NovelToon NovelToon
Ratu Film Favorit Mr A

Ratu Film Favorit Mr A

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta setelah menikah / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Live/Variety Show / Putri asli/palsu
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Ly-Ra?

Elara Vienne menyadari dirinya masuk ke dalam novel yang baru-baru ini ia baca. Tapi kenapa justru menjadi tokoh antagonis sampingan? Tokoh yang bahkan tidak bertahan lebih dari lima bab dalam cerita.

Tokoh antagonis ini benar-benar menyedihkan—tidak diakui oleh keluarga aslinya, dibenci oleh netizen, dan bahkan pacarnya direbut oleh sang putri asli.

Ketika bangun dia bahkan sudah kehilangan kesuciannya, sungguh Elara sangat terkejut. tapi kenapa laki-laki ini begitu mencintainya?

Let’s start the story.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ly-Ra?, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 9

Jika waktu dapat diputar kembali. Hal yang paling ingin Elara lakukan adalah menikmati hidup. Tapi dunia tidak akan membiarkannya tenang. Wanita itu menghela nafasnya membaca komentar-komentar jahat yang ditunjukkan kepadanya.

Itu tidak terpengaruh kepada psikologinya, lagipula Elara sudah terbiasa melihat komentar tidak bermutu seperti ini. Hanya saja dia merasa kasihan kepada Elara dulu. gadis yang begitu murni dan polos harus mendapatkan serangan kejam seperti ini.

"Jangan melihat lagi, perusahaan sudah menanganinya tapi ada beberapa ikan yang lolos dari jaring," kata Fira dengan menyingkirkan ponsel yang berisi komentar jahat kepada Elara.

Elara menggelengkan kepalanya, menatap Fira dengan senyum lebar, "Sebenarnya ini tidak terpengaruh kepadaku, semakin aku melihat komentar mereka. Semakin aku ingin menampar wajah mereka."

Fira mengangkat satu alisnya merasa tertarik, "Apa yang kamu ingin lakukan?"

Dia merasa bahwa artis yang dibawa naungannya seperti sudah berubah, entah dari cara berpakaian dan pembawaannya. Setiap tindakan yang dia lakukan terlihat anggun dan indah, membuat orang lain akan merasa kagum hanya dengan melihatnya.

"Apakah ada yang mengundangku baru-baru ini?" tanya Elara dengan minum teh yang disajikan Fira.

Sekarang Elara sedang berada di perusahaan Arla yang dibawah naungan suaminya, perusahaan ini memasuki industri hiburan belum lama ini. Bisa dipastikan perusahaan Arla adalah perusahaan baru yang populer tapi tidak terlalu populer.

Artis yang mereka bawakan juga tidak terlalu banyak, Elara ditarik ke dalam perusahaan ini karena kecantikannya yang mengalahkan para artis. Walaupun tidak memiliki bakat akting, menari atau bernyanyi, Elara didatangkan para guru akting, bernyanyi, dan menari oleh perusahaan. Tapi ternyata Elara hanya bisa mengandalkan kecantikannya saja.

Sebelum adanya Ayla dia selalu diundang oleh perusahaan iklan kosmetik untuk melakukan beberapa adegan, karena itu mudah. Elara mengandalkan pendapatannya menjadi artis iklan kosmetik. Tapi setelah adanya Ayla.

Reputasi yang dibangun susah payah menjadi runtuh, bahkan perusahaan iklan tidak mau lagi mengundangnya. Elara menghela nafasnya mengingat ingatan menyakitkan itu.

Fira segera melihat ponsel, dan berbinar-binar menatap Elara, "Ada acara variety show yang mengundangmu untuk datang, tapi sepertinya ini agak bermasalah."

"Acara apa?"

"Ini ... Acara Cinta, variety show ini berjudul Kabin Cinta. Acara ini akan mengundang para artis terkenal, yang memiliki skandal, ataupun yang baru populer baru-baru ini. produser mengundang mu karena skandal mu dan juga kepopuleran mu." ucap Fira dengan nada perlahan, takut membuat Elara marah.

Melihat adanya peluang untuk menunjukkan bakatnya, Elara tersenyum tipis merasa menarik, "Setujui saja, aku akan berpartisipasi dalam acara ini."

"Baiklah, aku akan menghubungi produsernya." Fira segera menghubungi pihak lain untuk kerjasama, lagipula sudah lama sekali Elara tidak diundang acara apapun. ini membuat Fira sedikit gugup.

Berbeda dengan Fira yang gugup Elara tampak tenang menikmati teh, dia tentu saja percaya diri dengan kemampuannya. lagipula dia sudah mendapatkan penghargaan aktris terbaik. Apalagi pengalaman Elara dulu sangat kaya. Tidak ada yang tidak bisa ia lakukan.

Selesai melaksanakan tugasnya, Fira menatap Elara dengan gembira, "Katanya acara ini akan dilaksanakan besok, di Kota A di Villa Amarta yang akan dilaksanakan pada sore hari jam empat."

"Begitu cepat? Hmm, baiklah aku akan pulang ke rumah untuk berkemas-kemas," ucap Elara dengan beranjak dari duduknya, dan melihat kearah waktu.

Hari sudah menunjukkan jam makan siang, kebetulan dia ada janji dengan Arkan untuk makan siang bersama. Fira yang masih akan mengurus kontrak membiarkan artisnya pergi sendiri. lagipula Elara sudah punya Arkan yang akan melayani semua keperluan Elara.

