Di suatu desa Azizah gadis kecil dengan wajah ceria tinggal bersama kedua orang tua nya dan juga adik lelaki nya. Kehidupan keluarga dengan empat orang di dalamnya inj sangat bahagia.
Tapi sayang kebahagiaan itu harus hancur setelah sang ayah memutuskan meninggalkan ibu dan dirinya serta adiknya untuk wanita lain yang lebih kaya.
Dari sini kehidupan Azizah berubah drastis. Di tambah penghinaan dan bully an yang selalu di dapatkan nya dari keluarga istri baru ayahnya dan keluarga ayahnya sendiri. Dendam itu tumbuh karena di pupuk secara alami dan terus menerus .
Selamat membaca.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayya mell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Azizah 9
Aryo tahu jika kakaknya sedang berbohong. Azizah bilang sudah kenyang . Padahal tadi pagi kedua nya hanya makan singkong rebus dan sisa gorengan jualan ibunya.
Sekarang gorengan ibunya memang tidak begitu di minati karena ada seorang penjual gorengan dari desa bapaknya ini yang berjualan gorengan juga di rumahnya. Untuk orang yang punya kendaraan lebih memilih membeli kesana karena masih hangat. Sedangkan bu Habibah tidak. Dia memasak di rumah dan baru di bawa berkeliling .
Tapi bu Habibah tak menyerah, kini ibu Azizah itu menerima lebih banyak cucian dari biasanya . Supaya bisa mengumpulkan pundi-pundi rupiah lebih banyak.
" Kak buka mulutnya !" suruh Aryo sembari menyodorkan tangan yang ada nasi dan potongan ayam crispy.
" Kakak masih kenyang dek, kamu saja yang makan" ujar Azizah. Tapi Aryo terus memaksanya Dan benar saja nasi itu mereka habiskan berdua. Minuman juga mereka bagi dua . Sedangkan yang masih utuh nanti akan di bawa pulang untuk di berikan pada ibu mereka.
Tadinya Aryo ingin menonton lebih lama, tapi dia juga tak ingin membiarkan kakaknya terus memegangi Nasi dan minuman dalam plastik itu. Aryo pun mengajak Azizah untuk pulang. Mereka pulang melewati kebun warga supaya lebih dekat dan cepat sampai rumah.
Sesampainya dirumah kedua anak bu Habibah itu masuk tak lupa mengucap salam sebelumnya. Ibu mereka yang masih sibuk di belakang dengan cucian tidak tahu jika anak-anaknya sudah pulang.
" Kalian sudah pulang nak?" tanya bu Habibah.
" iya bu , ibu sudah makan?" tanya Azizah.
" belum ...kalian juga belum makan ya , ibu masak dulu ya !" balas ibunya.
" tidak perlu bu , aku sudah makan. Itu ada makanan di belikan kakek Asep buat ibu . Ibu makan dulu nanti di lanjutkan cucian nya!" ucap Azizah. Ketiga nya pun meninggalkan tempat dimana ibu nya mencuci. Bu Habibah membuka box nasi di meja . Bu Habibah terharu dengan kebaikan kakek Asep karena dari dulu hanya ayah mertua nya itu yang baik pada mereka.
"Kalian sudah makan ?" tanya bu Habibah kepada kedua anaknya.
"Sudah bu,tadi kami mskan bersama,"jawab Aryo. Tapi bu Bibah tahu kalau kedua anaknya itu masih ingin makanan itu.
"Begini saja kita makan bareng-bareng ya. Kebetulan masih ada nasi dan sisa gorengan tadi . Kita makan ini bertiga supaya lebih nikmat" ujar bu Habibah. Nasi yang tadi nya satu porsi kini menjadi cukup dimakan bertiga karena di tambah nasi dan gorengan . Bu Habibah sangat bahagia melihat kedua anaknya bahagia.
"Bu ,tadi kakek juga memberi kami uang. Ibu simpan ya uang nya" ucap Azizah. Melihat uang lembaran merah yang berjumlah empat lembar di tangan Azizah , Bu Habibah kaget. Karena mertua nya memberikan banyak sekali. Ini dulu adalah uang bulanan dari suaminya.
Ketika mereka selesai makan ,tiba-tiba ada salah satu tetangga mereka yang datang.Maksud kedatangan orang itu adalah ingin membeli terong ungu yang di tanam Azizah di halaman samping rumah.
Terong itu memang berbuah sangat banyak .
"Zizah ... Ibu boleh beli terong yang kamu tanam tidak?" tanya wanita itu.
"Beli...? Ibu mau masak terong? Ambil saja buk tidak usah beli!" suruh Azizah.
" Bukan ibu, tapi anak ibu yang baru pulang dari kota bersama suaminya.Tadi lewat depan rumah kamu dan melihat terong itu. Anak ibu sedang ngidam kepengen banget katanya" ujar ibu-ibu tadi.
