NovelToon NovelToon
The Legend Of Zhang Jian

The Legend Of Zhang Jian

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Budidaya dan Peningkatan
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: Bang Regar

Zhang Jian adalah Pangeran, pendekar, pembual, dan penegak keadilan yang suka bikin onar.

Dia bukan murid biasa di Sekte Kunlun, ia datang membawa warisan legendaris: Cincin Naga Langit, peninggalan Siluman Naga dari dunia lain yang membuatnya kebal terhadap serangan Qi dan nyaris tak terkalahkan.

Akan tetapi, tak ada kekuatan yang abadi.

Cincin itu hanya akan melindunginya selama sepuluh tahun. Setelah itu? Dia akan menjadi sasaran empuk di dunia yang tak mengenal belas kasihan. Dunia di mana para pendekar saling menyingkirkan demi kejayaan sekte, harta karun langit, dan ramalan kuno yang bisa mengguncang tatanan alam.

Ketika Sekte Demon mengancam kehancuran dunia, Zhang Jian harus memilih: tetap menjadi bayangan dari kekuatan pinjaman, atau membuka jalan sendiri sebagai pendekar sejati.

Langit tak akan selamanya berpihak.
Bisakah seorang pembual menjadi legenda?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bang Regar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ji Long

Zhang Jian menyipitkan mata, lalu tertawa meremehkan. “Ternyata anjing penjilat itu cukup cepat mengadu ke tuannya. Mana yang lain? Apakah mereka tidak bisa beranjak dari tempat tidur?”

Murid berwajah bengkak itu mengerutkan kening mendengar ejekan Zhang Jian, ia hendak maju tapi Ji Long mengangkat tangan tanda agar ia menghentikan langkahnya.

Ji Long tersenyum, nyaris seperti senyuman teman lama. “Zhang Jian, aku tahu kamu tak bisa dilukai dengan Qi. Tapi bagaimana jika kami menyerang tanpa Qi? Atau menyentuh orang-orang di sekitarmu?”

Walaupun ucapannya terdengar ramah karena diselingi dengan senyuman, tapi murid-murid di sekitar Zhang Jian langsung ketakutan. Murid junior pemula seperti mereka mana mungkin mampu melawan murid-murid senior dari Faksi Ji Long.

Namun, Zhang Jian tetap tenang. “Silahkan saja. Tapi ingat, jika satu saja dari orang-orangku terluka, aku akan membalas jauh lebih menyakitkan. Keluargamu, kekasihmu, bahkan peliharaanmu akan kuperhitungkan dalam dendamku. Dan mulai sekarang, jika sesuatu terjadi padaku atau faksiku, kamu akan menjadi tersangka utamanya.”

Nada bicara Zhang Jian tak tinggi, tapi cukup membuat Ji Long kehilangan senyumnya. Dia mengerutkan kening, menyadari ancamannya tidak menggoyahkan mental sang Pangeran.

Ji Long kembali tersenyum dan berkata, “Kalau begitu bagaimana kalau kita berbisnis saja. Aku juga tidak suka melakukan kekerasan, apalagi terhadap murid baru yang belum bisa berkultivasi. Serahkan saja cincin di jari tanganmu. Itu Harta Karun Kerajaan, bukan?”

“Jika kau menyerahkan itu pada kami. Aku akan menjamin keselamatanmu dan membantumu berkultivasi. Kau dan bawahanmu akan mendapatkan Batu Spritual setiap bulannya sehingga kalian tak perlu lagi mengambil misi untuk mendapatkan Poin Sekte.”

Zhang Jian tertawa dingin. “Tidak perlu berbasa-basi, kalau kalian ingin bertengkar maju sini! Tapi jika kalian takut padaku, maka menyingkirlah! Aku sedang lapar, tak ingin buang-buang waktu meladeni omong kosongmu itu.”

Anak buah Ji Long tak terima bos mereka diolok-olok oleh Zhang Jian. Mereka maju tetapi Ji Long kembali mengangkat tangan untuk menyuruh mereka tetap tenang.

