Zhiyuan, menantu keluarga Liu yang dulu dicap tak berguna dan hanya membawa aib, pernah dipenjara tiga tahun atas tuduhan yang tidak pernah ia lakukan. Selama itu, dunia menganggapnya sampah yang layak dilupakan. Namun, ketika ia kembali, yang pulang bukanlah pria lemah yang dulu diinjak-injak. Di balik langkahnya yang tenang tersembunyi kekuatan, rahasia, dan tekad yang mampu mengguncang keluarga Liu—dan seluruh kota.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SuciptaYasha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
14 Perayaan
Kakek dan cucu dari Keluarga utama Liu pergi dengan wajah suram, sementara aula masih dipenuhi riuh rendah kegembiraan.
Banyak orang belum beranjak; mereka menunggu kesempatan untuk mendekati pasangan muda itu. Entah ingin menjalin pertemanan, membicarakan kerja sama, atau sekadar mencari kedekatan.
“Semua orang belum pergi. Aku tahu kalian pasti ingin berbincang dengan tulus. Terima kasih sudah menaruh harapan begitu besar padaku,” ucap Zhiyuan sambil menangkupkan tangan.
Sorak-sorai pun terdengar dari kerumunan.
“Terima kasih karena sudah menghargaiku. Karena aku mewakili Vanguard Security dalam pertarungan, maka mulai sekarang aku akan menjadi instruktur utama Vanguard. Kedepannya, aku juga akan membina banyak murid baru di perusahaan ini...”
Ucapan itu membuat hadirin saling pandang dengan ragu. Mereka datang ingin membicarakan kerja sama, tapi kenapa pembicaraan Zhiyuan jadi mengarah ke sana?
Zhiyuan hanya tersenyum tipis dan melanjutkan, “Selain itu, Vanguard akan membuka kesempatan magang. Siapa pun yang ingin meningkatkan kekuatan bisa datang belajar disana. Aku akan mengajarkan seni bela diri dan metode pelatihan yang kupakai. Kita akan berkembang bersama, membangun industri keamanan agar lebih kuat.”
Seluruh arena langsung geger.
Seni bela diri biasanya dijaga ketat dan tak pernah disebarkan sembarangan. Tapi Zhiyuan, tanpa ragu sedikit pun, menyatakannya di depan umum.
Tentu ada tujuan lain di baliknya, tapi tetap saja, bagi seseorang dengan pencapaian sekelas dia, sikap itu luar biasa mengejutkan.
Banyak yang terpana dengan keikhlasannya, sekaligus kagum akan kecerdikan bisnisnya. Ia merangkai kata dengan rapi—pertama menumbuhkan rasa percaya, lalu menggoda dengan tawaran magang yang membuat semua orang sulit menolak.
Kebanyakan yang hadir adalah para pelaku industri keamanan, termasuk perwakilan keluarga besar. Hampir semuanya haus akan kekuatan.
Apalagi setelah Zhiyuan menaklukkan Kwame, peringkat delapan dunia hanya dengan satu pukulan. Itu saja sudah cukup jadi magnet penariknya.
Kini, mendengar ia akan mengajar tanpa menahan diri, siapa yang sanggup berpaling?
Semua orang bisa membaca arah angin. Setelah pertarungan ini, masa depan Vanguard Security akan melesat tinggi. Mau berdiri di menara megah atau di kuil reyot, orang bijak tahu apa pilihan yang benar.
Maka merekrut magang jelas jadi langkah terbaik.
Zhiyuan bukan hanya sedang mempromosikan perusahaannya, tapi juga menarik bakat dengan terang-terangan.
Keluarga besar lain mulai sadar, wajah mereka masam. Mereka marah, tapi tak ada yang bisa mereka lakukan.
Bagaimanapun, saat ini Zhiyuan lah pusat perhatian utama. Mereka hanya bisa menahan diri dan mengubah taktik menjadi kerja sama.
....
Disisi lain, terlihat Liu Dong yang masih menggerutu penuh emosi.
“Kakek... Zhiyuan itu! Kali ini dia melumpuhkan semua anak buahku. Bahkan bantuan eksternal yang kau bayar mahal pun hancur berantakan. Kerugian ini tak terhitung bagi perusahaan keamanan PrimeShield maupun Eternal Protection Keluarga Liu. Kita tak bisa membiarkan dia bersikap seenaknya lagi.”
Liu Tiehshan bersandar, matanya terpejam, suaranya berat. Bayangan Zhiyuan yang kini berbeda jauh dari tiga tahun lalu masih menekan dadanya. Kemarahan membuncah, namun ia tetap menahannya.
“Kita harus berpikir matang. Zhiyuan sekarang bukan lagi orang yang sama. Perubahannya terlalu besar. Kita tidak bisa mengendalikannya. Jangan usik dia lagi.”
