Hidup melarat dengan kebutuhan rumah tangga yang serba mahal serta kebutuhan anak juga sangat lah besar, mau bagai mana pun Hani mengatur uang maka tetap saja tidak akan cukup bila satu Minggu hanya tiga ratus ribuan saja.
Namun tak lama hidup nya berubah menjadi lebih baik, rumah pondok juga berganti dengan rumah megah yang luar biasa bagus nya.
apa yang sudah Hani lakukan?
Mungkin Hani melakukan pesugihan agar dia bisa kaya raya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Arya mencari
"Aaaghhhkkk!"
Mak Tini menjerit histeris karena dia sungguh ketakutan melihat bentuk Nolan yang ada di hadapan mata nya, siapa sangka bahwa siluman ular ini menampakkan diri di hadapan wanita tua tersebut. seumur hidup Mak Tini sama sekali tidak pernah melihat apa itu yang di namakan hantu, baru sekarang melihat nya dan secara nyata.
Apa lagi Nolan muncul sembari mengancam dia agar tidak lagi mengganggu sang istri, sama halnya seperti Leni dan juga Ambar. Mak Tini tidak tahu siapa yang di maksud oleh Nolan ini, sebab Nolan memang sama sekali tidak menyebut nama karena itu malah akan menjadi bumerang untuk Hani sendiri.
Jujur saja saat ini istri Nolan bukan lah hanya Hani saja, Hani hanya lah salah satu wanita yang bersekutu dengan Nolan, masih banyak wanita lain juga yang terus memuja agar mereka mendapatkan harta berlimpah dan sebagai imbalan mereka harus menyerahkan tubuh agar bisa di nikmati oleh siluman ular mesum ini.
"Bila kau terus saja membuat masalah dengan istriku maka tunggu lah waktu mu!" Nolan mengancam dengan wajah serius.
"Tidak, aku tidak pernah mengganggu kaum kalian." Mak Tini mengira Nolan adalah salah satu iblis yang dulu menghuni kampung mati.
"Omongan mu akan ku pegang, gila sekali lagi kau tetap saja mengganggu istriku maka kau akan habis menjadi budak di istanaku!" seringai Nolan menampakan taring yang mencuat tajam.
"Ampuni aku." Mak Tini rasa ingin menangis.
"Kali ini aku masih mengampuni dirimu, tapi bila kau tetap saja keras kepala maka aku pastikan tidak akan ada ampun lagi." Nolan melepaskan lilitan ekor nya.
Meninggalkan Mbak Tini yang jatuh tergeletak begitu saja setelah di lepaskan oleh ekor Nolan, kali ini Mak Tini tidak akan bisa seperti dulu lagi karena sebagian tulang telah di patahkan oleh Nolan. bagian iga juga sekitar ada dua yang patah dan itu rasa sakit nya bukan kepalang, anggap saja sebagai balasan karena dia selama ini selalu suka menghina Hani.
"Tidak sia sia aku punya suami iblis karena dia bisa melindungi aku!" Hani bahagia sekali melihat ke dalam kamar mertua.
"Kau tenang saja suamiku, selama nya kau akan terus ku puja." wanita ini merasa jadi orang paling bahagia sekarang.
Nolan bukan hanya memberi dia harta semata, tapi juga mampu melindungi dia dari mulut jahat nya mati ini. Imran sebagai manusia dan kadangkala di harapkan sekali oleh Hani agar bisa melindungi diri nya, tapi ternyata tidak bisa karena Imran lebih berpihak pada sang Ibu meski pun dia tahu kalau selama ini Mak Tini selalu mengatai Hani.
"Ini awal kehancuran hidup mu!" Hani tersenyum dan segera pergi.
Mak Tini yang tergeletak karena menahan sakit di biarkan begitu saja, anggaplah sebagai balasan dan esok pagi bila sudah fresh maka akan di tolongnya dan berpura-pura dia tidak tahu sama sekali apa yang telah terjadi di sini.