Wanita itu diantar oleh sopir yang ditugaskan oleh Arkan ke sebuah restoran mewah bernama CALA yang dimana banyak orang kaya, atau orang terkenal sering kesini.

Setelah mencapai pintu restoran yang disambut para pelayan disana, ada seruan tidak mengenakkan membuat Elara melihatnya tidak senang.

"Elara? Apa yang kamu lakukan disini?" tanya Daffa raut wajah tidak percaya, tentu saja melihat penampilan Elara yang berbeda dari biasanya. Katanya jika pacar sudah jadi mantan akan terlihat lebih cantik. Daffa diam-diam menyetujuinya ketika melihat Elara.

Daffa datang dengan Ayla yang berada disampingnya, Ayla yang melingkarkan tangannya ke lengan Daffa segera melepaskannya, membuat laki-laki itu mengerutkan keningnya,"Apa yang kamu lakukan? Terus berpegangan pada ku, Ayla."

"Aku ... Aku hanya tidak ingin membuat Elara marah, lagipula tidak baik kita seperti ini didepannya," ujar Ayla ragu-ragu dengan sesekali melirik kearah Elara dengan raut wajah takut. Seakan Elara ingin memarahinya dengan ganas.

Sebelum Daffa berkata, Elara mencibir melihat drama orang menyebalkan ini, "Heh? Maaf kalian siapa? Tiba-tiba saja kalian memfitnah saya, jangan tuangkan air kotor mu kepadaku. Jika ingin berdrama pasangan sebaiknya jangan menganggu urusan orang lain."

Jelas Daffa dulu yang memanggilnya tiba-tiba, lalu Ayla ini langsung berpura-pura menyedihkan seakan Elara akan memarahinya. Orang yang tidak tahu pasti akan mengira Elara memiliki temperamen yang mudah emosi, dan akan menyalahkannya.

"Elara jangan katakan itu, bukankah kita adalah saudara? Aku hanya tidak ingin Daffa marah kepadamu," kata Ayla dengan tergesa-gesa, seakan takut emosi Elara akan meledak lagi.

Melihat Ayla yang menjelaskan begitu banyak, Daffa mengelus kepala Ayla merasa gemas dengan kepolosannya, melihat gelembung merah muda yang menyilaukan mata. Elara tersenyum sarkasme.

"Siapa yang ingin jadi saudara mu? Toh kita tidak ada hubungan darah, jangan memanggilku saudara dimasa depan. atau orang-orang akan mengira aku seperti dirimu. Berpura-pura menyedihkan bukan gayaku."

Puas mengatakan hal tersebut Elara langsung memasuki restoran, dia tidak mempedulikan panggilan marah dari Daffa. Atau Ayla yang disengaja. Waktunya terlalu berharga untuk menghabiskan orang-orang tidak penting seperti mereka.

Diam-diam Ayla menggigit bibir bawahnya, dia tidak mengira Elara akan berubah seperti ini. Menjadi cantik, menawan dan yang penting, sudah tidak dapat dikendalikan lagi olehnya. Ayla tidak mau seperti ini. Dia harus melakukan sesuatu.

Sesuatu yang direbut oleh Elara harus dikembalikan lagi dengan cara yang utuh! Dia akan membuat Elara merasakan menjadi seperti dirinya.

Mata ambisinya sekilas terlintas, tapi dengan cepat berpura-pura senyum polos kepada Daffa. yang telah membujuknya untuk menyenangkan hatinya.

"Kenapa lama sekali?" tanya Arkan dengan membaca buku menu ditangannya, lalu mendongak melihat istrinya yang memasang muka masam.

"Ada dua lalat yang mengganggu, menyebalkan sekali melihat mereka," jawab Elara dengan nada mengeluh.

Arkan Terkekeh kecil melihat istrinya begitu imut, dia lalu mengucapkan beberapa kata kepada pelayan untuk memesan makanan dan minuman untuk mereka berdua. Setelah para pelayan pergi. Laki-laki itu menusuk-nusuk pipi Elara dengan gemas.

"Jika kamu ingin menyingkirkannya, aku bisa melakukannya," ujar Arkan dengan nada dingin dan menatap mata Elara penuh perhatian.

Elara menangkap jari Arkan yang menusuk pipinya, dia menggelengkan kepalanya, "Tidak mau! Biar aku saja, kita sudah sepakat kemarin malam. Kamu tidak boleh melakukan apapun tanpa perkataan ku."

Cup~

Arkan mencium pipi istrinya sekilas, lalu mengangguk dengan patuh, "Baiklah, aku mendengarkan kata istriku."

Wanita itu menatap suaminya dengan horor, Bagaimana bisa dia melakukan itu! Membuat Elara mencubit lengan Arkan. Tapi laki-laki itu hanya tertawa kecil melihat reaksinya.

Beruntunglah Arkan menyewa tempat pribadi untuk kegiatan makan siang di restoran tersebut, jika tidak. Elara akan merasa malu setengah mati.

...----------------...

1
Kyna
harusnya ceweknya yg minta tanggung jawab, lah ini malah cowoknya
Lyra: 🤣 modus itu
total 1 replies
rohmatulrohim
menarik....
rohmatulrohim: semangat berkarya yg rajin up nya😉
Lyra: Terimakasih banyak ✨
total 2 replies
Naufal Pratama
up lagi kk
Lyra: Baiklah
total 1 replies
Naufal Pratama
crazy up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!