Rumah pojok yang selalu bersuara desahan nikmat setiap malam nya selama beberapa tahun terakhir ini, seorang gadis belia yang menjadi primadona sehingga tidak pernah istirahat dapat tamu.
namun ada pula kabar mengatakan bahwa diri nya memiliki susuk, karena setiap pelanggan yang usai berhubungan dengan nya selalu meninggal dunia dengan cara bermacam macam.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 35. Efek susuk payudara
"Arka kemana, Ar?" Purnama mendatangi rumah yang di huni Arka dan teman teman.
"Keluar dia, kata nya ada tugas." jawab Arya masih melindungi anak nya dulu.
"Sudah mau malam ini, apa memang anak kuliah sibuk begini ya?" ucap Purnama sambil menyusun minuman untuk putra nya.
"Enggak tau juga, kita dulu tidak mengalami nya! kalau kita berdua kuliah maka pasti tenar ya, Kak." ujar Arya.
"Weh banyak sekali pria yang antri di belakang ku." sahut Purnama penuh percaya diri.
"Bisa bisa kamu enggak kawin sama Mas Zidan." Arya tertawa kencang membayangkan nya.
"Iya ya, jangan jangan jodoh ku malah bule ganteng gitu." Purnama malah menghayal kemana mana.
Arya tertawa puas mendengar hayalan Kakak nya soal dia mau mendapatkan bule, tapi andai kata mereka sekolah dan sampai keluar kota pun maka pasti nya jodoh Purnama bukan Zidan. karena ular satu ini juga bisa gatal kalau melihat pria tampan, pasti nya akan menolak saat di jodohkan dengan Zidan.
Kan mereka menikah karena di jodohkan pula oleh kedua orang tua, untung nya tidak sekolah kemana mana karena mereka kan lahir langsung besar. benar benar murni anak iblis, beda dengan Arka dan Kiara serta si kembar karena sudah kecampur juga dengan darah manusia sehingga mereka seperti manusia pada lazim nya.
Kalau anak anak memang hidup layak nya manusia, tapi mereka juga punya kelebihan karena ada darah iblis juga dalam tubuh mereka. sama hal nya dengan Arka, dulu sempat akan menjadikan diri sebagai iblis murni atas tekanan anak nya Purnama yang dapat kutukan dari kakek nya.
Bahkan kembaran sendiri pun juga di beri bisa ular sehingga Zahira pun meninggal dunia, parah nya tidak ada yang tau akan hal itu. maka nya Purnama begitu trauma akan punya anak, namun ini mendadak ia merasakan sesuatu yang berbeda dari tubuh nya sehingga ada niat untuk cek besok mumpung masih di kota.
"Ar?" Purnama memanggil adik nya yang lagi rebahan.
"Apa?"
"Menurut mu kalau aku hamil gimana?" tanya Purnama tidak menoleh karena dia takut ekspresi adik nya.
"Mau hamil atau sudah hamil ni?!" kaget Arya langsung bangun.
"Enggak tau, maka nya besok kau temani aku lah cek." jawab Purnama.
"Mama muda hamil?!" Digo dan Riski juga mendekat.
"Heh urusan orang tua, sana lah!" Purnama mengusir mereka berdua.
Arya bangkit dan mendekati Kakak nya, dia meletakan tangan di punggung Purnama untuk merasakan sesuatu yang ada di dalam sana. apa memang ular betina ini sedang mengandung, tapi jarak nya sudah sangat lama dan dia bilang juga tidak mau hamil lagi akibat masih trauma.
"Ada yang berdetak di sana." lirih Arya agak tak percaya.
"Nah kan, aku merasa tubuh ku mudah lelah belakangan ini." Purnama berkata pelan.
"Emang kalau malam enggak ada? sekarang saja lah yok kita pergi sambil jalan jalan." ajak Arya.
"Lah kata nya kau mau ngobrol sama anak mu." sahut Purnama.
"Dia juga lagi keluar, ya sudah ayo kita keluar saja." ajak Arya tidak sabar.
"Menurut mu apa lah reaksi nya Zidan?" tanya Purnama pula karena suami nya memang belum tau soal ini.
"Senang lah, mau apa lagi reaksi nya? yang membuntingi dirimu kan dia!" jawab Arya.
