Olivia Wijaya, anak kedua Adam Wijaya Utama pemilik perusahaan Garda Utama, karena kesalahpahaman dengan sang Ayah, membuat dirinya harus meninggalkan rumah dan kemewahan yang ia miliki.
Ia harus tetap melanjutkan hidup dengan bekerja di Perusahaan yang Kevin Sanjaya pimpin sebagai bos nya.
Bagaiman selanjutnya kisah Oliv dan Kevin.. ??
Hanya di Novel " My Perfect Boss "
Follow Me :
IG : author.ayuni
TT : author.ayuni
🌹🌹🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ayuni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 7
Di salah satu ruangan
" Ini Pak.. Hasil penulusuran saya, adik Bapak bekerja di perusahaan Sanjaya Group sebagai Office Girl " ucap seseorang suruhan Okan sambil menyerahkan beberapa foto Olivia.
" Oke Terima kasih " balas Okan mengambil foto lalu memerhatikan.
Benar ini Oliv, kenapa juga dia harus bekerja di Sanjaya Group, dia gak tau apa, Sanjaya Group itu pesaing bisnis kita.. Ck.. dan sekarang Sanjaya Group dipimpin oleh Kevin Sanjaya.. Oliv.. kenapa kamu cari perkara !!
Okan langsung mengambil ponselnya ia berniat untuk menghubungi kembali adiknya, ia berharap kali ini ponselnya dapat dihubungi.
Nomor yang anda tuju tidak dapat menerima panggilan anda
Klik
" Bener-bener, malah di blokir lagi " dengus Okan.
" Tolong kamu selidiki adik saya dan cari tahu nomor ponsel dia yang baru "
" Baik Pak, kalau begitu saya permisi "
" Hmm "
Okan memijat-mijat pelipisnya, cukup pening kali ini, bukan tanpa alasan adiknya sudah diketahui dimana berada, tapi ia sekarang bekerja di salah satu perusahaan pesaing perusahaan orang tuanya malah dulu ia sempat bersitegang dengan anak pemilik Sanjaya Group ini.
" Bener-bener ya kamu Liv, apa kamu gak tahu pemimpin Sanjaya Group itu adalah laki-laki yang pernah melukai hati kamu, gak bener ini ! Ck.. " guman Okan.
Tok Tok Tok
Pintu ruang kerjanya di ketuk, membuat Okan sedikit terhenyak.
" Mas... " terdengar suara Ibu dari balik pintu.
" Ya Bu " balas Okan.
Ibu perlahan membuka pintu.
" Mas.. Makan dulu yuk, tadi temanmu sudah pulang, kenapa tidak diajak makan dulu " ajak Ibu.
" Dia masih ada tugas lain Bu " balas Okan.
" Oya Mas, sudah ada kabar mengenai Oliv? " tanya Ibu.
" InsyaAllah Oliv baik-baik saja Bu, Ibu tidak perlu khawatir, secepatnya Okan akan membawa Oliv pulang " jawab Okan.
" Hmm.. Syukurlah jika adikmu baik-baik saja, Ibu gak enak tidur gak enak makan gara-gara ini " balas Ibu sedikit memelas.
" Okan paham Bu, Ibu tenang ya.. "
" Ini semua gara-gara Ayah mu, dia terlalu egois mementingkan reputasinya, kenapa dia tidak klarifikasi saja bahwa itu tidak benar, Ibu yakin Oliv tidak seperti itu, adikmu tidak seperti itu Mas.. " Ibu sedikit berapi-api.
" Iya Bu iya .. Okan mengerti dan paham.. Kita makan yuk? " ajak Okan balik, karena jika tidak di stop Ibu akan terus berbicara.
Ibu hanya mengangguk, mereka berdua melangkahkan kakinya keluar ruang kerja Okan. Okan masih berada di Indonesia, entah ia akan kembali bekerja ke luar negeri atau tidak dengan keadaan yang seperti ini.
***
Dilain tempat Oliv sudah menikmati pekerjaannya, ia pun selalu mengingat-ingat apa yang harus ia kerjakan.
" Ciee.. Yang udah pake seragam nih " goda salah satu teman Oliv sesama Office Girl yang bernama Tita.
" Hmm.. Semoga kedepannya aku kerja gak lupa-lupa lagi ya Kak Tita cukup 3 hari pertama yang bikin jantung aku copot " balas Oliv.
" Sipp.. Tugas kita tuh sebenernya cuma sama sapu dan pel-an gini Liv " susul Tita.
" Hehe Iya "
" Hmm.. Dulu sih aku cuma mimpi kerja di Sanjaya Group, kaya Mbak-Mbak Karyawan di front office gtu, bisa pake seragam bertuliskan Sanjaya Group dan name tag ini, ternyata Tuhan mengabulkan do'a ku, walaupun ya cuma sebagai Office Girl " ucap Tita.
" Hmm.. Sekarang kita cuma Office Girl, mungkin nanti kita bisa juga kaya Mbak-Mbak yang di depan itu, dengan pakaian rapi dan selalu wangi, iya gak? " balas Oliv.
" Iya bener, siapa tau kan " susul Tita, lalu mereka tertawa berdua.
Oliv merasa senang karena ia dipertemukan rekan kerja yang baik dan peduli, awalnya ia tidak tahu jika Tita adalah rekan kerjanya, mereka hanya bertemu saat datang dan pulang kerja, karena Tita bertanggung jawab untuk kerapihan dan kebersihan lantai 2 sampai 4.
