NovelToon NovelToon
Gadis Simpanan Mas Dewan

Gadis Simpanan Mas Dewan

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Trauma masa lalu
Popularitas:6.6k
Nilai: 5
Nama Author: Yazh

Elsheva selalu percaya keluarga adalah tempat paling aman.
Sampai malam itu, ketika ia menjadi saksi perselingkuhan terbesar ayahnya—dan tak seorang pun berdiri di pihaknya.

Pacar yang diharapkan jadi sandaran justru menusuk dari belakang.
Sahabat ikut mengkhianati.

Di tengah hidup yang runtuh, hadir seorang pria dewasa, anggota dewan berwajah karismatik, bersuara menenangkan… dan sudah beristri.
Janji perlindungan darinya berubah jadi ikatan yang tak pernah Elsheva bayangkan—nikah siri dalam bayang-bayang kekuasaan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yazh, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ketemu Lagi

.

.

.

" Kamu kan tahu aku udah pergi tiga hari, apa kamu nggak pengin meluangkan waktu untuk aku? Pending sebentar hobi kamu itu." Heksa menoleh dengan muka masamnya. Davina makin mendekat ke arahnya, memasang wajah penuh sesal.

"Sorry sayangg, ya udahh sekarang aku udah pulang, kamu berhenti pacaran sama laptopnya aku siap temenin kamu istirahat, yaa?"

Heksa tak bergeming, dia masih saja fokkus pada pekerjaanya.

Davina menyerah, suaminya kalau sudah ngambek dia mau telanjang di depannya sekalipun tidak akan pernah Heksa gubris. Davina memilih untuk membereskan belanjaannya lalu membersihkan badan. Hingga jam dinding menunjukan pukul sepuluh, Heksa pun tidak berkeinginan untuk menghampiri istrinya itu.

Davina yang gemas dia justru mengambil foto suaminya dari arah belakang lalu posting di media sosialnya tanpa merasa bersalah.

" Sayangg, udahh yuukkk istirahatt. Kamu udah capek pasti perjalanan seharian ini. "

Davina berusaha merayu, duduk di pangkuan Heksa dengan mengenakan lingerie andalannya, tangannya bergelayut manja di leher suaminya. Dia terus menggodanya hingga Heksa jengah, bukannya dia terpancing untuk merespon gerakan sensual Davina, malah dia makin enggan pada wanita itu bahkan juniornya pun tidak tergoda sama sekali.

"Kamu  masih marah mas aku pulang telat? "

"Menurut kamu? "

"Iyaa maaf, aku udah minta maaf, kan?"

"Aku capekk." ucap Heksa singkat tak ingin dibantah, lalu bersiap untuk menuju tempat tidurnya, dia ingin segera tidur.

Percuma saja Davina mencoba membangkitkan minat Heksa, tetap saja dia tidak mau meresponnya. Heksa sangat tidak bernafsu untuk melahapnya. Karena seperti yang sebelum-sebelumnya, Davina pasti akan semangat menggodanya ketika ia butuh saja dan ia juga tidak akan memuaskan Heksa. Hanya diam, telentang membiarkan Heksa yang memimpin permainan mereka.

Heksa sudah terlanjut kesal dengannya yang serasa tidak menganggap keberadaan Heksa sebagai suami, teman-teman dan belanjaannya selalu lebih penting.

***

Els bersama kedua temannya sudah duduk manis di loby hotel tempat seminar di laksanakan. Aroma pengharum ruangan khas premium bercampur wangi parfum para tamu membuat suasana pagi terasa glamor sekaligus menegangkan. Dress ivory selutut dengan blazer broken white membalut tubuh Els, sederhana tapi anggun. Sesekali ia merapikan rambut, mencoba tetap kalem meski perutnya ikut menegang.

"Ru,, ini beneran kita dapet seat VIP, kan? Undangannya belum lo pegang? " Bella sedang mondar mandir menggigit jarinya dengan cemas. Khawatir tidak bisa masuk ke seminar yang sangat penting untuk mereka bertiga. Bisa berakibat fatal untuk kuliah mereka kalau sampai kehilangan kesempatan kali ini.

