selama 7 tahun aku tidak bertemu dengan nya,dan kini aku sungguh kaget dengan perubahan nya yg sudah menjadi seorang pria bertubuh tinggi besar juga ,begitu dengan sifat nya yg semakin dewasa
"tapi kenapa hati ku dag Dig dug ya"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nanaba, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menginap
Hari ini adalah hari Minggu dan Kaniya sedang packing untuk tidur di rumah Om Arya.jika hari minggu kaniya libur kerja,dan kaniya baru saja keluar rumah setelah dua hari merasakan keram diperut nya karna haid, Ia sedikit merindukan Bunda dan Lisa. Bunda adalah sebutan untuk istri Om Arya dan Lisa adalah anak om Arya,adik sepupu nya
Ia memasukkan beberapa pakaian dan barang-barang yang dibutuhkan ke dalam tasnya. Setelah selesai packing, Kaniya siap untuk berangkat ke rumah Om Arya. Ia merasa senang bisa menghabiskan waktu bersama keluarga Om Arya dan berharap bisa memiliki waktu yang berkualitas bersama mereka walaupun hanya satu hari satu malam, Dengan tas yang sudah siap, Kaniya menuju ke pintu untuk berangkat.
"Mama Kaniya mau berangkat"teriak kaniya yg memberi tahu kan pada mama nya
"Iya, sayang, hati-hati,nitip salam yah buat bunda mu " kata Mama Kaniya sambil memberikan pesan kepada suaminya yang akan mengantar Kaniya ke rumah Om Arya.
Kaniya tidak menjawab tapi hanya mengangguk kan kepala nya
"Bilangin sama Abah, jangan ngebut-ngebut antarin anak gadisnya," tambahnya dengan senyum.
"Iya, Mama, ya ampun! Babay, Mama niya pamit ya ma" kata Kaniya sambil melambaikan tangan.
Sesampainya Kaniya di rumah Om Arya, Kaniya langsung menuju ke Abahnya "Kaniya masuk duluan ya, Bah, Abah hati-hati di jalan ya," kata Kaniya sambil menyalami tangan Abahnya dan memberikan pesan.
Abahnya mengangguk dan tersenyum,bahwa ia akan berhati-hati di jalan. Dengan senyum yang hangat, Abahnya berangkat setelah melihat Kaniya masuk ke rumah Om Arya.
"Assalamualaikum,bunda om,kok sepi ya rumah, bundaa"ucap Kaniya dan masih mencoba panggil bunda atau om nya lagi
"Niya bunda sama om ada di belakang ni"sahutan dari belakang yg didengar kaniya
Lalu kaniya pun berjalan kearah belakang dan ternyata bukan hanya ada bunda ataupun om nya saja,tapi juga ada para santri putra yg tinggal di bilik situ yg sedang memanen ubi yg di tanam oleh bunda
" Niya pas bangett kamu datang kan malam ini ,karna kita banyak panen ubi nih,bisa kita buat bermacam olahan ubi" ,kata bunda Huma dengan antusias nya
"wahh enak bangett tuh bunda"akhir nya mereka pun pergi membersih kan ubi itu sangat banyak yg mereka panen ,mereka akan membuat ubi bakar ,dan keripik ubi ,para santri putra membersihkan ubi nya ,kaniya dan bunda Huma mempersiapkan bahan dan perbumbuan nya
"assalamualaikum"suara seorang pria yg datang dari arah pintu depan
Wa'alaikum salam,"jawab kaniya dan bunda Huma serentak
"eh Haris masuk nak,mau ketemu abi ya?,Abi dibelakang masih bareng sama anak anak yang lain"terang bunda,yg membuat Haris mengangguk kan kepalanya saat Haris akan pergi ia melihat kaniya
Kaniya hanya diam sambil terus menatap laki-laki tersebut dengan mata yang sedikit menyipit, mencoba mengingat-ingat wajah yang tampaknya familiar itu.
"Heyy, kamu Kaniya, kan?" seru laki-laki tersebut dengan senyum yang membuat Kaniya merasa semakin penasaran.
Kaniya terkejut dan membalas dengan nada yang sedikit tinggi,
"Eh, iyaaa, Maaf, mas siapa ya ,aku lupa soalnya, siapa yaa?" Kaniya merasa sedikit malu karena tidak bisa mengingat nama atau latar belakang laki-laki tersebut, meskipun wajahnya tampak sangat familiar. Ia mencoba mengingat-ingat pertemuan-pertemuan sebelumnya, tapi masih belum bisa mengingatnya dengan jelas.
"Aku Haris loh, masa gak ingat?" kata Haris dengan nada yang sedikit heran.
"Ouh, Mas Haris yaa!" seru Kaniya yang sudah mengingat. "Ya ampun, Mas, aku ga ingat lagi loh," tambahnya dengan malu.
Kaniya tersenyum dan mengangguk, "Kamu guru ngaji aku dulu, kan?" Kaniya mencoba mengingat kembali kenangan-kenangan bersama Haris.
Haris mengangguk dan tersenyum, "Iya, aku dulu sering mengajar ngaji di sini. Tapi sekarang aku sudah terlalu sibuk bekerja, jadi aku jarang mengunjungi pengajian lagi." Haris menjelaskan dengan nada yang sedikit nostalgia
"yasudah aku pamit kebelakang ya,mau ketemu abi"kaniya pun mengangguk saja
Haris yang sudah berlalu ke belakang ingin menemui Pak Arya, pun tersenyum membayangkan dulu Kaniya kecil yang lincah dan sekarang sudah menjadi wanita yang cantik. Ia merasa kagum dengan perubahan yang terjadi pada Kaniya, dan tidak bisa tidak tersenyum ketika memikirkan kenangan-kenangan bersama Kaniya kecil. Dengan senyum yang hangat, Haris menuju ke arah Pak Arya untuk menyapanya.
