NovelToon NovelToon
Menolak Miskin Di Dunia Lain

Menolak Miskin Di Dunia Lain

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Bepergian untuk menjadi kaya / Harem / Romansa / Ahli Bela Diri Kuno / Fantasi Wanita
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: MuTaz

Aku yang selama ini gila kerjaan, saat ini juga akan angkat kaki dari dunia kerja untuk menikmati kekayaanku. Aku sudah menyia-nyiakan masa mudaku dan kini usiaku bahkan sudah 45 tahun namun masih belum menikah juga karena terlalu sibuk mencari harta.

"Aku sungguh menyesal hidup hanya mendekam di ruang operasi!" Seketika mataku berkunang-kunang lalu..

'Klap'.

"Argh... uangku! Hidup mewahku! Dimana kalian semua."

Untuk kelanjutannya, yuk ikuti perjalanan ku di dunia lain untuk mendapatkan kembali harta, tahta dan lelaki tampan.

Lelaki tampan manakah yang akan ku pilih dan lelaki tampan mana yang kalian pilih?



Info ~

Karya yang saya buat ini hanya untuk hiburan semata dan berdasar pada karangan imajinasi penulis MuTaz. Saya membagikan hasil karya ini agar pembaca bisa menikmatinya.

Selamat membaca.. dan salam kenal..

Terimakasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MuTaz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sudah Takdirku Menjadi Orang Kaya

Sesampainya di depan tempat pelelangan Klan Asran, langkah kami dihentikan oleh penjaga di sana.

"Berhenti, apa kalian punya tiket masuk ke pelelangan?" Ucap salah satu penjaga.

"Tidak, kami ke sini untuk menjual sesuatu. Apa kami bisa bertemu Tuan Kumar." Jawab Paman Guan tampak tenang dan percaya diri menghadapi penjaga pelelangan yang berbadan besar sepertinya.

"Memangnya apa yang akan dijual di pelelangan oleh orang miskin sepertimu." Penjaga itu tampak meremehkan Paman Guan dan terang-terangan mengejeknya di tempat umum.

"Bukan urusanmu, kamu pikir siapa dirimu sampai berani menanyakan calon pelanggan pelelangan." Ucap Paman Guan.

"Setidaknya aku menjadi anggota penting dari Klan Asran, ketimbang dirimu yang hanya menjadi penjaga benteng." Penjaga pintu masuk pelelangan Klan Asran yang satu ini nampaknya memiliki dendam kesumat dengan Paman Guan.

"Lalu? jika berdasarkan kemampuan memang aku lebih pantas menjaga gerbang benteng karena akan bahaya jika orang lemah yang menjaganya." Paman Guan menjawab sindiran penjaga itu dengan tenang.

"Jadi apa maksudmu kalau aku, em..maksudku kita yang bertugas di sini itu termasuk orang lemah?" Penjaga pintu pelelangan itu sepertinya berniat menyebarkan api permusuhan agar penjaga lainnya ikut menyerang Paman Guan.

"Apa maksudmu mengatakan kami itu lebih lemah darimu." Penjaga pintu pelelangan yang berada di sisi lain termakan omongan si penjaga yang memusuhi Paman Guan.

"Aku ini lebih lama menjadi penjaga darimu, berani-beraninya kamu yang baru menjadi penjaga gerbang benteng meremehkanku." Ucap penjaga pintu pelelangan yang tampak berusia lebih tua dari Paman Tora mungkin usianya sekitar 60 tahunan.

Situasi mulai memanas karena hasutan musuh Paman Guan. Paman Guan hanya diam tampak malas berurusan dengan orang-orang seperti mereka yang dianggapnya hanya sekadar orang bodoh yang banyak bicara.

"Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut di sini?" Seorang lelaki paruh baya seperti orang terpelajar keluar dari balik pintu tempat pelelangan.

"Mohon maaf Tuan, penjaga pintu benteng ini ingin menyelonong masuk dan berpura-pura mengenal anda." Ucap penjaga yang memusuhi Paman Guan.

