Putri Changle—seorang gadis modern—terjebak di tubuh putri kuno yang memiliki masa lalu kelam. Setelah menikah dengan kekasih masa kecilnya, dia dikhianati dan disiksa hingga mati. Namun, dengan bantuan sistem poin dan ruang ajaib, Putri Changle mendapatkan kesempatan kedua untuk balas dendam.
Dengan menggunakan Sistem, Putri Changle memulai perjalanan balas dendam yang penuh tantangan dengan mengumpulkan poin, meningkatkan level, dan membuka kemampuan baru untuk mengalahkan musuh-musuhnya.
Namun, semakin dia mendekati tujuannya, semakin banyak rahasia yang terungkap tentang masa lalunya dan sistem yang digunakannya. Apakah Putri Changle dapat mencapai balas dendamnya, ataukah dia akan terjebak dalam permainan yang lebih besar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Itsme AnH, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Atas Dasar Apa?!
Aula Kebajikan di Kediaman Pangeran Qin tegang dengan suasana yang tidak biasa. Semua orang berkumpul, menatap dua pelayan yang memegang lukisan potret Xie Zhan dan Song Zhiwan tengah berpelukan mesra di bawah pohon.
Nyonya Qin berdiri di sisi Pangeran Qin dengan wajah khawatir dan ekspresi yang penuh ketegangan, sementara pelayan-pelayan lain mencoba untuk tidak menarik perhatian dengan keberadaan mereka.
Di tengah hiruk-pikuk yang menyelimuti, hanya Song Zhiwan yang nampak tenang meski Pangeran Qin jelas diliputi amarah membara.
“Sekarang semua orang di luar membicarakannya! Mereka mengatakan bahwa putri dari Kediaman Pangeran Qin bertemu secara pribadi dengan Xie Zhan dan hamil!” Suara Pangeran Qin menggelegar di aula, seperti halilintar yang membelah langit.
Nyonya Qin yang merasakan dampak dari ledakan emosi suaminya, berusaha menenangkan. “Wangye, tenangkan amarahmu. Menurutku masalah ini tidak sesederhana yang terlihat. Pasti ada seseorang yang mencoba menjebak putri kita.”
Pangeran Qin menghembuskan napas dalam-dalam, mencoba menahan kemarahannya. Dia menatap Song Zhiwan yang berdiri tenang, seolah-olah tidak terpengaruh oleh badai yang mengguncang aula. “Wanwan, katakan pada Ayah, apa kamu benar-benar bertemu secara pribadi dengan Xie Zhan itu dan hamil anaknya?!”
Nada suara Pangeran Qin lembut, tetapi ada ketegasan yang tak terelakkan. Semua mata tertuju pada Song Zhiwan, menunggu jawabannya dengan cemas.
“Ayah,” Song Zhiwan berkata dengan suara tenang dan mantap, “putrimu tidak bersalah. Bagaimana mungkin aku melakukan hal yang tidak tahu malu seperti itu?”
Makna kata-katanya berkumandang seperti gelombang menyejukkan di tengah badai. Namun, kata-katanya tidak meredakan kemarahan Pangeran Qin. Ia hanya memandang putrinya dengan tatapan campur aduk, antara percaya dan skeptis.
Nyonya Qin, merasakan suhu ruangan mulai menurun, berpaling dari putrinya dan kembali menatap suaminya. “Wangye, tidak masalah jika orang luar tidak percaya, tapi mengapa kamu meragukan Wanwan kita?”
“Apakah aku bisa tidak percaya?” balas Pangeran Qin dengan suara rendah, tetapi penuh energi yang tersimpan. “Di luar sana sangat gempar, rumor tentangnya menyebar dengan detail yang sangat jelas.” Dia menunjuk ke lukisan yang dipegang oleh dua orang pelayan. “Lukisan ini adalah potret mereka berdua, bagaimana aku bisa tidak percaya?!”
Dalam sekejap, kemarahan Pangeran Qin meledak. Dia membanting lukisan itu, membuat pecahan kayu dan kanvas beterbangan. Semua orang terdiam, terkejut oleh ledakan emosi sang pangeran, terutama Nyonya Qin yang tidak bisa menyembunyikan rasa takut di matanya.
Song Zhiwan yang berdiri di sudut ruangan, juga terkejut.
Namun, dia berhasil menjaga ketenangannya.
