NovelToon NovelToon
Anak Kandung Yang Bangkit

Anak Kandung Yang Bangkit

Status: sedang berlangsung
Genre:Murid Genius / Mengubah Takdir / Keluarga / Idola sekolah
Popularitas:2.4k
Nilai: 5
Nama Author: ariyanteekk09

"Setelah bertahun-tahun diabaikan dan diperlakukan tidak adil oleh keluarganya sendiri, senja Aurelie Wijaya anak kandung yang terlupakan memutuskan untuk bangkit dan mengambil alih kendali atas hidupnya. Dengan tekad dan semangat yang membara, dia mulai membangun dirinya sendiri dan membuktikan nilai dirinya.

Namun, perjalanan menuju kebangkitan tidaklah mudah. Dia harus menghadapi tantangan dan rintangan yang berat, termasuk perlawanan dari keluarganya sendiri. Apakah dia mampu mengatasi semua itu dan mencapai tujuannya?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ariyanteekk09, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapter 18

     Plakkk! Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Caca. Galih, yang selama ini selalu menjadi pelindung Caca, kini berdiri di hadapannya dengan wajah penuh amarah dan kekecewaan. Tamparan itu begitu kuat, menunjukkan betapa besarnya rasa kecewa Galih terhadap Caca.

"Jadi ini lo yang sebenarnya? Lo sangat menjijikkan, Caca!" Galih berteriak, suaranya bergetar karena emosi. Ia merasa dikhianati oleh Caca, orang yang selama ini selalu ia bela dan lindungi. Selama ini, Galih selalu menjadi garda terdepan saat Caca di-bully atau dikerjai oleh orang lain. Ia selalu membela Caca, bahkan rela bertengkar dengan siapa pun yang berani menyakiti Caca. Namun, sekarang ia menyadari bahwa ia telah salah menilai Caca.

Caca terhuyung ke belakang, tangannya memegang pipinya yang terasa panas. Air mata mengalir di pipinya, campuran rasa sakit dan penyesalan. Ia tidak menyangka Galih akan melakukan itu padanya. Ia merasa telah kehilangan segalanya.

Rudy, Sekar, dan raka dan radit hanya bisa terdiam, menyaksikan adegan tersebut dengan perasaan campur aduk. Mereka merasa kasihan pada Caca, tetapi di saat yang sama mereka juga merasa marah dan kecewa. sedangkan Helena tersenyum puas.

Senja hanya menatap Caca dengan tatapan datar. Ia tidak merasa puas, tapi juga tidak merasa senang. Ia hanya merasa lega karena kebenaran telah terungkap. Ia tidak pernah membenci Caca, tapi ia juga tidak pernah menyukainya. Ia hanya ingin hidup tenang tanpa gangguan dari Caca.

Suasana di ruang tamu menjadi sangat hening. Hanya suara isakan Caca yang memecah kesunyian. Kejadian ini telah mengubah segalanya. Hubungan antara Caca dan Galih, yang dulunya begitu dekat, kini telah hancur. Caca telah kehilangan segalanya – keluarga angkatnya, sahabatnya, dan juga harga dirinya. Ia harus menanggung akibat dari perbuatannya sendiri. Ia harus belajar dari kesalahannya, dan memperbaiki dirinya.

     Caca menghampiri Senja, wajahnya merah padam karena amarah. Ia menunjuk-nunjuk Senja dengan jari telunjuknya yang gemetar.

"Sekarang lo udah puas, sialan! Hancurin hidup gue! Gara-gara lo, semua keluarga gue marah besar!" teriaknya, suaranya bergetar karena emosi yang membuncah. Caca merasa sangat terluka dan dikhianati. Ia merasa Senja telah menghancurkan hidupnya.

Senja menatap Caca dengan tenang, tanpa sedikit pun rasa takut. Ia menjawab dengan santai, "Mereka bukan keluarga lo, tapi keluarga gue, Caca. Lo cuma anak angkat. Dan gue belum puas lihat lo hancur." Kata-kata Senja menusuk hati Caca, menambah rasa sakit dan penyesalannya.

"Gue akan balas semua perbuatan lo ini, berengsek!" ancam Caca, matanya berkaca-kaca karena amarah dan keputusasaan.

Namun, Radit, salah satu anggota keluarga Rudy, langsung berdiri di depan Senja, melindungi adiknya. "Hadapi kami dulu, baru lo bisa sentuh Senja, Caca. Kami tidak akan membiarkan lo sentuh putri di rumah ini dengan tangan jijik lo itu!" ucap Radit, suaranya tegas dan penuh peringatan.

Caca tertawa, tertawa seperti orang gila. Ia menyadari bahwa hidupnya benar-benar hancur. Tidak ada satu pun yang membela dirinya. Ia sendirian, terisolasi, dan terhempas oleh kenyataan pahit.

Sekar, ibu Senja, menginstruksikan pelayan untuk membereskan barang-barang Caca. Ia ingin Caca segera pergi dari rumahnya. Rudy, ayah Senja, hanya terdiam di sofa, wajahnya dipenuhi oleh berbagai macam emosi – kecewa, marah, dan juga penyesalan. Ia menyadari kesalahannya telah membandingkan Senja dan Caca, dan telah mengabaikan Senja selama ini. Kehidupan Caca telah hancur, dan keluarga Rudy pun harus menghadapi konsekuensi dari semua kejadian ini. Mereka harus memperbaiki hubungan mereka dan belajar dari kesalahan yang telah mereka perbuat.

