Laura Carter adalah seorang nona muda yang memiliki kehidupan sempurna, hingga suatu hari ia di diagnosa mengidap kanker stadium akhir. Usianya hanya bisa bertahan selama enam bulan.
Bukannya merasa terpuruk Laura memutuskan untuk menikmati sisa waktu yang dia punya bersama sang kekasih, Dokter Shinee.
Namun siapa sangka pria yang selama ini jadi belahan jiwanya adalah suami wanita lain. "Dasar badjingan," umpat Laura.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MDB Bab 11 - Tetap Tinggal Di Sini Bersamamu
"Laura," panggil Shinee.
Deg! Laura seketika terkejut saat mendengar suara tersebut, suara yang jelas tak asing di telinganya, yaitu suara milik Shinee Wu.
Sementara Celine justru yang lebih dulu menoleh dan melihat siapa yang datang. Napasnya seketika terhenti, lalu tanpa pikir panjang ekspresi wajahnya langsung berubah. Mata membulat tajam dan bibir yang tak sabar untuk mengumpat.
Semalam Celine sudah mengulik semua informasi dari sang sahabat. Kini Celine telah tahu segalanya, bagaimana hubungan mereka dimulai setelah seminar kampus, bagaimana Laura menyembunyikan semuanya agar tak dinilai sebagai pengganggu pendidikannya, dan bagaimana pria di hadapannya sekalipun tak pernah menyinggung tentang pernikahannya.
“Jadi kamu yang namanya Shinee Wu?” ucap Celine dengan nada tinggi, penuh kemarahan yang ia tahan sejak semalam. Celine bahkan tidak ragu memanggil Shinee hanya dengan sebutan namanya saja, meskipun usia mereka terpaut cukup jauh.
Celine melangkah maju, menutupi posisi Laura yang kini berada di balik punggungnya. Laura yang sudah tak sudi menatap ke arah pria itu lagi.
Shinee sempat terdiam sesaat, merasakan hati yang mencelos melihat sikap dingin sang kekasih. Meskipun ada kelegaan di dalam hatinya bahwa kini dia telah menemukan wanita tersebut.
"Laura, ayo kita bicara," ucap Shinee lirih.
Namun langsung dijawab oleh Celine dengan nada tinggi. "Tidak usah basa basi! Kami sudah tahu semuanya,” ucap Celine lantang. “Kamu sudah beristri, tapi berani-beraninya kamu mendekati Laura seolah kamu adalah laki-laki bebas!"
“Cukup!” potong Shinee, nada suaranya meninggi untuk pertama kalinya, membuat Celine terdiam sejenak. Tapi tatapannya tetap tajam.
“Jika kamu datang untuk minta maaf, simpan saja kata-kata itu! Laura tidak butuh!” bentak Celine lagi, kali ini lebih keras.
Laura hanya terdiam, bahkan sesekali masih menikmati ice cream di tangan kanannya. Lagipula jika ice cream ini tidak segera dimakan maka akan meleleh.
Kata dokter Richard ini adalah ice cream terakhir yang boleh Laura makan, sebelum akhirnya Laura menjalani segala bentuk pengobatan.
Shinee coba melangkah mendekat, namun Celine langsung mengangkat tangan, menahannya. “Satu langkah lagi, aku panggil satpam rumah sakit ini!” ancamnya tanpa takut sedikitpun. Di taman saat ini terasa sepi, hanya penuh dengan perdebatan tersebut.
Shinee berhenti, pandangannya berpindah ke arah Laura yang masih enggan menatap balik. “Aku hanya ingin bicara baik-baik,” ucapnya lirih, hampir seperti sebuah permohonan.
“Laura tidak mau bicara!” balas Celine cepat. “Jadi silakan pergi sebelum aku benar-benar marah!”
Keheningan sejenak menggantung di udara. Shinee menatap Laura lama, matanya penuh dengan luka yang tak bisa disembunyikan.
“Baiklah,” ucap Shinee akhirnya, terus menatap Laura meskipun tak mendapat balasan. Shinee bahkan tetap bicara pada sang kekasih, setidaknya Laura pasti masih mendengarnya.
“Jika kamu memang tidak ingin menemuiku…” Shinee berhenti sesaat, menarik napasnya dalam-dalam. “Maka aku akan mengatakan pada Daddy Nickolas tentang penyakit yang kamu sembunyikan.”
Deg!
Laura mendadak menoleh cepat, menatap pria itu dengan tatapan yang semakin benci. Setelah menyakiti bukannya pergi tapi malah kembali datang dan terus mempermainkannya.
Sementara Celine pun tertegun, tak menyangka pria itu akan berkata sejauh ini.
Shinee menatap keduanya bergantian, kali ini bicaranya lebih tegas namun penuh kegetiran. “Aku tidak peduli kamu marah padaku atau tidak. Tapi aku akan tetap tinggal di sini bersama mu."
Semudah itu kau nfajak nikah Laura...
emang Laura pasti setuju...? 😔😔🤔🤔🤔🤔