"Ck, beneran lahh Bel, kapan sii Oppa bohongin gue. Tunggu aja bentar lagi. " balas Els tenang. Tidak mungkin Heksa akan membohonginya terkait hal sepenting ini.

Helza yang sejak tadi diem berkutat dengan ponselnya, ikut menimpali. "Iya Bel, lo tenang aja kalau Els yang minta si Oppa pasti mengabulkan, bagaimanapun caranyaa. Wkwkwk... " sahut Helza dengan anggun, tidak akan ada yang percaya kalau dia adalah wanita simpanan milik seorang Dion Dirgantara, pengusaha muda yang sepak terjangnya dalam dunia bisnis sudah mendunia.

" Hahaha... yesss dan kalian berdua harus traktir gue karena gue yang udah berusaha keras sepenuh hati buat merayunya. "

" Siapp, btw berapa round semalam beb, hmm? " Bella menaikkan turunkan kedua alisnya untuk menggoda Els. Sedangkan gadis yang di goda hanya nyengir kuda sambil geleng-geleng kepala.

"Unlimited gesss. "

Tawa mereka terpotong saat sosok Gwen muncul dengan langkah cepat. Assisten heksa itu tampak terengah namun tetap rapi seperti biasanya.

"Els, sorry telat nggak?" tanya Gwen sambil merapikan blazer hitamnya.

" Nggak kak Gwen, pas banget, gimana? "

" Aman, yukk masuk. Aku udah booking vip seat, untuk 3 orang, kan? " Gwen menunjukan undangan digital dari ponselnya.

" Iyaa."

Dengan percaya diri, mereka bertiga mengikuti Gwen masuk melalui pintu samping ballroom. Berbeda dengan pintu masuk para peserta lain yang harus registrasi lebih dulu, dan itu tentu saja mengundang penasaran beberapa peserta reguler. Bagaimana bisa mereka langsung masuk bahkan langsung diarahakan ke deretan kursi paling depan.

" Thanks kak Gwen, mau langsung pulang? "

" Iyaa,, aku masih ada urusan Els, nggak apa-apa kan? Aman? "

" Aman kak, take care yaa. Salam buat Oppa, bilangin thankyou"

" Siapp. " Gwen yang super sibuk itu pun langsung melangkah cepat mennuju ke mobilnya kembali.

Begitu acara dimulai, suasana ballroom mendadak hening. Els, Bella, dan Helza fokus penuh. Mereka memang nakal, tapi soal akademik, tak ada yang bisa meremehkan. Catatan-catatannya rapi, sorot matanya tajam ketika mengikuti materi.

Namun, di ujung acara, fokus Helza pecah. Ia tiba-tiba menepuk-nepuk lengan Els histeris.

“Omo! Omo! Gaesss! Cakep banget itu siapa?!” Matanya melebar tak berkedip ke arah podium. “Sumpah, kayaknya gue pernah liat mukanya. Kok nggak asing, ya?”

" Hehh! Mata lo nemu ajaa yang cakep. Ingett yang cakepp gitu  cuma bikin sakit atii, wkwk." sahut Els, enggan berkomentar lebih banyak. Membuat Helza merengut, tapi dia membenarkan. Bella juga cuma bisa cekikikan di sampingnya.

Dua jam seminar yang padat akhirnya usai. Peserta mulai keluar ballroom dengan wajah lelah sekaligus puas. Bella melirik arlojinya lalu menoleh ke Helza.

“Helzaaa, lo ikut gue nggak? Mobil gue masih di basement.”

Helza menggeleng sambil tersenyum tipis. “Nggak, Bel. Mas Dion udah nungguin di minimarket depan. Lagian gue tahu kok, ini waktunya lo ketemu mas Arash juga kan?”

Bella hanya meringis." Ya udah lo duluan nggak apa-apa gue nunggu Elsheva dulu."

Baru saja ia akan menyusul, Els muncul dari arah toilet, wajahnya lebih segar setelah touch up make up. “Jess, ayo keluar. Gue udah lapar banget.” Els langsung menggandeng tangan sahabatnya, seolah tak ingin membiarkan cacing diperutnya terus meronta.

