NovelToon NovelToon
Nikah Muda Karena Terpaksa

Nikah Muda Karena Terpaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda
Popularitas:3.6k
Nilai: 5
Nama Author: Orie Tasya

Damian pemuda urakan, badboy, hobi nonton film blue, dan tidak pernah naik kelas. Bahkan saat usianya 19 tahun ia masih duduk di bangku kelas 1 SMA.

Gwen, siswi beasiswa. la murid pindahan yang secara kebetulan mendapatkan beasiswa untuk masuk ke sekolah milik keluarga Damian. Otaknya yang encer membuat di berkesempatan bersekolah di SMA Praja Nusantara. Namun di hari pertamanya dia harus berurusan dengan Damian, sampai ia harus terjebak menjadi tutor untuk si trouble maker Damian.

Tidak sampai di situ, ketika suatu kejadian membuatnya harus berurusan dengan yang namanya pernikahan muda karena Married by accident bersama Damian. Akan tetapi, pernikahan mereka harus ditutupi dari teman-temannya termasuk pihak sekolah atas permintaan Gwen.

Lalu, bagaimana kisah kedua orang yang selalu ribut dan bermusuhan ini tinggal di satu atap yang sama, dan dalam status pernikahan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Orie Tasya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 32

Pagi ini Gwen berniat mengacuhkan sang suami. Masa bodoh dia masih kesal dengan Damian.

Tidak, Gwen bukannya cemburu, hanya merasa ditipu oleh lelaki yang menikahinya.

"Cewek badak!" serunya, ketika melihat Gwen keluar dari kamar sudah mengenakan seragam lengkap, tak jauh beda dengan Damian.

Gwen tak menanggapi, dan bersikap cuek dengan pemuda itu. Memilih mendiamkan Damian agar pemuda itu tahu rasa.

"Hei, gue manggil lo. Udah budeg ya lo."

Gwen langsung mendelik ke arah Damian. Berkacak pinggang dengan melipat kedua kedua tangannya di depan dada. "Lo kalau ngomong jangan sembarangan, nih telinga gue masih berfungsi dengan baik dan benar."

"Lha lo gue panggil nggak nyaut."

"Buat apa gue nyaut, lo manggilnya nggak bener. Nama gue Gwen, Mariana Gwen Axelir. Napa lo seenak jidat manggil gue cewek badak. Lo mau ganti nama gue di catatan sipil?"

Damian mendengus. "Galak amat sih lo."

"Baru tau lo, kalau gue galak. Jadi istri lo itu harus galak, kalau baperan pasti udah minta cerai dari hari pertama."

"Ya lo lebih cocok jadi istri mafia." Damian mengelus perutnya. Semalam dia belum makan karena Gwen marah padanya. Istrinya itu memasak, tapi justru dimakan sendiri di dalam kamar. Kejam sekaligus sadis.

"Gwen. Gue laper, bikin sarapan cepetan," titahnya.

Gwen terkekeh, ia mendekati Damian hingga jarak mereka sangat dekat. Ia lalu mendekatkan wajahnya pada sang suami.

Mana jantung Damian sudah jedag jedug lagi. Heran dia, jantungnya selalu aneh-aneh jika dekat dengan Gwen.

"Emang gue babu lo. Sono minta dibuatin sama mantan lo itu, ngapain lo minta makan sama gue."

"Lah lo kan istri gue," jawabnya. Damian tersenyum, dia yakin Gwen tak akan bisa menjawab kali ini.

"Istri di atas kertas yang ditinggal selingkuh sama mantan."

Damian kena mental.

Dia agak kikuk. "Apaan sih, orang gue nggak ngapa-ngapain. Kenapa masih lo bahas juga. Lo cemburu, ya? Ngaku deh lo."

Gwen tertawa. "Huh, cemburu? Mimpi aja sono."

"Lha itu lo marah-marah mulu dari semalam, ngaku aja deh lo."

"Apa yang mesti gue akuin. Dam, makannya jadi orang tuh mikir pakai otak, nggak pakai dengkul. Gue nggak cemburu, gue sadar gue nikah sama lo cuma karena salah paham. Cuma gue nggak suka aja sama cowok yang udah punya pasangan masih aja jalan sama mantan. Itu namanya lo punya bakat jadi cowok berengsek. Paham, lo."

Damian mendengus kesal. Tak mau berdebat lagi, karena dia pasti kalah debat dengan sang istri. Damian juga heran, kenapa si Gwen ini memiliki banyak jawaban yang bahkan ia terdesak, dan tak lagi memiliki kosakata untuk menjawab. Padahal dia itu tukang bully, kenapa dia jadi yang terbully sekarang.

