NovelToon NovelToon
Heavanna

Heavanna

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:5M
Nilai: 4.9
Nama Author: Smiling27

Karena penghianatan pacar dan sahabatnya, Zianna memutuskan untuk pindah sekolah. Namun siapa sangka kepindahannya ke SMA Galaxy malah mempertemukan dirinya dengan seorang cowok bernama Heaven. Hingga suatu ketika, keadaan tiba-tiba tidak berpihak padanya. Cowok dingin itu menyatakan perasaan padanya dengan cara yang sangat memaksa.

"Apa nggak ada pilihan lain, selain jadi pacar lo?" tanya Zia mencoba bernegosiasi.

"Ada, gue kasih tiga pilihan. Dan lo harus pilih salah satunya!"

"Apa aja?" tanya Zia.

"Pertama, lo harus jadi pacar gue. Kedua, lo harus jadi istri gue. Dan ketiga, lo harus pilih keduanya!" ucap Heaven dengan penuh penekanan.

Follow IG Author : @smiling_srn27

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Smiling27, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

09. JAM PELAJARAN KOSONG

Jam pelajaran sedang kosong di kelas XII IPA 3, kelas tempat Heaven dan teman-temannya berada. Ini adalah kesempatan emas yang tidak akan disiakan oleh Nanda begitu saja, untuk apa lagi kalau bukan menjahili cewek paling sok cantik di kelasnya. Cewek yang duduk di kursi nomor dua paling depan, Chindy.

Nanda mulai menjalankan aksinya, mendekati Chindy yang sedang memoles bibirnya dengan lip gloss. Jangan salah, meskipun cewek itu sok cantik tapi ia tidak pernah sedikitpun terpengaruh oleh rayuan maut Nanda. Karena itu Nanda semakin tertantang untuk merayunya sampai berhasil.

"Lagi pake apa lo?" Nanda duduk di samping gadis itu, mengedipkan sebelah matanya menggoda.

Chindy menghentikan pergerakannya, menutup kembali lip gloss nya lalu menatap Nanda dengan tidak berniat. Semua murid di sana sudah mulai bersiap siaga untuk menyambut kejadian menarik selanjutnya.

"Kenapa mata lo, kelilipan debu? Mau gue colok biar sembuh?" tanya Chindy sinis.

"Santai dong santai, nggak usah nyolot gitu sama calon suami!" Nanda mengangkat tangan hendak merangkul bahu Chindy, tentu saja gadis itu langsung menepisnya.

"Nggak usah macem macem!" Chindy mendelik tajam.

"Kenapa sih lo nggak bisa diem, coba kalo lo diem pasti makin adem liatnya. Udah tinggi, putih, bikin adem lagi!" ucap Nanda dengan cengiran khasnya.

"Berisik, lo pikir gue kipas angin?" Jika sudah berurusan dengan Nanda, Chindy pasti akan selalu memasang wajah penuh permusuhan. Emosinya selalu naik drastis, walaupun hanya sekedar melihat wajah cowok resek itu.

"Ck ya bukan lah, masa cewek bikin adem kayak lo dibilang kipas angin. Lebih tepatnya tuh AC." Nanda menyengir lebar.

"Sama aja goblok!" kesal Chindy.

"Ya beda lah...."

"Nggak usah banyak omong, mending lo pergi sana ngapain di sini," usir Chindy mulai jengah.

"Santai dong gue cuma mau pinjem lip gloss lo doang." Nanda merebut paksa lip gloss dari tangan Chindy, kemudian meneliti seperti apa benda yang sudah berada di tangannya itu. Cukup penasaran bagaimana rasanya jika memakai benda keramat milik para gadis SMA yang memang tidak di perbolehkan memakai lipstik di area sekolah. Chindy memakainya pun secara sembunyi-sembunyi, agar tidak ketahuan oleh guru.

"Lo apaan sih main rebut aja, balikin nggak?!" Chindy mulai meninggikan suara, tapi Nanda tidak juga mengembalikannya.

"Udah Nan balikin aja, lo nggak denger TOAnya udah mulai muncul."