Lalu Ji Long berkata, “Aku tahu kau percaya diri karena memiliki harta Karun Kerajaan itu. Akan tetapi, bagaimana jika Tetua dan murid-murid langsung Ketua Sekte ikut mengincar cincin itu. Kau pikir bisa melawan semua orang?”

Zhang Jian menjawab dengan datar, “Kerajaan Naga Agung itu didirikan oleh Naga. Darah Naga mengalir dalam tubuhku, mana mungkin aku takut pada manusia fana seperti kalian.”

Kerumunan murid yang menyaksikan mulai berbisik, kaget mendengar kesombongan Zhang Jian.

Salah satu anak buah Ji Long berseru, “Kalau kau sehebat itu, kenapa kau tidak mengusir Sekte Demon dari utara?”

Zhang Jian pura-pura tak mendengar sembari mengorek telinganya.

Tiba-tiba suara berat bergema dari atas.

“Ada apa ini? Kenapa ribut-ribut di depan gerbang Puncak Matahari?”

Tetua Yan Xu muncul dari langit dan turun dengan aura menekan. Murid-murid yang menonton keributan itu langsung berhamburan bubar. Ji Long dan pengikutnya segera menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat padanya.

Zhang Jian melangkah maju dan menjawab santai, "Mereka ingin membully faksiku. Untung saja mereka terlalu lemah. Satu percikan elemen air-ku saja sudah membuat mereka mati kutu."

Anak buah Ji Long sangat marah dengan cibiran Zhang Jian tersebut. Namun, Ji Long tetap tenang. “Aku hanya ingin berteman dengan mereka, Tetua. Tapi Zhang Jian malah menghina kami.”

Yan Xu menatap keduanya,sebenarnya ia tahu apa yang terjadi. Itu pasti tentang Cincin Naga Langit, harta Karun Kerajaan Naga Agung yang melegenda. Dia tidak menyangka Raja Zhang Fu akan menyerahkan harta karun paling berharga di dunia itu pada putranya.

“Semua bubar!”

“Dan Ji Long, jangan usik Zhang Jian. Aku punya hutang budi pada Raja Zhang Fu. Beliau ingin aku memastikan keselamatan Zhang Jian selama di Kunlun.”

Ji Long hanya tersenyum sembari menangkupkan tinju untuk menunjukkan rasa hormat. “Baik, Tetua.”

Ji Long dan pengikutnya pergi langsung pergi tanpa mengucapkan sepatah katapun pada Zhang Jian dan rekan-rekannya.

Tetua Yan Xu menatap Zhang Jian. "Kau berani juga, Pangeran. Baru beberapa hari di sini sudah melakukan konflik dengan murid senior. Namun, jangan terlalu mengandalkan cincin itu. Dunia kultivasi penuh bahaya. Fokuslah berkultivasi."

Zhang Jian mengangguk. “Aku mengerti, Tetua.”

Tetua Yan Xu lalu berpamitan, ia ingin pergi ke Puncak Teratai Emas untuk mengolah herbal langka pemberian Raja Zhang Fu menjadi pil spiritual. Dengan Pil tersebut maka ia akan melangkah ke Ranah Hua Shen.

Setelah Tetua Yan Xu menghilang dari pandangan mereka, Zhang Jian menoleh ke teman-temannya. Xiao Mei memegang erat ujung jubahnya, matanya masih terbelalak karena ketegangan tadi.

“Ayo, kita makan sepuas-puasnya,” kata Zhang Jian. ”Lembah ini punya restoran dengan makanan lezat. Semoga tak ada yang mencoba menaburkan racun di sup kita hari ini.” 

Dia bercanda karena baru beberapa hari di Sekte Kunlun sudah ada yang mencoba merebut Cincin Naga Langit miliknya.

Mereka pun berjalan menuju restoran, tanpa Zhang Jian sadari dirinya telah menjadi buah bibir di lembah Kunlun. Topik hangatnya bukan tentang konfliknya dengan Ji Long, tetapi yang menjadi minat murid-murid Kunlun adalah Cincin Naga Langit yang bisa melenyapkan serangan mengandung Qi.