Azizah tanpa banyak tanya langsung memetik lima batang terong dan di berikan pada ibu tadi. Ibu itu juga bersikeras ingin membayar. Tapi Azizah menolak dan terus menolak.
"Bu...jangan ngajak saya perang. Ini saya ikhlas lho ngasih buat calon cucu ibu .
Jadi tolong di terima ya bu!" ucap Azizah sembari tersenyum.Sang ibu itu akhirnya menerima.Dia tahu Azizah itu anak baik.
Ternyata bude Wani melihat Azizah dan ibu-ibu tadi.Bude wani menghampiri Azizah dan menawarkan jika gadis itu mau . Azizah bisa menanam sayur juga di halaman samping atau belakang rumah bude wani yang sama-sama luas.
Azizah dilarang menolak kali ini karena bude Wani memaksa. Bude wani juga bilang jika nanti hasil kebun nya bude wani akan ikut memetik juga. Hasil kebun itu bisa di jual untuk Azizah menambah uang saku ,begitu pesan bude Wani.
Azizah akhirnya setuju , mulai besok mumpung masih libur sekolah sebelum masuk ke SMP azizah akan mulai berkebun lagi.
Kegiatan ini membuat Azizah sangat bersemangat walaupun dia harus berpanas-panasan dan juga tidak bisa bermain bersama teman-teman sebayanya.
****** Hari masuk sekolah pun tiba, Azizah berangkat bersama anak bude Wani yang sama juga baru masuk SMA. Seragam yang di pakai Azizah saat ini adalah bekas dari anak bude wani. Tadinya Azizah ingin berangkat lebih pagi karena harus berjalan kaki agak jauh. Tidak seperti waktu Azizah di sekolah dasar yang jaraknya lebih dekat.
Pagi tadi bude Wani melihat Azizah yang sudah rapi dengan seragamnya . Bude Wani heran kenapa sepagi ini Azizah sudah rapi dan seperti ingin berangkat sekolah.
" Zizah pagi banget sudah rapi ?" tanya bude Wani.
" *Iya bude ini Zizah mau siap-siap jalan ke sekolah , soalnya kan agak jauh jadi berangkat lebih pagi" jawab Azizah*.
" Zah nanti bareng ...tidak perlu sepagi ini, lagi pula sekolah kita sebelahan kan!" ujar Hani anak bude Wani. Sekolah Smp Hani dulu yang sekarang adalah sekolah Azizah memang berdekatan . Oleh sebab itu Hani menawarkan Azizah untuk bareng karena Hani membawa motor sendiri.
" *Apa tidak merepotkan mbak Han*?" tanya Zizah.
" Santai saja Zah ....aman. Nanti sebelum kita berangkat kita antar Aryo dulu ya. Dia kan juga hari pertama masuk sekolah kan?" tanya Hani . Azizah mengangguk tanda membenarkan.
Azizah tidak perlu berjalan hari ini karena bisa bareng dengan Hani. Hani juga berpesan nanti pulang sekolah Azizah harus menunggu nya supaya tidak berjalan jauh . Azizah menurut saja karena bude Wani sudah mewanti -wanti keduanya.
Keluarga bude Wani adalah orang yang paling dekat dengan keluarga Azizah sejak dulu. Sudah seperti keluarga sendiri.
Bu Habibah sendiri hari ini tidak berjualan karena ingin menjemput Aryo.
**** Tiba saat Aryo pulang sekolah karena ini hari pertama sekolah jadi semua siswa pulang lebih awal. Bu Habibah menunggu Aryo dengan sepeda nya di depan gerbang sekolah . Dari belakang ada seseorang yang sengaja menyenggolnya . Beruntung bu Bibah tidak terjatuh. Ternyata itu adalah Dian mantan adik iparnya bersama Santi , istri Darman yang sekarang.
Kedua nya juga ingin menjemput Vina dan Syakila. Kebetulan mereka menggunakan mobil dengan Santi yang menyetir.
" Ada orang miskin disini!" celetuk Dian. Tapi tidak di tanggapi oleh bu Bibah. Bu Bibah lebih memilih fokus memperhatikan pintu gerbang , jika Aryo keluar.
" Budek memang ini wanita miskin ...!" bentak Dian kali ini . Dian merasa gedeg sendiri karena bu Habibah tidak terpancing emosi.
" Lihat saja nanti..aku buat kamu menderita!" batin Dian yang sudah kelewat dendam dengan bu Habibah . Entah kenapa Dian bisa sampai sebenci itu pada mantan kakak iparnya.
****** Maaf ya telat up .... Kemarin nggak bisa up soalnya sibuk banget kerjaan . ****** jangan lupa like dan komentarnya ya..... Bintang 5 please ...
Kalau ada iklan jangan di skip ya ,🤣🤣🤣😂😂😂😂😂😂😂.