NovelToon NovelToon
NIKAH PAKSA [Menghapus Fitnah]

NIKAH PAKSA [Menghapus Fitnah]

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Selingkuh / Pernikahan Kilat / Bad Boy
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Mellisa Gottardo

Sepasang anak sekolah, yang tidak saling mengenal. Berteduh di gubuk reyot pinggir jalanan sepi, di tuduh berzina dan berujung di Nikahkan secara Paksa.

"Sebentar, ini salah Paham!!."

"Kami bahkan ngga saling kenal."

Namun sayangnya, suara mereka tidak di dengar. Mereka di arak menuju masjid, dan di Nikahkan di sana.

Apa yang akan terjadi, pada dua sejoli yang tidak saling kenal, tapi tiba tiba jadi suami istri?. Usia mereka masih belia dan masa depan mereka masih panjang.


Ikuti Kisahnya (⁠^⁠^⁠)
Note : Berdasarkan imajinasi author, selamat membaca :)

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mellisa Gottardo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Lingkungan baru

Aurora memutuskan mengikuti Ekstra Taekwondo, sedangkan Alvian memilih Basket. Alvian tidak mau ikut Taekwondo karena sudah muak, sejak kecil sudah makan Taekwondo sampai mual.

Alvian dan Aurora memberikan formulir pada Dion di ruang OSIS. Setelah pelajaran pertama selesai, Alvian selalu bersama dengan Aurora.

"Al, kamu boleh kok cari teman. Ngga semua harus tentang aku, kamu boleh berteman asal teman yang sehat." Bisik Aurora.

"Makasih ya, nanti kalo udah ada temennya. Sekarang kan belum ada." Ucap Alvian.

Jam istirahat pertama berbunyi nyaring, semua siswa berbondong bondong menuju kantin megah. Di sana banyak makanan mewah dan aneka ragam, Aurora duduk di meja pojok menunggu Alvian datang membawa makanan.

Aurora mengamati dengan mata kucingnya yang tajam, di meja depannya ada tiga wanita cantik dengan tampang tukang bully. Mereka terlihat fokus makan tanpa melirik kemana pun, mereka makan dengan tenang. Sedangkan di sebelah kanan mejanya ada gerombolan pick me yang berteriak caper, mengganggu orang makan, mengira diri mereka imut.

Lalu di belakang mejanya, ada Dion dan teman temannya yang juga tampan dengan Almet campuran, ada Hitam, putih dan Biru. Mereka OSIS, konglomerat dan Altet.

"Hai, Ra. lagi nunggu Alvin ya." Sapa Dion.

"Halo, iya." Aurora menjawab dan mengangguk sopan.

"Siapa Paketos? anak Baru kah?." Celetuk pemuda beralmet biru.

"Iya, baru masuk tadi pagi." Jawab Dion.

"Oh, hai gadis cantik. Jangan sendirian di situ, sini gabung aja." Ucapnya Friendly.

"Kata gue sih jangan, noh pawangnya spek gapura kabupaten." Lirik Dion, ke arah Alvian yang mulai mendekat.

"Bjir.... kalo begini si gue insecure." Ucapnya dramatis.

"Hai Al, gabung sini aja." Sapa Dion.

Alvian menoleh, akhrinya mengangguk tapi menghampiri Aurora lebih dulu. Aurora pun pindah bergabung dengan teman-teman baru.

Teman-teman Dion menatap Alvian dengan penasaran, selain tinggi dan tampan. Alvian juga terlihat memiliki kharisma yang sulit di tolak.

"Hai Bro, gue Bumi. Salam kenal ya." Sapa pemuda beralmet Biru tadi.

"Gue Alvian, salam kenal." Jawab Alvian.

"Gue Kayden." Ucap pemuda yang terlihat dingin, beralmet hitam.

"Bumi ini Atlet Basket, dan Kayden juara olimpiade sains." Ucap Dion.

"Wah keren." Aurora reflek.

"Kok wajah kalian kaya ngga asing." Celetuk Bumi.

"Pasaran kali." Ujar Aurora.