"Ada apa kamu ke sini Guan? siapa wanita yang bersamamu itu? Berani-beraninya kamu membawa wanita selain Sarah." Ucap lelaki paruh baya yang sepertinya merupakan seorang atasan dari tempat pelelangan.

"Dia bukan wanitaku Kak, aku ke sini mengantar dia padamu untuk menjual barang bawaannya. Tapi si bodoh ini malah menghalangi jalanku." Ucap Paman Guan tampak akrab memanggilnya dengan sebutan kakak.

"Kamu dasar bodoh, jika adikku satu-satunya ini ingin bertemu denganku langsung antarkan saja mengapa justru kamu menghalanginya."

Bentak Kakak dari Paman Guan memarahi penjaga pintu pelelangan.

Sepertinya Kakak Paman Guan itu sangat menyayangi adiknya. Kakak Paman Guan bernama Tomang, dia sarjana lulusan dari akademi satu-satunya dan terbesar di benua ini. Karena kecerdasan dan ketelitiannya dia dipercaya untuk menjadi Ketua rumah lelang sekaligus ahli transaksi di pelelangan milik Klan Asran ini.

"Kenapa tadi kamu ribut-ribut membelaku dengan suara yang lantang seperti itu Kak? memalukan saja." Protes Paman Guan pada Kakaknya.

"Hoho.. memangnya kenapa? Kamu kan adik kesayanganku yang membanggakan, berani-beraninya dia meremehkanmu." Ucap Paman Tomang merasa bahagia melihat tingkah adiknya yang nampak senang tapi malu.

"Sudah aku bilang untuk tetap merahasiakan hubungan kita, aku tidak ingin membuatmu malu karena memiliki adik yang bahkan tidak mampu memasuki akademi." Paman Guan tampak sedih.

"Apa yang sedang kamu bicarakan? Kamu tidak bisa memasuki akademi karena kamu telat belajar beladiri. Jika saja harta keluarga tidak semuanya diberikan untuk pendidikanku di akademi, pasti kamu bisa belajar beladiri lebih cepat dan masuk ke akademi juga." Ucap Paman Tomang merasa menyesal pada dirinya sendiri karena adiknya sering sekali direndahkan anak seumurannya sewaktu masih kecil.

"Sudahlah semua itu sudah berlalu, tidak usah dibahas lagi. Sekarang urus lah barang yang akan di jual gadis muda ini. Kamu pasti akan suka dengan barang yang dibawanya." Paman Guan mempersilahkanku untuk mengikuti Kakaknya.

"Baiklah, ayo kamu juga ikut denganku sebagai penanggung jawab gadis ini karena batas usia untuk pelelangan itu 20 tahun ke atas." Ucap Paman Tomang.

Akhirnya Paman Guan mau tidak mau harus ikut dengan kami sebagai wali ku.

"Tenang saja nak, aku tidak akan meminta apapun darimu, kamu fokus saja pada penjualan barang-barangmu agar mendapat uang sesuai dengan harapanmu." Ucap Paman Guan menenangkanku, mungkin dia takut aku salah mengira mengenai niat baiknya itu.

"Dari awal aku sudah mempercayaimu sepenuhnya Paman." Ucapku sambil tersenyum menghadap Paman Guan.

"Jangan mudah percaya pada orang lain nak, tidak semua yang kamu anggap baik itu benar-benar baik." Wajah Paman Guan yang datar namun penuh keyakinan di setiap ucapannya membuatku semakin ingin menjadikannya sebagai salah satu orangku.

...----------------...

Kami memasuki sebuah ruangan kecil dengan banyak buku dan lembaran kertas dokumen.

Ruang yang kecil yang hanya bisa dimasuki beberapa orang saja. Namun aku merasa di sekeliling ruang ini banyak sekali orang yang nampaknya sedang memperhatikan keberadaanku.

Sudah sewajarnya jika tempat transaksi barang di pelelangan dijaga sangat ketat seperti ini.

Aku meletakkan keranjang bawaanku di lantai kayu tepat di sampingku.