"Ya gue ngerti. Tapi gue laper nih, masak sono. Lo nggak kasihan sama gue nih?

"Kasihan sama lo, ngapain. Orang duit lo banyak, bisa pesen delivery sesuka lo. mending gue kasihanin orang-orang nggak mampu ketimbang lo." Ia memutar jengah kedua bola matanya. Namun, Gwen masih punya hati juga.

"Tuh gue bikin roti bakar tadi di meja makan. Bagian lo ada di sana."

"Lo nggak makan?" tanyanya.

"Udah kenyang."

"Terus lo mau ke mana?"

"Dangdutan, ya sekolah lah." Bibirnya berdecak malas.

"Nggak bareng gue?"

Geen mengerutkan dahinya. Aneh, hari ini sepertinya tidak ada hujan badai. Kenapa tiba-tiba Damian menawarinya tumpangan? Sekali lagi Gwen berdecak. Dia sedang malas berusuran dengan suaminya ini. "Nggak, gue berangkat sendiri aja. Gue alergi naik ke mobil lo."

"Gue 'kan bercanda, sensian lo."

"Bukan karena gue miskin terus alergi mobil lo"

Damian mengerutkan dahi.

"Lha terus."

Bibir pink itu tertawa lagi.

"Ya gue alergi, karena mobil lo habis dinaikin pelakor, ya gue males lah."

"Dia aja nggak tahu gue udah nikah, jangan disebut gitu dong." Damian masih saja membela Niken.

Ada segaris senyum sinis kembali terbit di bibir Gwen.

Ingat, Gwen bukan tipe wanita cengeng yang baperan.

Gwen barusaja akan kembali menjawab, namun ponsel Damian terus berdering nyaring. Gwen mendekati sang suami, lalu terkekeh melihat siapa yang menelpon Damian.

Niken.

"Nah 'kan, apa gue bilang. Padahal semalem gue udah bilang lo udah punya istri, masih aja nelponin lo. Tuh namanya bibit-bibit pelakor. Udah ah gue mau berangkat."

Gwen lantas segera keluar dari rumahnya.

Sementara Damian memilih mematikan panggilan dari Niken, dan menyambar roti bakarnya.

***

Gwen memilih menunggu bus di depan halte dekat dengan rumah Damian. Tidak mungkin kan ia berjalan kaki menuju sekolah.

Beberapa kali Gwen menatap jam tangannya, kurang 20 menit dari jam masuk sekolah. Tetapi, bus yang ditunggu oleh Gwen belum juga muncul.

"Sorry, gue nggak bisa jemput lo, Ken," ujar Damian dengan ponsel di depan telinga. si berandalan itu sekarang tengah berada di dalam mobilnya mengawasi Gwen.

Ia hampir turun, dan mengajak istrinya itu berangkat bersama. Namun, kemudian ia melihat sebuah mobil berwarna putih berhenti di depan Gwen.

"Mobil siapa tuh?"

Damian mengamati seseorang keluar dari sana. Saat ia tahu siapa pemuda itu. Entah kenapa dadanya terbakar amarah. Kedua tangannya meremas stir kemudi.

"Sialan, tuh si kampret ngapain sih masih aja nyari kesempatan deketin si Gwen. Beneran mau gue hajar nih, mana pakai gaya-gayaan bawa mobil dia," ujarnya.

Tak jauh dari sana, Gwen membolakan mata ketika melihat sosok yang keluar dari dalam mobil.

"Axel."

"Pagi Gwen." Axel tersenyum cerah sekali, niatnya sih agar Gwen terpikat dengannya.

"Lo bawa mobil?"

"Iya, jadi bisa ajak lo berangkat dan pulang bareng gitu."

Tak jauh dari sana, Damian tengah menguping. Ia memang memilih turun dari mobilnya, dan bersembunyi di belakang tiang listrik besar agar tak ketahuan keduanya.

"Kampret tuh cowok, punya nyali juga lo deketin istri gue."

Plakk.

Damian memukul mulutnya sendiri. "Gue kenapa sih, bicara gue ngawur amat. Kenapa gue harus peduli sama mereka berdua?" Ia bergumam. Kembali, Damian menajamkan telinga.

"Apaan sih, Xel. Nggak usah, lo bawa mobil malah boros tuh, boros bensin."

"Santai aja, gue bisa beli kok."

"Sok sultan banget, si kampret," lirih Damian yang masih bersembunyi di tempat yang sama.