Salah satu teman mencoba menghentikan tindakan Nanda dengan menekan kata toa. Memang selain sok cantik, cewek itu juga memiliki suara melengking yang cukup memekakkan telinga. Maka dari itu kebanyakan siswa lebih memilih untuk tidak membuatnya marah, selain Nanda tentunya. Bukan Nanda namanya kalau menurut begitu saja apa kata orang.

"Tenang aja sih, nggak bakal gue abisin semuanya juga." Nanda mulai membuka lalu memoleskan cairan berwarna pink mengkilap itu pada bibirnya yang dimonyongkan ke depan.

"Lo kebanyakan pakainya monyet!" bentak Chindy. Mencoba merebut lip gloss nya kembali tapi tetap saja tidak berhasil, karena tingkat kecepatan tangannya masih di bawah kecepatan menghindar Nanda.

"Dih kenapa becek begini?" Nanda mengatup-atupkan bibirnya berulang kali, bibir yang awalnya pink pucat kini menjadi semakin pink. Karena terasa risih ia langsung menghapusnya dengan kasar, menggunakan punggung tangannya.

"Bukan becek Mamat, lo kira abis ujan! Itu biar bibir lo glossy!" ucap Chindy semakin kesal.

"Kenapa berminyak gitu, aneh-aneh aja makeup lo!" celetuk Nanda. Tapi tidak mengurungkannya untuk mencoba sekali lagi. Nanda hendak mengaplikasikan kembali lip gloss itu, namun segera di cegah oleh Chindy.

"Makanya jangan lo pakai lagi, sini balikin!" Nanda langsung mengangkat tangannya saat Chindy berusaha mengambil barangnya kembali.

"Ambil aja kalau bisa." Ia masih mempertahankan lip goss itu.

"BALIKIN...!!!" Suara melengking Chindy memenuhi seantero ruangan, semua orang langsung menutup telinga sebelum gedang telinga mereka pecah.

Tidak peduli dengan umpatan semua orang, Chindy kembali merebut lip gloss nya. Tapi Nanda tetap mempertahankannya mengakibatkan keduanya saling rebut merebut, hingga akhirnya....

Prang

"LIP GLOSS GUE...!!!" Chindy menatap miris botol lip gloss yang sudah pecah dengan isinya yang sudah berceceran ke mana-mana, padahal ia baru membelinya kemarin.

Nanda menelan salivanya dengan susah payah, melihat Chindy yang kini menatap dengan sorot mata membunuh padanya. Atmosfer di sekitarnya berubah sedikit mencekam, permukaan wajah Chindy kian memerah. Berikut kobaran api yang seakan keluar dari sorot matanya yang begitu tajam saat melihat wajah menyebalkan milik Nanda. Semua murid terdiam menantikan apa yang akan terjadi setelah ini.

"NANDA!" Chindy menatap dengan penuh kekesalan, teriakannya bahkan sampai terdengar di kelas sebelah saking kerasnya.

Plakk

Blam

Bukk

Tamparan pertama tepat mendarat di pipi Nanda, perih menjalar di pipinya. Setelah tamparan, Nanda berusaha menghindar tapi pukulan tangan Chindy berhasil mengenai punggungnya. Untuk ketiga kalinya Nanda berlari kabur, tapi Chindy melempar tasnya hingga tepat mendarat di bagian kepala. Sebelum akhirnya cowok itu benar-benar pergi meninggalkan kelas sambil terkekeh.

"NANDA SIALAN, GUE BENCI SAMA LO!!!" teriak Chindy mengeluarkan seluruh tenaganya.

Semua murid di sana menutup telinga, lalu terkekeh geli melihat kelakuan dua anak itu. Begitu juga dengan Heaven dan Gala yang sejak tadi diam di belakang, mereka saling menggeleng memaklumi kejahilan sahabatnya. Mereka terlihat serasi, meski setiap kali bertemu akan selalu bertengkar bagaikan kucing dan tikus.

