NovelToon NovelToon
PERUBAHAN GADIS BURUK RUPA

PERUBAHAN GADIS BURUK RUPA

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Reinkarnasi / Fantasi Wanita / Cinta Istana/Kuno
Popularitas:35.5k
Nilai: 5
Nama Author: Respati

Chun Yi Seorang Dokter jenius sekaligus pembunuh bayaran yang tiada tandingannya. Akhirnya Dia harus mati mengenaskan di tangan keluarga pasien yang salah duga. Teman dekatnya yang sama-sama menjadi Dokter melakukan operasi jantung pada seorang pasien . Namun entah mengapa, malah membuat Si pasien meninggal Dunia, keluarga pasien tak Terima, dia mencari sang Dokter, tapi malah bertemu dengan Chun Yi Dan menusuk dadanya. Hingga mengenai jantung yang membuat Dia mati muda . Dan saat Dia terbangun lagi , Dia berada di tubuh seorang gadis yang terkenal buruk rupa serta bodoh . Yang memiliki nama hampir sana yaitu Song Chun Yi (lagu musim semi) . Dia di benci semua orang Karena Dia tidak memiliki bakat Dan tidak bisa berkultivasi. Dia berwajah buruk karena di wajahnya terdapat tanda lahir hitam besar di pipinya. Semua itu membuat dia di benci dan di kucilkan oleh keluarga maupun masyarakat . Bagaimana kisa selanjutnya si gadis Chun Yi ,Kita baca sam

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Respati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

PERJALANAN MENUJU KOTA DIRAN

Mendengar kata - kata Chun Yi, terlihat Cuo kembali matanya berlinang, sejak kecil sampai sebesar ini, tidak ada yang pernah memperhatikan Dia selain sang Kakek. dan Sekarang, Pria muda bertopeng yang baik hati ini, begitu baik dan memperhatikan Dia. Cuo bertekad dalam hati, suatu saat nanti jika Dia di beri kesempatan untuk bertemu lagi dengan Orang baik hati ini, kalau Boleh, dia akan mengabdikan dirinya pada manusia baik hati ini. tekad Cuo dalam hatimu

"Baik Kak... Sekali lagi terima kasih kak.. Hati-hati di jalan Kak..." Ucap anak laki -laki yang berna Cuo itu dengan wajah haru dan bahagia.

"Baik..kau juga, jaga kakekmu dengan baik ingat.. selalu hati - hati .Aku pergi dulu...selamat tinggal Cuo..." Ucap Chun Yi yang langsung naik keatas kuda. dan segera pergi meninggalkan tempat itu.

"Kaaak... jika kau kembali ke desa ini, kau bisa mencari ku...! " teriak Cuo nantang. Chun Yi hanya mengangkat tangannya sambil berseru.

"Baik. .! " ucapnya. dan Kuda itu berlari dengan kencang meninggalkan Desa tersebut. setelah Chun Yi tidak terlihat lagi, Cuo segera kembali masuk Desa. dia telah menyembunyikan uangnya di balik bajunya kumalnya. saat Soal di tengah Desa, Seorang Pria berambut panjang datang padanya.

"Cuo... darimana kau...! dan apa itu..." seru Pria itu.

"Dari kedai kak.. tamu penginapan memintaku untuk membeli Makanan... " ucap Cuo santai. walaupun dalam hatinya dia gelisah tak karuan. Pria ini bernama Lai... pria kasar yang selalu mengambil semua yang atau barang yang di dapatkan Cuo. jika Dia tahu makanan yang banyak do tangannya miliknya, pasti semua akan dia ambil. dan sang Kakek tidak akan mendapatkan makanan ini lagi.

"Oo... aku pikir itu milikmu. kalau begitu sudah sana pergi. . ingat, tip yang kau dapatkan dari mereka, serahkan padaku... " ucap Pria itu dengan Wajah sombong dan angkuh.

"Baik Kak... " jawab Cuo dengan cepat.

Cuo segera berlari menjauh dari tempat Pria jahat Itu. Dia langsung kem ali ke rumahnya untuk bertemu dengan sang kakek. dan kebetulan sekali, sang kakek baru kembali dari ladang.

"Cuo'er.. kau sudah datang...? " tnya sang Kakek.

"Iya Kek... ada seseorang yang membelikan makanan enak untuk Kakek.. " ucap Cuo .

"Makanan enak untukku...? ada apa...? kenapa Orang itu membelikan makanan untukku, apakah aku mengenal Dia...? " ucap Sang Kakek.

