NovelToon NovelToon
Suami Nikah Kilatku Kakak Wanita Perebut Tunanganku

Suami Nikah Kilatku Kakak Wanita Perebut Tunanganku

Status: tamat
Genre:One Night Stand / Pernikahan Kilat / Tamat
Popularitas:50.3k
Nilai: 5
Nama Author: noerazzura

Berniat memberi kejutan, Bella menemukan tunangannya melamar wanita lain, bahkan saat dia akan menghampiri pria itu, keluarga pria itu malah menariknya pergi dan mengusirnya dari rumah.
Bella tak terima, dia dibilang wanita rendah, yang berharap keuntungan dari jabatan tinggi Vero. Padahal yang membuat Vero bisa bekerja di tempat itu adalah Bella.
Merasa kesal, diperlakukan seperti itu, bahkan Vero memutuskan hubungan pertunangannya hanya dengan sebuah pesan.
Bella pergi ke sebuah klub malam, dia mabuk dan menarik seorang pria yang dikiranya penghibur di klub malam itu.
Padahal, pria itu adalah kakak dari wanita yang merebut tunangannya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon noerazzura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8. Untungnya tidak Dipecat

Seorang wanita berkacamata dengan tatanan rambut ala-ala nona muda 80-an tampak beberapa kali menghela nafas ketika dia akan memberikan sebuah surat pada Bella yang sudah ada di depannya.

Tak lama setelah Vero pergi dari ruangan Bella. Bella di panggil ke ruangan kepala HRD. Dan saat ini, Bella sedang duduk di depan Nonik, kepala HRD perusahaan ini.

"Bella, sebenarnya apa yang sudah kamu lakukan pada wanita sombong itu?" tanya Nonik.

Mendengar Nonik memanggil Elena dengan sebutan wanita sombong. Bella sedikit menaikkan alisnya.

"Jangan menatapku seperti itu! aku tidak suka bekerja dibawah tekanan seperti ini. Profesor Panji adalah guru ayahku. Bagaimana aku menjelaskan pada ayahku?" gumam Nonik yang serba salah.

Ternyata Nonik mengenal ayah Bella. Karena Nonik mengenal ayahnya. Bella pun merasa tidak masalah menceritakan apa yang terjadi di kantin tadi pada Nonik. Toh, wanita di depannya itu tidak berpihak pada Elena.

"Jadi begini....."

Nonik menghela nafas lagi. Dia melepaskan kacamatanya dan menatap simpati pada Bella.

"Jika itu aku, mungkin aku akan tiang semangkuk soto di atas kepalanya. Siapa yang terima orang tuanya dihina begitu. Tapi ini dilakukan di wilayah perusahaan. Meski wanita sombong itu yang mulutnya tidak beradab, tapi tetap saja dia adalah adik pemilik perusahaan ini. Aku tidak bisa berbuat banyak Bella. Wanita itu minta kamu dipecat, tapi karena selama hampir tiga tahun kamu tidak pernah membuat satu pelanggaran berat pun. Maka keputusannya adalah kamu di demosi, menjadi staff marketing. Dan skorsing selama satu minggu terhitung hari ini. Maafkan aku tidak bisa membantu banyak. Entah apa yang harus aku jelaskan pada ayahku!"

Nonik terlihat tidak senang, dia juga sebenarnya tidak suka pada Elena. Tapi mau bagaimana lagi. Dia hanya bisa membantu Bella sebatas ini.

Bella menerima surat itu dengan tersenyum.

"Tidak apa-apa kak Nonik. Terimakasih banyak!"

Bella segera keluar dari ruangan itu. Dia juga tidak ingin menyulitkan siapapun. Dia tahu, Nonik juga hanya seseorang yang meski ingin melakukan sesuatu, terkendala dengan tekanan dari jabatan yang lebih rendah dari jabatan di atasnya. Hal seperti ini sudah umum.

Bella juga sudah cukup bersyukur sebenarnya. Dia tidak dipecat, setidaknya setelah skorsing. Dia malah bisa resign. Dan mencari pekerjaan di tempat lain. Mungkin itu tidak mudah. Tapi resign lebih baik daripada dipecat.

