seorang gadis cantik pekerja keras,dia rela membanting tulang tanpa kenal lelah. Sampai merelakan diri untuk tidak melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah hanya untuk membantu orang tuanya,serta demi membiayai pendidikan kakak dan adiknya. kekasihnya seorang PNS muda disebuah kantor kecamatan di kota itu. mereka berdua menjalin hubungan sudah menginjak usia 8 tahun lamanya dan berencana untuk melanjutkan hubungan tersebut ke jenjang yang lebih serius,yaitu sebuah pernikahan. Tetapi apa yang ia dapati justru sebuah penghianatan dari sang kekasih dan kakak kandungnya sendiri,serta kedua orang tuanya pun turut campur dalam perselingkuhan tersebut.Di hari bahagianya malah menyaksikan kakaknya bersanding dengan lelaki yang sangat ia cintai. Mampukah ia menerima sebuah penghianatan ini??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon janda#hot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11
Saat sedang membereskan barang dagangannya Sinta pun datang.
"Sorry yah li,gue telat terjebak macet tadi,"ucap Sinta ikut membantu menyusun barang-barang dagangan mereka.
"santai aja lah sin,gue yang datang kepagian,"ucap Lily.
Setelah selesai menyusun dagangannya mereka pun mulai membungkus dagangan yang sudah habis untuk di taruh sebagai pajangan di depan.
Lily menjual berbagai macam cemilan sebagai oleh-oleh dengan harga kiloan.
"Gimana li,keadaan di rumah kemarin?" Tanya Sinta.
"Gak gimana-gimana sih sin biasa aja semalam gue malam mingguan sama Tedy,pulangnya gue langsung tidur" Jawab Lily.
"Terus tuh penganten baru gimana,masih di rumah loh," Tanya Sinta lagi.
"Masih sin,gue juga gak tau mereka nanti mau tinggal dimana,"ucap Lily yang tidak tahu kalau pengantin baru tersebut sudah di suruh pindah oleh bapaknya.
"Gue filing yah mereka berdua pasti gak mau keluar dari rumah kan mereka berdua sama-sama benalu yang numpang hidup sama lu,"ucap Sinta yang masih kesal dengan kejadian kemarin.
"udah gak usah bahas tentang mereka nanti kita yang dosa mereka yang dapat pahala nya,"ucap Lily.
"ihhh gak ikhlas gue,"ucap Sinta
Saat asyik mengobrol pembeli pun mulai berdatangan.
"Mba makaroni nya ada?" tanya ibu pembeli.
" Ada kok Bu,mau berapa kilo?" tanya Sinta
"Setengah kilo saja mba tapi yang pedas yah,"jawab si ibu pembeli.
"Sinta pun langsung melayani si pembeli sedangkan Lily membereskan uang recehan untuk kembalian.
"Sin,lu udah sarapan? Tanya Lily setelah tokonya mulai sepi.
"Udah kok,memangnya kenapa li?jawab Sinta.
"Ini gue belum sarapan dari rumah,gue mau beli makanan depan warung,sekalian maksudnya gue beliin buat lu," ucap Lily.
"Udah sarapan gue tadi di kosan,lu beli buat lu aja li,", ucap Sinta.
" Ya udah gue kedepan dulu yah,nitip toko nya yah," ucap Lily sambil melangkah keluar toko menghampiri penjual lontong.
"Bude lontong nya satu yah,"ucap Lily pada penjual lontong.
"Ehh Lily,pakai telur gak,? tanya bude.
"pakai bude,yang balado aja," jawab Lily
"Oke,Tunggu bentar yah li,bude buatin pesanan Abang ini dulu," ucap bude penjual lontong.
Saat Lily berbalik ia kaget melihat laki-laki tersebut yang merupakan atasan dari adiknya,Lily hanya bisa tersenyum dan sedikit menunduk sebagai tanda salam.
" li kamu yang sabar yah,kemarin bude sama yang lainnya kaget kiranya kita salah masuk hajatan orang lain,karena pengantinnya bukan kamu," ucap bude sambil menggenggam tangan Lily.
"iya bude gak apa-apa ko,mungkin bukan jodoh nya Lily," ucap Lily sekiranya karena dia pun malas membahas kejadian kemarin.
"alah bude,Lily ini pasti nanti dapat yang lebih baik,laki-laki itu aja yang go*lok ninggalin Lily,udah cantik,pintar nyari duit dan pekerja keras," ucap bang mamenk tukang becak.
Sedangkan Dirga hanya mendengarkan saja sambil terus mengunyah makanan nya.
Pagi-pagi sekali Dirga harus ke pasar menemani ibu nya berbelanja karena ayahnya harus ke rumah sakit lagi.
