NovelToon NovelToon
Iparku

Iparku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Beda Usia / Keluarga / Romansa / Sugar daddy
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Khozi Khozi

"mbak meli ,besar nanti adek mau sekolah dikota smaa mbak "ucap lita yang masih kelas 1 SMP
" iya dek kuliahnya dikota sama mbak "ucap meli yang sudah menikah dan tinggal dikota bersama suaminya roni.

apakah persetujuan meli dan niat baiknya yang ingin bersama adiknya membawa sebuah akhir kebahagiaan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khozi Khozi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 9 pacaran

Arya sudah berada di rumah Lita sore itu. Buku-buku ujian tertata di meja ruang tamu, sementara ia duduk di sofa, menunggu. Dari dapur terdengar suara sendok beradu dengan gelas—Lita sedang membuat minuman. Rumah itu sunyi, hanya ada mereka berdua. Ibuk Yana, ibu Lita, sudah berangkat ke kebun sejak Arya datang tadi dan menitipkan kepercayaan penuh pada putrinya.

“Ini… minumnya,” ucap Lita sambil meletakkan gelas di meja. Senyumnya tipis, sedikit gugup entah kenapa.

“Kita mulai dari materi yang kemarin Bu Nisa jelasin aja,” jawab Arya sambil membuka buku paket, mencoba terdengar biasa.

Lita duduk di sebelahnya. Posisi mereka dekat, bahkan bahu Lita nyaris menyentuh Arya, supaya tulisan di buku terlihat jelas. Jemarinya menunjuk baris soal. “Yang ini, kita disuruh ngubah kalimatnya dulu,” ucap Lita perlahan.

Arya menoleh. Tatapannya tak sengaja menangkap wajah Lita dari jarak yang sangat dekat. Lita pun terperangkap dalam pandangan itu, matanya membesar sedikit. Hanya ada jarak dua jari di antara wajah mereka.

Waktu seakan melambat. Mereka saling menatap—tak ada kata-kata, hanya desiran napas yang terdengar. Dua menit terasa seperti selamanya.

Lita terdiam. Di dalam kepalanya, suara hati dan logika bertabrakan. Otaknya menyuruhnya menoleh, tapi hatinya… membiarkan momen itu tetap ada.

Arya menarik napas pelan, matanya tak lepas dari wajah Lita. Ia bersandar pada sandaran sofa, lalu sedikit mencondongkan tubuh hingga posisinya berada tepat di hadapan Lita.

Di antara sunyi sore dan detak jantung yang semakin cepat, keduanya terperangkap dalam ruang yang hanya mereka miliki—sebuah jarak yang terlalu dekat Arya ingin mengatakan sesuatu

"lita aku mau tanya" ucap Arya

"iya ada apa"? jawab lita tanpa mengalihkan pandangan dari buku

" apa sekarang kamu ada laki² yang kamu sukai?" tanya Arya serius seketika lita menatap arya

"kenapa? tumben tanya begitu" ucap lita terheran tidak biasanya Arya menanyakan hal itu

"kamu jawab dulu" Arya mulai gelisah takut ada laki² lain yang disukai lita karna dia tidak menjawab pertanyaannya

"gak ada sih, tapi kalau yang deketin aku ada aku juga gak respon " jawab lita membuat seketika raut Arya berubah menjadi cerah dia menghadap lita

" aku mau ngomong sama kamu ,sebernya aku suka kamu " ucap Arya

lita sangat terkejut dia menatap Arya tanpa bersuara apa Arya tidak salah bicara,mungkin dia yang salah dengar

tapi Arya memegang tanganya seolah apa yang dikatakan barusan tidak bercanda.