"Dia bukan orang sini Kek... dia pengelana yang mampir kemari karena ingin membeli kuda. dan aku mengajak dia ke peternakan kuda milik tuan Han. dan Dia juga memberikan ini padaku... " ucap Cuo sambil mengeluarkan kantung kecil berisi kepingan perak. ada sepuluh keping perak di dalam kantung itu

"Ini... ini dari mana kau mendapatkannya Cuo'er..! " seri sang Kakek dengan wajah kaget dan cemas.

" Pria tampan itu kek...Dia memberikan yang ini untuk keperluan hidup kita. Dia memberi nasehat agar kita hati- hati dalam menggunakan uang ini. Dia tidak ingin kita celaka jika ada yang tahu kalau kita punya uang. " ucap Cuo mengatakan apa yang di katakan Chun Yi tadi

Mendengar ucapan sang Cucu, terlihat Kakek Cuo bersujud mengucapkan Syukur. dan terlihat air mata mengalir di pipinya.

"Kek.. jangan menangis, apakah aku salah menerima uang itu, tapi Dia kakak baik Kok Kek... " ucap Cuo merasa bersalah saat melihat sang Kakek menangis

"Tidak nak.. kamu tidak salah. Kakek menangis karena bahagia, Kita akan hidup tenang dengan uang ini. Cuo... apakah tadi ada yang tahu kau di beri yang oleh kakak tadi...? " Tanya sang Kakek.

"Tidak Kek.. hanya saja di jalan tadi aku bertemu dengan Kak Lai.. tapi Dia hanya tahu kalau aku membawa makanan itu, Dia tanya. aku bilang saja penghuni penginapan Tuan Jai menyuruhku membelikan makanan... " ucap Cuo bercerita.

"Oo.. syukur lah Nak... Tapi dia tidak berbuat apa- apa padamu kan.. ? " Tanya sang Kakek yang masih cemas.

"Dia hanya meminta uang tip yang akan di berikan padaku Kek... " ucap Cuo lagi.

"Kalau begitu sedikit uang simpanan kita padanya. katakan saja kalau itu yang di berikan tamu yang menyuruhmu... " ucap sang Kakek.

"Baik Kek... " jawab Cuo.

"Ya sudah sini biar kakek yang menyimpan uang itu, jantan kau katakan tentang uang ini pada siapapun itu. benar kata Kakak yang memberi uang Padamu, barang ini akan membawa masalah kalau kita tidak pandai menyimpan dan menggunakannya... " ucap Sang Kakek.

"Baik Kek ... " jawab Cuo. Merekapun segera menyimpan uang itu. lalu menikmati makanan yang di belikan Chun Yi.

Sedangkan Chun Yi Sendiri, Kini gadis dalam perjalanannya menuju Kota tempat tinggal keluarganya yang katanya bernama Kota Diran. Dan benar kata Xiao Cai.. Kecepatan Kuda awan benar-benar sangat mengagumkan Dan sangat cepat . Kuda itu berlari melesat bagai anak panah yang lepas dari busurnya. membuat Chun Yi merasa bahagia Dan bangga.

Kuda Chun Yi melaju dengan sangat cepat. Cen Yu mengurangi kecepatan Si kuda awan saat mereka melintasi desa. dan kembali memacu kudanya saat sudah berada di luar Desa. Hingga akhirnya dalam satu hari saja , Mereka telah sampai di sebuah kota kecil yang terlihat cukup ramai .

" Kita istirahat sebentar di sini.. Oh ya Kuda Awan... Apakah kau punya nama..? " Tanya Chun Yi.

"Tidak tuan... " Ucap si Kuda Awan.

"Bagaimana kalau kau ku berikan nama .. ? " Tanya Chun Yi .

"Tentu saja saya akan sangat gembira Tuan.." jawab Kuda Awan.

"Karena kau kuda awan , Dan kulitmu juga seputih Awan, bagaimana Kalau ku beri Nama Xiao Yun... ? " Ucap Chun Yi.

"Mau, mau Tuan... Aku sangat suka dengan nama itu... " Ucap Kuda besar itu dengan gembira

"Baguslah.. Mulai sekarang kau ku panggil Xiao Yun . " Ucap Chun Yi.

"Trimakasih Tuan..." ucap Xiao Yun dengan nada gembira.