" Kak, di perusahaan ini banyak OB nya ya.. ? " tanya Olivia.
" Lumayan, jadi di setiap lantai itu ada penanggung jawabnya, cuma kerjaan kita di kontrol sama Bu Liana, jadi kalo ada apa-apa Bu Liana yang menginfokan ke kita, hati-hati ya Liv sama Bu Liana, dia itu masih kerabat deket Pak Bos " jawab Tita.
" Oh gitu ya, pantesan waktu pertama kerja dia yang banyak ngoceh-ngoceh ke aku " Olivia manggut-manggut.
" Ya udah aku ke lantai 3 dulu ya "
" Ok Kak "
Tita meninggalkan Olivia di Pantry lantai dasar, sedangkan pekerjaan Olivia sudah selesai, ia hanya menunggu perintah saja, ia teringat, karena jika pekerjaan nya selesai ia bingung ingin berbuat apa, akhirnya ia selalu membawa buku gambar dan pensil nya, di sela-sela istirahat ia selalu menggambar apa saja objek yang ia lihat.
Tidak lama ponselnya berdering. Terlihat Cassandra menghubunginya.
" Halo Mbak "
" Liv, tolong belikan makan siang untuk Pak Presdir, nasi padang pake tunjang dan ayam pop, sambal nya minta 2 porsi "
" Baik Mbak "
" Ok, Makasih "
Klik sambungan telepon ditutup.
Olivia merapikan buku gambarnya, ia kembali menyimpannya di dalam tas, ia berjalan keluar pantry untuk membeli nasi padang yang tidak jauh dari perusahaan.
Ia berjalan keluar gedung menuju kedai nasi padang. Tidak lama ia kembali ke perusahaan, ia kembali ke pantry untuk merapikan nasi padang yang ia beli untuk Bos nya.
Setelah siap ia menuju lantai 9 menggunakan lift, sesampainya di lantai 9 Olivia menyerahkan nampan berisi nasi padang ke Cassandra.
" Mbak ini "
" Oke Liv, makasih "
Tanpa memerhatikan Cassandra langsung meraih nampan itu lalu membawanya ke ruang Presdir.
Oliv kembali ke pantry lantai bawah. Saat keluar lift ia berpapasan dengan Tita.
" Dari mana Liv ? " tanya Tita.
" Habis beli makan siang Pak Bos, terus dianterin ke atas " jawab Olivia.
" Apa isinya ? "
" Nasi padang " jawab Olivia santai.
" Dimana kamu beli ? " tanya Tita.
" Di kedai depan " jawab Olivia.
" Hah yakin di kedai depan ? "
" Memangnya kenapa ? "
" Pak Bos itu biasanya kalo mau nasi padang, belinya harus di kedai nasi padang Pagi Siang Malam " ucap Tita.
" Terus gimana dong? Salah ya? Tadi Mbak Cassandra gak bilang harus beli dimana " balas Olivia.
Tita hanya menghela nafas, ia cukup tahu karakter bos nya, ia khawatir Olivia akan kena semprot karena salah membeli makan siang.
" Semoga aman ya Liv " susul Tita.
" Kak.. Aku jadi gak tenang loh "
Disaat yang bersamaan ponsel Olivia kembali berbunyi, ia melihat Cassandra menghubunginya.
" Mbak Sandra, Kak " Olivia terlihat panik.
" Ya udah angkat "
Olivia menggeser tombol hijau pada layar ponselnya.
" I..iya Mbak "
" Liv kamu ke lantai 9 sekarang "
" Ba..Baik Mbak "
Klik
Sambungan telepon terputus.
" Gimana? " tanya Tita.
" Disuruh ke atas "
" Liv.. Hati-hati ya .. aku padamu pokonya " ucap Tita.
" Doakan aku Kak "
" Hmm "
Olivia kembali menaiki lift untuk sampai lantai 9, pikirannya sudah tidak karuan.
Kali ini kayanya Gue gak bakalan lolos dari omelan Pak Bos, Gue harus siap mendengar ocehan bapak-bapak, gak apa-apa Liv, Lo kan udah biasa denger ocehan Bokap Lo kan, santai.. Santai...
Batin dan pikirannya terus saja berisik, semenjak ia diterima bekerja di Sanjaya Group, ia belum pernah sekalipun bertemu dengan Presdir Sanjaya Group, yang ia bayangkan Presdir Sanjaya Group itu sudah bapak-bapak seperti Ayah nya.
Ting
Pintu lift terbuka, dengan jalan sedikit menunduk ia menghampiri meja Cassandra, ternyata di sana sudah ada Cassandra dan Rey.
" Oliv " panggil Cassandra.
" I..iya Mbak, saya minta maaf, ini kesalahan saya " ucap Olivia.
" Ya ini kesalahan kamu ! " terdengar suara bariton khas pria dari balik pintu ruangan presdir.
Olivia mendongakkan wajahnya, dan.....
Jag..
Olivia membulatkan matanya, ia sangat familiar dengan wajah di hadapannya.
" Kak Kev.. " gumam Olivia.
🌹🌹🌹
Jangan lupa selalu dukung author dengan vote, like dan komennya ya ❤️
Jika Oliv berani keluar dr zona nyaman, kenapa kamu tidak??