"Hahahahha, bukan. Kayaknya pernah liat di sosmed, kalian yang pernah viral kasus Bullying itu kan?." Ucap Bumi.

"Oh iya, emangnya sampe sini beritanya?." Aurora terkejut.

"Ngga semua sih, tapi gue jelas tau semua berita terbaru." Sombong biru.

"Awal mulanya gimana? gue cari di berita katanya karena cinta segitiga." Ucap Dion.

"Lo tau cewe NPD ngga?." Tanya Alvian, terlihat muak.

"Yang ga pernah mau salah? iyaiya tau." Ucap Dion.

"Nah cewe gila itu NPD akut, awalnya gue dapet tantangan buat pacarin dia. Ngga sampe sehari dia udah kena, setiap gue mau putusin dia selalu pura-pura asmanya kambuh terus ngancem mau bunuh diri, paling bikin jijik itu waktu dia pura-pura di culik atau di untit orang buat caper sama gue. Padahal pas itu gue udah tunangan sama Aurora. Aurora bahkan ketawain gue, dan dia ngalah buat ngga publis hubungan sampe si NPD ngatain Aurora Pelakor." Ucap Alvian dengan datar.

"Wah Sick banget sih, terus kenapa kalian berantem waktu itu? Katanya Lo sampe nonjok tuh cewe." Tanya Bumi.

"Iya gue gregetan banget, dia ngga sadar sadar dan terus nyerang Aurora. Posting foto gue di sosmed dia pake klarifikasi ga jelas. Gue muak, dan pas itu Aurora juga muak karena terus terusan di katain pelakor, intinya gitu." Ucap Alvian.

"Sebenernya yang bikin aku marah karena Cindy bayar geng motor buat culik Alvian. Waktu itu Al pulang duluan naik motor, dia di keroyok di tengah jalan, aku lewat dan supir berhenti karena ada tawuran. Aku liat Alvian lagi di keroyok jadi aku reflek nolong, ya gitu kita berdua di keroyok mereka semua. Alvian kena luka lumayan parah, Aku marah banget apalagi dengan sifat Cindy yang bebal, padahal bukti udah di tangan kita." Ucap Aurora.

"Wah ngeri anjir, ada orang begitu di dunia ini." Bumi nampak syok.

"Udah selesai masalahnya?." Kayden tiba-tiba bersuara.

"Udah, meskipun belum sampe sidang." Jawab Aurora.

"Kalo butuh bantuan kabarin aja, bro." Kayden menatap Alvian.

"Thanks." Alvian merasa cukup senang.

Mereka akhirnya fokus makan, ternyata punya teman baru tidak buruk juga. Aurora berharap di sekolah ini mereka akan menjalani hari dengan tenang.

BRAAKKKK

prangggg

Suara yang familiar itu membuat Aurora merasa muak, mereka menoleh. Melihat gerombolan cewe tampang tukang bully melempar meja si geng Pick me.

terjadi perseturuan, lalu tiba-tiba gerombolan anak laki-laki datang dan menampar salah satu wanita yang paling terlihat galak.

PLAAKKK

Semuanya orang mematung, gadis itu nampak merasa tidak percaya dengan apa yang terjadi. Aurora sendiri juga syok, apa ini mirip dengan kejadian yang pernah dirinya alami?.

Apa si wanita berwajah jahat itu adalah sosok Cindy yang lain? Aurora mengamati dengan seksama. Merasa tertarik dan juga merasa memiliki pengalaman akan kejadian itu.

"Gue udah bilang jangan bully Yuni." Bentak laki-laki beralmet Biru.

"TAPI LO KAKAK KANDUNG GUE, KENAPA LO LEBIH BELA ORANG LAIN DARI PADA ADIK LO SENDIRI." Teriak gadis itu marah.

"Yuni bukan orang lain, dia Adik gue." Sungut si Laki-laki.

"DIA CUMA ANAK PUNGUT, DIA YANG MANCING EMOSI GUE. KENAPA LO GA PERNAH PERCAYA?!." Gadis itu menangis, terlihat kecewa.

"Stop Soraya. Gue udah muak sama kelakukan Lo yang selalu bully Yuni." Ucap laki-laki itu.