Tanpa terasa kaki kuda Feng telah memasuki kota. Saat Chun Yi masuk, Chun Yi bisa melihat kalau Kota itu sangat ramai. Banyak berlalu lalang pria ataupun wanita yang memakai pakaian pendekar. Mungkin karena Chun Yi memakai Topeng saat Dia berjalan di jalanan kota, banyak orang menatap kearahnya dengan tatapan penasaran . Dengan sikap Cuek Chun Yi membawa Xiao Yun berjalan masuk kedalam kota.

" Kita cari makan dulu Yun.. Sekalian kau istirahat sebentar... " Ucap Chun Yi.

"Baik Tuan.. " jawab Xiao Yun. Mereka melanjutkan langkah mencari Kedai atau restoran. Dan beruntung sekali tidak terlalu jauh dari tempat itu, Chun Yi melihat sebuah restoran yang tidak terlalu ramai. Dia segera membawa Xiao Yun masuk ke halaman restoran itu. Saat dia turun dari tubuh Yun'er , seorang Pria muda mendekatinya.

" Tuan... Apakah anda mau masuk ke, restoran ...?" Tanya Pria muda itu dengan sopan .

"Benar...ada apa...? " Jawab Chun Yi singkat.

"Kalau begitu biarkan aku merawat kudamu.. " Ucap Pria muda itu ramah . melihat sikap Pria itu, Chun Yi mengeluarkan perak dan memberikannya pada si Pria perawat kuda .

"Rawat dengan baik kudaku.. " Ucap Chun Yi. Melihat kepingan perak di tangan Chun Yi, terlihat Pria muda itu sangat kaget.

"Tuan...ini terlalu banyak... " ucapnya dengan wajah kaku.

"Tidak Apa - apa rawatlah Kudaku dengan baik. aku hanya mampir sebentar di sini.. " ucap Chun Yi.

"Baik , Kalau begitu saya Trima yang anda Tuan... saya akan merawat kuda anda dengan baik..." Ucap Pria muda itu dengan wajah gembira. . Chun Yi segera masuk kedalam rumah makan itu. Dia memilih tempat paling pojok dan bisa melihat kearah luar. Dan Dia melihat pria muda tadi sedang merawat kudanya dengan sangat baik. Setelah makan, Chun Yi segera keluar. Namun saat Dia akan mengambil kudanya, Tiba-tiba pemuda yang merawat Yun 'er sedang di hajar oleh seseorang. Dengan cepat Chun Yi mendekat.

"Ada apa ini..? " Tanya Chun Yi. Chun Yi menatap mereka datar.

"Jangan ikut campur urusan kami .. Aku mau mengambil kudaku sendiri. Tapi pelayan bodoh inj menghalangi. " Ucap Pria yang agak tua yang tadi memukul pelayan itu.

"Kudamu...? Kau yakin dia kudamu...? " Tanya Chun Yi dingin.

"Tentu saja... Kenapa...? pakah kau tidak percaya...? " Seru Pria itu.

"Benarkah itu kudamu.. ? Kalau begitu coba kau ambil Dia.. Pelayan.. Biarkan dia membawa kuda yang dia akui sebagai miliknya... " Ucap Chun Yi dengan tenang .

Terlihat pelayan itu menatap Chun Yi dengan heran. Namun Chun Yi mengedipkan matanya. Sepertinya pelayan itu tahu akan kode Chun Yi . Dia segera menjauh. Dan Pria itu mendekati Yun"'er. Namun saat Dia mendekat , Tiba-tiba Kaki Yun'er langsung menendang dia hingga melayang jauh sambil Meringkik nyaring . Dan Pria itu jatuh menghantam sebuah batu besar dan memuntahkan seteguk darah segar.

"Kakak pertama...! " Seru kedua temannya sambil berlari mendekati Pria itu. Terlihat Pria itu sangat marah.

"Btengsek... Dasar kuda sialan.. Berani sekali kau memukulku. Kau ternyata ingin mati ayo kita bunuh kuda itu.. " Serunya nyaring karena marah. Melihat itu, Chun Yi mendekati Yun'er lalu membuka tali yang mengikat Dia.

"Kau bisa mengatasi mereka...? " Tanya Chun Yi.

"Serahkan padaku Tuan... " Ucap Yun'er.

"Bagus.. Tapi jangan sampai mati... " Ucap Chun Yi.

"Baik Tuan . . " Jawab Yun'er.

Maka dengan langka gagah, kuda awan berjalan mendekati ketiga orang yang akan menyerangnya. Dengan di awali ringkikan tajam Feng'er menghantam setiap orang yang datang menyerang Dia. Hingga mereka terlempar dan tak bisa bangun lagi. Melihat mereka terluka dan tak bisa bangun, Chun Yi mendekat.