Alih-alih melawan, dia hanya menatap ayahnya dengan pandangan penuh pengertian. Lucunya, di balik suasana tegang itu, Guan Shiqing justru tersenyum licik, tampak menikmati drama yang sedang berlangsung.
“Song Zhiwan, menikahlah dengan tenang dengan Xie Zhan,” bisik hati Guan Shiqing, menatapnya dengan sinis.
“Wangye, redakan amarahmu,” Nyonya Qin berusaha meredakan ketegangan, dia tahu betapa besarnya risiko jika Pangeran Qin tidak bisa mengendalikan emosi.
Namun, saat Nyonya Qin melangkah ke depan, suara seorang penjaga dari luar tiba-tiba memecah keheningan.
“Tuan Muda Xie datang!”
Semua perhatian beralih ke arah pintu saat Xia Zhan, laki-laki tinggi dengan postur tegap dan senyuman percaya diri, melangkah masuk. “Xie Zhan datang dengan membawa 100 kotak hadiah pernikahan sesuai janji Putri Changle,” ucapnya dengan nada bangga, seolah mengabaikan situasi genting yang terjadi.
Kehadiran Xia Zhan seolah menciptakan badai baru, membuat Nyonya Qin semakin panik.
Dalam satu detik, suasana yang awalnya sudah penuh ketegangan kini menjadi semakin rumit. Dia berusaha menyeimbangkan situasi antara putrinya dan suaminya yang marah karena merasa dipermalukan.
Pangeran Qin tidak bisa mengalihkan pandangannya dari Song Zhiwan, jari telunjuknya teracung mengarah padanya, penuh kemarahan yang menunggu untuk dilepaskan.
Song Zhiwan tetap tenang, seolah-olah semua yang terjadi tidak melibatkan dirinya. Senyumnya yang tipis menunjukkan bahwa dirinya tahu betapa kompleksnya keadaan yang ada, dan dalam hatinya berusaha untuk menjaga ketenangan.
Pangeran Qin mengibaskan lengan bajunya dengan penuh kemarahan, lalu berbalik membelakangi semua orang, hatinya dipenuhi rasa sakit dan kekecewaan.
Nyonya Qin menatap putrinya, lalu memusatkan perhatiannya kembali kepada Xia Zhan yang tampak sangat percaya diri. "Xie Zhan," Nyonya Qin berkata datar, suaranya tak sekuat sebelumnya, "sejak zaman dahulu, pernikahan anak-anak adalah perintah orang tua dan mengikuti kata-kata mak comblang ...."
Mendengar kata-kata bijak istrinya, Pangeran Qin menoleh sedikit, melirik ke arah Xia Zhan.
Nyonya Qin terus melangkah maju, matanya tajam ketika menyorot ke belakang tubuh Xie Zhan, mencoba mencari keberadaan orangtua pemuda itu.
"Kau datang melamar, tapi orangtuamu dan mak comblang tidak ada satu pun yang datang." Suaranya semakin tajam dan tegas. “Terlebih, dengan bukti apa yang kau punya untuk datang melamar sesuai janji putriku?” tanyanya lagi, menantang dengan tatapan menakutkan.
“Wangfei, tenangkan diri Anda,” sahut Xie Zhan dengan senyuman lembut, berusaha menenangkan semua orang di sekitarnya. “Saya dan Putri Changle saling mencintai, putri memberikan tanda cintanya untukku.”
Xie Zhan mengeluarkan kotak merah dari lengan bajunya, perlahan membukanya untuk menunjukkan sebuah jepit rambut emas yang berkilauan. “Pernikahan ini seharusnya kamu setuju, kan?”
Nyonya Qin terkejut, meraih kotak tersebut dengan gemetar, matanya tidak percaya. “Ini ....”
Pangeran Qin yang sejak tadi hanya diam, mendekat dan ikut melihat isi kotak itu. “Wanwan, ini benar-benar jepit rambut emas milikmu,” kata Nyonya Qin dengan suara bergetar.
"Host, jangan biarkan mereka berhasil menjebakmu, atau poinmu akan berkurang!" Suara Momo yang penuh peringatan dan kekhawatiran bergema di benak Song Zhiwan.
"Poinku bisa berkurang?" Suara hati Song Zhiwan mulai berkomunikasi dengan Momo, dia merengut tak senang. "Atas dasar apa?!"
fighting.....semesta pasti akan membantu dan merestui mu....
usaha tak kan menghianati hasil.....🔥🔥🔥🔥🔥
semoga lancar lahirannya