"GUE NGGA PERNAH BULLY DIA." Teriaknya.

"Stop kak, jangan gitu sama Kak Soraya. Mungkin Kak Sora masih belum bisa Nerima aku jadi bagian keluarga, aku gapapa kok." Ucap gadis bernama Yuni.

"Kamu tuh terlalu baik Yuni, lain kali kamu harus bales jangan diem aja." Ucap si Laki-laki terlihat lebih hangat.

Gadis bernama Soraya itu akhirnya pergi dari sana dengan air mata, Aurora melihat dengan seksama tapi entah kenapa dirinya justru tidak suka dengan Yuni.

Pertama karena di awal mereka berisik, lalu saat klarifikasi Yuni yang seakan membela Soraya tapi ada makna tersirat yang mengatakan dirinya tidak bersalah.

"Kasian dia." Gumam Aurora, menatap kepergian Soraya.

"Eh, kamu kasian sama Soraya? dia itu tukang bully." Bisik Bumi.

"Sama, aku juga suka nonjok orang." Jawab Aurora polos.

"Hahahahaa." Dion tergelak.

"Drama." Kayden terlihat muak.

"Siapa mereka?." Tanya Alvian.

"Oh yang cowo tadi itu temen gue di Club Basket, dia Kakak kandung Soraya. Terus katanya Orangtua mereka adopsi Yuni, ya gitu deh pokoknya." Ucap Bumi.

"Tapi, posisi Soraya yang paling sakit." Ucap Alvian.

"Kenapa?." Heran Bumi.

"Bayangin dia punya Kakak kandung, yang lebih sayang dan hangat ke orang lain di banding dia. Apalagi kalo Orangtua juga ngga ada yang mihak dia, dia seperti orang asing dirumah sendiri. Kasian kan, wajar dia benci si Yuni. Ini pendapatku aja." Ucap Aurora.

"Oh shit, gue gapernah kepikiran ke sana." Bumi terkejut.

"Bener juga ya, pantesan Soraya sering Caper. Dia haus kasih sayang." Dion mengangguk.

"WOI KETOS, ADA YANG DI BULLY MALAH LO DIEM AJA GIMANA SIH." Teriak laki-laki tadi.

"Iya Lang, gue bakal panggil Soraya ke ruang OSIS." Ucap Dion terlihat lelah.

"Galang, ngga seharusnya Lo sampe nampar." Ucap Bumi.

"Itu urusan gue." Galang pergi, membawa Yuni.

"Duluan ya Guys, sampai ketemu di istirahat berikutnya." Ucap Dion pamit.

Mereka kembali ke kelas, Drama yang indah di hari pertama. Membuat Aurora teringat Dengan kejadian yang menimpa dirinya, samasama di hari pertama masuk juga, dengan lokasi di kantin sekolah.

1
Pecinta Novel
sebagai lakilaki setuju banget sama alvian, ngga semua wanita harus di hormati😡
Pecinta Novel
baru pulang kerja, tetep nyempetin baca sebelum tidur, semangat terus thor💪😍
Mama Lemon
Komenanya kocak bjir, serasa baca komen tiktok wkwwk🤭
Mama Lemon
Menjunjung tinggi kesetaraan gender🤣 good al, ngga semua wanita pantas di hormati 🤭🔥
Umi
semoga yang ini temannya solid🙏
Umi
semangat thor💪
Umi
effort nya boleh deh🤭
Umi
susah banget ngalahin cindy🤭
Umi
semangat aura
Umi
jangan hamil dulu, masih kecil
Umi
Semoga mereka bahagia
Umi
JANGAN DI MAAFIN THOR
Umi
Duh🤭
Umi
Mampus😄
Umi
aku malah salfok sama visualnya, padahal pake cici kok bisa mukanya konsisten 🙏😄
Umi
Buat Alvian nyesel thor🤭
Umi
Semangat Aurora💪
Pecinta Novel
BACAAA!!!!!! REKOMEN BGTTT BGTT!!!
Pecinta Novel
Oke effortnya lumayan
Pecinta Novel
Pen gue cekek si Cindy😡
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!