"Jangan jadi orang serakah kalau bukan milikmu, mengapa ingin memiliki. Kalau punya modal beli saja sendiri. Dasar pecundang..? " Ucap Chun Yi sambil menendang pimpinan penjahat hingga pingsan. Sedangkan salah satu anak buahnya sudah pingsan sejak tadi. Sedangkan yang lain tak bisa bergerak. Chun Yi segera pergi setelah memberikan keping perak lagi pada pemuda itu.

"Gunakan ini untuk berobat...." ucap Chun Yi.

Tentu saja Penjaga kuda itu terbelalak kaget saat menerima kembali uang perak dari Chun Yi. Dengan segera pria itu terduduk sambil menangis.

"Trimakasih Tuan... " Ucapnya gembira.

"Buat biaya berobat dan kebaikanmu menjaga kudaku.. Aku pergi jaga diri baik-baik... " Ucap Chun Yi.

"Sekali lagi trimakasih Tuan... Hati-hati di jalan.. Ucap Pelayan itu.

Chun Yi segera naik keatas kudanya. Dan tak lama dia sudah meninggalkan tempat itu. Melihat jauhnya tempat Song Chun Yi di buang, membuat Chun Yi merasakan perasaan kesal dan marah juga kasihan. Tiba-tiba dia merasakan perasaan sakit hati. Mungkin ini sisah dari perasaan pemilik tubuh ini.

Tanpa terasa haripun berganti malam. Dan mereka masih berada jauh dari desa. Namun mereka msih bisa bertemu dengan beberapa kelompok orang atau musafir seperti Dia yang berjalan menuju arah yang sama atau arah berlawanan. Sudah beberapa desa mereka lewati. Dan kini saat malam menjelang, dia masih belum sampai pada sebuah desa.

"Yun'er... Kita istirahat sebentar di sini. Lihat itu banyak rumput segar di depan sana.. " Ucap Chun Yi.

"Benar sekali Tuan.. Di sini rumputnya terlihat cukup segar.. " Ucap Yun'er membenarkan .

Chun Yi segera turun dari atas kuda dan memeriksa keadaan di sekitarnya . Merasa keadaan di sana aman- aman saja, akhirnya mereka memilih untuk beristirahat sebentar di tempat itu . Karena sudah terbiasa hidup di hitam, tidak masalah buat Chum Yi tinggal di alam terbuka seperti itu . Dia mencari pohon tinggi yang agak jauh dari jalan, Dia berencana untuk istirahat di atas pohon. dan membiarkan Yun'er menikmati Makanan segar yang ada di bawah pohon.

Dan dua jam kemudian, Chun Yi kembali melanjutkan perjalanan mereka setelah memberi air dari danau Jiwa yang ada di istana Biku pada Yun'er. Perjalanan mereka lanjutkan kembali. Dan saat matahari mulai terbit, Chun Yi Dan Yun'er telah tiba di sebuah Desa yang cukup ramai. Dan ternyata Desa tersebut tidak terlalu jauh dari kota Diran. Tempat keluarga Song Chun Yi berada. Di sini Chun Yi memilih untuk mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan .

Dan ternyata Desa ini mungkin merupakan Desa transit sementara untuk mereka yang ingin keluar dari kota besar Diran, atau akan masuk kota Diran. Karena Chun Yi bisa melihat kalau Desa ini terlihat sangat ramai. Chum Yi segera mencari sebuah restoran untuk mengisi perutnya yang sudah kelaparan. Dan Diapun mendapatkan restoran yang cukup ramai walaupun hari masih pagi. Dengan tenang dia masuk kedalam restoran itu , setelah memberikan Yun'er pada seorang penjaga kuda. Dia sudah memberikan uang untuk makan Yun'er dan juga ongkos menjaga kuda itu .

Tentu saja si penjaga kuda sangat gembira saat melihat kepingan perak yang ada di tangannya . Karena kepingan itu lebih besar dari pemberian pemilik kuda yang lain. Dengan tenang Chun Yi masuk kedalam ruang restoran. Mungkin karena wajahnya yang tertutup topeng mbuat Dia jadi pusat perhatian semua orang yang ada di ruang Restoran itu saat Dia masuk . Setelah memilih tempat duduk , dia memesan makanan pada pelayan . Sambil menunggu pesanan datang, dia mendengar percakapan para pengunjung Restoran .

