Alana, Rekha, Chyntia, Aurora, Tiara, Salsa, Shea, 7 orang gadis cantik yang harus berhadapan dengan 7 orang kating mereka yang sangat terkenal di kampus.
Jay, Jake, Owen, Gerry, Niko, Satria, Dewa, kating yang paling terkenal di semua kalangan mahasiswa, hingga membuat mereka menjadi wajah kampus untuk mewakili kampus dalam beberapa kegiatan terpaksa berhadapan dengan 7 orang mahasiswi baru yang ternyata cukup membuat mereka kewalahan dengan segala jawabannya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab. 09
"Oh my God, panas banget di sini," ucap Yudha yang sejak tadi merasa kepanasan.
"Mas, tolong banget. Acara ini gak berjalan sepuluh tahun. Jadi plis, jangan ribut terus deh!" ujar Rania yang berusaha menenangkan suaminya.
"Tapi panas, sayang..." keluh Yudha yang masih merasa kesal sejak tadi.
"Kalau panas pulang aja deh. Aku mau liat kemana mereka akan menyalurkan uang sumbangan ini. Kalau sampai tidak jelas, aku akan turun tangan untuk menyalurkan uang-uang kamu itu!" ucap Rania yang membuat suaminya langsung terdiam.
Melihat Yudha yang terus di omelin istrinya membuat teman-temannya hanya tersenyum saja.
Sedangkan di sisi lain, ada seorang anak muda yang terus menatap seorang gadis yang terlihat begitu cantik malam ini.
"Woi!" Jay mengejutkan Gerry yang terlihat melamun.
"Ngelamun aja bos? Mikirin apa sih?" tanya Jay melihat Gerry yang melamun.
"Yang pasti bukan mikirin Lo!" balas Gerry dengan wajah dinginnya.
"Pasti mikirin gue kan?" goda Niki dengan begitu mahirnya membuat Gerry semakin muak.
Dirinya memilih pergi meninggalkan teman-temannya di sana. Gerry seorang introvert yang tidak menyukai tempat keramaian. Tapi, Dia memiliki teman-teman yang begitu ramai. Terkadang dia harus menyendiri untuk memulihkan tenaganya yang hilang, akibat terlalu lama berada di luar seperti ini.
Taman kampus adalah tujuannya. Dia memilih menikmati malam hari jauh dari keramaian, sambil terus memikirkan seseorang gadis yang telah mencuri perhatiannya sejak pertama kali melihatnya.
Namun, baru saja dia melangkah hendak ke taman, tiba-tiba saja dia mendengar suara seseorang yang merasa kesakitan.
"Auh, sakit." pekik Alana ketika heels yang di pakainya patah.
Tanpa berpikir panjang, Gerry langsung menghampiri Alana yang terlihat kesakitan.
"Eh?" Alana kaget ketika tiba-tiba ada seorang laki-laki yang berlutut di depannya dan membuka sepatu miliknya.
"Kak, jangan gini, ih." Alana merasa tidak enak dengan hal itu.
Tapi Gerry tetap melakukannya. Dia tetap membantu Alana membuka sepatu miliknya. Bahkan Gerry langsung membuang sepatu Alana begitu saja ke tempat sampah.
"Kak, itu sepatu aku!"
"Lalu? Apa kamu masih ingin memakai sepatu yang sudah rusak?" tanya Gerry pada Alana.
"Tapi aku pakai apa kalau udah begini? Masak iya di acara pesta aku nyeker?" jawab Alana.
"Kak, ih!" Alana kesal saat Gerry pergi meninggalkannya begitu saja tanpa mengatakan apa pun lagi.
"Ya ampun, tuh kating bener-bener dingin banget deh kayak kulkas baru." ucap Alana setelah melihat Gerry pergi.
Dia masih memijat kakinya yang terasa sakit akibat sepatunya yang patah tadi.
Namun, dia kembali di kejutkan dengan hal yang benar-benar membuatnya terpaku.
"Kak?"
"Pakai!"
"Lah, kok gitu?" tanya Alana saat Gerry memaksanya untuk memakai sendal jepit yang dia tau itu bukan sendal perempuan dan ukurannya saja sangat besar.
"Aku bilang pakai!"
"Ya, gak lah! Aku gak mau pake sendal itu. Lagian itu punya siapa coba? Masak iya aku pakai punya orang gak jelas." jawab Alana lagi yang membuat Gerry hanya bisa menarik nafasnya dalam-dalam dan kembali menghembuskannya secara perlahan.
Dia berusaha meredam dirinya agar tidak terbawa emosi oleh gadis ini.
"Aku bukan orang gak jelas, dan ini sendal punya aku. Jadi pakai sekarang sebelum kaki kamu kotor."
"Tapi, kak-eh kok?" Alana benar-benar terkejut dengan aksi Gerry yang terus memaksanya untuk memakai sendal yang ternyata itu miliknya.
Anehnya, apa yang terjadi pada mereka saat ini di lihat oleh seseorang, hingga membuatnya merasakan ada sesuatu yang aneh dalam dirinya.
***
np ft gk bs di bk
next my