"aku serius lita , aku gak mau menyesal karna aku telat ngungkapin perasaan aku " ungkap Arya

"Arya kamu tadi udah... " ucap lita yang malu untuk mengatakan hal itu

"iya aku tahu tapi aku juga punya perasaan lebih kekamu lebih dari sahabat " ungkap Arya dari dalam hati yang terdalam

"mungkin kejadian barusan mendorong aku untuk ngungkapin sekarang,kalau gak aku gak tahu kapan harus nahan lagi,aku jatuh cinta sama kamu waktu kita masih SMP aku diam² merhatiin kamu,aku merasa kosong saat gak ada didekat kamu ,aku frustasi saat orang lain terang terangan deketin kamu aku cemburu lita tapi aku gak ada hak ,karna aku masih sahabat kamu aku takut karna perasaan aku ini malah membuat pertemanan kita renggang"ucap Arya mengatakan semua yang selama ini dia pendam ada perasaan lega didalam dirinya tapi juga takut kalau lita hanya menggangap dirinya tak lebih sahabat

lita terdiam mendengar ungkapan Arya tentu dirinya kaget dia mempunyai perasaan lebih ke dirinya

"apa kamu punya perasaan lebih sekedar sahabat lit?" tanya Arya diamnya lita membuat dia tidak tenang apa yang dipikirkan gadis itu apa dia akan ditolak?

"aku jujur juga punya perasaan lebih ke kamu,aku juga rasanya gak rela kamu deket sama perempuan lain " lita akhirnya memberanikan diri menatap mata seorang yang membuat dirinya jatuh hati.

Arya lega mendengar jawaban lita,apa ini tanda lampu hijau untuk mengungkapkan perasaanya

"kamu mau jadi pacar aku? bukan cuma pacar tapi juga sahabat pendamping hidup aku " ucap Arya tulus dia mencintai lita apa adanya dia cinta pertama dan dia harap juga cinta terakhir

Lita menunduk, suaranya pelan.

“Iya… aku mau ucap,” bisiknya.

Arya mengangkat kepalanya, matanya membulat. “Serius? Kamu mau ucap? Aku… nggak nyangka.”

Lita mengangguk pelan, pipinya memerah.

Arya tersenyum lebar, lalu tanpa ragu memeluk Lita erat. Ternyata, hal tadi cukup membuatnya berani mengungkapkan perasaannya yang selama ini ia pendam.

“Berarti… sekarang udah bisa manggil ‘sayang’ nih?” goda Arya sambil menatap Lita yang semakin salah tingkah.

“Ya ampun… jangan gitu ah,” gumam Lita, wajahnya panas bukan main. Rasanya ingin sembunyi di bawah meja saja.

“Kenapa malu? Kan sekarang kamu udah jadi pacarku,” ujar Arya dengan nada jahil.

“Kamu kalau goda aku terus… awas ya, bisa-bisa aku marah,” ancam Lita sambil melirik, meski dalam hati dia kesal kenapa dirinya selemah ini kalau digoda Arya.

Arya terkekeh. “Iya, iya… nggak akan keterlaluan. Tapi kan wajar aja kalau aku manggil ‘sayang’.”

Ia menutup buku paket di tangannya, lalu menatap Lita serius.

“Mulai besok, kita berangkat bareng. Dimana pun kamu ada, aku harus ada di situ,” ucap Arya mantap.

“Berlebihan,” sahut Lita sambil memalingkan wajah.

Arya tersenyum kecil. “Aku juga nggak bakal lupa kejadian tadi… enak tau.”

Lita langsung menutup wajahnya dengan jaket Arya. “Jangan dibahas! Malu tahu!”

“Kenapa malu? Aku udah lihat ekspresi kamu tadi… itu enak banget,” bisik Arya sambil menahan tawa.

“Aryaaaaaa! Sana pulang!” seru Lita, mendorongnya pelan.

Arya pun tertawa puas, senang sekali

bisa menjahili pacarnya yang satu ini.

" udah belajarnya?" tanya ibuk yang sudah pulang

"udah buk,ini kita lagi mendinginkan kepala takut meledak ucap Arya bercanda dibalas pukulan kecil lita

"kalian lanjut dulu ngborolnya kalau laper tinggal di dapur ya jangan sungkan suruh ibuk yana

" iya buk gak sungkan kok Arya " ucap Arya tidak tahu malu

" kamu ini lucu juga " ibuk yana tersenyum lalu pergi kekamar meninggalkan mereka berdua

setelah melihat calon mertuanya tidak ada Arya diam diam menjahili lita

"Arya nanti kalau ibuk lihat gimana " panik lita sang pelaku hanya tertawa

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!