"Kalian tadi mendengar tidak, katanya Putra keluarga Su akan melaksanakan pertunangan dengan Putri kedua keluarga Wan yang ada di ibukota.. " Ucap salah satu pengujung restoran itu yang masuknya hampir bersamaan dengan Chun Yi. Hanya saja mereka datang bertiga. Sepertinya mereka dari kota Diran. Mendengar ucapan mereka, Chun Yi semakin yakin kalau Kota Diran adalah Kota tempat tinggal Song Chun Yi.

"Benar... Aku juga mendengar itu. Katanya peresmiannya tinggal satu bulan lagi... " Ucap yang lain.

"Lo.. Bukan nya Putra keluarga Su sudah bertunangan dengan putri pertama keluarga Song yang terkenal dengan kebodohannya dan wajahnya yang jelek itu...? " Kata yang lain.

"Ha ha ha.. Apakah kau tidak mendengar berita, kalau Putri pertama keluarga Song telah hilang satu tahun yang lalu.. " Ucap sang teman.

"Lo.. Itu bukan rumor..? Bagaimana mungkin Putri pertama Tuan Song hilang. Bukankah dia tidak pernah keluar rumah. Lagi pula kenapa tidak di gantikan oleh Putri kedua Tuan Song ..? " Kata teman yang lain.

"Aku dengar Tuan Su akan segera memutuskan perjodohan itu sebelum pertunangan dengan keluarga Yun di laksanakan... " Ucap orang pertama. Dan berita itu bukan hanya mereka bertiga saja yang membicarakannya. Tapi hampir sebagian besar pengunjung restoran itu membicarakan soal pertunangan keluarga Su dan keluarga Wan . Membuat Chun Yi tersenyum sinis.

"Inikah yang ingin kalian lakukan pada Chun Yi.. aku merasa penculikan Chun Yi ada kaitannya dengan masalah ini... " ucap Chun Yi dalam hati.

" Ck...menyebalkan...lihat saja apa yang akan ku lakukan untuk membongkar Niat kalian yang sesungguhnya.. " lanjut Chun Yi dalam hati.

Tak lama pesanannya datang juga. Dia segera menikmati makanan Yang ada di depannya. Setelah makan, Chun Yi segera keluar dari restoran itu dan melanjutkan perjalanannya menuju kota Diran. Hanya butuh dua jam saja, dia telah sampai di pintu gerbang kota Diran. Masih menunggangi Yun'er, Chun Yi masik kedalam kota. Namun setelah dia bisa mengingat tempat tinggal Keluarga Song, dia segera mencari tempat sepi dan masuk kedalam Ruang Istana Biku bersama Yun 'er. Tentu saja Yun'er kaget melihat tempat dia sekarang.

"Tuan ini di mana...? " Ucapnya dengan nada kagum.

"Ini ruang Istana Biku. Ini Ruang Dunia kain yang aku miliki . Untuk selanjutnya kau tinggal di sini bersama Cai'er.. Dan si hitam..." Ucap Chun Yi.

"Cai..? Si hitam ?" Ucapnya perlahan.

Tak lama terlihat hewan kecil berbulu berada di atas kepala seekor macam kumbang hitam besar berjalan mendekati mereka. Terdengar ringkikan suara Xiao Yun saat melihat mereka berdua. terutama si hitam.

udahan dulu ya... aku lanjut pada Episode selanjutnya.

Bersambung

1
hani chaq
sy kira karya yg lain.ternyata ganti gambar
hani chaq
wanita gatalkah yg manggil kakaknya yiyi...???
hani chaq
untung mantan tunangan yiyi dulu ga berulah hanya dia ga peduli aja. tapi setelah dicuekin baru terasa ya.....kasihan......🤗🤗🤗
Lala Kusumah
lanjutkan Mak, semangat sehat ya 💪💪
Shai'er
ketemu mantan🙄🙄🙄
Shai'er
🤑🤑🤑🤑🤑
Shai'er
gak bisa ngeles😏😏😏
Shai'er
👍👍👍👍👍👍👍👍
Shai'er
hadeuh, bapake ta 🙄🙄🙄
Shai'er
lha.....
Shai'er
tau takut😏😏😏
Shai'er
hayoo loh😏😏😏
Shai'er
harus =harum ✌
Shai'er
emang cairan merah itu , cairan apaan 🤔
Shai'er
nona kuda 😭😭😭
Sribundanya Gifran
lanjut thor
@Mita🥰
terimakasih
Etty Rohaeti
lanjut
Erna Fkpg
siapa wanita yg memanggil tuan bai
"Candy75
wah covernya ganti, lanjut thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!