*******

     Setelah kepergian Caca yang meninggalkan kesunyian dan ketegangan di ruang tamu, Helena, sang nenek, menarik napas panjang. Ia mengeluarkan sebuah flashdisk dari tasnya dan menyerahkannya kepada Rudy.

"Ini… ini video yang aku dapatkan dari orang suruhanku," kata Helena, suaranya terdengar berat. Ia menatap Rudy dan Sekar dengan tatapan yang penuh arti.

Rudy dan Sekar saling berpandangan, kemudian Rudy mencolokkan flashdisk tersebut ke dalam pemutar DVD. Video mulai diputar, menampilkan cuplikan-cuplikan kehidupan Caca sebelum ia diadopsi oleh keluarga Rudy.

     Rudy terpaku di tempat duduknya. Informasi yang baru saja ia terima begitu mengejutkan. Caca, anak yang selama ini ia anggap sebagai putrinya, ternyata adalah cucu dari Bik Nunung, pembantu yang pernah menghancurkan keluarganya bertahun-tahun lalu. Rasa marah, kecewa, dan pengkhianatan bercampur aduk dalam dirinya. Ia merasa telah dibohongi dan dimanfaatkan selama ini.

"Jadi, Caca adalah cucu Bik Nunung… dan mereka sudah merencanakan semuanya ini dari awal…" gumam Rudy, suaranya terdengar lemah. Ia merasa sangat bodoh karena telah mempercayai Caca tanpa curiga sedikit pun.

Helena mengangguk, menguatkan pernyataan Rudy. "Benar sekali. Nunung menyuruh Caca untuk mengambil harta keluarga kamu, Rudy. Mereka telah merencanakan semuanya dengan sangat rapi." Helena menjelaskan dengan tenang, namun tatapan matanya menunjukkan betapa seriusnya situasi ini.

Sekar memeluk Rudy, mencoba menenangkan suaminya yang sedang dilanda guncangan emosi yang hebat. Ia merasa sangat kasihan pada Rudy, yang telah mengalami pengkhianatan yang begitu besar. Ia juga merasa bersalah karena telah ikut andil dalam membesarkan Caca tanpa mengetahui latar belakangnya yang sebenarnya.

Suasana di ruang tamu menjadi sangat hening. Semua orang terdiam, mencerna informasi yang baru saja mereka terima. Mereka menyadari betapa liciknya rencana Bik Nunung dan Caca. Mereka telah berhasil menipu keluarga Rudy selama bertahun-tahun. Kejadian ini telah mengubah segalanya. Keluarga Rudy harus menghadapi konsekuensi dari pengkhianatan ini. Mereka harus mengambil langkah-langkah untuk melindungi harta kekayaan mereka dan mencegah hal serupa terjadi lagi di masa depan. Mereka juga harus belajar dari pengalaman ini dan tidak mengulangi kesalahan yang sama di masa depan. Kehidupan mereka telah berubah selamanya.

    Rudy menghampiri Senja, putri semata wayangnya. Dengan langkah gontai dan tubuh yang gemetar, ia berlutut di hadapan Senja. Air mata mengalir deras di pipinya, membasahi lantai. Ia bersujud di kaki Senja, menunjukkan penyesalan yang begitu mendalam.

"Sayang… maafkan Papi… Selama ini Papi telah dibutakan oleh Caca…" Rudy menangis tersedu-sedu, suaranya bergetar karena penyesalan. Ia mengakui kesalahannya telah mengabaikan Senja dan terlalu mempercayai Caca. Ia menyesali perlakuannya yang tidak adil kepada Senja selama ini. Ia telah membanding-bandingkan Senja dengan Caca, dan selalu memuji Caca sementara mengabaikan prestasi dan kebaikan Senja.

Senja tertegun melihat ayahnya yang sedang menangis tersedu-sedu di kakinya. Ia merasa iba dan kasihan pada ayahnya. Ia tahu bahwa ayahnya sangat menyesali perbuatannya. Dengan lembut, Senja mengangkat tubuh ayahnya dan memeluknya erat-erat.

"Papi… sudahlah… aku memaafkan Papi," kata Senja, suaranya bergetar menahan air mata. Ia memeluk ayahnya dengan erat, menunjukkan rasa cintanya yang begitu besar. Ia tahu bahwa ayahnya sangat mencintainya, hanya saja ia telah dibutakan oleh Caca.

Sekar menghampiri mereka dan ikut memeluk Rudy dan Senja. Ia merasa lega karena konflik dalam keluarganya akhirnya dapat diselesaikan. Ia juga merasa bersyukur karena hubungan antara Rudy dan Senja kembali pulih. Helena, yang menyaksikan adegan tersebut, mengucapkan syukur dalam hatinya. Ia merasa lega karena semuanya telah berakhir dengan baik. Kejadian ini telah mengajarkan keluarga Rudy tentang arti keluarga yang sebenarnya, pentingnya kejujuran, dan betapa berharganya hubungan antara orang tua dan anak. Mereka telah belajar dari kesalahan mereka dan akan berusaha untuk membangun hubungan yang lebih baik di masa depan. Luka batin yang selama ini terpendam mulai terobati, dan keluarga Rudy kembali bersatu.

1
Rita Rita
bagus senja,bikin kehidupan si Caca rubah betina itu gelap,kalo pun bukan untuk melakukan buat keluarga mu yg bego itu buat untuk diri mu sendiri.
Rita Rita
ku kira tadi si ChaCha rubah betina itu anak hasil selingkuhan si Rudi 🤔🤔🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!