Begitu sampai di ruangannya, Bella pun harus membereskan barang-barangnya. Hitungan skorsing itu mulai hari ini. Mulai hari ini juga dia harus pindah ke ruangan staf.

"Ini tidak masuk akal!" Lulu yang membantu Bella membereskan barangnya terlihat kesal.

Bella hanya bisa sesekali menoleh dan melanjutkan merapikan barang-barangnya itu. Dia sendiri sedang pusing, bagaimana menjelaskan pada ayahnya saat dia membawa barang-barang ini pulang. Belum lagi kalau dia menganggur nanti selama 7 hari. Apa yang akan dia jelaskan pada ayahnya.

"Seharusnya kalau di demosi, kamu gantikan aku dong sebagai wakil manager marketing, atau jika tidak paling umum itu ke supervisor marketing. Kenapa ini jadi staf?" tanya Lulu, yang merasa kebijakan HRD tempatnya bekerja sudah melebihi kebijakan pada pelawak yang masuk ke gedung paling besar di Senayan itu. Yang saat ini sedang ramai di bicarakan.

"Kak Nonik sudah melakukan uang terbaik. Kalau keinginan dari adiknya yang punya perusahaan, aku malah dipecat!"

"Keterlaluan! menyebalkan sekali. Ini sungguh tidak adil, kenapa yang memiliki kekuasaan justru wanita perusak hubungan orang seperti itu?" Lulu sungguh terlihat sedih.

Bella menepuk bahu Lulu perlahan.

"Sudahlah, sekarang sudah waktunya aku pulang. Kamu kerja yang baik ya, sebaiknya jangan berurusan dengan wanita jahat itu di kantor ini. Kalau kita ketemu dia di luar, baru kita jambak!" kata Bella yang ingin meninggalkan kesan kalau dia baik-baik saja pada Lulu.

Meski Lulu tahu, sebenarnya Bella sungguh tidak sedang baik-baik saja. Dia sedang terluka dan sakit hati, lalu merasa dirinya menerima ketidakadilan dalam waktu yang bersamaan.

Bella mengangkat semua barang-barangnya dan berjalan ke arah pintu.

"Bella!" panggil Lulu yang matanya berkaca-kaca.

Bella menoleh ke belakang melihat Lulu yang terlihat begitu sedih untuknya.

"Kalau ayahmu mengusirmu! datanglah ke rumahku. Pintu rumahku terbuka 24 jam 7 hari seminggu untukmu!" kata Lulu sambil tersenyum.

Bella mengangguk dan juga tersenyum pada sahabatnya itu. Meski dia juga tidak akan pernah melakukan itu. Dia tahu, kehidupan Lulu dan keluarganya tidak sebaik dirinya. Dia masih punya mobil mewah. Sementara mobil Lulu hanya minibus biasa. Dia tinggal bersama ibu dan dua adiknya yang manis sekolah. Sementara ayahnya sudah tiada.

Bella pergi dari perusahaan itu. Sebenarnya cukup lega. Dia tidak harus bertemu selama tujuh hari dengan pria mokondoo itu dan dengan wanita menggatalll itu.

Tapi saat ini dia sungguh tak tahu harus kemana membawa barang-barangnya ini.

"Kalau diletakkan di dalam mobil saja, ayah tidak akan tahu kan? tapi aku harus kemana saja selama 7 hari ini?" gumamnya sambil berjalan ke arah tempat parkir.

"Istriku!"

Sebuah suara membuat Bella menghentikan langkahnya. Dia mengenali suara itu meski belum lama mengenal si pemilik suara.

"Kamu! ngapain kamu disini?" tanya Bella yang cukup heran melihat Ethan duduk di kursi belakang, di kursi penumpang sebuah mobil mewah, yang lebih mewah dari mobil yang dia pakai kemarin.

Masih dengan tatapan heran, Bella memperhatikan pria itu turun dari mobilnya. Lalu mobil itu pergi begitu saja.

"Kamu kerja disini?" tanya Ethan.

"Huhh, tadinya. Tapi sekarang aku kena skorsing!" Jawab Bella.

Tapi kemudian, Bella memikirkan sesuatu yang mungkin akan membantunya terlepas dari harus memenuhi tanggung jawab pada pria di depannya itu.

