Yati anak Yatim diperkosa dengan laki laki yang ditemui dijalan saat hendak menolongnya.
Bara adalah CEO yang dingin dan keras berusaha mencari wanita yang pernah diperkosanya.
Yati hamil akibat perkosaan laki laki yang tidak dikenalnya.
Akankah Yati dan Bara bertemu dan bersatu....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Hariono, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Diusir
Tapi emak emak sudah kalap mereka menarik Yati untuk keluar dari belakang tubuh ibunya.
"Keluar kamu, Yati !!!"
Sambil menarik paksa dan mendorong Yati menjauh dari ibunya, membuat Yati terjatuh. Bu Ningsih teriak.."Jangan !!!
"Jangan ganggu anakku !!!
Bu Ningsih berusaha menolong Yati, Tapi para emak yang kalap malah mendorong bu Ningsih, yang menyebabkan bu Ningsih tersentak ke belakang, kepalanya membentur tembok dan membentur ujung meja tempat bu Ningsih jualan.
"Ibuuuuu !!! Teriak Yati yang melihat kondisi ibunya 2 kali kepalanya terbentur tembok dan ujung meja tempat jualannya.
"Tolong ibu saya."
Pak RT yang belum sempat bertanya soal masalah yang terjadi, tetapi dengan cepat para emak sudah bertindak sendiri, segera sadar akibat tindakan para emak yang brutal menyebabkan bu Ningsih jadi korban.
Segera pak RT membantu bu Ningsih dengan ambil mobil dirumahnya dan mengantar bu Ningsih ke RS. Kondisi bu Ningsih tidak sadarkan diri. Dalam perjalanan Yati terus memanggil ibunya sambil sedikit menggoncang goncangkan tubuh ibunya dengan maksud supaya ibunya segera sadar.
Sampai dirumah sakit bu Ningsih segera dibawa ke ruang IGD untu diperiksa dan ditangani oleh dokter.
Yati dan pak RT menunggu diluar. Tidak selang begitu lama ada dokter keluar memanggil nama keluarga bu Ningsih. Yati mendekat "saya anak bu Ningsih dok"
Dokter menyampaikan "Kami sudah berusaha, tapi Tuhan berkehendak lain"
"Bu Ningsih telah meninggal dunia, almh mengalami geger otak".
Yati menangis "ibuuuu" sambil berusaha masuk ruang IGD dan melihat jenazah ibunya.
Setelah jenazah dibawa pulang dan dimakamkan, Yati didalam kamar menangis "ibu, kenapa ibu meninggalkan Yati"
"Kenapa ibu tidak mengajak Yati"
"Sekarang Yati dengan siapa ibuuuu"
"Yati takut ibu "
Dalam kondisi masih berduka para emak yang memang dipengaruhi oleh Ratna tetap bersikukuh menyuruh Yati keluar dari kampungnya.
Yati yang sudah tidak memiliki siapa siapa dan takut akan sikap para emak yang ada segera beberes, membawa baju dan apa yang bisa Yati bawa keluar meninggalkan rumahnya.
Pak RT yang mengetahui apa yang dilakukan para emak tidak bisa menahan sikap anarki para emak tersebut kepada Yati.
Yati yang tidak punya siapa siapa lagi bingung harus kemana. Dengan perut yang semakin besar menyebabkan gerakkan Yati terbatas. Yati jalan tanpa tujuan. Sampai akhirnya Yati berteduh didepan warung makan yang saat itu lagi sepi karena kondisi hujan.
Pemilik warung yang namanya bu Ida melihat Yati datang dengan membawa tas dan perut yang besar merasa kasihan dan bertanya "Mau kemana dik hujan hujan"
"Tidak tahu bu, saya tidak tahu mau kemana"
"Gimana sambil menunggu hujan, kamu disini dulu saja"
"Terima kasih bu"
Yati kemudian duduk dibangku dalam warung. Oleh ibu Ida, Yati diberi teh hangat.
"Bu, apa ibu tidak membutuhkan orang untuk membantu ibu di warung"
Bu Ida yang ditanya seperti itu "warungnya tidak terlalu ramai dik saat ini"
"Jadi saya belum membutuhkan bantuan orang lain".
Yati diam dengan jawaban bu Ida.
"Kamu butuh kerjaan ya dik"
"Kamu bisa bantu saya cuci piring, tapi saya tidak bisa memberi gaji kamu:
"Saya hanya mampu memberi kamu makan dan tempat tinggal"
"Kalau kamu tidak mau, saya tidak memaksa"
Karena saat ini yang dibutuhkan Yati tempat dan makan setiap hari mengingat dirinya sedang hamil, maka tawaran bu Ida diterima.