Dari arah pintu terlihat Agam masuk bersama Nanda yang bersembunyi di belakangnya, masih berjaga-jaga kalau ada serangan mendadak dari Chindy lagi. Tapi sepertinya gadis itu sudah tidak mempedulikan cowok menyebalkan itu lagi, meski sebenarnya masih sangat kesal padanya.

"Dari mana aja lo? Asem banget tuh muka?" tanya Heaven pada Agam yang baru terlihat sejak tadi.

Agam mendudukkan diri di kursi tepat di depan meja Heaven, begitu juga dengan Nanda yang duduk di sampingnya.

"Keliling, bosen gue di kelas mulu. Berisik!" Agam menjatuhkan kepalanya di meja dengan tangan sebagai bantalan, lalu memejamkan mata.

"Nggak usah pura pura tidur lo. Gue tahu lo pasti abis awasin cewek lo kan? Eh maksud gue, mantan cewek lo." Nanda terkekeh pelan saat Agam membuka matanya menatap tajam, tebakannya memang selalu tepat sasaran.

"Nggak usah sok tahu lo!" sinis Agam.

"Kalau masih suka ya dipertahankan, nanti keburu direbut orang baru tahu rasa loh," sahut Gala yang duduk di samping Heaven. Nanda mengangguk mantap, membenarkan ucapan sahabatnya yang terkadang bercosplay menjadi es balok itu.

"Kalau dilihat Handa cantik juga, mungkin aja lo mau Nan. Mumpung dianya masih jomblo," balas Heaven mencoba memancing Agam.

"Beres, nanti gue-"

"Gue bunuh lo kalau sampai deketin dia!" geram Agam menatap dengan sorot mata membunuh.

Heaven, Gala dan Nanda langsung tergelak mendengar ancaman itu. Reaksi Agam sangat membuktikan kalau dia masih sangat mencintai gadis itu.

"Santai aja kali, gue cuma bercanda. Gue emang playboy, tapi gue anti sama yang namanya nikung temen sendiri." Nanda menepuk bahu Agam.

*********

"Guys kita ke perpus yuk, males gue ke kantin," ajak Handa pada kedua sahabatnya.

"Emang lo nggak laper apa?" tanya Icha.

"Nggak, gue nggak laper! Ayolah ke perpustakaan aja." Handa menarik kedua sahabatnya untuk menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan.

Sebenarnya gadis itu lapar, tapi ia tidak ingin bertemu dengan mantannya lagi. Dengan memilih pergi ke perpustakaan, sudah di pastikan Agam dan para sahabatnya tidak akan pernah datang ke sana. Sebagian dari teman Agam memang pintar, namun bukan berarti perpustakaan menjadi tempat favorit mereka di sekolah ini.

"Ya udah." Zia memilih mengikuti keinginan Handa, karena ia juga sedang menghindari sepupunya -Kenzo.

Sudah beberapa hari bersekolah di sana tapi Zia belum juga bertemu dengan cowok satu itu. Mungkin caranya untuk tidak pergi ke kantin adalah metode yang tepat agar tidak bertemu dengannya.

Zia, Handa dan Icha langsung menuju ke perpustakaan. Sebenarnya mereka bukan termasuk siswa yang suka berada di tempat itu, tapi hanya karena untuk menghindari seseorang membuat mereka memilih tempat itu.

Begitu Zia, Handa dan Icha masuk ke dalam perpustakaan, semua mata langsung tertuju pada ketiganya. Kagum dengan kecantikan mereka. Jika dulu hanya ada Handa dan Icha, kini bertambah lagi satu cewek yang mereka kagumi. Yaitu Zianna, siapa yang tidak terlena oleh kecantikan cewek berambut lurus itu.

Handa dan Icha langsung duduk di kursi meja yang sudah tersedia, sedangkan Zia memilih mencari buku yang ingin di bacanya. Banyak siswa yang saling berbisik membicarakan Zia. Sebagian dari mereka memang belum tahu kalau ada cewek cantik bak dewi yunani ada di sekolah mereka.