Ada rasa gentar dalam hatinya. Selama ia belum menemukan alasan di balik kekuatan misterius itu, ia tak berani bergerak gegabah.
Melihat wajah cucunya yang penuh amarah, Liu Tiehshan melanjutkan dalam hati, 'Aku tak ingin anak ini nekat dan binasa di tangan pria itu.'
Namun Liu Dong masih tak puas. “Tapi, Kakek, Xiaotian dan yang lainnya semua lumpuh. Bagaimana dengan perusahaanku?”
Bagi Keluarga Liu, kehilangan Kwame bukanlah pukulan besar. Fondasi mereka sudah dalam. Tapi bagi Liu Dong, kehilangan empat andalan berarti PrimeShield sekarat.
Tanpa bantuan, kebangkrutan perusahaannya hanya soal waktu.
Liu Dong menatap kakeknya dengan mata memelas. Namun Liu Tiehshan menggeleng dengan tatapan dingin. “Biar saja bangkrut. Pasar keamanan di Kota Shanghai sekarang sudah jadi milik Vanguard Security. Bahkan jika aku membantumu, PrimeShield tak akan bisa kembali berjaya seperti dulu lagi...”
Mata Liu Dong membara penuh kebencian. Tinju di tangannya bergetar. Dalam hati ia berteriak, ingin mencabik-cabik Zhiyuan sampai hancur.
Tapi Liu Tiehshan menambahkan, “Pergilah ke Guangzhou. Pasar keamanan di sana belum stabil. Kau bisa mulai dari sana. Masih ada harapan.”
Liu Dong yang sudah terlalu lama tinggal di Shanghai merasa berat meninggalkannya, namun ia tak bisa menolak. Ia hanya bisa mengangguk dengan getir.
'Zhiyuan... Kau membuat perusahaanku hancur, memaksaku terusir dari tanah kelahiranku. Aku tidak akan pernah memaafkanmu!'
...
Malam itu, lantai pertama hotel bintang lima penuh keriuhan. Semua merayakan kemenangan Vanguard Security. Di tengah pesta, Liu Yuxin memperhatikan Zhiyuan yang terus digelayuti orang-orang, dipaksa menenggak minuman tanpa henti. Wajahnya dipenuhi kekhawatiran.
Zhiyuan, yang sudah tak tahan lagi, tiba-tiba melirik istrinya dan mengedip nakal.
“Istriku, aku mabuk. Bantu aku balik ke kamar tidur,” ucapnya, lalu kepalanya jatuh di bahu Liu Yuxin.
Tubuh Liu Yuxin menegang. Meski tahu suaminya hanya berpura-pura, ia tetap buru-buru menopangnya agar tak jatuh. Dengan sopan ia menolak setiap tamu yang ingin bersulang lagi.
“Maaf semuanya, tapi Zhiyuan sudah mabuk. Persahabatan kalian, kita lanjutkan di lain waktu...”
Liu Yuxin pun menuntun Zhiyuan menuju suite terbaik di lantai atas.
Tubuhnya yang ramping jelas kewalahan, tapi ia tak mengeluh, malah membopong suaminya dengan sungguh-sungguh.
Zhiyuan yang merasakan ketulusannya hanya tersenyum samar, diam-diam meringankan bebannya.
Dalam perjalanan, Liu Yuxin berkata lirih, “Zhiyuan... maafkan aku. Seharusnya aku tidak menuduhmu tanpa bertanya. Aku seharusnya percaya padamu. Aku terlalu keras kepala waktu itu, aku kayak mendapat hukuman...”
Suara Liu Yuxin bergetar, matanya berkaca-kaca. Ia teringat semua perlakuan buruk yang diterima Zhiyuan di masa lalu, bagaimana ia dipermalukan, dipandang rendah.
Hati Zhiyuan menghangat. Ia bisa merasakan tulusnya penyesalan istrinya. Perlahan, tangannya meraih tubuh Liu Yuxin, memeluknya erat.
Setidaknya kini, harapan yang dulu terasa jauh... sudah ada di genggamannya. Semua rasa sakit di masa lalu, tiba-tiba menjadi sesuatu yang berharga.
“Jangan menangis, istriku. Semua itu hanya kesalahpahaman. Sudah berlalu, dan aku tidak menyalahkanmu. Kalau tidak, aku takkan muncul di sini. Percayalah, kita akan hidup dengan baik mulai dari sekarang.”
Napas hangat Zhiyuan menyapu telinga Liu Yuxin, membuat wajahnya memanas. Pipinya merona, jantungnya berdebar kencang.
Ia belum pernah sedekat ini dengan seorang pria, bahkan dengan suaminya sendiri. Tubuhnya kaku, perasaan asing itu membuatnya gugup.
Untuk mengalihkan rasa rikuhnya, ia buru-buru bertanya, “Beberapa hari ini… kau kemana saja? Aku tidak bisa menemukanmu. Dan… kenapa kau berubah begitu banyak?”