...***...

“Bos, apakah kita akan membiarkan Zhang Jian bebas begitu saja? Dia sudah mengolok-olok faksi kita. Kalau kita tak berbuat apa-apa, maka faksi lain juga akan menganggap rendah faksi kita.” Pemuda berwajah bengkak masih tidak terima Zhang Jian baik-baik saja setelah bertemu Ji Long.

Niat membunuh samar-samar merembes dari tubuh Ji Long. Tatapannya yang menakutkan membuat kaki pemuda itu gemetar. “Apa kau tuli? Zhang Jian memiliki Tetua Yan Xu sebagai pelindungnya.”

Ji Long baru menyadari ternyata ada Tetua yang menjadi pendukung Zhang Jian, pantas saja Zhang Jian tidak takut pada siapapun.

Akan tetapi, Tetua Yan Xu hanya Tetua pembantu di Puncak Matahari. Bagaimana jika Faksi Duan Xiuyuan atau faksi dari Puncak lain juga tertarik dengan harta Karun Kerajaan itu? Tetua Yan Xu tidak akan berani menjadi tamengnya, sebab faksi-faksi kuat itu memiliki hubungan erat dengan Tetua yang lebih kuat.

“Baiklah, untuk saat ini jangan berkonflik dengan Zhang Jian. Kita akan menunggu reaksi dari faksi lebih kuat,” kata Ji Long dengan sudut bibir menyeringai lebar. ”Jika ada kesempatan, maka aku akan merebut Cincin itu saat mereka semua sibuk bertarung.”

“Hacciiiiiiiiiiiimmmmmmmm!”

Zhang Jian yang sedang makan roti kering yang sangat keras tiba-tiba bersin.

“Hmm, apakah kebaikanku sudah tersebar ke seluruh Puncak Kunlun?” gumam Zhang Jian sembari mencubit hidungnya. “Ah, aku rindu dengan makanan di istana. Kenapa harga makanan di restoran ini sangat mahal sekali? Apakah Sekte ini dikelola oleh orang-orang kikir?” keluhnya.

“Pa-pangeran, pelankan suara—” 

Lu Han belum selesai berbicara, tiba-tiba sebuah spatula melesat ke kening Zhang Jian sehingga ia langsung terjungkal dari tempat duduknya.

“Serangan diam-diam! Siapa yang melakukannya?” keluh Zhang Jian.

Dia lengah, karena serangan tersebut tanpa mengandung Qi. Kalau spatula itu adalah Pisau dapur, maka ia akan pulang ke Kerajaan Naga Agung dengan peti mati.

1
sibaweh abduh
baik sekali
Sarip Hidayat
waah
Purnama Servis Kamera Demak
Bagus zhang jian on proses menuju kultivator hebat.
angin kelana
mau duel seru malah habisss,di pantengin up nya lg thorr...
angin kelana
latihan yg giat gak di bully musuh😂
angin kelana
ketahuan jg ternyata orda pelakunya...lanjut bang..
Ferry Zhou
lanjut ngab
Luthfi Afifzaidan
lg up
Luthfi Afifzaidan
update
Luthfi Afifzaidan
lg
Luthfi Afifzaidan
lg
sangtaipan
kerenn
Buang Sengketa
Excellent
Wardi's
luarrr biasaaa
Arsyad Jabar
bantai
y@y@
licik jg😂🤣😂🤣
y@y@
⭐👍🏼👍🏻👍🏼⭐
Hana Aini
Selalu suka karya2 bang Regar,selalu beda alur cerita dengan yang lain,ringan,dengan bahasa yang mudah difahami..konflik tidak bertele2..semangat nulis terus,semoga sampai tamat ya bang
y@y@
🌟👍🏿👍🏾👍🏿🌟
y@y@
💥👍🏻👍🏼👍🏻💥
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!