"Nah, kamu lihat kan? aku kena skorsing. Aku bahkan di demosi. Aku tidak bisa menghidupimu. Bagaimana kalau bukan depan kita bercerai saja. Aku hanya akan menjadi beban untukmu!" kata Bella mencoba terlepas dari ikatan hubungan dadakan yang tak pernah dia bayangkan itu.

Tapi alih-alih semua sesuai dengan harapan Bella. Pria itu tampak tidak keberatan sama sekali.

"Tidak masalah. Aku sudah dapat pekerjaan. Aku jadi manager disini. Jadi, aku akan menghidupimu!"

'Hahh, dia jadi manager? jangan-jangan dia yang menggantikan pekerjaanku. Apa-apaan ini!' gerutu Bella dalam hati.

"Ehhh..."

Bella terkejut ketika pria itu mengambil barang-barang yang ada di tangannya.

"Sebagai suami yang baik. Aku akan bantu kamu bawa semua barang-barang ini ke apartemen kita. Tunjukkan dimana mobilmu!" kata pria itu.

Bella masih tertegun diam.

'Apartemen ya? em, boleh juga. Mungkin aku bisa berada di apartemen pria ini selama 7 hari ke depan. Jadi aku tidak akan membuat ayah khawatir!' batinnya lagi.

Tapi saat berjalan menuju ke arah mobilnya. Bella memperhatikan penampilan Ethan dengan seksama.

"Pakaianmu ini, apa tidak terlalu berlebihan? memangnya ada manager pakai setelan jas mahal begitu. Sepatumu itu, itu merek yang harus di custom kan?" tanya Bella yang memang tahu sedikit tentang merek terkenal dan barang-barang branded.

"Ini imitasi. Aku harus memberikan kesan baik kan pada perusahaan saat melamar kerja?"

Bella pun akhirnya mengangguk setuju. Tapi rasanya dari aura mendominasi Ethan, masa iya dia cuma manager perusahaan Meyer.

Bella yang pikirannya sudah terisi dan terkontaminasi dengan banyaknya masalah sepertinya lupa. Nama belakang suaminya itu adalah Ethan Meyer, sedangkan perusahaan tempat dia bekerja itu adalah perusahaan Meyer. Dia tidak sadar, kalau dia sedang berjalan bersama pria pemilik perusahaan tempatnya bekerja saat ini.

***

Bersambung...

1
Musdalifa Ifa
cerita yg singkat tapi sangat bagus 👍
Noer: terimakasih 💜
total 1 replies
nur adam
smgt untuk krya. mu thoor
Noer: terimakasih
total 1 replies
Bun cie
ceritanya bagus konfik percintaan disampaikan dengan baik sat set tdk muter2 cepat tamatnya.
trims kak sehat sukses terus dlm berkaryanya🙏💐
Noer: terimakasih
total 1 replies
Bun cie
wah sdh tamat lagi...
happy ending😍
Noer: iya Bun, terimakasih sudah meramaikan 💜 yuk kita pindah ke novel yang baru 🤭
total 1 replies
Sulati Cus
buru2 tamat kek nya mau ada novel baru
Noer: kenapa dirimu selalu tahu apa yang aku pikirkan kak 🤣🤣
total 1 replies
Reni Anjarwani
tau2 tamat
Noer: ho'oh, udah abis
total 1 replies
partini
emmm lope lope ❤️
Noer: lope lope 💜💜💜💜💜💜💜
total 1 replies
Riri DH
ditunggu up nya thor
Noer: iya kak
total 1 replies
Siti M Akil
lanjut Thor
Noer: siap grakk
total 1 replies
Tatiek Faruq
Elena belum sadar juga...
Noer: ho'oh, kirim ke KDM aja kali ya kak
total 1 replies
Reni Anjarwani
lanjut thor
Reni Anjarwani
lanjut doubel up thor
partini
adikmu akan terus bikin ulah ,, berhenti nanti setelah terjadi sesuatu yg bikin dia setengah hidup
Noer: ho'oh ya kan
total 1 replies
nur adam
lnjut
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up
Uhud
semangat buat up nkak
Zakaria
semangat terus up nya kak
Donita
nice
Irawati
Bagus bagus
ShinYue
Makin seru
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!