"Kau nikmati lah rasa sakit mu dan aku akan menikmati uang ku ini!" Hani menghamburkan uang nya di udara.
ternyata memang bisa sebahagia ini ketika memiliki uang yang bertumpuk di dalam lemari, jelas tidak ada lagi pikiran bagaimana esok harus makan dan bagaimana besok harus menjalani hari. sebelum nya Hani selalu berpikir begitu, bagai mana cara mereka untuk makan dan bagai mana menghadapi mulut tetangga yang sudah begitu kurang ajar.
"Hahaaaa... uang ku sekarang sudah banyak dan tidak ada yang bisa menghina aku lagi." Hani berguling memeluk uang tersebut.
"Selamat tinggal kemiskinan, aku akan menjadi orang kaya sekarang!" jerit Hani dengan begitu bahagia.
"Ah aku besok mau beli kue brownies yang manis itu ah seperti milik nya Leni." teringat pula Hani dengan kue brownies milik Leni kala itu.
"Akan aku beli semua yang ku inginkan, dulu aku hanya bisa melihat ketika ada orang yang makan tapi sekarang aku akan membelinya." Hani tersenyum puas.
...****************...
"Ah capek aku keliling dari tadi." keluh Arya yang sekarang nangkring di atas pohon.
"Cari siapa kau, pangeran?" tegur kuntilanak yang ada di sebelah nya.
"Astaghfirullahaladzim!" Arya tersentak karena di sebelah nya sudah ada kuntilanak yang duduk.
"Ih itu saja kok kaget sih, kan aku cantik juga." kuntilanak ini tersenyum genit.
"Tunggu, kok kuntilanak yang kala itu di fitnah oleh Kopsah telah memakan bayi kan?!" Arya baru ingat.
"Iya, yang Wati itu loh namaku." kuntilanak ini mengingatkan Arya.
Baru lah Pangeran ular ingat kalau memang mereka pernah punya urusan, kuntilanak ini dulu mengadu karena telah terfitnah memakan bayi oleh manusia nyinyir bernama Kopsah. sekarang justru bertemu lagi di sini, entah Wati ada keperluan apa, Arya pun tidak banyak tanya karena dia tidak butuh jawaban dari Wati.
Nanti kalau ditanya sekali maka akan terus saja banyak omong, jadi Arya lebih baik mengabaikan saja agar tidak banyak obrolan di antara mereka, apa lagi Arya kan tampan sehingga sudah pasti bisa memicu gelora rasa cinta di hati wanita entah itu manusia atau iblis sekali pun. di tambah Wati adalah tipe wanita yang genit juga, dulu ada satu temannya naksir pada Jeno tapi habis di bantai oleh sang istri.
"Sedang apa kau di sini?" Wati mengulang pertanyaan nya.
"Tidak ada, hanya sedang jalan saja mencari udara segar." jawab Arya dengan nada yang cuek.
"Masa sih, kok jauh sekali kamu sampai datang ke sini." Wati seolah tidak percaya dengan jawaban Arya.
"Terserah aku juga, kau kenapa sih kok banyak tanya!" Arya sudah mulai kesal.
"Ya kan cuma tanya saja begitu kok sudah mau marah." Wati pun agak menjaga jarak karena takut kena amuk.
Tapi sesungguh nya dia merasa begitu nyaman duduk dekat dengan Arya, semata hidup pun tidak pernah merasakan suasana seperti ini. walau Arya begitu cuek dan ketus ketika di tanya namun Wati merasa nyaman saja, selama ini pun semua iblis tahu bahwa Pangeran ular yang duda ini tidak suka berdekatan dengan wanita.
"Kau sudah lama sering ada di sini?" Arya menatap Wati.
"Lumayan, setelah kejadian itu di kampungmu maka aku hijrah ke sini." angguk Wati cepat.
"Selama ini apa saja jenis iblis yang ada di sini?" tanya Arya lagi.
Wati nampak sedang mengingat-ingat apa saja iblis atau arwah yang pernah dia temui di kampung mati, sudah lama juga Wati ada di sini sehingga jelas lah sudah berbagai macam setan yang dia temui dan itu juga sangat banyak.
hari ini sudah 5 BAB ya guys, terima kasih untuk hari ini ketemu besok lagi. jangan lupa like dan komennya ya buat mak nj, love you.
maaf jika aku yang salah nama