Zia tidak peduli dengan bisikkan dari para cowok yang beberapa kali melirik padanya itu. Ia sudah terbiasa dengan hal itu sejak dulu, termasuk di sekolah lamanya. Setelah menemukan buku yang di cari, Zia langsung menuju tempat di mana Handa dan Icha berada. Tapi karena teledor ia tidak sengaja menjatuhkan salah satu bukunya.

"Duh pake jatuh lagi!" Zia menunduk hendak mengambil buku itu, tapi sebuah tangan sudah lebih dulu meraih buku itu.

Dio, cowok berkacamata bulat itu yang mengambil bukunya, lalu diberikan pada Zia.

"Thanks!" Zia menerima buku itu sembari tersenyum tipis.

"Sama-sama," jawabnya.

Zia memperhatikan wajah Dio intens, sebenarnya cowok itu tidak terlalu buruk jika dilihat dari jarak yang dekat. Hanya kacamata dan gaya rambutnya saja yang membuatnya terlihat lebih cupu. Mungkin jika sedikit di permak, Dio akan terlihat lebih berharga di mata para cewek.

"Lo suka di perpus juga?" tanya Zia mencoba ramah.

"Iya aku suka baca buku," jawab Dio sambil menunjukkan buku-buku di tangannya.

Tentu saja, menurutnya tidak ada tongkrongan terbaik di sekolah selain perpustakaan. Selain tidak ada kebisingan, tentunya sangat jarang anak nakal yang datang ke tempat itu.

"Eh nerd, nggak usah caper deh lo. Giliran cewek cantik aja lo deketin." Seorang cowok tidak terima melihat Dio yang hanya seorang nerd bisa dekat dengan Zia. Mereka berpikir cowok seperti Dio hanya sedang mencari perhatian dari cewek cantik itu.

Dio memang seringkali dipanggil nerd di sekolah, karena sebagian dari mereka tidak mengetahui namanya. Cowok itu memang sangat tertutup, membuat sebagian siswa sulit untuk berinteraksi atau pun memulai pertemanan dengannya.

Zia melirik kesal pada cowok tadi, membuat cowok itu langsung terdiam tidak berkutik.

"Nggak usah di dengerin!" ucap Zia, "Ya udah gue mau gabung sama temen gue dulu." Zia langsung pergi menghampiri kedua sahabatnya, begitu juga dengan Dio yang langsung pergi menyendiri di pojok ruangan.

1
레이디핏
Si Icha ini pen gue tempelenggggg, ziana juga kenapa ikut2an segalaaa
strawberry milk
bagus
Qaisaa Nazarudin
Lumayan
Qaisaa Nazarudin
Dari tadi Drama nabrak mulu..
Qaisaa Nazarudin
Katanya Dia paling berkuasa di sekolah itu,Masa untuk mencari data dan kelas seorang Zea aja gak bisa..ckk patut di curigain...
Qaisaa Nazarudin
Dio emang sengaja berdandan kek cupu gitu..
Qaisaa Nazarudin
Feeling ku mrngatakan kalo mereke ini putus Karna salah paham,Agam menyangka kalo Handa ada yg lain,Dan Handa juga lebih kurang mikir yg sama..
Qaisaa Nazarudin
Mungkin Agam TERPAKSA mutusin Handa takut Handa jadi sasaran musuhnya...
Qaisaa Nazarudin
Imut banget mukanya gak cocok jadi ketua gengster...😂😂😜😜
Qaisaa Nazarudin
Jangan nilang Itu Heaven ya..Heaven hanya untuk Zea...
klmnanara_
Luar biasa
Iyank Nha Rully
/Facepalm//Curse//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Joyful//Curse//Curse//Curse//Curse//Curse/
Iyank Nha Rully
Luar biasa
Mamay
gala pdhl suka handa,
@ellenlenn`
bikinn Zia sukaa dongg Ama heaven
Angrani
kapan lanjut lagi nih thor😪😭, udh lama tau nunggu nyah huft
Fenti
aku mampir kak😁
Yuli Yanti
gala cita2nya jadi PMR 😁😁
Alif
bagus banget semangat kak untuk novel2 selanjutnyaaa ...
Alif
astagaa nandaaaa .. ngakak abis kalau SMA nandaa .
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!