Purnama menoyor kepala adik nya yang kalau bicara pun kadang sesuka hati nya saja, memang Zidan yang membuat anak tapi kan mereka memang sudah punya keputusan berdua agar tidak usah punya anak lagi akibat rasa trauma soal putri mereka berdua itu sehingga lebih baik hidup berdua saja.
Maka mereka berdua pun segera pergi dari rumah ini dengan mobil, Purnama mau cek kandungan untuk memastikan apa kah ia memang sedang mengandung. kalau pun mengandung maka usia nya sudah berapa bulan, kalau di lihat lihat memang perut nya agak buncit dan ia juga agak gemukan beberapa minggu terakhir ini.
...****************...
"SAKIIIT, ahh sakit sekali dada ku!" Lula berteriak walau sudah di klinik.
"Kami tidak ada peralatan lengkap, sebaik nya langsung saja di bawa kerumah sakit untuk cek lebih lanjut." ujar bidan.
"Rumah sakit nya jauh enggak dari sini, Bu bidan?" tanya Mili.
"Sekitar lima kilo meter lah dari klinik saya, lebih baik kesana saja untuk cek yang lebih lengkap karena ini kelihatan parah." jelas bidan nya lembut.
Mili pun segera mengajak Lula untuk pergi ke rumah sakit yang ada di desa ini, kalau memang parah maka pasti nya nanti akan di rujuk oleh rumah sakit itu ke kota. yang penting sekarang bawa dulu ke rumah sakit terdekat, soal parah atau tidak akan jadi urusan belakangan.
"Sakit, huhuhuuu sakit sekali dada ku." Lula menangis di dalam mobil.
"Sabar dulu ya, aku cari rumah sakit nya." Mili berusaha menenangkan Lula.
"Tidak usah rumah sakit, Mil! kita langsung pulang ke kota dan datangi rumah Mbah Dukun." seru Lula punya firasat dia.
"Kok langsung kerumah dukun?!" Mili masih tidak mudeng.
"Pokok nya kesana sana!" bentak Lula yang sudah emosi.
"Iya ya, aku pulang ini." Mili yang panik malah di bentak maka tambah panik saja dia membawa mobil menuju kota.
Lula melihat tadi kalau iblis kering sudah tergeletak di halaman rumah, sebagai orang yang sudah memasang susuk maka mata batin Lula juga di buka agar dia bisa melihat iblis iblis lain. Maharani dan Nilam tadi sempat ia lihat, maka pasti nya ia kesakitan karena iblis kering sudah kalah di bantai oleh mereka.
"Kurang ajar! ini semua pasti ulah Kiara, bangsat sialan." Lula marah marah sambil menahan sakit.
"La, payudara mu menghitam itu." lirih Mili yang ngeri sendiri.
"Astaga!" Lula kaget sekali karena payudara kebanggaan nya memang menghitam.
"Apa yang terjadi sebenar nya, apa kau melanggar pantangan?" Mili sampai gemetar karena ketakutan.
"Tidak, ini semua gara gara gadis sialan itu! dia menyuruh iblis lain untuk mengganggu aku, awas saja kau Kiara." Lula malah dendam dengan Kiara.
"Tenang kan dulu dirimu, aku takut melihat payudara mu itu." Mili tidak mau menoleh lagi.
"Aaaah sakit nya!" Lula memegang benda kenyal yang sekarang terasa sangat panas.
Mili takut sekali karena payudara Lula malah berubah hitam pekat seolah mau membusuk saja, sudah pasti kalau rumah sakit maka akan menduga ini adalah kanker payudara. padahal karena efek susuk yang sudah lepas karena iblis nya di bantai oleh lawan, sekarang tinggal nasib nya Lula saja yang akan bagai mana.
Bab ketiga ya guys, jangan lupa like dan komen kalian semua buat cerita othor.
jangan coba2 ya dek😮💨
rasain kamu Lula...
Alhamdulillah purnama hamil lagi ...semoga ngk kembar ...dan yg ini semoga berpihak sama purnama biar dia ngk sedih lagi kasian sedih Mulu dia
tuh bibir sdh gak perawan lagi deh Bin, ...enak saja mau nyosor dua x ketagihan ini si anak ular😄
berarti sebelum iblis kering yg terakhir ini di pakai sama orang ,, hrs buru-buru di musnahkan ja biar gda iblis kering selanjutnya lg
ini juga kok ya duo kucing aneh aneh aja pake segala lupa jalan ....harus nya google maps biar ada penunjuk jalan nya 🤣