"Sebelumnya, karena kamu belum cukup umur maka apakah kamu bersedia menjadikan Guan sebagai wali mu untuk sementara?" Ucap Paman Tomang kakak dari Paman Guan dengan suaranya yang tegas.

"Ya, saya bersedia Paman. Saya atas nama Rayna menunjuk Paman Guan sebagai wali ku di pelelangan ini." Ucapku dengan yakin.

"Baiklah, lalu barang apa yang akan kamu jual nak? apakah bagian tubuh binatang buas yang kamu dapatkan dari hutan?" Mata dan insting Kakak Paman Guan sangat tajam padahal belum aku tunjukkan isi dari keranjang bawaanku pun dia sudah mengetahui apa yang akan aku jual seperti punya mata batin saja.

"Benar Paman, aku membawa ini semua untuk aku jual ada cakar, taring dan kulit harimau juga tanduk babi hutan." Ucapku sambil menyerahkan keranjang milikku.

"Apa kamu tidak membawa mata, telinga atau lainnya? Bahkan tulang harimau juga sangat bermanfaat." Jelas Paman Tomang.

Sebenarnya aku membawa semua bagian tubuh binatang yang sudah aku bunuh tanpa menyisakan sedikit pun namun sebagian aku letakkan ke ruang penyimpanan misterius yang disediakan oleh sistem.

"Aku membawa mata dan telinganya juga Paman. Tapi untuk yang lainnya aku simpan di rumah. Besok aku akan ke sini lagi dengan membawanya." Ucapku membuka kain berisi mata dan telinga harimau serta babi hutan yang sudah aku potong dengan sempurna.

"Apa kamu tukang jagal nak? Mengapa semua potongan harimau dan babi ini seperti dilakukan oleh seorang ahli. Bahkan aku tidak perlu lagi menyuruh penjagal untuk merapihkan potongan-potongan harimau ini." Paman Tomang mengambil dan mengecek satu persatu kualitas barang yang aku bawa untuk di jual.

"Memangnya ada yang mau mengeluarkan banyak uang untuk membeli potongan tubuh binatang seperti ini." gumamku dalam hati.

Pikiranku dipenuhi banyak pertanyaan aneh. Tanpa sadar aku melamun.

"Sedang memikirkan apa kamu nak? Apa kamu penasaran untuk apa potongan tubuh binatang yang kamu bawa ini?" Ucap Paman Tomang membuatku terkejut, sepertinya paman ini benar-benar bisa membaca apa yang ada di pikiranku.

Aku pun semangat menjawabnya dengan mengangguk cepat.

"Hoho.. Setiap bagian tubuh binatang buas di hutan sangat bermanfaat terutama bagi ahli seni beladiri selain untuk dibuat sebagai senjata, bisa pula dibuat sebagai campuran berbagai macam obat seperti pil kualitas tinggi yang sangat berharga." Jelas Paman Tomang sambil menyeduhkan teh untuk aku dan Paman Guan.

"Besok datanglah lagi kemari, setiap harinya pelelangan menyediakan banyak misi permintaan untuk mengumpulkan herbal, binatang langka dan permintaan lainnya yang diajukan oleh pelanggan lelang. Jika kamu butuh uang banyak secepatnya, kamu bisa datang untuk memenuhi misi permintaan." Ucap Paman Tomang.

1
Sribundanya Gifran
lanjut thor
Sribundanya Gifran
lanjit
Pecinta Gratisan
mantap💞 jiwa
Pecinta Gratisan
mantap💞 thor cerita nya💞
Pecinta Gratisan
wait and see🤭
Suzana Diro
hmmm dah macam j********
malas nak cakap cerita bagus tapi tolong jangan banyak adegan 18sx
tolong yang athor
jadi nak baca tidak syok kalau banyak sangat 18sxnya
/Pray//Pray//Pray//Pray//Pray/
Fransiska Husun
sudah punya kekuatan kok lemah sekali
Fransiska Husun
up up lagi
Fransiska Husun
up up lagi semangat thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!