"Yah jelas dong mank,yang suka sama Lily ini pasti banyak,laki-laki itu aja yang bego" ucap bude membenarkan.
"Nih li pesanan kamu," ucap bude sambil memberikan pesanan Lily.
"Makasih yah bude,piringnya nanti aku anterin," ucap Lily sambil memberikan uangnya.
"Gampang lah itu li," jawab bude menerima uang dari Lily.
Lily kembali ke tokonya namu sebelumnya iya menyapa atasan dari adiknya.
"Mari mas duluan yah," Sapa Lily dengan sopan.
Dirga hanya menganggukkan kepalanya saja. Setelah sampai di toko Lily jadi malas untuk keluar lagi,mungkin beberapa hari kedepan iya lebih memilih untuk berdiam diri di tokonya saja.
Sedangkan di rumah nya Andy dan Eca di desak bapak nya untuk segera keluar dari rumah. Eca dan Andy pun bersiap siap untuk pergi ke rumah Andy.
"Bu,apa gak bisa ngomong sama bapak,Eca gak mau ke rumah Andy Bu," rengek Eca kepada ibu nya.
"Kali ini gak bisa ca,untuk sementara kamu dengerin kata bapak mu nanti baru ibu bicarakan lagi sama bapak,"ucap ibu Yoni.
"Ayo lah Bu,rayu bapak biar Eca gak pindah," ucap Eca yang masih terus merayu ibunya.
"kalau kamu mau tinggal disini kamu harus tanggung jawab juga kebutuhan rumah ini seperti yang di lakukan Lily dan Tedy,apa lagi kan kamu udah punya suami yang harus menafkahi kamu," ucap Bu Yoni melirik Andy yang sedari tadi diam saja.
"ihhh kok gitu sih Bu,biar Lily aja yang tetap membiayai kebutuhan rumah ini seperti biasanya," ucap Eca yang tidak ingin mengeluarkan uang nya untuk kebutuhan dalam rumah.
" iya nanti coba ibu bicarakan lagi sama bapak kamu tapi ibu gak janji dan Lily udah gak seperti dulu lagi," ujar Bu Yoni.
"Ibu rayu dong bapak pasti bapak mau dengerin omongan ibu," ucap Eca yang terus menghasut ibunya.
" udah kamu pergi sana nanti yang ada bapak mu tambah marah lagi," ucap Bu Yoni mengusir anak dan menantunya.
" ya udah Bu,aku berangkat dulu yah," pamit Eca kepada ibu nya.
" Hati-hati di jalan yah kalian," ucap Bu Yoni yang sebenarnya tidak menginginkan putrinya untuk keluar dari rumah.
Kembali ke pasar,Lily sedang santai setelah tadi dia sibuk melayani para pembeli dan saat jam makan siang adiknya Tedi menghampirinya.
"Assalamualaikum mba," ucap Tedy.
" kok kamu kesini dek,emangnya udah jam pulang yah," tanya Lily yang melihat kehadiran adiknya.
"Belum mba,ini tadi aku ada urusan disekitar sini jadinya sekalian mampir," ucap Tedy menjelaskan.
" Kamu udah makan dek?" tanya lily.
"Belum mba nunggu bang Dirga dulu," ucap Tedi. "mba Sinta kemana mba?" tanya Tedy yang tidak melihat kehadiran Sinta.
"Sinta lagi ke mesjid Dy," ucap Lily.
"Mba tadi aku di telfon bapak,katanya mba Eca dan si kere itu udah keluar dari rumah,"ucap Tedy.
"Gak yakin sih gue dek,Pasti nanti dia balik lagi,nanti dia rayu-rayu ibu biar bisa tinggal di rumah lagi,mau tinggal dimana mereka berdua? Tinggal di rumah Andy yah gak mungkin Eca mau," ucap Lily
"Iya juga sih mba,kan si mba Eca itu akalnya banyak apa lagi mba Eca kan anak kesayangan ibu. Terus kalau mereka balik gimana mba?" tanya Tedy.
"Gak tau juga sih dek,tapi yang jelas mba gak mau serumah sama mereka dan mba bakal nuntut mereka harus membayar biaya yang sudah mba keluarin buat nikahan mereka,bila perlu mereka harus nanggung biaya hidup ibu dan bapak jangan jadi benalu aja di rumah," ucap Lily kesal.
"Wahh mantap mba,Tedy suka sikap mba yang seperti ini,jangn terlalu baik mba nanti di buat kecewa melulu.
"Tedy," panggil Dirga.
"Udah selesai bang urusannya?" Tanya Tedy yang melihat kedatangan sang atasan.
"udah yuk kita balik ke kantor sekarang," Ajak Dirga.
"iya bang,mba aku balik ke kantor dulu yah," ucap Tedy berpamitan.
k masallah