang bisa merusak hubungan mereka.

Lea sangat yakin bahwa dia tidak akan berpaling dari dia, sebab selama ini kebutuhan ranjang begitu sangat dipuaskan oleh Lea dan wanita ini berusaha semaksimal mungkin untuk mengurus Dean. sebab ketika berpaling dari Julia maka Dean mengeluh bahwa istrinya itu tidak pernah ada waktu untuk mengurus dia dan memberikan kasih sayang.

Jadi Lea belajar dari sana dan akan berusaha untuk menjadi wanita yang penuh perhatian terhadap suami, jadi tidak akan mungkin nanti Dean akan berpaling dan mencari wanita lain lagi di dalam hidupnya. hati pelakor ini sangat yakin bahwa dia akan berhenti sampai sini dan tidak akan mencari wanita lain lagi, sebab dari pengalaman yang telah berlalu maka dia akan belajar.

"Mau beli duku nya, Non." tegur wanita tua yang sedang duduk berjualan.

"Eh manis ini buahnya ya, Bu?" Lea berhenti karena dia memang suka dengan buah duku.

"Manis, coba cicip ini kalau tidak percaya." Ibu penjual berkata dengan sangat ramah.

Lea pun mengambil satu butir dan mencicipi buah duku tersebut untuk merasakan apa memang benar manis, ternyata memang terasa sangat pas di lidah sehingga Lea pun meminta untuk di masukkan ke dalam kantong karena tadi dia juga sempat membawa uang ketika keluar dari rumah.

"Mau duduk di sini dulu boleh ya?" tawar Lea karena dia masih ingin melihat pemandangan.

"Boleh, sekalian ada yang mau saya katakan pada kamu." Ibu penjual menatap Lea tajam.

"Ada apa ya, Bu?" Lea mendadak cemas ketika melihat tatapan wanita ini.

"Entah kamu percaya atau tidak dengan keberadaan hantu, tapi ada satu sosok arwah yang sedang mengikuti mu dan dia terlihat begitu menyimpan dendam." Ibu penjual menatap Lea tajam dan memang dia adalah seorang dukun.

"Arwah wanita?!" Lea tersentak karena itu sudah pasti Julia yang memiliki dendam.

"Hati hati, Iya pasti ingin menyakitimu dan tidak terima apa yang telah kau lakukan pada dia dahulu." jelas Mbah Darmi.

Mendengar ucapan Mbah Darmi barusan maka Lea sangat yakin bahwa selama ini yang dia lihat adalah nyata, bukan halusinasi seperti yang dia katakan kemarin karena semua itu memang ulah Julia yang pasti ingin balas dendam karena Lea telah mengambil sang suami, mungkin Julia memang sangat tidak terima.

"Apa yang harus saya lakukan agar arwah wanita itu pergi, Mbah?" Lea sangat tertarik dan ingin mengusir arwah Julia.

"Kamu tinggal di rumah yang dekat Simpang kan?" Mbah Darmi bertanya lagi.

"Iya!" Lea mengangguk cepat karena dia menyadari bahwa Mbah Darmi tahu banyak.

"Rumah itu bisa di bilang menjadi sarang dia selama ini dan menjadi kekuatan bagi arwah itu, bila kau ingin memusnahkan arwah itu maka tebang pohon yang ada di sebelah rumah dekat halaman." ujar Mbah Darmi.

"Di tebang?" Lea mulai bingung dan dia memang harus mencari orang untuk menebang pohon itu.

"Tapi mungkin saja arwah itu tidak akan membiarkan seseorang untuk menebang pohon, bila kau mau aku bisa mengadakan ritual untuk membuat arwah itu pergi dari pohon." Mbah Darmi berkata serius.

"Aku tidak keberatan dan akan ku bayar berapa saja asalkan Mbah memang bisa membuat arwah wanita itu pergi dari pohon bunga dekat halaman!" Lea sudah sangat tertarik.

Mbak Darmi tersenyum mengangguk karena dia memang seorang dukun dan selama ini banyak yang berobat dengan dia walau bayaran yang mereka berikan tidak lah murah, karena memang dukun di sini yang ampuh hanya Mbah Darmi saja dan sudah banyak bukti bahwa wanita itu memang sakti di dalam bidang dukun.

"Kapan Mbah bisa melakukan ritual itu?" Lea sudah tidak sabar.

Tampak Mbah Darmi sedang menghitung sesuatu dan Lea juga tidak tahu apa yang sedang di hitung oleh wanita tua ini, tapi yang jelas memang Mbah Darmi sedang menghitung tanggal yang tepat dan malam bagus agar bisa mengalahkan arwah Julia.

"Dia di bangkitkan dengan mantra yang paling jahat dan itu tidak ada di negara ini." Mbah Darmi menyadari mantra yang di pakai untuk membangkitkan Julia.

"Maksud nya dari luar negeri? apa orang luar sana juga membangkitkan arwah gentayangan!" Lea agak tidak percaya.

"Kau pikir hanya orang Jawa saja yang gila ilmu dan gila santet!" Mbah Darmi tertawa.

Lea merinding ketika melihat gigi Mbah Darmi saat tertawa hanya nampak seperti bonggol hitam saja karena wanita tua ini banyak merokok sehingga gigi pun habis dan dipakai pula untuk mengunyah sirih, tapi fakta yang terjadi bukan hanya karena rokok dan sirih itu saja karena sirih justru membuat gigi menjadi kuat.

"Aku akan membayar dengan harga dua puluh juta bila arwah itu memang pergi dari sini." Lea berjanji pada Mbah Darmi.

"Dua puluh juta!" Mbah Darmi tersentak kaget mendengar bayaran yang akan di berikan.

"Bila nanti berhasil maka akan ku beri tambahan lagi, jangan takut bila hanya soal uang." Lea tersenyum dengan gaya yang sangat angkuh.

"Malam ini kita bisa melakukan ritual karena ini sangat pas." Mbah Darmi langsung setuju karena ini memang malam Jumat legi.

Ritual akan di adakan secepat mungkin untuk membuat arwah Julia pergi dari rumah itu, Lea tidak ingin terganggu dengan keberadaan arwah Julia yang selama ini seolah memang ingin mencelakai dia.

Selamat sore menjelang malam Besti, tolong like dan komen nya.