"Ya, tapi 'kan nggak baik boros-boros."

"Buat lo sih boros nggak apa-apa," gumamnya lirih.

"Oh ya, kok lo bisa ada di sini sih? Bukannya rumah lo bukan di daerah sini, ya?"

Gwen bingung harus menjawab apa? Mana mungkin dia menjawab, sekarang dia tinggal di sini bersama sang suami. Tidak, mereka 'kan merahasiakan pernikahannya.

"Gwen, kok lo diem."

"Ah, anu itu gue punya saudara di daerah sini. Semalem gue nginep di rumah saudara gue."

Axel mengganggukan kepalanya.

"Gue ogah jadi saudara lo, terus lo ngakuin gue saudara biar lo bisa deket sama si kampret Axel." Bibir Damian berkomat-kamit seorang diri. Mirip gejala orang cemburu berat.

"Oh, ya udah deh daripada lo nunggu bus juga lama, lo bareng gue aja," tawarnya.

Gwen merasa tak enak. Dia lalu menggeleng cepat, dia masih menghargai Damian. Memangnya Damian, cowok berengsek yang tak menghargai pasangan, bahkan menipunya lagi.

"Tapi ini udah udah mepet banget lo waktunya."

Gwen tampak berpikir lagi, tapi kalau dipikir-pikir kenapa Axel bisa lewat daerah sini, atau jangan-jangan....

"Xel, kok lo lewat daerah sini?"

"Lah tiap hari gue lewat sini, orang gue tinggal di perumahan cempaka blok F."

Gwen langsung melotot.

"Blok F?"

"Iya, kenapa?"

Ia dan Damian tinggal di perumahan cempaka blok C.

Gwen tampak aneh, lalu menggeleng cepat.

"Nggak apa-apa, Xel."

"Oh ya saudara lo namanya siapa? Mungkin gue kenal."

Habislah si Gwen, dia harus bilang apa.

Sementara Damian yang masih berada di belakang tiang listrik terkekeh pelan. "Nah lo jawab, bilang aja yamg tinggal di sana itu si ganteng Damian suami lo. Biar kena mental tuh si kampret."

"Ah lo nggak kenal kok, orang baru dia. Udah deh

buruan berangkat, keburu siang nih."

Axel mengangguk, meskipun ia masih penasaran dengan saudara Gwen. Axel lantas berjalan ke arah mobilnya, dan membukakan pintu mobil untuk Gwen.

"Ayo Gwen, masuk."

Gwen tersenyum, lalu masuk ke dalam mobil. Axel berjalan memutar ke arah pintu di sebelah kanan, dan tak berapa lama mobil itu sudah pergi meninggalkan halte.

Damian lantas keluar dari belakang tiang listrik. Ia misuh-misuh tidak jelas. Mereka berdua terlalu uwu, dan itu membuat Damian kepanasan.

"Lihat aja lo ntar, gue kempesin tuh ban mobil lo biar lo nggak bisa balik nganterin pulang istri gue," ujar Damian. Dia lantas menaiki mobilnya menuju sekolah.

...***Bersambung***...

1
Lasmin Alif nur sejati
lanjut thorrr
Lasmin Alif nur sejati
kenapa aku ikut deg degan ya 🤣🤣🤣🤣
Lasmin Alif nur sejati
ceritanya seru thorr, semangat terus nulisnya ya thorr🤭
Ciaaaa: Terima kasih banyak kak, author makin semangat nulis kisahnya🤩
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk yg banyak q ksih bunga lagi deh
kalea rizuky
q ksih bunga biar banyak up ya thor
Ciaaaa: hihii boleh dong, tapi sabar yaa author lagi ada kerjaan nanti di up lagi😊
total 1 replies
kalea rizuky
nah gt jangan mau di injak injak Gwen gue suka cwek. tegas g menye2
Lasmin Alif nur sejati
lanjut thor
Ciaaaa: sabar ya kak, masih mikir kata" yang akan di rilis😄
total 1 replies
Lasmin Alif nur sejati
semangat thorr
Lasmin Alif nur sejati
mau jadi suami bucin nantinya 🤣
Lasmin Alif nur sejati
kasihan sekali si gwen
Lasmin Alif nur sejati
semangat thorr💪
Ciaaaa: Terima kasih kak, silahkan baca bab selanjutnya🙏
total 1 replies
kalea rizuky
lanjut donk
kalea rizuky
jangan mau Gwen cowok bekas
kalea rizuky
dih Damian tukang celup ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!