Namun langkah mereka terhenti ketika sosok pria asing—yang tadi membuat setengah ruangan perempuan terpukau—tiba-tiba mendekat dengan senyum ramah. Aura karismanya sama seperti di podium tadi, hanya saja kini terasa lebih hangat.

“Permisi …” suaranya bariton, tegas tapi lembut. “Kalian yang waktu itu di klinik kecantikan, kan?”

Bella dan Els saling pandang, lalu Els lebih dulu mengangguk sopan.

“Oh iya, kak… Eh, gimana lukanya? Aku langsung inget. Kemarin itu parah banget,” balas Els tulus, tak bisa menyembunyikan sisi dokter kecil dalam dirinya.

Pria itu mengangkat sedikit tangannya, menunjukkan kalau bekas perban sudah berganti dengan balutan rapi. “Udah jauh lebih baik. Terima kasih, ya. Kalian kan anak kedokteran? Dan kamu…” tatapannya jatuh pada Els,  “yang kemarin sempat diisengin sama Dirra, bukan?”

“Iyaa, kak,” jawab Els singkat, tapi tetap menjaga senyum.

Senyum pria itu melembut. “Aku belum sempat bilang makasih. Mau makan siang dulu bareng? Anggap aja ucapan terima kasih.”

Bella spontan bersorak kecil, matanya berbinar-binar. “Wahh, kebetulan banget nih kita juga laper, kan beb?”

Namun, tidak dengan ELs. Ia cepat-cepat menarik tangannya dari genggaman Bella. Wajahnya masih ramah, tapi jelas ada garis tegas di suaranya. “Ohh, nggak usah, kak. Makasih banyak, tapi kita ada urusan lain.”

Ia menundukkan kepala sopan, lalu menggandeng Bella untuk segera pergi dari hadapan Samudera. “Ayo, Bel,” bisiknya, seolah tak ingin membuka ruang untuk mereka bicara lebih jauh.

.

.

.

1
Rahmat
aku yg jantungan gimana"klau rahasia pernikahan mrk terbongkar takut di labrak✌️😅
Rahmat
Mungkin samudra bisa mundur klau tau els udah nikah dgn heksa bukan simpan
Rahmat
astaga aku yg puyeng hubungan mrk
RanumAksara: jangan puyeng2 kak, biar aku aja yang puyeng mikirin alurnya🤣
total 1 replies
Rahmat
Mending jujur klau kalian udah nikah pebinor pergi
Rahmat
Mungkin heksa tau apa yg samudra lakukan pd elsjd lebih amanklau sementara di cafe dulu tinggal biar gak ketemu dgn pebinor
Rahmat
els jujur aja tentang samudra biar heksax gak salah faham dan biar samudrax menjauh
Rahmat
ini nih aku gak suka klau ada pebinor gimana carax menghalau pebinor😠😠
Rahmat
Ada sesuatu yg di sembunyikan davina ckckck padahal menguras harta heksa dan pura"jd istri yg tak tersentuh
Rahmat
Els sllu bener jangan kasih ruang pria lain nanti dlm masalah
Rahmat
jangan"an davina dgn pria lain alias selingkuh jd gak butuh heksa tapi cuman butuh duitx sj bongkar thor
Rahmat
Apa samudera seorg mafia y dan thor jangan mpai elsv berpaling cintax ke lelaki lain maux pk dewan✌️🥰
RanumAksara: Nah, hampir bener tuh🤭
total 1 replies
Rahmat
ngebanyangi aja berdarah hadeh ngeri smangat author😁
RanumAksara: 💙 trimakasih kak🙏
total 1 replies
Sri Wahyuni Abuzar
good job els...biar oppa g salah faham yee kannn 🤗
Sri Wahyuni Abuzar
cerita nya bagus..aku suka
semangat kakak 🤗🤗
RanumAksara: 💙 trimakasih kak
total 1 replies
Rahmat
udah like dan ni komenx smangat thor👍❤️
Rahmat
Komenx sepi likex juga padahal ceritax bagus sllu smangat thor
Rahmat
sukses ritualx thor🤭
Rahmat
Berani mandi berani basah elsv
Rahmat
perkenalan ceritax bagus
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!